Anda di halaman 1dari 25

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN

NAMA KELOMPOK :

1. SELVIA PUTRI HANDAYANI 2017310397


2. NURUL NADLIFATUL ISA 2017310418
3. YEKTI DWI NUR CAHYANI 2017310429
4. NUR HASANAH 2017310441
5. IVANA AMALIA SANTOSO 2017310442
TRANSAKSI DAN JURNAL
BELANJA BEBAN DI SKPD

– Belanja yang menjadi kewenangan SKPD dijurnal baik di SKPD tersebut maupun di
PPKD. Berikut ini adalah tipikal belanja dan beban yang berada dalam kewenangan
SKPD meliputi:
1. Belanja dan beban pegawai
2. Belanja dan beban barang dan jasa
3. Belanja dan beban hibah
4. Belanja dan beban bantuan sosial
5. Belanja modal
6. Beban penyusutan dan amortisasi
7. Beban penyisihan piutang

SELVIA
SKPD mempunyai fungsi akuntansi yang dilaksanakan oleh PPK (Pejabat
Penatausaha Keuangan) SKPD tersebut. SKPD tersebut ada dua kategori jurnal
yang dibuat oleh SKPD yaitu :
1. Jurnal Finansial
Jurnal finansial merupakan jurnal untuk mencatat beban dengan menggunakan
basis akrual.
2. Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Jurnnal pelaksanaan anggaran merupakan jurnal untuk mencatat belanja dengan
menggunakan basis kas.
Transaksi dan Jurnal Penerimaan,
Penggunaan, dan Pertanggungjawaban
Uang Persediaan
– Jurnal finansial :
Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000.000
RK PPKD 5.000.000
– Jurnal pelaksanaan anggaran:
Tidak ada jurnal pelaksanaan karena tidak ada perubahan kas pemerintah.
Transaksi dan Jurnal Belanja dan
Beban yang didahului adanya
tangguhan
– Jurnal finansial :
Beban jasa Kantor 650.000
Beban sewa perlengkapan dan peralatan sewa 250.000
Utang belanja barang dan jasa 900.000
– Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada jurnal pelaksanaan karena tidak ada perubahan kas pemerintah.
Transaksi dan Jurnal Belanja dan
Beban Pegawai
Belanja dan beban pegawai dibayar melalui SP2D LS. Dengan konsep SP2D LS, kas disetor
oleh bendaharawan umum ke rekening masing-masing pegawai. Dengan demikian kas tidak
melewati Bendahara Pengeluaran.
Contoh Transaksi :
Bendahara Pengeluaran SKPD X menerima SP2D LS untuk belanja pegawai dengan rincian
sebagai berikut : gaji pokok Rp. 8.000.000, tunjangan keluarga Rp. 500.000, tunjangan
jabatan Rp. 400.000. BUD memotong PPh pasal 21 sebesar 5%.
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah :
– Jurnal Finansial:
Beban Gaji dan Tunjangan 8.900.000
RK PPKD 8.900.000
– Jurnal Pelaksanaan Anggaran:
Belanja Gaji dan Tunjangan 8.900.000
Perubahan SAL 8.900.000 ISA
Transaksi dan Jurnal Belanja dan
Beban Barang dan Jasa
– Ada dua pendekatan pencatatan, yaitu:
1. Pendekatan Beban
2. Pendekatan Aset
– Pendekatan cocok apabila barang dan jasa segera dikonsumsi. Pendekatan aset cocok apabila
barang dan jasa dibeli untuk berjaga-jaga.
Contoh Transaksi :
Bendahara pengeluaran SKPD X membeli alat tulis kantor sebesar Rp. 1.500.000 dengan
menggunakan uang persediaan. Transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
– Jurnal finansial - pendekatan beban:
Beban Bahan Pakai Habis 1.500.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000
– Jurnal finansial – pendekatan aset:
Persediaan Bahan Pakai Habis 1.500.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 1.500.000
– Jurnal pelaksanaan anggaran:
Belanja Bahan Pakai Habis 1.500.000
Perubahan SAL 1.500.000
Apabila pada akhir periode diketahui berdasarkan hasil perhitungan fisik
terdapat sebesar Rp.300.000 alat tulis kantor yang masih ada di tangan, maka
dibuat jurnal sebagai berikut:
– Jurnal finansial – pendekatan beban:
Persediaan Bahan Pakai Habis 300.000
Beban Bahan Pakai Habis 300.000
– Jurnal finansial – pendekatan aset
Beban Bahan Pakai Habis 1.200.000
Persediaan Bahan Pakai Habis 1.200.000
Jurnal pelaksanaan anggaran:
Tidak ada jurnal pelaksanaan anggaran
Transaksi Dan Jurnal Belanja Dan
Beban Hibah Dan Bantuan Sosial

– Hibah dan bantuan sosial yang diberikan kepada pihak lain dapat berbentuk tunai atau
berupa barang. Apabila hibah dan bantuan sosial berbentuk tunai, maka pencatatan sama
seperti pembayaran belanja lainnya. Apabla hibah dan bantuan sosial berbentuk barang,
maka ada dua pendekatan pencatatannya, yaitu pendekatan beban dan pendekatan aset.
Contoh Transaksi :
Bendahara pengeluaran SKPD X membayar hibah sebesar Rp. 1.400.000 kepada kelompok
masyarakat dan bantuan tunai sebesar Rp. 1.600.000 kepada organisasi sosial
kemasyarakatan. Hibah dan bantuan sosial tersebut berbentuk tunai dan dibayar melalui
mekanisme SP2D LS. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:
– Jurnal finansial:
Beban Hibah kepada Kelompok Masyarakat 1.400.000
Beban Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan 1.600.000
RK PPKD 3.000.000
– Jurnal pelaksanaan anggaran:
Belanja Hibah kepada Kelompok Masyarakat 1.400.000
Beban Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan 1.600.000
Perubahan SAL 3.000.000
Misalnya hibah dan bantuan sosial di atas berbentuk barang, maka ada dua pilihan pendekatan
pencatatan, yaitu pendekatan beban dan pendekatan aset. Pencatatan transaksi pada saat
pengadaan barang adalah sebagai berikut:
– Jurnal finansial – pendekatan beban:
Beban Hibah kepada Kelompok Masyarakat 1.400.000
Beban Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan 1.600.000
Utang Belanja Lain-lain 3.000.000
– Jurnal finansial – pendekatan aset:
Persediaan Barang yang akan Diberikan
Kepada Pihak Ketiga 3.000.000
Utang Belanja Lain-lain 3.000.000
– Jurnal pelakanaan anggaran:
Tidak ada jurnal pelaksanaan anggaran
Pada saat dilakukan pembayaran utang belanja lain-lain atas pembelian barang
melalu mekanisme SP2D LS, maka dibuat jurnal sebagai berikut:
– Jurnal finansial
Utang Belanja Lain-lain 1.400.000
RK PPKD 3.000.000
– Jurnal Pelaksanaan Anggaran:
Belanja Hibah kepada Kelompok Masyarakat 1.400.000
Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan 1.600.000
Perubahan SAL 3.000.000
– To be continued.

Pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pihak ketiga, misalnya barang dan jasa yang
diserahkan masing-masing senilai Rp 1.000.000 untuk hibah dan Rp 1.300.000 untuk bantuan
sosial.

Jurnalnya :

 Jurnal finansial- pendekatan beban :

Persediaan barang yang akan diberikan kepada pihak ketiga 2.300.000


Beban hibah kepada kelompok masyarakat 1.000.000
Beban bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan 1.300.000

 Jurnal finansial – pendekatan asset :

Beban hibah kepada kelompok masyarakat 1.000.000


Beban bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan 1.300.000
Persediaan barang yang akan diberikan kepada pihak ketiga 2.300.000

 Jurnal pelaksanaan anggaran :


tidak ada jurnal pelaksanaan anggaran karena tidak ada perubahan kas pemerintah
ICHA
Transaksi dan Jurnal Belanja
Modal
Contoh :
Bendahara pengeluaran SKPD X menerima beberapa SP2D LS untuk pembayaran sebagai berikut
1. Pembelian traktor besar senilai Rp 200.000.000
2. Pembelian mobil dinas senilai Rp 120.000.000
3. Pembelian computer sebesar Rp 40.000.000
4. Pembelian peralatan komunikasi senilai Rp 20.000.000
Pembayaran tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%. BUD memotong PPN sebesar 10% dan PPh pasal 22
sebesar 0.5%.
Jurnalnya :
 Jurnal finansial :
Alat-alat besar darat 200.000.000
Alat angkatan darat bermotor 120.000.000
Komputer 40.000.000
Alat komunikasi 20.000.000
RK PPKD 380.000.000
To be continued..
 Jurnal pelaksanaan anggaran :

Belanja modal pengadaan alat-alat besar darat 200.000.000


Belanja modal pengadaan alat
angkutan darat bermotor 120.000.000
Belanja modal pengadaan komputer 40.000.000
Belanja modal pengadaan
alat komunikasi 20.000.000
Perubahan SAL 380.000.000

*Catatan tentang pemotongan PPN dan PPh pasal 22 dilakukan pada


pembukuan PPKD
Transaksi dan Jurnal Beban
Penyusutan
Contoh :
Penyusutan komputer, meja dan kursi kerja, mobil dinas, dan bangunan kantor masing-
masing sebesar Rp 400.000, Rp 500.000, Rp 600.000, dan Rp 1.000.000.
Jurnalnya:
 Jurnal finansial
Beban penyusutan peralatan dan mesin Rp 1.500.000
Beban penyusutan gedung dan bangunan Rp 1.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin Rp 1.500.000
Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan Rp 1.000.000

 Jurnal pelaksanaan anggaran :


Tidak ada jurnal pelaksanaan anggaran karena tidak ada perubahan kas pemerintah
Transaksi dan Jurnal Beban
Penyisihan Piutang
Contoh :
Pada awal periode terdapat penyisihan piutang pendapatan sebesar Rp 450.000. Pada akhir
periode, dinyatakan bahwa penyisihan piutang adalah sebesar Rp 600.000.
Jurnalnya :
 Jurnal finansial
Beban penyisihan piutang pendapatan Rp 150.000
Penyisihan piutang pendapatan Rp 150.000

 Jurnal pelaksanaan anggaran :


Tidak ada jurnal pelaksanaan anggaran karena tidak ada perubahan kas pemerintah.
Transaksi dan Jurnal Belanja dan
Beban di PPKD

2 kategori jurnal yang harus dibuat oleh SKPD :


Jurnal Finansial;
Jurnal Pelaksanaan Anggaran.

NUR
Belanja dan Beban yang Tipikal Berada dalam Kewenangan PPKD meliputi :

1. Belanja dan Beban Bunga;


2. Belanja dan Beban Subsidi;
3. Belanja dan Beban Hibah;
4. Belanja dan Beban Bantuan Sosial;
5. Beban Transfer Bagi Hasil;
6. Beban Transfer Bantuan Keuangan;
7. Belanja Tak Tertuga.
Transaksi dan Jurnal Belanja
dan Beban Sesuai dengan
Konsep HOBO
Transaksi 1
Diterbitkan SP2D UP sebesar RP5.000.000,- untuk uang persediaan SKPD.

Transaksi 2
Diterbitkan SP2D GU sebesar Rp4.600.000,- untuk pengganti uang
persediaan SKPD.
Transaksi 3
Diterbitkan SP2D LS sebesar Rp8.900.000,- untuk belanja pegawai SKPD dan
dipotong PPh pasal 21 sebesar 5%.

Transaksi 4
Diterbitkan SP2D LS untuk belanja hibah Rp1.400.000,- dan bantuan sosial
Rp1.600.000,- untuk SKPD.
Transaksi 5
Diterbitkan beberapa SP2D untuk kepentingan SKPD masing-masing untuk
pengadaan traktor senilai Rp200.000.000,- , mobil dinas senilai
Rp120.000.000,- , komputer senilai Rp40.000.000,- , dan peralatan
komunikasi senilai Rp20.000.000,- . Harga tersebut sudah termasuk PPN 10%,
BUD memotong PPN 10%, dan PPh pasal 22 sebesar 0,5%.
Transaksi dan Jurnal Belanja
dan Beban PPKD Sebagai
Entitas Akuntansi
Contoh transaksi :
1. Apabila diketahui tagihan atau pemberitahuan atau pengakuan secara
akrual terjadi belanja bunga bank sebesar Rp2.500.000 dan bunga utang
obligasi sebesar Rp2.000.000

Belanja dan beban lain yang juga bagian dari kewenangan PPKD adalah
subsidi, hibah, dan bantuan sosial. Contoh:
2. Pemerintah daerah memberikan subsidi kepada BUMD sebesar
Rp1.750.000

IVANA
Pendekatan pencatatan hibah dan bantuan sosial pada PPKD sama dengan
metode pencatatan hibah dan bantuan sosial pada SKPD. Ada dua metode
yang digunakan, yaitu pendekatan beban dan aset.

3. Pemerintah memberikan hibah sebesar Rp2.400.000 kepada kelompok


masyarakat dan bantuan tunai sebesar Rp2.600.000 kepada organisasi sosial
kemasyarakatan

Seandainya hibah dan bantuan sosial diatas berbentuk barang, maka ada dua
pilihan pendekatan pencatatan, yaitu pendekatan beban dan pendekatan
aset.
4. Pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pihak ketiga, misalnya
barang dan jasa yang diserahkan masing-masing senilai Rp2.000.000 untuk
hibah dan Rp2.500.000 untuk bantuan sosial

Transaksi lain yang juga merupakan kewenangan PPKD adalah transfer dana
bagi hasil dan bantuan keuangan. Contoh:
5. Pemerintah memberikan transfer bagi hasil pajak daerah kepada
pemerintah kota sebesar Rp4.000.000, transfer bantuan keuangan ke desa
Rp1.500.000, transfer bantuan kepada partai politik sebesar Rp1.200.000, dan
transfer dana otonomi khusus sebesar Rp1.000.000.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai