Anda di halaman 1dari 15

NURUL INSANI

ALFIAN SANI
 Perkembangan anak merupakan hal yang penting
untuk kita pelajari dan kita pahami selaku calon
pendidik. Banyak para pendidik yang belum
memahami perkembangan - perkembangan anak.
Sehingga masih ada pendidik yang menerapkan sistem
pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak
didiknya. Hal ini akan berakibat adanya
ketidakseimbangan antara sistem pembelajaran
dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan
anak didik mengikuti sistem pembelajaran yang ada.
 Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep
perkembangan anak didik kita akan mudah
mengetahui sistem pembelajaran yang efektif, efisien,
terarah dan sesuai dengan Perkembangan anak didik.
Untuk mengembangkan potensi anak didik dan
menciptakan generasi - generasi masa depan yang
berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman
tentang perkembangan anak didik. Dengan demikian,
sebagai pendidik kita diharuskan mengetahui dan
memahami perkembangan peserta didik.
 Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilakukan membantu perkembangan peserta didik.
Oleh karena itu pendidikan perlu disesuaikan dengan
proses dan tahapan perkembangan. Artinya,
penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada
pengetahuan perkembangan khas individu dalam
rentang usia (ketepatan usia) dan keunikan anak
(ketepatan individual).
Prinsip perkembangan yang perlu dipahami untuk
dapat menyelenggarakan pendidikan berbasis pada
perkembangan yaitu :
 Perkembangan fisik, kognitif, dan
sosioemosional merupakan domain yang saling
berkaitan. Perkembangan dalam satu domain dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan
pada domain lainnya.
 yang relative teratur dengan kemampuan keahlian dan
pengetahuan yang terbentuk kemudian akan
didasarkan pada keahlian, kemampuan dan
pengetahuan yang sudah diperoleh sebelumnya.
Pengetahuan tentang perkembangan khas dalam
rentang usia ini bisa menjadi kerangka umum untuk
menjadi pedoman guru dalam mempersiapkan
lingkungan belajar.
 mengkarakterisasi perkambangan anak. Setiap anak
adalah individu yang unik dan semua punya kekuatan,
kebutuhan, dan minat masing-masing. Mengenali
variasi individu ini merupakan aspek utama untuk
menjadi guru yang kompeten.
 oleh konteks sosial dan kultural yang beragam, guru
perlu memahami bagaimana konteks sosiokultural
seperti etnis, kemiskinan yang mempengaruhi
perkembangan anak. Guru perlu mempelajari kultur
mayoritas anak jika berbeda dari kulturnya sendiri.
 aktif dan harus didorong untuk mengkonstruksi
pemahaman dunia di sekitarnya. Anak-anak memberi
kontribusi proses belajar mereka sendiri saat mereka
berusaha untuk memberi makna atas pengalaman
keseharian mereka.
 jika anak diberi kesempatan untuk mempraktikkan
keahlian baru dan jika anak merasakan tantangan di
luar kemampuan mereka saat itu.
 dengan amat baik dalam konteks komunitas dimana
mereka aman dan dihargai kebutuhan fisiknya
dipenuhi dan mereka merasa aman secara sikologis.
 Perkembangan Fisik
Proses belajar berlangsung secara fisik dan mental.
Anak melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai
pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas
anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan
secara menyeluruh mempengaruhi proses belajar.
Seorang siswa yang sedang lapar tidak dapat
berkonsentrasi mengerjakan tugas-tugas belajar,
karena perhatiannya lebih terpusat pada perasaan
lapar yang dirasakannya. Demikian juga dengan
kondisi panca indra.
 Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah proses perubahan
kemampuan individu dalam berpikir. Membahas
tentang perkembangan kognitif berarti membahas
tentang perkembangan individu dalam berpikir atau
proses kognisi atau proses mengetahui. Dalam
psikologi, proses mengetahui dipelajari dalam bidang
psikologi kognitif. Bidang ini dipelopori oleh J.J.
Piaget, yang terkenal dengan teori pentahapan
kognitifnya yang disebut perkembangan kognitif.
 Perkembangan kognitif berlangsung dalam urutan
empat tahap yaitu tahap sensori motor, tahap
oprasional, tahap oprasional kongret, oprasional
formal. Tahapan-tahapan perkembangan tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
 Periode Sensorimotor (Usia 0–2 Tahun)
 Periode Pra-Operasional (Usia 2–7 Tahun)
 Periode Operasional Konkrit (Usia 7–11 Tahun)
 Periode Operasional Formal (Usia 11 Tahun
Sampai Dewasa)

Anda mungkin juga menyukai