Anda di halaman 1dari 35

1.

Wira Wahyudi Nandayasa ( 1941012011 )


2. Nofrizal ( 1941012039 )
3. Mona DM Citra ( 1941012055 )
4. Rama Saputri ( 1941012057 )
5. Vivi Fahdiyanti ( 1941012059 )
6. Debby Husnil K (1941013005 )
Pengertian

Penyelengg
araan Tujuan

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Unsur-
Prinsip
unsur
PERPRES RI NOMOR
72 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM
KESEHATAN NASIONAL

Subsistem pemberdayaan masyarakat adalah pengelolaan


penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan, baik perorangan, kelompok,
maupun masyarakat secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
Tujuan subsistem pemberdayaan masyarakat adalah
meningkatnya kemampuan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan,
serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan
pembangunan berwawasan kesehatan.

PERPRES RI NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG


SISTEM KESEHATAN NASIONAL
sumber
daya.
kegiatan
hidup sehat
sasaran
pemberdayaan

penggerak
pemberdayaan

PERPRES RI NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG


SISTEM KESEHATAN NASIONAL
penggerak
Pemberdayaan
Pemerintah

Dapat menjadi inisiator,


motivator, dan fasilitator
yang mempunyai
kompetensi memadai
Masyarakat dan dapat membangun
komitmen dengan
dukungan para
pemimpin, baik formal
maupun nonformal.

swasta
Sasaran
Pemberdayaan

• tokoh masyarakat, tokoh agama,


Perorangan politisi, figur
• masyarakat, dan sebagainya

• organisasi kemasyarakatan,
kelompok • organisasi profesi, kelompok
masyarakat

dan masyarakat luas serta Pemerintah dan Pemerintah


Daerah yang berperan sebagai agen perubahan untuk
penerapan perilaku hidup sehat (subyek pembangunan
kesehatan)
Kegiatan Hidup
Sehat

Kegiatan hidup sehat yang dilakukan sehari-hari oleh masyarakat, sehingga


membentuk kebiasaan dan pola hidup, tumbuh dan berkembang, serta
melembaga dan membudaya dalam kehidupan bermasyarakat.
Sumber
Daya

dana, sarana dan


Potensi yang dimiliki prasarana, budaya,
oleh masyarakat, metode, pedoman, dan
swasta, dan media untuk
Pemerintah dan terselenggaranya proses
Pemerintah Daerah pemberdayaan
yang meliputi masyarakat di bidang
kesehatan
Edukatif dan
berbasis masyarakat
kemandirian

kesempatan
mengemukakan
pendapat dan kemitraan dan
memilih pelayanan gotong royong.
kesehatan
PERPRES RI NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Berbasis Masyarakat

– Pembangunan kesehatan berbasis pada tata nilai perorangan, keluarga, dan


masyarakat sesuai dengan keragaman sosial budaya, kebutuhan,
permasalahan, serta potensi masyarakat (modal sosial).
– Pelaku usaha memberikan bantuan nyata dalam pembangunan kesehatan
masyarakat sebagai corporate social responsibility.
Edukatif dan kemandirian

– Pemberdayaan masyarakat dilakukan atas dasar untuk


menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan,
serta menjadi penggerak dalam pembangunan kesehatan.
– Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan dari, oleh,
dan untuk masyarakat sehingga mampu untuk
mengoptimalkan dan menggerakkan segala sumber daya
setempat serta tidak bergantung kepada pihak lain.
kesempatan mengemukakan pendapat dan
memilih pelayanan kesehatan

– Masyarakat mempunyai kesempatan untuk menerima pembaharuan,


tanggap terhadap aspirasi masyarakat dan bertanggung jawab, serta
kemudahan akses informasi, mengemukakan pendapat dan terlibat dalam
proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan diri,
keluarga, masyarakat, dan lingkungannya
kemitraan dan gotong royong.

– Semua pelaku pembangunan kesehatan baik sebagai penyelenggara


maupun sebagai pengguna jasa kesehatan dengan masyarakat yang dilayani
berinteraksi dalam semangat kebersamaan, kesetaraan, dan saling
memperoleh manfaat.
– Tumbuhnya rasa kepedulian, tenggang rasa, solidaritas, empati, dan
kepekaan masyarakat dalam menghadapi potensi dan masalah kesehatan
yang akhirnya bermuara dalam semangat gotong royong sesuai dengan
nilai luhur bangsa. Kesemuanya itu dapat dilaksanakan bila kebutuhan
masyarakat telah dipenuhi secara wajar.
pengorganisasian
penggerakan peningkatan
dalam Advokasi Kemitraan
masyarakat sumber daya
pemberdayaan

PERPRES RI NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG


SISTEM KESEHATAN NASIONAL
– Dalam kaitan ini keterlibatan aktif masyarakat dalam proses
pembangunan kesehatan dilakukan mulai dari penelaahan situasi masalah
kesehatan, penyusunan rencana termasuk dalam penentuan prioritas
kesehatan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi upaya kesehatan
sehingga dapat terwujud kemandirian dan kesinambungan pembangunan
kesehatan. Pada hakekatnya pembangunan kesehatan diselenggarakan
oleh, dari, dan untuk masyarakat.
– Pemberdayaan masyarakat ditujukan guna terwujudnya
penguatan upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan,
maupun pemulihan secara tersendiri atau terpadu.
– Perencanaan pemberdayaan masyarakat didasarkan pada fakta
dan masalah kesehatan yang menjadi perhatian masyarakat
setempat maupun masyarakat luas serta dengan
mempertimbangkan potensi sumber daya dan nilai-nilai sosial
budaya masyarakat.
– Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui
perorangan, kelompok, dan masyarakat luas sesuai dengan kepentingannya
dan yang berhasil guna serta berdaya guna
– Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan pula melalui pendekatan
ketatanan, seperti: rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja,
tempat umum, dan fasilitas kesehatan agar terwujud pemberdayaan
masyarakat yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjamin
kesinambungannya
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan
memperhatikan karakteristik dan kekhususan
masyarakat, seperti masyarakat di desa, kota, daerah
pesisir, daerah pegunungan, dan aliran sungai.
– Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan metoda yang tepat,
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang, serta
dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang berlaku.
– Upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat dalam berperilaku sehat dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung melalui berbagai saluran media dan teknik
promosi kesehatan.
Peranan

Peranan pemerintah dalam pembangunan kesehatan :


– Membuka akses informasi dan dialog
– Menyiapkan regulasi
– Menyiapkan masyarakat dengan membekali pengetahuan dan
keterampilan bagi masyarakat
– Dukungan sumber daya untuk membangun kemandirian dalam
upaya kesehatan
– Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM), seperti: Poskestren, Musholla Sehat, Desa
Siaga, Pemuda Siaga Peduli Bencana (Dasipena), dan
kemandirian dalam upaya kesehatan
Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan dengan
cara:

– Mendirikan fasilitas pelayanan kesehatan


– Mendirikan informasi kesehatan (promosi kesehatan) kepada
masyarakat.
– pengembangan Desa Siaga atau lainnya pada masyarakat
desa/kelurahan
– Masyarakat dapat berperan dalam melakukan advokasi kepada pemerintah
dan lembaga pemerintahan lainnya, seperti legislatif untuk memperoleh
dukungan kebijakan dan sumber daya bagi terwujudnya pembangunan
berwawasan kesehatan.
– Pelaksanaan advokasi dilakukan dengan dukungan informasi yang memadai
serta metode yang berhasil guna dan berdaya guna.
– Masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan memberikan kritik yang
membangun bagi kepentingan seluruh masyarakat
– Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan kemitraan berbagai pihak,
seperti seluruh sektor terkait, lembaga legislatif, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan masyarakat agar terwujud
dukungan sumber daya dan kebijakan dalam pembangunan kesehatan.
– Pembinaan dilakukan untuk kesinambungan pemberdayaan masyarakat
yang telah dilakukan melalui berbagai cara, antara lain pemberian insentif,
pendampingan, lomba, dan kompetisi
– Dalam pemberdayaan masyarakat perlu didukung oleh pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan yang kuat, pembiayaan
yang memadai, dan dukungan berbagai sarana lain yang berkaitan.
– Dalam pemberdayaan masyarakat secara lebih spesifik dapat didampingi
penggerak yang berperan sebagai fasilitator, komunikator, dan dinamisator
dalam proses pemberdayaan masyarakat.
– Ketersediaan sumber daya tersebut sangat penting agar dapat tercapai
masyarakat berperilaku hidup sehat dan mandiri, termasuk pentingnya
ketersediaan tenaga penggerak/promosi kesehatan, seperti di Puskesmas
dan rumah sakit yang mempunyai kompetensi dan integritas tinggi.
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
KLINIK ASSYIFA MEDIKA PADANG

Berdiri pada
tahun 2010

Alamat: Jalan Jakarta


Blok G Nomor 2
Siteba Padang
Telp (0751) 7051498
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SENAM SEHAT

Kegiatan senam ini biasanya dilakukan sebanyak 6x dalam sebulan pada


hari Rabu dan Sabtu. Anggotanya memaksimalkan pasien yang tergabung dalam
pasien hipertensi dan diabetes yang dibina klinik. Pendanaan dari senam sehat ini
ditanggung BPJS sebanyak 2x pertemuan sedangkan sisanya ditanggung sendiri oleh
klinik asy-syfa.
Upaya ini dilakukan agar pasien yang berkunjung dapat berkurang yang dapat
diartikan bahwa tingkat kesehatan di daerah tersebut meningkat.

Kegiatan ini dimulai pada tahun 2014. Hasil yang di dapat dari kegiatan
senam ini yang terpantau jika pasien rajin mengikuti senam, nilai HBA1c pasien
terkontrol dan kesehatan ginjal tidak memburuk.
PENYULUHAN

Biasanya dilakukan satu atau dua kali dalam sebulan membahas


terkait penyakit-penyakit yang terdapat dalam penyakit prolanis seperti
penyakit Diabetes Mellitus, Hipertensi, Stroke dan lain-lain serta tentang
bagaimana mengelola stress bagi masyarakat. Terkadang dalam 3 bulan sekali
diundang dokter spesialis untuk menjadi pemateri terkait penyuluhan.

IMUNISASI

Kegiatan ini dilakukan kerja sama Klinik dengan Puskesmas.


SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
Masyarakat diberikan pengetahuan terkait bagaimana cara memeriksa
apakah ada perubahan fisik pada payudara. Proses ini dilakukan agar semua
perubahan yang mengarah pada kondisi lebih serius dapat segera ditangani.

Edukasi Pasien Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit


Kronis)

Pasien prolanis seperti diabetes dan hipertensi yang menjadi prioritas klinik.
Bahkan diadakan kegiatan penyuluhan, senam, edukasi, dan tamasya bersama
pasien prolanis yang dibina oleh klinik.
SCREENING

1. Melalui kuisioner
untuk mengetahui resiko penyakit terbanyak yang di alami
masyarakat sekitar. Hal ini merupakan program kerjasama dengan JKN.

2. Papsmear
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker
serviks (leher rahim) pada wanita. Screening ini dilakukan sebanyak satu
kali dalam sebulan dan bekerjasama dengan Laboratorium Klinik Pramita
Padang.
Optimalisasi dan Sosialisasi Mobile JKN

Aplikasi yang dapat memudahkan pasien pengguna JKN untuk


melakukan pendaftaran, ubah data, cek tagihan iuran, ganti faskes tingkat
pertama, melihat riwayat pelayanan, skrining kesehatan, dan lain-lain yang
memudahkan masyarakat untuk menikmati pelayanan dari klinik.
Dengan adanya mobile jkn ini memudahkan pasien karena dapat berobat ke klinik
tanpa harus membawa kartu jkn.
Dokumentasi Pemberdayaan Masyarakat Di Klinik Asy-Syifa

Anda mungkin juga menyukai