Anda di halaman 1dari 40

PENATALAKSANAAN DIET PADA

PASIEN HIPERTENSI

SRI WAHYUNINGSIH, SKM


DEFINISI

Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah


suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur
tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi
badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara
umum adalah 120/80 mmHg. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan
darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi
secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat
tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga.
KLASIFIKASI TEK DARAH
JNC-7
KLASIFIKASI SISTOL(mmHg) DIASTOL (mmHg)

Normal <120 and <80


Prehypertension 120–139 or 80–89
Stage 1 140–159 or 90–99
Hypertension
Stage 2 >160 or >100
Hypertension
KLASIFIKASI HIPERTENSI

1. Hipertensi Primary
2. Hipertensi Secondary
HIPERTENSI PRIMARY

Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya


tekanan darah tinggi sebagai akibat dari gaya hidup seseorang
dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak
terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau
bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena
penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang yang
berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat
mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-
orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah
tinggi.
HIPERTENSI SECONDARY

Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya


peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang menderita
penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan
sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah
secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama
pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk.
Kondisi Hipertensi pada ibu hamil dapat tergolong sedang ataupun
berbahaya. Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa
mengalami Preeclampsia dimasa kehamilan.
PENYEBAB

1. Penggunaan obat-obatan( kortikosteroid, beberapa obat


hormon, antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus
(sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang.
2. Merokok .
3. Minuman yang mengandung alkohol
4. Aterosklerosis atau penebalan dinding arteri
5. Faktor keturunan
6. Pada ibu hamil, kelebihan berat badan, stres, dan tekanan
mental
POLA MAKAN SEHAT UNTUK MENCEGAH HT

Faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah


aterosklerosis yang didasari dengan konsumsi lemak
berlebih. Oleh karena untuk mencegah timbulnya
hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang
berlebih dan pemberian obat-obatan apabila diperlukan.
Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini
sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-orang
yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada
orang menjelang usia lanjut. Sebaiknya mulai umur 40
tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi
seimbang”, dimana mengkonsumsi beragam makanan yang
seimbang dari kuantitas dan kualitas. Selain itu, tindakan
memeriksakan tekanan darah secara teratur sangat dianjurkan.
Selain dapat mencegah, tindakan tersebut juga dapat
menghindari kenaikan tekanan darah yang terlalu drastis.
PRINSIP DIET BAGI HIPERTENSI

1. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.


2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita.
3. Diet Rendah Garam
DIET RENDAH GARAM
GAMBARAN UMUM DIET RENDAH GARAM

 Yang dimaksud dgn garam dlm Diet Garam Rendah adl


Garam Natrium, seperti yg terdapat pada Garam Dapur, Soda
Kue, Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin.
 Natrium adl kation utama dlm cairan ekstraseluler tubuh yg
mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam
basa tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan
kontraksi otot.
 Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih
banyak Na daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan
normal, jumlah Na yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama
dengan jumlah yang dikonsumsi, shg terdapat keseimbangan.
 WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur
hingga 6 gram sehari (2400 mg natrium).
 Asupan Natrium yg berlebihan terutama dlm bentuk Natrium
Klorida, dpt menyebabkan gangguan keseimbangan cairan
tubuh, shg menyebabkan edema atau asites dan/atau hipertensi.
TUJUAN DIET

Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam


jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi
SYARAT DIET

1. Cukup Energi, Protein, Mineral dan Vitamin


2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
3. Jumlah Na disesuaikan dgn berat tidaknya retensi garam
atau air dan/atau Hipertensi
MACAM DIET GARAM RENDAH

1. Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)


Diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan /atau
Hipertensi Berat. Pd pengolahan makanannya tdk
ditambahkan garam dapur. Hindari makanan yang tinggi
kadar Na.
2. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diberikan kepada pasien dgn edema, asites dan/atau
hipertensi tidak terlalu berat.
Pemberian makan sehari sama dengan Diet Garam Rendah
I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt
garam dapur (2 gr). Hindari Bahan Makanan yg tinggi kadar
Na.
3. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diberikan kepada pasien dgn edema, asites dan/atau
Hipertensi Ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan
Diet Garam Rendah I.
Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt (4
gr) garam dapur.
BM YG DIANJURKAN DAN TDK DIANJURKAN

BM yg dianjurkan BM yg tdk dianjurkan


 Sumber KH  Sumber KH
Beras, kentang, singkong, Roti, Biskuit dan kue2 yg
terigu, tapioka, hunkwe, gula, dimasak dgn garam
mknn yg diolah dr BM tsb dapur dan /atau baking
diatas tanpa Nacl dan soda powder dan soda
spt makaroni, mi, bihun, Roti,
biskuit, kue kering
 Sumber Protein Hewani  Sumber Protein
Telur maksimal 1 btr sehari, Hewani
Daging dan ikan maksimal Otak, ginjal, lidah,
100 gr sehari sardin, daging, ikan,
susu dan telur yg
diawetkan dgn Nacl
seperti daging asap,
dendeng, abon, keju,
ikan asin, ikan kaleng,
kornet, ebi, udang
kering, telur asin dan
telur pindang.
 Sumber Protein Nabati  Sumber protein Nabati
Semua kacang2an dan hasil Keju kacang tanah dan semua
olahannya dan dimasak tanpa kacang2an dan HO yg
garam dapur. dimasak dgn garam dapur
 Sayuran
 Sayuran Sayuran yg dimasak dan
Semua sayur2an segar, diawet dgn garam dapur dan
sayuran yg diawet tanpa ikatan lain Na, seperti sayuran
garam dapur dan Na benzoat. dlm kaleng, sawi asin, asinan
dan acar.
 Buah2an  Buah2an
Semua buah-buahan segar, Buah-buahan yg diawet dgn
garam dapur dan lain ikatan
buah yg diawet tanpa garam Na, seperti buah dlm kaleng.
dapur dan Na benzoat.

