Anda di halaman 1dari 31

BAB 7

STRATEGI AKUISISI DAN


RESTRUKTURISASI
Merger dan Akuisisi
Merger
Transaksi di mana dua perusahaan sepakat untuk
menggabungkan operasional mereka dengan kedudukan
yang sama karena mereka memiliki sumber daya dan
kemampuan yang jika dikelola bersama akan menciptakan
keunggulan kompetitif yang lebih kuat
Akuisisi
Transaksi di mana sebuah perusahaan membeli
perusahaan lain dengan maksud penggunaan kompetensi
inti yang lebih efektif dengan menjadikan perusahaan
yang diakuisisi sebagai cabang dalam portofolio bisnis
Ambil Alih
An acquisition where the target firm did not solicit
the bid of the acquiring firm
Alasan untuk Masalah untuk
Akuisisi Mencapai Keberhasilan
Meningkatkan Kesulitan
market power penggabungan

Mengatasi Kurangnya pengujian


halangan masuk terhadap target

Biaya pengembangan Utang yang


produk baru luarbiasa besar

Meningkatkan kecepatan Ketidakmampuan dalam


ke pasar Akuisisi mencapai sinergi

Risiko lebih rendah Terlalu banyak


dibanding mengembangkan diversifikasi
produk baru

Meningkatkan Manajer terlalu terfokus


diversifikasi pada akuisisi

Menghindari persaingan
yang berlebihan Terlalu besar
Alasan untuk Akuisisi
Meningkatkan Market Power
Akuisisi dimaksudkan untuk mengurangi keseimbangan
kompetisi industri
Contoh: Akuisisi British Petroleum terhadap U.S. Amoco

Mengatasi Halangan Masuk


Akuisisi mengatasi halangan masuk yang terlalu mahal yang bisa
membuat memulai usaha baru tidak menarik secara ekonomis
Contoh: Akuisisi Belgian-Dutch Fortis terhadap American
Banker’s Insurance Group
Biaya dan Risiko Pengembangan Produk Baru
yang Lebih Rendah
Membeli bisnis yang sudah mapan mengurangi risiko memulai
bisnis baru
Example: Akuisisi Watson Pharmaceuticals terhadap TheraTech
Alasan Akuisisi
Meningkatkan Kecepatan ke Pasar
Closely related to Barriers to Entry, allows market entry
in a more timely fashion
Contoh: Akuisisi Kraft Food terhadap Boca Burger
Diversifikasi
Cara yang cepat untuk pindah ke dalam bisnis di mana
perusahaan kurang pengalaman dalam industri
Contoh: Akuisisi CNET terhadap mySimon

Membentuk Kembali Cakupan Kompetisi


Perusahaan bisa memakai akisisi untuk mencegah ketergantungan
hanya terhadap satu atau beberapa produk atau pasar saja
Contoh: Akuisisi General Electric terhadap NBC
Masalah dalam Akuisisi
Kesulitan Penggabungan
Perbedaan sistem keuangan dan pengawasan dapat
menyulitkan penggabungan perusahaan
Contoh: Akuisisi Intel terhadap divisi semikonduktor DEC

Kurangnya Pengujian Terhadap Target


Penawaran “Winners Curse” menyebabkan pengakuisisi
membayar terlalu banyak
Contoh: Akuisisi Marks and Spencer terhadap Brooks Brothers

Utang yang Luar Biasa Besar


Utang yang terlalu besar bisa mengakibatkan beban dalam
aliran keluar kas
Contoh: Akuisisi AgriBioTech terhadap berlusin-lusin
perusahaan kecil
Masalah dalam Akuisisi
Ketidakmampuan Mencapai Sinergi
Akuisisi dapat meningkatkan estimasi keuntungan
yang diharapkan
Contoh: Quaker Oats dan Snapple
Terlalu Terdiversifikasi
Pengakuisisi tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk
mengelola bisnis yang tidak ada hubungannya
Contoh: GE--prior to selling businesses and refocusing
Manajer Terlalu Terfokus Pada Akuisisi
Manajer bisa gagal untuk menaksir nilai hasil yang dicapai
secara objektif lewat strategi akuisisi
Contoh: Ford dan Jaguar
Terlalu Besar
Birokrasi berbelit mengurangi inovasi dan fleksibilitas
Sifat Akuisisi yang Efektif

+ Sumber daya atau Aset Pelengkap


Membeli perusahaan dengan aset yang memenuhi kebutuhan
saat ini untuk membangun kemampuan untuk bersaing

+ Akuisisi yang Bersahabat


Kesepakatan yang bersahabat membuat penggabungan
berjalan dengan lancar
+ Proses Seleksi yang Berhati-hati
Evaluasi dan negosiasi secara berhati-hati lebih bisa
menghasilkan penggabungan dan pembentukan
sinergi dengan lebih mudah
+ Mempertahankan Financial Slack
Menyediakan tambahan sumber keuangan yang
cukup sehingga proyek yang menguntungkan
tidak akan terlewatkan
Sifat Akuisisi yang Efektif

+ Utang yang Rendah sampai Sedang


Perusahaan yang dimerger mempertahankan
fleksibilitas keuangan

+ Fleksibilitas
Memiliki pengalaman dalam mengelola
perubahan dengan fleksibel dan mudah
menyesuaikan diri

+ Menekankan Inovasi
Terus berinvestasi dalam penelitian &
pengembangan sebagai bagian dari
keseluruhan strategi perusahaan
Kegiatan Restrukturisasi
Downsizing
Pengurangan tenaga kerja
Contoh: Pengurangan tenaga kerja Procter &
Gamble di seluruh dunia sampai 15,000

Downscoping
Selektif dalam mengurangi atau menutup bisnis non-inti
Mengurangi Cakupan operasional
Menghasilkan Fokus yang lebih besar
Contoh: Disney’s selling of Fairchild Publications
Kegiatan Restrukturisasi
Leveraged Buyout (LBO)
Pembelian keseluruhan aset perusahaan untuk
melakukan privatisasi.
Contoh: Buyout Forsmann Little taerhadap Dr. Pepper
Restrukturisasi dan Hasil
Alternatf Hasil Hasil
Jangka Jangka
Pendek Penjang

Downsizing

Downscoping

Leveraged
Buyout
Restrukturisasi dan Hasil
Alternatif Hasil Hasil
Jangka Pendek Jangka Penjang
Reduced Kehilangan
Labor Costs Modal Manusia
Downsizing

Kinerja Lebih
Rendah
Restrukturisasi dan Hasil
Alternatif Hasil Hasil
Jangka Pendek Jangka Penjang
Mengurangi Biaya Kehilangan
Tenaga Kerja Modal Manusia
Downsizing

Mengurangi Kinerja Lebih


Biaya Utang Rendah
Downscoping

Perhatian Pada Kinerja Lebih


Kontrol Stratejik Tinggi
Restrukturisasi dan Hasil
Alternatif Hasil Hasil
Jangka Pendek Jangka Penjang
Mengurangi Biaya Kehilangan
Tenaga Kerja Modal Manusia
Downsizing

Mengurangi Kinerja
Biaya Utang Rendah
Downscoping

Perhatian Pada Kinerja Tinggi


Kontrol Stratejik
Leveraged
Buyout
Biaya utang
Risiko
Tinggi Tinggi
ANALISIS KINERJA
PERBANKAN
LAPORAN KEUANGAN BANK
KOMERSIAL
• NERACA
Aset = Utang + Modal
• LAPORAN RUGI LABA
NI = NII – Burden – PL + SG – T
Di mana:
NII = net interest income (total interest income - total interest expense),
yaitu peng-hasilan bunga bersih.
Burden = noninterest income - noninterest expense, yaitu beban nonbunga
yang meru-pakan selisih penghasilan dengan biaya nonbunga.
PL = provisions for loan losses, yaitu provisi/cadangan kerugian kredit
SG = securities gains (losses), yaitu laba (rugi) surat berharga
T = taxes (pajak)
HUBUNGAN ANTARA NERACA
DENGAN LAPORAN RUGI LABA
• NERACA BERISIKAN DATA STOCK
• LAPORAN RUGI LABA BERISIKAN
DATA FLOW
• NERACA TREND PERUBAHAN
MODAL ATAU KEKAYAAN BANK
• LAPORAN RUGI LABA
MENGETAHUI SEBAB PERUBAHAN
tsb
MODEL RETURN ON EQUITY
• ANALISIS PROFITABILITAS
ROE = NET INCOME
TOTAL EQUITY
ROA = NET INCOME
TOTAL ASSETS
MODEL RETURN ON EQUITY
ROE = NI ATS
ATS ATE
= ROA X EM
Dimana EM=equity multiplier= total aset/total equity

