hewan kesayangan
Oleh
Drh.Agus Wijaya,MSc.,Ph.D
Staf Pengajar FKH-IPB
2018
Penyakit Infeksius &
Zoonosis I
1) Parvo
2) Distemper
3) Parainfluenza Anjing
4) Hepatitis
5) Virus Corona Anjing
6) Rabies
Tujuan
1. Mempelajari kategori utama
penyakit2 anjing.
2. Mempelajari simptom
dan penyebab penyakit
anjing.
3. Mempelajari pencegahan &
pengobatan penyakit anjing
dg tepat / baik. 4
Kategori Penyakit
5
Penyakit Virus
• Virus adalah agen penyakit
mikroskopik, yg berarti virus hanya
hidup & berkembang biak dalam induk
semangnya
• Sebagian besar penyakit infeksius
anjing disebabkan oleh virus
6
1). Peny. Parvo pd Anjing
(Canine Parvovirus)
Sejarah terjadinya
• Pd tahun 1977-1978, dikenal sebagai
• Feline Panleukopenia
• Virus penyebabnya dapat bertahan s/d
6 bulan di luar induk semangnya
• Spesifik spesies
Apa peny. Parvo anjing ?
• 2 Gejala :
– Miokarditis akut (Acute myocarditis)
– Enteritis Hemorrhagika (Hemorrhagic enteritis)
Angka Kejadian
• Semua umur anjing dapat terinfeksi
• Dapat bersifat ringan atau tak terlihat
gejala klinisnya
• Gejala penyakit klinis yg berat dapat
terjadi :
– Anak anjing umur 2 s/d 6 bulan
– Mis : pd Rottweiler dan Doberman Pincher
Daur Hidup virus Parvo
Gejala Klinik sangat terkait
dg :
• Ketahanan induk semang / host
– Kematangan sistem imun / kekebalan
tubuh, status vaksinasi
• Lingkungan
– Kelembaban, temperatur, dll.
• Virulensi/keganasan dari virus
– Termasuk jumlah virus
Sistem Perlindungan
• Pemberian Kolostrum
– Antibodi induk dapat melindungi s/d umur
2 bulan
– Vaksinasi secara teratur
• Selalu berada dlm rumah
– Sampai serangkaian vaksinasi secara
lengkap telah diberikan
Pathogenesis
Tonsil
Berbiak dlm Limfosit
dlm waktu 3-4 hari
Sistem
Sumsum Tulang
Stem cell
pencernaan
Enteritis Hemorrhagika
(Hemorrhagic enteritis)
• Villi usus menjadi rusak dan tidak
sanggup menyerap nutrisi.
• Pertahanan thd flora alat pencernaan
dirusak.
Mekanisme proses kematian
Kelly, 1978
Tes-tes Tambahan
• CAIRAN
• Antimetik (Anti emetikum)
• Antibiotik
• Antihelmintika
• Cairan koloid, plasma, RBC
Prognosis
• Sebagian besar sembuh dg thrapi
intensif
• Doberman and Rottweiler
– Sensitif thd virus ini
• Prognosis jelek jika :
– Terjadi Intussusepsio
– Hipoproteinemia
– Tidak ada perkembangan setelah hari ke 4
therapi intesif
Perawatan Dirumah
• Antibiotik (Per Os)
• Manajemen Diet / penaturan makan
– Pakan yg mudah dicerna
– Sering pemberiannya dg jumlah sedikit-
sedikit
• Pembatasan aktivitas
• Hindari brdekatan dg anak anjing yg baru
lahir
– Bersihkan lingkungan dg desinfektan
Sejarah Vaksinasi CPV
• Bahan vaksin yg berasal dari virus kucing
panleukopenia atau virus mink enteritis
– Sama dg asal virus CPV
* Wilayah
yg peka
HAI - 80 *
HAI - 10 to 20
*
* Kesuksesan
* Vaksinasi
2 4 6 8 10 12
Minggu setelah kelahiran
Antibodi Maternal
• Ras
– Kepekaan individu anjing seperti Rottweiler,
walaupun telah divaksinasi dg baik tapi kadang2
masih berkembang peny. Parvo
Rekomendasi Vaksinasi CPV
• Porcine Parovirus
cerebellar
hypoplasia
from:
Veterinary Virology
Murphy et al.
2). Penyakit2 Virus: Distemper
Anjing (Canine Distemper)
• Penyakit virus anjing yang cukup fatal
• Kira2 50 % anjing yg tidak tervaksinasi,
anjing2 yg tidak kebal thd penyakit akan
berkembang simptom penyakit
– Dan kira-kira 90 % akan mati
• Kebanyakan pada anak anjing yng
berumur lebih muda dari 3 bulan.
38
Penyakit2 Virus: Distemper
Anjing (Canine Distemper)
• Penyebab :
– virus yg erat hubungannya dg virus
measles pada manusia
– Suatu penyakit yg sangat menular dg
perantara udara dan melalui kontak
39
Penyakit2 Virus: Distemper
Anjing (Canine Distemper)
• Gejala klinis :
– Demam dan depresi
– Muntah dan diare berdarah
– Batuk dan gangguan pernafasan
– Gangguan syaraf
– Paralisis
– Peradangan jaringan disekitar mata dan
hidung
– Dapat juga menyebabkan suatu
pengerasan hidung telapak kaki 40
Penyakit2 Virus: Distemper
Anjing (Canine Distemper)
41
3). Penyakit2 Virus: Parainfluenza
Anjing (Canine Parainfluenza)
42
Penyakit2 Virus: Parainfluenza
Anjing (Canine Parainfluenza)
• Penyebab :
– Penyakit dapat ditularkan melalui kontak
langsung atau melalui udara
– Pengaruh lingkungan (mis., perubahan
musim, dingin, dll.) mungkin
meningkatkan kepekaan terhadap
penyakit.
43
Penyakit2 Virus: Parainfluenza
Anjing (Canine Parainfluenza)
• Gejala klinis
– batuk
– demam
– sekresi hidung
– konjungtivitis
– tonsillitis
– lethargy
– anorexia
44
Penyakit2 Virus: Parainfluenza
Anjing (Canine Parainfluenza)
• Pengobatan
– Vaksinasi akan mengendalikan
keparahan penyakit
– Vaksinasi sebaikny diberikan pada
interval 4 minggu dari umur 8 sampai 16
minggu
– Perlu vaksinasi ulang tiap tahun
45
4). Penyakit2 Virus: Hepatitis Anjing
(Infectious Canine Hepatitis)
46
Penyakit2 Virus: Hepatitis Anjing
(Infectious Canine Hepatitis)
• Penyebab :
– Adalah karena kontak langsung dg seekor
hewan yg terinfeksi atau benda yg
terkontaminasi
– Dapat juga ditularkan melalui inhalasi
atau dari pinjal/flea, caplak/tick atau
nyamuk
47
Penyakit2 Virus: Hepatitis Anjing
(Infectious Canine Hepatitis)
• Gejala klinis
– Dapat brsifat dari ringan s/d berat
– nausea, muntah dan hilang nafsu makan
– jaundice, perdarahan dari hidung dan gusi
– Muntah darah dan diare
– pembesaran abdomen
– disorientasi, seizure dan koma
– Kematian terjadi dalam 5 hari
– Seperempat dari anjing yg terinfeksi
berkembang suatu kekeruhan kornea
temporer 48
Penyakit2 Virus: Hepatitis Anjing
(Infectious Canine Hepatitis)
• Pengobatan :
– Tidak diketahui pengobatan untuk
penyakit ini
– Menggunakan penggantian cairan
intravena, puasa, transfusi darah,
antibiotik dan tetes mata sbg terapi
penunjang
– vaksinasi
• Termasuk injeksi pd minggu ke 10, minggu ke
14 dan kemudian tiap tahun dibooster
• rekomendasi oleh dokter hewan
49
5). Penyakit2 Virus: Virus Corona
Anjing (Canine Coronavirus)
50
Penyakit2 Virus: Virus Corona
Anjing (Canine Coronavirus)
• Penyebab :
– virus dalam feses adalah sumber utama
dari infeksi
– Stres lingkungan (mis., ramai, kondisi
sanitasi yg jelek, stres selama training,
dll.) mendukung terjadinya penyakit
51
Penyakit2 Virus: Virus Corona
Anjing (Canine Coronavirus)
• Gejala klinis
– Muntah dan diare
– feses encer/cair dan bercampur dg darah
– dehidrasi
– depresi
– anorexia
– Angka mortalitas rendah
52
Penyakit2 Virus: Virus Corona
Anjing (Canine Coronavirus)
53
6). Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
54
Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
• Penyebab
– Penyakit ditularkan melalui urin, saliva
dan darah
– Sumber utama rabies adalah suatu
gigitan dari seekor hewan rabid /
penghantar rabies
55
Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
• Gejala Klinis :
– Kematian terjadi 3 sampai 7 hari setelah
tanda klinis mulai terlihat
– tiga fase penyakit yg ada:
1. Stadium prodroma
2. Stadium furious
3. Stadium paralisis
56
Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
• Stadium Prodomal
– Berlangsung 2 sampai 3 hari
– Gejala klinis meliputi:
• Perubahan tingkah laku
• Demam
• Reflex mata lambat
• chewing at the bite site
57
Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
• Stadium Furious
– Berlangsung 2 sampai 4 hari
– Tanda klinis meliputi:
• Pemarah
• Resah/gelisah
• Menggonggong / nyalak
• Agresif
• Ganas menyerang benda-benda mati
• Pengembaraan yg tak terduga
58
Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
• Stadium Paralisis
– Berlangsung 2 sampai 4 hari
– Berkembang paralisis
– Depresi
– Koma
– Kematian karena paralisis respirasi
59
Penyakit2 Virus: Virus Rabies
Anjing (Canine Rabies)
60
Apa itu Rabies?
• Rabies atau Penyakit Anjing Gila
merupakan penyakit mematikan
yang disebabkan oleh virus
(Rhabdovirus) yang menyerang
sistem saraf pusat (SSP) hewan
mamalia termasuk manusia.
• Case fatality rate (CFR) yang sangat
tinggi.
• Di seluruh dunia, Rabies membunuh
50.000 orang dan jutaan hewan
setiap tahun
FAKTA TENTANG
RABIES
Penyebaran Rabies
di Dunia
(WHO 2013)
Semua mamalia
dapat terkena
Rabies
Foto:
health.co.lake.ca.us
Mamalia
yang jarang terkena
Rabies
Hewan yang tidak
terkena Rabies
Bagaimana
MANUSIA TERTULAR
RABIES?
• Virus rabies terdapat pada air liur
anjing/kucing/kera/hewan penderita
rabies
• Manusia dapat tertular rabies akibat gigitan
anjing atau hewan penular rabies
VAKSINASIKAN
anjing, kucing, monyet, pada
puskeswan atau dokter hewan
Teknik pemberian
vaksin dengan cara
disuntikkan (1 ml)
dg cara
menyuntikkan
secara sub
cutaneus (dibawah
Contoh vaksin yang tersedia
kulit) di Indonesia:
vaksin Rabisin atau Rabivak
RABIES MEMATIKAN,
NAMUN DAPAT DICEGAH
77
Penyakit Bakteri :
Canine Leptospirosis
• Adalah suatu penyakit infeksius yg akut
• didiagnosa dg tes lab darah dan urin
• Penyebab
– kontak dg urin yg terinfeksi
– mencerna air yg terkontaminasi urin(sebagian
besar)
– kontak dg organisme selama breeding atau
kebuntingan
– Kontak dg mukosa mata, luka gigitan atau robek
– Mencerna daging dari seekor hewan yg
terinfeksi
78
Penyakit Bakteri :
Canine Leptospirosis
• Gejala klinis
– Depresi dan hilang nafsu makan
– demam, jaundice dan uremia
– muntah
– urinasi yg berlebihan, dehidrasi dan haus
yg berlebihan
– Kesulitan bernafas
– Tremor otot
79
Penyakit Bakteri :
Canine Leptospirosis
• Pengobatan dan
pencegahan
– vaksinasi
– Anjing yg terinfeksi
sebaiknya dikarantina
dan daerah yang
terkontaminasi
sebaiknya dicuci dan
didesinfeksi
80
Penyakit Bakteri :
Peny Lyme (Lyme Disease)
• Penyebab
– Ditularkan melalui suatu gigitan caplak
– Caplka harus tinggal lekat dikulit untuk
paling sedikit 1 hari sebelum bakteri dapat
ditularkan
81
Penyakit Bakteri :
Peny Lyme (Lyme Disease)
• Gejala klinis
– Rasa sakit yg umum dan pembengkakan
persendian
– anorexia
– Demam tinggi
– kelumpuhan
– Dapat mengarah ke gangguan neurologis
– Pembengkakan limfonodus
82
Penyakit Bakteri :
Peny Lyme (Lyme Disease)
• Pengobatan & pencegahan
– Dapat dikontrol dg antibiotik
– Proses pengobatan lama
– Pencegahan adalah mungkin dg
menjauhkan caplak dari anjing
– vaksinasi
• Berikan dua kali dg suatu interval 2 minggu
dan vaksinasi ulang tiap tahun diperlukan
83
Penyakit Bakteri :
Brucellosis
• Gejala klinis
– Terkait dg traktus reproduksi
– untuk betina adalah aborsi setelah 45
sampai 55 hari proses kebuntingan
– Untuk jantan adalah epididymus dari satu
atau kedua testes
• semen dari jantan mengandung dlm jumlah
besar sperma abnormal dan sel radang
– Dpt juga terlihat
• lethargy
• kehilangan libido
• Umur prematur
84
• Pembesaran limfonodus
Penyakit Bakteri :
Brucellosis
• Pengobatan & pencegahan
– Prinsip untuk strategi kontrol adalah
menghilangkan anjing yg terinfeksi
– testing tiap tahun pada semua stokl
breeding diperlukan untuk pencegahan
– Pengobatan adalah mahal & sulit
– Pejantan sering menjadi steril
85
Penyakit Genetik / turunan
86
Penyakit Genetik / turunan
Katarak
• Adalah suatu kekeruhan dari lensa
mata yg secara normal jernih
• Penyebab
– Kebanyakan ditularkan secara genetik
– Alasan-alasan lain:
• Terkait dg umur
• trauma
• defisiensi diet
• Shok elektrik
• toxin
87
Penyakit Genetik / turunan
Katarak
• Gejala klinis
– Menabrak benda-benda
– Kegagalan dlm mendapatkan kembali mainan
favoritnya
– Takut ditinggal sendirian (fear of being left alone)
• Pengobatan & pencegahan
– Operasi adalah satu2nya carauntuk mengangkat
/ ambil katarak
– suatu lensa intraokuler diimplantasikan selama
operasi
– 90 sampai 95 % pasien menjadi
baikpenglihatannya setelah operasi
88
Penyakit Genetik / turunan
Canine Hypothyroidism
• Adalah yang paling sering didiagnosa
sbg penyakit endokrin anjing
• Kekurangan produksi hormon thyroxin,
yg mana diproduksi oleh kelenjar
thyroid
– thyroxin mengontrol pertumbuhan dan
memelihara normalnya metabolisme
protein, karbohidrat dan lemak
– Umumnya terjadi antara umur 2 sampaI 6
tahun 89
Penyakit Genetik / turunan
Canine Hypothyroidism
• Penyebab
– Kebanyakan kasus disebabkan oleh
faktor genetik
– Sebab-sebab lain:
• Operasi pengambilan kelenjar thiroid
• kanker
• Iod rendah dalam diet
90
Penyakit Genetik / turunan
Canine Hypothyroidism
• Gejala Klinis
– Umumnya peningkatan berat badan
– Berkembang penyakit kulit
– Aktifitasnya menurun & lethargy
– Berkembang masalah reproduksi
– Sering disebut the great imitator sebab
penyakit ini punya gejala klinis yg mirip dg
penyakit lain
• Pengobatan
– Suplemen hormon thyroid diberikan secara
oral 1 x atau 2 x setiap hari 91
Penyakit Genetik / turunan
Diabetes Mellitus
• Suatu gangguan metabolik yg ditandai
dg ketidak sanggupan untuk
mentransport gula dari darah ke dalam
sel biasanya bersifat kongenital atau
dapatan
• Biasanya lebih sering ditemukan pada
anjing berumur pertengahan atau lebih
tua
• Gejala klinis :
– Banyak minum
– Banyak kencing
– Kehilangan berat badan 92
Penyakit Genetik / turunan
Bloat (kembung)
• Adalah suatu kondisi yg sangat berbahaya
• Dapat terjadi pada anjing dg macam2 ras
atau umur
• Pembesaran lambung karena gas yg
berlebihan, dilatasi atau suatu perputaran
lambung
• Penyumbatan esophagus yg mencegah
lambung dari pelepasan gas dg bersedawa
• Menghentikan pakan dari dan mencegah
muntah
• Menekan salah satu vena utama yg
membawadarah ke jantung yg berakibat
pada sirkulasi darah abnormal, yg mana
mengarah pd shock dan kematian 93
Penyakit Genetik / turunan
Bloat (kembung)
• Penyebab
– Biasanya yg terkena anjing ras besar
– Makan terlalu cepat
– Berat badan dibawah rata2
– Mempunyai suatu temperamen ketakutan
atau anxious
– Kasus pada anjing jantan lebih banyak
dari pada betina
94
Penyakit Genetik / turunan
Bloat (kembung)
• Gejala klinis
– Gelisah dan resah
– Melolong, melompat dan ter-engah2
– salivasi, tersumbat dan bernafas dangkal
– Muntah kering
– Pembengkakan abomen setelah makan
– Denyut jantung berlebihan, pulsus lemah
dan gusi menjadi pucat
95
Penyakit Genetik / turunan
Bloat (kembung)
• Pengobatan & Pencegahan
– Mahal dan kompleks, biasanya jarang berhasil
– Pengobatan shock dg cairan I.V. Dan steroids
– Antibiotik dan anti-aritmik
– Penekanan lambung
– Operasi diperlukan pada beberapa kasus
– Makn 2 sampai 3 kali perhari
– Jangan dibiarkan makan terlalu cepat
– Cegah beraktifitas sampai 2 jam setelah
makan
96
Penyakit Parasitik
• Dapat hidup didalam tubuh dlm bentuk
cacng atau protozoa
• Dapat hidup diluar tubuh dlm bentuk
pinjal dan caplak
• Jika infeksi parah dan dibiarkan tidak
diobati akibatnya akan fatal
97
Penyakit Parasitik :
Coccidiosis
• Adalah suatu infeksi dari suatu
organisme 1 sel
• Didiagnosa dg pemeriksaan sampel
fesesnya dan tes darah secara
mikroskopik
• Penyebab
– anjing terkontaminasi telur cacing
melalui pencernaan
98
Penyakit Parasitik :
Coccidiosis
• Gejala klinis
– Sebagian besar anjing yg terinfeksi tidak
menunjukkan tanda2 gejala klinis
– Anak anjing dan anjing dewasa yg
terinfeksi akan lemah mungkin mengalami
diare, dehidrasi, gangguan abdomen dan
muntah
– Kematian mungkin terjadi dalam kasus2
yg berat
99
Penyakit Parasitik :
Coccidiosis
• Pengobatan & pencegahan
– Antibiotik diberikan selama 1 sampai 14
hari digunakan untuk mengeliminasi
penyakit
– re-infeksi adalah suatu hal yg biasa
sehingga lingkungan anjing
perlu didesinfeksi
100
Toxoplasmosis ?
Toxoplasmosis
Toxoplasmosis adalah salah satu penyakit
zoonosis.
Agen penyebab :
• Toxoplasma gondii.(parasit intra
seluler)
• termasuk Protozoa
Fakta sejarah --Toxoplasmosis
• T.Gondii pertama kali ditemukan
th 1908 di Tunis dlm jaringan
gondi, dlm tahun yg sama, hal
tsb juga di gambarkan di Brazil
di kelinci.
• Penemuan kembali di th 1935
dlm jaringan otak marmut.
• Pd th 1939 parasit ini ditemukan
sbg penyebab encephalitis di
bayi berumur 31 hari.
• Pd 1969 cyst/kista infektif
terdeteksi dlm feses kucing.
T. gondii constructing daughter
scaffolds dalam sel induk
Host Utama Intermediate host
(inang definitif) (inang antara)
• Utamanya kucing • Manusia, burung,
domestik & liar. anjing, babi, tikus,
dan domba.
Siklus hidup
Toxoplasma gondii,
Protozoa berbiak secara sexual dlm usus
kucing dan bukan sexual dlm beberapa
mamalia dan burung.
Stadium Infektif:
Ookista penuh dg sporocyst.
Zoiokista penuh dg bradyzoite.
Toxoplasma gondii
FASE AKUT FASE KRONIS
Immunity +
Infection akut:
Lice = Kutu
Tick = Caplak
Mite = Tungau
Apa masalah yg disebabkan oleh
ektoparasit ?
Penyakit kulit
Garuk2 (gatal)
Anemia
Reaksi alergik
Alopecia (kebotakan)
Penyebaran penyakit
Kematian
Arthropoda
Macam2 cacing :
Protozoa
Pinjal
Pinjal menggigit hewan dan menghisap darahnya.
Bagian ventral
Bagian dorsal
Tungau telinga-
Otodectes
Sarcoptes scabei - mite
Tungau - demodex canis
Flea/pinjal kucing -
Ctenocephalides felis
Ancylostoma caninum
Toxocara canis
Trichuris vulpis- whipworm
Cacing pita anjing dan kucing- Dipylidium
caninum
Cacing pita anjing -
Taenia pisiformis
Giardia intestinalis
Protozoa anjing &
kucing - Isospora