 Lemak
Minyak goreng, margarin dan  Lemak
mentega tanpa garam Margarin dan mentega biasa
 Minuman
 Minuman
Teh, Kopi
Minuman Ringan.
 Bumbu  Bumbu
Semua bumbu2 kering yg tdk Garam dapur untuk diet
mengandung garam dapur garam rendah I, Baking
dan lain ikatan Na. powder, soda kue, vetsin, dan
Garam dapur sesuai bumbu2 lain yg mengandung
ketentuan untuk Diet Garam garam dapur spt: kecap,
Rendah II dan III terasi, maggi, tomato ketchup,
petis dan taucho
CARA MENGATUR DIET

1. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula


pasir, bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, salam dan
bumbu lain yang tidak mengandung atau sedikit garam Na.
2. Makanan lebih enak ditumis, digoreng, dipanggang, walaupun
tanpa garam
3. Bubuhkan garam saat di atas meja makan, gunakan garam
beryodium (30 – 80 ppm), tidak lebih dari ½ sendok teh/ hari
4. Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium
5. Meningkatkan asupan Kalium
SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN

1. Vitamin dan penurunan homosistein


Asam folat, Vitamin B6, Vitamin B12 dan Riboflavin
1. Kacang kedelai
2. Tempe

3. Asam lemak omega 3


4. Serat
CONTOH MENU UNTUK HIPERTENSI

1. ACAR IKAN TENGGIRI

Bahan : 100 gr tenggiri, 100 gr timun, 50 gr wortel

Bumbu halus : 3 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, 1 cm jahe, Kemiri, 1 ruas kunyit, Gula
secukupnya, Belimbing wuluh, potong kecil

Cara membuat :

1. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum

2. Rebus air hingga mendidih, lalu masukkan ikan tenggiri beserta bumbu dan belimbing
wuluh

3. Bumbui dengan garam dan gula secukupnya, aduk rata lalu tunggu hingga ikan tenggiri
matang

4. Sajikan dalam keadaan hangat

Nilai gizi : E : 137.9 kal, P : 22.6 gr, L : 2.5 gr, KH : 5.2 gr


CONTOH KUDAPAN

1. PISANG KARAMEL

Bahan : 2 buah pisang kepok, 50 gr gula merah, 25 ml air

Cara membuat :

a. Kupas pisang dan potong ujung-ujungnya

b. Pipihkan pisang yang sudah dikupas

c. Oven pisang tadi, kurang lebih 10 menit

d. Campur gula merah yang sudah disisir dengan air, lalu masak sampai
mengental

e. Sajikan pisang yang sudah dioven diatas piring dengan siraman saus
caramel

Nilai gizi :

E : 348.4 kal, P : 2.3 gr, L : 0.4 gr, KH : 89.2 gr


2. PUDING BUAH SAUS BELIMBING

Bahan Puding : 1 bks puding, 50 gr buah melon, 50 gr buah


semangka,50 gr buah ceri, 50 gr buah jeruk, 500 ml air, Bahan Fla
: 100 gr belimbing, 200 ml air, 1 sdm tepung maizena dicairkan, 100
gr gula pasir

Cara membuat :

 Puding : bahan untuk puding dimasak sampai mendidih, tuang


ke cetakan.
 Masukkan buah kemudian dinginkan
 Fla : Blender belimbing hingga halus, tambahkan gula pasir lalu
masak sampai mendidih. Setelah itu tambahkan tepung
maizena yang sudah dicampur dengan 2 sendok air, sambil
aduk adonan tersebut hingga mengental
Penyajian : Sajikan puding dengan saus belimbing

Nilai gizi : E : 528.4 kal, P : 2.1 gr, L : 132 gr, KH : 0.9 gr


CONTOH MENU SEHARI DIET HIPERTENSI

PAGI SIANG MALAM

 Nasi  Nasi  Nasi

 Telur Dadar  Ikan Acar kuning  Daging pesmol


 Tumis kacang panjang  Tahu Bacem  Pepes tempe
 Sayur Lodeh  Ca Sayur
 Pepaya PUKUL 15.00
 Pisang
PUKUL 10.00

 Bubur kacang hijau  Puding Maizena


KANDUNGAN KALIUM
DALAM 100 GR BAHAN MAKANAN
KANDUNGAN KALIUM SUMBER KH
KANDUNGAN KALIUM PROTEIN HEWANI
KANDUNGAN KALIUM PROTEIN NABATI
KANDUNGAN KALIUM LEMAK
KANDUNGAN KALIUM LEMAK
KANDUNGAN KALIUM SAYURAN
KANDUNGAN KALIUM BUAH
KANDUNGAN KALIUM BAHAN PENYEDAP
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai