18174007
LAPORAN KASUS :
CEDERA KEPALA RINGAN
(CKR)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny c
• Jenis kelamin : Perepuan
• Umur : 25
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan : Sma
• Status : Menikah
• Agama : Islam
• Alamat : Drien Tujoh
• Warganegara : Indonesia
• Tanggal masuk RS : 6-5-2019
SUBJEKTIF
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara allonamnesa
pada tanggal 6 mei 2019 pukul 11.15 WIB
di ruangan saraf
Keluhan Utama :
Nyeri kepala
Keluhan Tambahan :
Luka terbuka di belakang kepala,
mual,muntah, pusing.
Riwayat Penyakit Sekarang :
• RPK :
Riwayat hipertensi (-),
Riwayat diabetes mellitus (-),
Riwayat stroke (-), Riwayat
trauma (-).
PEMERIKSAAN FISIK (pada
tanggal 6 mei 2019)
Keadaan umum : Sakit sedang Status interna
Kesadaran Compos Mentis Kepala: Normosefali, rambut hitam,
GCS= E4M6V5=15 distribusi merata, tidak mudah
Sikap : Berbaring aktif dicabut, tidak ada alopesia, benjolan (-
Keadaan gizi : Cukup ) Vulnus laceratum post hecting pada
Tekanan Darah : 120/80 mmHg regio parietal dextra, nyeri tekan (-).
Nadi : 75 x / menit, isi cukup,
irama reguler, equal Pulsasi Aa. Carotis : Teraba cukup,
Suhu Badan : 36,60 C irama reguler, kanan dan kiri equal
Pernafasan : 18 x / menit, irama
reguler tipe abdominotorakal Kelenjar getah bening: Tidak teraba
membesar
Penggunaan otot nafas tambahan (-)
Columna vertebralis: Lurus di tengah
• Mata: Hematoma kacamata (Brill hematom) -/-, hematom palpebra +/-, oedem
palpebra +/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, ptosis -/-, lagoftalmus -/-
, pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung
+/+ .
• Telinga : Normotia +/+, hematoma retroaurikuler (Battle’s sign) -/-,
perdarahan -/-, otorea-/-
• Hidung : Deviasi septum -/-, perdarahan -/-, rhinorea -/-
• Mulut : Lidah kotor (-), perdarahan(-)
• Tenggorok : Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.
• Gigi : Caries (-), missing (-)
• Leher : Bentuk simetris, trakea lurus di tengah, kelenjar getah bening tidak teraba
membesar, tiroid di tengah, JVP 5-2 cm H2O
OBJEKTIF : STATUS INTERNA
• Jantung :
* I : iktus kordis tidak terlihat
* P : iktus kordis teraba dan kuat angkat
* P : batas jantung dalam batas normal
* A : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen :
* I : soefl
* A : bising usus (+) normal
* P : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
* P : timpani
• Ekstremitas :
* Luka lecet di tangan kanan
* Motorik : 5-5/5-5
* Akral hangat :++/++
OBJEKTIF : STATUS
NEUROLOGI
• Kesadaran : GCS E4V5M6 • Nervus kranialis :
• Meningeal sign : 1.N. olfaktorius (n. I)
o Kaku kuduk : -/- o Pemeriksaan pembau : dbn
o Kernig : -/- 2.N. optikus (n. II)
o Brudzinki I : -/- o Tajam penglihatan : dbn
o Brudzinki II : -/- o Lapangan pandang : dbn
o Brudzinki III : -/- o Warna : tidak dilakukan
o Brudzinki IV : -/- o Funduskopi: tidak dilakukan
OBJEKTIF : STATUS
NEUROLOGI
3.N. okulomotorius (n. III), n. 4.N. trigeminus (n. V)
troklearis (n. IV), n. abducen o Pemeriksaan sensori : dbn
(n. VI) o Pemeriksaan motorik: dbn
o Kedudukan bola mata saat diam : o Refleks : dbn
dbn
o Gerakan bola mata :dbn
o Celah mata (ptosis) : -/-
o Exopthalmus : -/-
o Pupil : dbn
OBJEKTIF : STATUS
5.N. fasialis (n. VII)
NEUROLOGI
o Pemeriksaan sensorik daerah
o Pemeriksaan motorik telinga luar : dbn
Kondisi diam : dbn o Pemeriksaan sensorik khusus :
Kondisi bergerak : dbn Lakrimasi : tidak dilakukan
M. frontalis : dbn Reflex stapedius : dbn
M. korugator supersilii : dbn Pengecapan 2/3 anterior lidah
M. nasalis : dbn : tidak dilakukan
M. orbikularis okuli : dbn
M. orbikularis oris : dbn
M. zigomatikus : dbn
M. risorius : dbn
M. bucinator : dbn
M. mentalis : dbn
M. playsma : dbn
OBJEKTIF : STATUS
NEUROLOGI
6.N. stato-akustikus (n. VIII) 7.N. glosopharingeus (n. IX), n.
o Pemeriksaan pendengaran : vagus (n. X)
Suara bisik : dbn o Inspeksi oropharing dalam keadaan
Dengan arloji : dbn istirahat : dbn
o Inspeksi oropharing saat berfonasi :
Garpu tala : tidak dilakukan
dbn
o Pemeriksaan keseimbangan :
o Refleks : dbn
Vertigo : + o Sensorik khusus (pengecapan 1/3
Tinitus : - belakang lidah) : tidak dilakukan
Nistagmus: tidak dilakukan o Suara : dbn
Tes kalori : tidak dilakukan o Menelan : dbn
o Detak jantung dan bising usus : dbn
OBJEKTIF : STATUS
NEUROLOGI
8. N. acesorius (n. XI) :
o Kekuatan otot trapezius : dbn (+5/+5)
o Kekuatan otot sternokleidomastoideus : dbn (+5/+5)
Hematologi
Glukosa Darah
TINJAUAN PUSTAKA
&
PEMBAHASAN
CEDERA KEPALA
DEFINISI
MEKANISME BERATNYA
Berdasarkan Usia Morfologi
anak-anak
1.Cedera kepala a. Fraktur Kranium
tumpul 1. Anak usia di b. Lesi Intra Kranial
bawah 2 1. Cedera otak
2.Cedera kepala tahun difus
2. Perdarahan
tembus 2. Anak di atas Epidural
(penetrasi) 2 tahun. 3. Perdarahan
Subdural
4. Kontusio dan
perdarahan
intraserebral
• 1. Cedera Kepala Ringan
a. Skor PGCS 13-15
b. Tidak ada kehilangan kesadaran atau kehilangan kesadaran kurang dari 30 menit, tidak
ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologis
c. Amnesia post trauma kurang dari 24 jam
d. Gejala: mual, muntah, sakit kepala
• 2. Cedera Kepala Sedang
a. Skor PGCS 9-12
b. Penurunan kesadaran 30 menit sampai 1 minggu
c. Amnesia post trauma 24 jam – 1 minggu
d. Terdapat kelainan neurologis seperti kelumpuhan saraf dan anggota gerak
• 3. Cedera Kepala Berat
a. Skor PGCS 3-8
b. Penurunan kesadaran lebih dari 1 minggu
c. Amnesia post trauma lebih dari 1 minggu
Epidural
Hematoma
Epidural hematom (EDH) adalah
perdarahan yang terbentuk di ruang
potensial antara tabula interna dan
duramater. Paling sering terletak diregio
temporal atau temporalparietal dan sering
akibat robeknya pembuluh meningeal
media.
Gejala klinik
• Subdural hematoma akut Gejala neurologis
(hiperdens) bila kurang dari • Perubahan tingkat kesadaran, da
beberapa hari / dalam 24 jam lam
sampai 48 jam setelah trauma. hal ini terjadi penurunan kesadar
• Subdural hematom subakut (isod an
ens) antara 2 – 3 minggu. • Dilatasi pupil ipsilateral hematom
• Subdural hematom kronik bila le • Kegagalan pupil ipsilateral bereaks
bih dari 3 minggu setelah trauma i
terhadap cahaya
Kontusi dan Hematom Intraserebral
• Perbedaan antara kontusi dan hematoma
intraserebral traumatika tidak jelas batasannya.
Bagaimanapun, terdapat zona peralihan, dan
kontusi dapat secara lambat laun menjadi
hematoma intraserebral dalam beberapa hari.
Gejala dan tanda :
1. Sakit kepala mendadak yang eksplosif
2. Fotofobia
3. Mual dan muntah
4. Hilang kesadaran
5. Kejang-kejang
6. Gangguan respiratori
7. Shok
Pemeriksaan Fisik dan
Neurologis
SURVEI PRIMER
CIRCULATION
DISSABILITY
BREATHING
EXPOSURE
AIRWAY
a. Volume darah
• Menilai tingkat
Jika volume
Pada inspeksi, kesadaran
turun, baju harus
maka perfusi dengan
kedibuka AVPU
otak dapat berkurang
untuk
• AUntuk mengidentifikasi
evaluasi, korbanadanya
: mengakibatkan
sadar (Alert) penurunan kesadaran.
harus obstruksi
dibuka
melihat
Vkeseluruhan
jalan
: Penderita
respon
ekspansi
napasakibat
trauma
terhadap pakaian pernafasan
keberadaan
kulitnya
suara
dan
kemerahan terutama
(Verbal)
jumlah
bendapadaasing,
wajah
• Ppernafasan
:&
Untuk ekstremitas,
respon
luka
pucat
terhadap
wajah per
memeriksa
keabu-abuan
dan menit,
jarang
nyeri
&
dalam
(Pain)apakah
ketidakstabilan
secara
ekstremitas
bentuk
keadaan hipovolemik.
keseluruhan
dingin
dan
tulang,
merupakan
Wajah
atau
dan
tanda
U : tidak dada
gerak berespon (Unresponsive)
sama kiri dan kanan.
deviasi
evaluasi trakea
tubuh.
• Menilai tingkat keparahan cedera kepala melalui PGCS
hipovolemik.
•• Cedera
Perkusi
Sianosis
Cegah
Nadi kepaladilakukan
hipotermi
circumoral untuk
ringan (kelompokdengan
indikasimengetahui
risiko hipoksia adanya
menghangatkan
rendah)
udara
• Cedara
Bila
pasien atau
- Periksa
Cedera kepala
ada darah
kekuatan,
sedang, dalam
kecepatan,
(kelompok
gangguan rongga
dan irama
risiko
jalan pleura. maka
sedang)
napas
- Nadi yangberat
kepala tidak(kelompok
cepat, kuat, dan berat)
risiko teratur : normovolemia
• dilakukan
Auskultasi dilakukan
- Nadi yangpenangan untuk memastikan
sesuai
cepat, kecil : hipovolemik BLS
b. masuknva
Perdarahan udara ke dalam paru-paru
Perdarahan eksternal penekanan pada luka
EYE
SCORE ≥1 Year 0-1 Year
4 Membuka mata spontan Membuka mata spontan
3 Membuka mata sesuai perintah Membuka mata karena teriakan
2 Membuka mata dengan respon nyeri Membuka mata dengan respon
nyeri
1 Tidak ada respon Tidak ada respon
VERBAL
SCORE > 5 Years 2-5 Years 0-2 Years
5 Orientasi dan mampu Menggunakan kata- Menangis dengan
berbincang kata yang tepat keras
4 Disorientasi Kata-kata tidak tepat Menangis
3 Kata-kata tidak tepat Mengangis/berteriak Menangis / berteriak
2 mengerang mengerang Mengerang
1 Tidak ada jawaban Tidak ada jawaban Tidak ada jawaban
MOVEMEN
T
SCORE ≥1 Year 0-1 Year
6 Mengikuti perintah N/A
5 Mengetahui lokasi nyeri Mengetahui lokasi nyeri
PGCs total skor : Tidak ada respon Menurut North B and Reilly P., jumlah
1 Tidak ada respon
a. Skor 13-15 merupakan cedera score yang normal :
• Bayi baru lahir sampai umur 6 bulan,
ringan
jumlah score 9
b. Skor 8-12 merupakan cedera • Umur 6 bulan sampai 12 bulan,
sedang, jumlah score 11
c. Skor yang lebih rendah dari 8 • Umur 12 bulan sampai umur 2 tahun,
merupakan cedera parah jumlah score 12
• Umur 2 tahun sampai umur 5 tahun,
jumlah score 13
• Umur 5 tahun atau lebih, jumlah
score 14
PEMERIKSAAN PENUNJANG