• KOMPONEN RASIO PENGELUARAN


– PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA
– PENGARUH KOMPOSISI
• KOMPONEN PEMANFAATAN ASET
PENGUKURAN KINERJA BISNIS

• ANALISIS RASIO KINERJA


TERGANTUNG PADA:
– PEMILIK (INVESTOR)
– MANAJER
– KREDITOR
• RASIO SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Manajemen Pemilik Pemberi Pinjaman
Analisis Operasional Profitabilitas Likuiditas
Gross margin Return on total net worth Current ratio
Profit margin Return on commo equity Acid test
Operating expense analisys Earning per share Quick sale value
Contribution analisys Cash flow per share Cash flow patterns
Operating leverage Share price appreciation
Comparative analisys Total shareholder return
Shareholder value analisys
Manajemen Sumberdaya Disposisi Penghasilan Finacial Leverage
Assets turnover Dividends per share Debt to assets
Working capital management Dividend yield Debt to capitalization
- Inventory turnover Payout/retention of earning Debt to equity
- Accounting recievable patters Dividend coverage Risk/reward trade-off
- Account payable patters Dividend to assets
Human resources effectiveness
Profitabilitas Indikator Pasar Debt Service
Return on assets (total or net) Cash flow analisys Interest coverage
Return before interest and taxes Price/earning ratio Burden coverage
Return on current value basis Cash flow multiples Cash flow analisys
Investment project economics Market to book value
Cash flow return on investment Relative price movements
Free cash flow Value of the firm
Uraian C A
CAMEL
M E L
Singkatan Capital Asset Management Earnings Liquidity
dari:
Yang Kecukupan Kualitas Kualitas Kemampua Kemampua
dinilai modal Aktiva Mana-jemen n bank n bank
Produktif dalam dalam
menghasil- menjaga li-
kan laba kuiditas
Jml. 1 2 5 2 2
Rasio yg.
Digunaka
n
Rasio (1) (1) BDR 1) Manajemen (3) (5)
(rumus) CAR (2) CAD Modal ROA LDR
2) Manajemen (4) (6)
Aktiva BOPO NCM to
3) Manajemen CA
Umum
4) Manajemen
Rentabilitas
5) Manajemen
Likuiditas
Perhitung 0 s.d. max (1) Max (3) max 100 (5) max 100
an Ni lai 100 100 (4) max 100 (6) max 100
Kredit (2) Max Total: Max
(cre-dit 100 100
point)
Bobot: (1) 25%
(2) 5%

25% Total30%
KINERJA BANK MENURUT
CAMEL
• CAR MINIMAL 8%
• KUALITAS ASET BERDASAR
KOLEKTIBILITASNYA
• MEMENUHI 81% DARI
KESELURUHAN ASPEK KUALITAS
MANAJEMEN
• RASIO LABA TERHADAP VOLUME
USAHA MIN 1,2%
KINERJA BANK MENURUT
CAMEL --lanjutan
• RASIO BIAYA OPERASIONAL
TERHADAP P ENDAPATAN
OPERASIONAL TIDAK LEBIH DARI
93,5%
• RASIO NET CALL MONEY TERHADAP
AKTIVA LANCAR KURANG DARI 19%
• RASIO PINJAMAN BANK PD PIHAK
KETIGA KURANG DARI 89,8%
INDIKATOR KUNCI UTAMA
KINERJA BANK MENURUT
BPPN
Dalam Persentase (%)
Rasio Pilihan
Feb 2002 Maret 2002 April 2002 Mei 2002
Capital Adequacy Ratio (CAR) 27,56 26,35 21,46 20,96
Loan to Deposit Ratio (LDR) 25,82 28,96 33,76 35,02
NPL (kategori 3-5)/ Total Loans 3,68 4,29 4,47 4,33
Net Interest Margin 0,25 0,30 0,14 0,21
Return on Assets (RoA) 1,29 1,38 0,93 0,88
Return on Equity (RoE) 12,17 16,28 14,31 12,71
• SUMBER: WWW.BPPN.CO.ID
MANIPULASI LAPORAN
KEAUANGAN
• LAPORAN KEUANGAN BANK SERING
TIDAK MENYAJIKAN KEADAAN
YANG SEBENARNYA
• BERPENGARUH PADA VALIDITAS
PENGUKURAN KINERJA
APLIKASI: HUBUNGAN EFISIENSI
OPERASIONAL DENGAN KINERJA
PROFITABILITAS BANK UMUM SWASTA
NASIONAL DEVISA

• PENELITIAN KESOWO (1991) TERHADAP 40


BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA
MENGGUNAKAN ROA.
• HASIL MENUNJUKKAN SEMAKIN EFISIEN
KINERJA OPERASIONAL SUATU BANK
MAKA KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH
AKAN SEMAKIN BESAR.
PERKEMBANGAN MERGER BANK DI INDONESIA

Dalam sejarah tercatat perjalanan merger perbankan Indonesia


usianya sekitar 30 tahun, yang terbagi dalam dua periode yaitu:

a. Periode sebelum Pakto 1988.


Biro Riset Info Bank mencatat telah terjadi 30 kali merger dan
akuisisi yang melibatkan 101 bank pada periode sebelum Pakto 1988,
sehingga menyebabkan adanya Bank yang tetap beroperasi dan
Bank yang terpaksa ditutup. Dari 101 Bank yang melakukan merger
atau akuisisi hanya 30 Bank yang tetap beroperasi, kemudain sampai
tahun 1988 sebanyak 18 Bank harus ditutup atau dilikuidasi sehingga
hanya 12 Bank yang masih bertahan hidup.

b. Periode sesudah Pakto 1988.


Setelah pakto 1988 – 1999 terjadi merger dan akuisisi yang
melibatkan 37 Bank, dari Bank- bank tersebut hanya 6 bank yang
mempu bertahan.
Peluang Merger: KASUS 7 BANK
PEMERINTAH

Model D.M Lloyd-Williams dan Phil Molyneux


Yang digunakan menganilisis struktur pasar dan kinerja pada
Perbankan Spanyol

P  a0  a1CR  a2 MS   X 1

P  a0  a1 ASET  a2 DANA  a3CAR  a4 LDR  a5 Di

PM = Margin Keuntungan (profit margin)


ASET = pangsa masing-masing bank. CAR = capital adequacy ratio
DANA = pangsa masing-masing bank LDR = loan to deposit ratio
dalam menghimpun dana.
Evaluasi Kinerja Bank Mandiri Sebelum dan Sesudah Merger

Dasar Indikator Mean Rank Mean Perfomance Keterangan


Pengukuran Sebelum Rank
Merger Sesudah
Merger

Capital CAR 5,50 12,00 Kinerja Membaik Rekapitalisasi dan peningkatan modal meningkatkan kemampuan
bank menanggung risiko kerugian

Quality RORA 5,50 12,00 Kualitas aktiva Restrukturisasi kredit dan pengalihan kredit macet kepada BPPN
produktif membaik memungkinkan bank ekspansi ke kredit baru yang lebih
menguntungkan

Management NIM 6,50 8,67 Laba operasional Pertumbuhan lambat karena fungsi intermediasi perbankan setelah
bersih relative krisis belum pulih selain itu penyaluran kreditpun belum optimal.
membaik

Earnings ROA 7,40 5,67 Rentabilitas Dana yang dihimpun cukup besar namun penyaluran dana belum
menurun dilakukan bank secara optimal

Earnings BOPO 6,40 9,00 Tidak ada perbaikan Disebabkan tingginya biaya dana yang dihimpun sementara
efisiensi operasional pendapatan bunga dari penanaman dana masih rendah

Liquidity CMC 6,10 10,00 Tidak ada perbaikan Wajar karena pada umumnya bank pemerintah memiliki tagihan
likuiditas terhadap pada bank lain yang lebih besar daripada kewajibannya
kewajiban antarbank

Liquidity LDR 8,50 2,00 Likuiditas terhadap Keseimbangan antara biaya dana dengan pendapatan bunga harus
pihak ketiga dijaga.
membaik

Anda mungkin juga menyukai