Oleh :
Lovely Aulia Edy
P17220171001
KONSEP DASAR PATOFISIOLOGI ETIOLOGI
PENATA
TANDA DAN PEMERIKSAAN
LAKSANAAN
GEJALA KLINIS PENUNJANG
MEDIS
DIAGNOSA
INTERVENSI
PENGKAJIAN
ASKEP DAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
KONSEP DASAR
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame
akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan
penurunan ventilasi alveolus. Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif
intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif
terhadap stimuli tertentu.
PATOFISIOLOGI
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada
asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi
dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel
mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan
bronkiolus dan bronkhus kecil.
Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut
meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast
dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya
histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient),
factor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-
faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil
maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot
polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat
meningkat.
Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama
ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan
tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar
bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian,
makasumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan
eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama
ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat
melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali
melakukan ekspirasi.
Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional
dan volume residu paru menjadi sangat meningkat selama
serangan asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi
dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest
ETIOLOGI
FAKTOR FAKTOR
PREDISPOSISI PRESPITASI
FAKTOR PRESDIPOSISI
(GENETIK)
1. Alergen
2. perubahan cuaca
3. stress
4. lingkungan kerja
5. olahraga
TANDA DAN GEJALA
1. Stadium dini
a. Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
b. Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga,
sifatnya hilang timbul
c. Whezing belum ada
d. Belum ada kelainan bentuk thorak
e. Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
f. BGA belum patologis
TANDA DAN GEJALA
2. Stadium lanjut/kronik
a. Batuk, ronchi
b. Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
c. Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
d. Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent
Chest)
e. Thorak seperti barel chest
f. Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
g. Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DI
BUTUHKAN
1. Spinometri
2. Uji kulit
3. Uji provokasi bronkus
4. Uji sputum
5. Uji eosinofil total
6. Foto thorak
7. Uji gas darah
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Penyuluhan kepada pasien
2. Penilaian derajat beratnya asma
3. Pencegahan dan pengendalian faktor
pencetus serangan
4. Beri o2 bila perlu
ASKEP
1. PENGKAJIAN
• Pengkajian adalah perawat mengumpulkan data untuk
menentukan penyebab meningitis, yang membantu
mengembangkan rencana keperawatan.
• Identitas
• Umur: dapat menyerang semua kelompok umur.
• Jenis Kelamin: tidak terdapat perbedaan.
• Status ekonomi: sering terjadi keadaan nutrisi yang buruk,
karena faktor ekonomi.
• Lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan menunjang juga terjadinya penyakit ini.
2. Riwayat Keperawatan
• Keluhan Utama
Klien mengeluh dadanya sesak dan batuk.
• Riwayat Penyakit Sekarang
• pasien datang dari IGD dengan keluhan dadanya sesak dan
batuk,pasien juga mengatakan tubuhnya lemas,
• Riwayat Penyakit Dahulu
• sejak dulu pernah mengalami alergi terhadap asap dan debu
yang berkelebihaninfeksi bakteri, parasit satu sel, cacing, fungus,
riketsia.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Anggota keluarga ada yang menderita penyakit yang dapat menular
kepada anak.
3. Riwayat Tumbuh Kembang
Anak usia todler adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang
paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 12-36 bulan. Pada usia
ini anak mengeksplorasi secara giat tentang lingkungannya sepereti berusaha
mengetahui bagaimana sesuatu bekerja, apa kata-kata dan bagaimana
mengontrolnya dengan tuntunan, negativisme dan berkeras kepala. Masa ini
merupkan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan
pertumbuhan intelektual.
A. Perkembangan biologis
B. Perkembangan fungsi mental
C. Perkembangan psikososial
• Pola-Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi dan tatlaksana hidup sehat
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
3. Pola Eliminasi
4. Pola Tidur dan Istirahat
5. Pola Aktivitas
6. Pola Hubungan dan Peran
7. Pola Persepsi dan Konsep diri
8. Pola Sensori dan Kognitif
DIAGNOSA KEPERAWATAN