Anda di halaman 1dari 9

EEG Normal

Pembimbing: Dr. dr. Nova Dian Lestari, Sp.S


Definisi

Gambaran EEG normal


EEG merupakan suatu
berarti tidak
teknik untuk mencatat
ditemukan aktifitas
aktifitas fungsional
abnormal, tapi
listrik otak, khususnya
mungkin ditemukan
aktifitas listrik kortikal
varian (activity of
dan direkam dengan
uncertain significance)
menggunakan
yang dapat ditemukan
elektrode tertentu.
pada kelompok.
Karakteristik Esensial Pada Analisis EEG

Frekuensi

Amplitudo

Morfologi

Regulasi

Periodisitas

Lokasi

Reaktivitas

Interhemispheric coherence
Penilaian Irama Dasar

Gelombang Gelombang delta merupakan gelombang ritmik


dengan frekuensi 0,5-3,5 (ada pula yang
delta menyebut 4) siklus per detik (spd atau Hertz/Hz).

Gelombang intermiten dengan durasi lebih dari


250 msec juga dimasukkan dalam aktifitas delta.

Gelombang delta yang normal dapat ditemukan


pada rekaman neonatus dan EEG dewasa kondisi
tidur dalam.

Gelombang delta menjadi abnormal bila


ditemukan pada pasien dewasa yang terjaga.
Gelombang Gelombang theta adalah gelombang dengan
frekuensi 3,5 - 7,5 Hz.
Theta

Rekaman ini dapat ditemukan secara normal pada


anak-anak sampai pra remaja dan dewasa kondisi
ngantuk, terutama terlihat di daerah temporo-
oksipital atau verteks.

Gelombang theta dicurigai abnormal pada rekaman


dewasa yang terjaga.

Gelombang delta dan theta dikelompokkan ke


dalam gelombang lambat.
Gelombang Gelombang alfa memiliki rentang frekuensi 7,5-12,5 Hz.

Alfa
Gelombang alfa ditemukan pada pasien dewasa terjaga, dan biasanya memiliki
karakteristik simetris secara bilateral, sinkron, paling jelas terlihat di occipital dan
parietal, dan sering disebut alfa occipital.

Bentuk gelombang alfa adalah sinusoidal tetapi kadang-kadang berupa spindle yaitu
bentuk alfa yang dimulai dari amplitudo lebih rendah menjadi lebih tinggi dan
menurun lagi, dengan frekuensi alfa 9-10 Hz dan kadang-kadang bercampur dengan
irama beta. Satu spindle biasanya berdurasi sekitar satu detik.

Amplitudo gelombang alfa akan makin jelas pada pasien sadar dan menutup mata.

Amplitudo gelombang alfa akan berkurang dengan membuka mata, melakukan


aktifitas mental seperti berhitung atau berkonsentrasi.

Hilangnya respon bloking ini menunjukkan adanya abnormalitas (Bancaud’s


Phenomenon).

Anda mungkin juga menyukai