Anda di halaman 1dari 11

Fenomena Kebudayaan

Dibuat oleh : Wisnu Wardhana P.D (1705541001)


Gede Agus Wira Dharma (1705541006)
I G Ngurah Agung Dwinika Wicaksana (1705541011)
Nilai-nilai dalam Fenomena Kebudayaan
• Nilai Keagamaan / Teologi
• Nilai Kebaikan / Etika
• Nilai Keindahan / Estetika
Fenomena
Femonema merupakan hal-hal yang dapat dilihat melalui pancaindra dan dapat
diterangkan secara ilmiah akan apa yang terjadi. Fenomena dapat dipahami
sebagai gejala yang terjadi di masyarakat. Gejala ini berbagai bentuk sesuai
dengan apa yang tengah terjadi di masyarakat. Seringkali kita mendengar
fenomena ini dikaitkan dengan alam, fenomena alam. Sesungguhya tidak saja
itu, terdapat juga fenomena budaya.
Kebudayaan
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung
dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa, dan cipta manusia
yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.

Secara detail pengertian Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh
semua masyarakat.
Fenomena
Kebudayaan
Fenomena sendiri merupakan sebuah fenomena yang
dapat dilihat oleh pancaindra, yang berupa perilaku
maupun kebiasaan yang berkembang di masyarakat
suatu bangsa. Kalau kita memahami secara mendalam
kebudayaan itu tidak dapat dilihat secara langsung
karena berkaitan dengan nilai-nilai, adat istiadat, dan
kepercayaan. Meskipun demikian, kebudayaan itu
ketika sudah dipakai oleh masyarakat akan dapat dilihat
secara nyata.

Jadi Fenomena Kebudayaan adalah pikiran/ akal budi yg


dilakukan dengan pancaindra seperti pend. agama, dll
yg terjadi karena masyarakat itu sendiri
Nilai Keagamaan
Keagamaan Berasal dari kata Agama. Agama ini bertujuan untuk memelihara atau mengatur hubungan
seseorang atau sekelompok orang terhadap realitas tertinggi yaitu Tuhan, sesama manusia dan alam
sekitarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata agama berarti prinsip kepercayaan kepada
Tuhan. Agama ini muncul dari perasaan ketakjuban manusia terhadap realitas alam yang ada. Seperti
air yang bisa melepaskan dahaga seseorang, namun terkadang bisa membawa malapetaka seperti
banjir, angin yang memberikan kesejukan, namun terkadang mendatangkan kerusakan seperti angin
topan atau tornado, kemudian mereka percaya bahwa ada suatu kekuatan tertentu.

Nilai keagamaan berarti konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat
pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan
pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan
Hubungan Keagamaan dengan kebudayaan
Agama dan kebudayaan banyak yang salah mengartikan bahwa agama dan kebudayaan adalah satu
kesatuan yang utuh. Dalam kaidah, sebenarnya agama dan kebudayaan mempunyai kedudukan masing-
masing dan tidak dapat disatukan, karena agamalah yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada
kebudayaan. Namun keduanya mempunyai hubungan yang erat.

Geertz mengatakan bahwa wahyu membentuk suatu struktur psikologis dalam benak manusia yang
membentuk pandangan hidupnya, yang menjadi sarana individu atau kelompok individu yang
mengarahkan tingkah laku mereka. Tetapi juga wahyu bukan saja menghasilkan budaya immaterial,
tetapi juga dalam bentuk seni suara, ukiran, bangunan.
Nilai Kebaikan
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.

Kebaikan memiliki 3 arti. Kebaikan berasal dari kata dasar baik. Kebaikan adalah
sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.
Kebaikan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kebaikan dapat menyatakan nama
dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Jadi Nilai kebaikan, yaitu nilai yang berdasarkan kehendak atau kemauan manusia itu sendiri.
Nilai Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang
memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah
"kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Jadi Nilai keindahan, yaitu nilai yang berdasar pada perasaan manusia. Misalnya, lingkungan akan
menjadi asri dan nyama apabila tidak ada sampah yang berserakan.
Hubungan Nilai Keindahan dengan Kebudayaan
Secara hubungan jelas keindahan selalu hadir di setiap kebudayaan , begitu pula di dalam
kebudayaan pasti mempunyai nilai nilai keindahan , sehingga keindahan dalam kebudayaan
selalu terikat dan menyatu padu secara erat sehingga lahirlah kebudayaan yang terlihat indah.

Kebudayaan kontras dengan keindahan,karena didalam kebudayaan itu sendiri mengandung


unsur-unsur estetis yang membuatnya terlihat mahal untuk dibudayakan. Keindahan dalam
kebudayaan merupakan salah satu sifatmanusia dalam karya cipta manusia.

Didalam kebudayaan apapun pasti memiliki nilai keindahan , karena di dalamnya memiliki
nilai estetika enak di pandang , dan didalamnya kebudayaan memiliki keindahan yang
mewakili sifat-sifat dari keindahan tersebut. Suatu kebudayaan tidak akan berkembang tanpa
adanya suatu keindahan yang tidak bisa dinikmati oleh mata. Jadi hubungan antara keindahan
kerap kaitannya dengan keindahan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai