Anda di halaman 1dari 5

Waxing Menurut Hukum

Islam
Oleh : Deri Cahya Ramdani
Nim : 218093
• Waxing sendiri sebenarnya disebut Islam sebagai sunah fitrah.
Namun, daerah yang di-waxing terkhusus secara spesifik di
beberapa bagian tubuh saja. Sebagaimana dijelaskan dalam
hadis dari Anas bin Malik RA, "Ada lima macam sunah fitrah,
yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis,
memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak." (HR Bukhari
Muslim).
• Dalam buku Majmu'ah As'ilah Tahummu al-Usrah al-Muslimah
karyanya disebutkan, bulu kaki termasuk ciptaan Allah SWT
yang tak boleh diubah-ubah. Terkecuali, jika bulu betis dan
paha wanita tersebut sangat lebat hingga menyerupai laki-laki.
Ia membolehkan untuk mencabutnya litakhalluf (untuk berbeda)
dengan laki-laki.
• Soal proses waxing yang seperti ini, al-Utsaimin menegaskan
agar wanita tersebut bisa melakukannya sendiri atau meminta
bantuan suami. Al-Utsaimin tak memperbolehkan bagi wanita
untuk memakai jasa waxing dari salon-salon kecantikan.
• Para ulama yang mengharamkan waxing untuk bulu kaki juga
mengkaji akibat yang ditimbulkannya. Pelaku waxing pada
bagian yang tidak tergolong sunah fitrah biasanya banyak
terkena iritasi kulit dan kanker. Penyebabnya, polusi dan
partikel-partikel bebas di udara dan produk kimia dapat cepat
masuk ke dalam tubuh yang seharusnya diproteksi rambut-
rambut halus pada kaki. Tentu saja, menjatuhkan diri dalam
kebinasaan adalah haram hukumnya. (QS al-Baqarah [2]: 195).

Anda mungkin juga menyukai