Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8 :

Cindy Tria Adiani


Helen Yulianingsih
Seiring dengan perkembangan zaman, pesatnya sektor
perekonomian yang semakin meningkat, dengan penuh
persaingan serta tidak mengenal batas-batas wilayah.
Berbagai bisnis yang dijalankan dengan mudahnya untuk
dilaksanakan. Oleh karena itu bisnis di zaman sekarang
ini diperlukannya hukum untuk menaungi dan melindungi
dengan tujuan untuk mewujudkan rasa keadilan sosial dan
adanya kepastian hukum, bukan hanya sekedar mencari
keuntungan (profit oriented) tetapi ada
pertanggungjawaban terhadap dampak yang ditimbulkan
dari operasional bisnis secara menyeluruh tersebut.

Untuk mengantisipasi hal-


hal yang tidak diinginkan, para bisnisman dan
orang-orang yang ingin terjun langsung di dunia
bisnis hendaknya terlebih dahulu mengetahui dan
memahami hukum bisnis secara detail agar
bisnis yang ditekuni berjalan dengan baik dan
memberikan manfaat bagi dirinya dan
menyejahterakan masyarakat pada umumnya.
Waralaba mulai ramai dikenal di Indonesia sekitar tahun
1970-an dengan mulai masuknya franchise luar negeri

Pertama mulai masuknya franchise luar negeri seperti Kentucky


Fried
Chicken, kemudian diikuti pula oleh Burger King dan Seven
Eleven dll

Walaupun sistem franchise ini sebetulnya sudah ada di Indonesia


seperti yang SPBU (pompa bensin).

Istilah franchise dicoba di Indonesiakan dengan istilah ‘waralaba’ yang


diperkenalkan pertama kali oleh Lembaga Pendidikan dan Pengembangan
Manajemen (LPPM). Waralaba berasal dari kata wara (lebih atau istimewa) dan
laba (untung), maka waralaba berarti usaha yang memberikan laba lebih /
istimewa.
Pengertian Franchise berasal dari bahasa Perancis yang berarti to free yang artinya
membebaskan, memberikan kebebasan dari ikatan yang menghalangi
kepada orang untuk menggunakan atau membuat atau menjual sesuatu. Dalam
bidang bisnis franchise berarti kebebasan yang diperoleh seorang wirausaha untuk
menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu.

Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu suatu metode untuk
memasarkan produk atau jasa ke masyarakat. Selanjutnya disebutkan pula bahwa
franchise dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pemasaran atau distribusi barang dan
jasa, di mana sebuah perusahaan induk (franchisor) memberikan kepada individu /
perusahaan lain yang berskala kecil dan menengah (franchisee), hak- hak istimewa
untuk melaksanakan suatu sistem usaha tertentu dengan cara yang sudah ditentukan,
selama waktu tertentu, di suatu tempat tertentu.

Istilah franchise dipahami sebagai suatu bentuk kegiatan pemasaran dan distribusi. Di
dalamnya sebuah perusahaan besar memberikan hak untuk menjalankan bisnis secara
tertentu dalam waktu dan tempat tertentu kepada individu atau perusahaan yang relatif
lebih kecil. Franchise merupakan salah satu bentuk metode produksi dan distribusi
barang atau jasa kepada konsumen dengan suatu standard dan sistem eksploitasi
tertentu. Pengertian standar dan eksploitasi tersebut meliputi kesamaan dan
penggunaan nama perusahaan, merek, serta sistem produksi, tata cara pengemasan,
penyajian dan pengedarannya.
Waralaba menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah RI No 16
tahun 1997 adalah “perikatan dimana salah satu pihak
diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain
dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau
penjualan barang dan atau jasa”.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 42
Tahun 2007 pasal 1 ayat (1) menyebutkan pengertian
waralaba adalah: “hak khusus yang dimiliki oleh orang
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis
dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan
barang dan / atau jasa yang telah terbukti berhasil dan
dapat dimanfaatkan dan / atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba”
Untuk sahnya suatu perjanjian menurut pasal 1320
Kitab Undang- Undang Hukum Perdata diperlukan
empat syarat :

Kesepakatan
(toesteming / izin) kedua Kecakapan Bertindak
belah pihak

Mengenai suatu hal


Suatu sebab yang halal tertentu
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Setiap orang bebas untuk mengadakan perjanjian baik yang sudah diatur maupun yang
belum diatur dalam undang-undang.
2. Asas Konsensualisme
Asas konsensualisme dalam Pasal 1320 ayat ( 1 ) KUH Perdata. Dalam pasal itu ditentukan
bahwa salah satu syarat sahnya perjanjian, yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak.
3. Asas Pacta Sunt Servanda
Asas pacta sunt servanda merupakan asas bahwa hakim atau pihak ketiga harus
menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana layaknya
sebuah undang-undang.
4. Asas Itikad Baik
Asas itikad merupakan asas bahwa para pihak, yaitu pihak kreditur dan debitur harus
melaksanakan substansi
kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang teguh atau kemauan
baik dari para pihak.
5. Asas Kepribadian
Asas kepribadian merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan
melakukan dan atau membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja.
1. Keagenan
 Agen atau agent (bahasa inggris)
adalah perusahaan nasional yang
menjalankan keagenan. Sedangkan
keagenan adalah hubungan
hukum antara pemegang merk
(principal) dan suatu perusahaan untuk /
distribusi barang modal atau produk
industri tertentu.
2. Distributor
 Distributor adalah langsung Orang atau
lembaga yang melakukan kegiatan
distribusi atau disebut juga pedagang
yang membeli atau mendapatkan
produk barang dagangan dari tangan
pertama atau produsen secara
langsung. Pedagang besar biasanya
diberikan hak wewenang
wilayah daerah tertentu dari produsen.
 Ganti rugi adalah sanksi yang dapat
dibebankan kepada debitur yang tidak
memenuhi prestasi dalam suatu kontrak
untuk memberikan penggantian biaya,
kerugian dan bunga
 Bentuk-bentuk kontrak dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1. tertulis dan lisan. Perjanjian tertulis
adalah perjanjian yang dibuat oleh para
pihak dalam bentuk tulisan.
2. perjanjian lisan suatu perjanjian yang
dibuat oleh para pihak dalam wujud
lisan (cukup kesepakatan para pihak).
Tips yang pertama adalah, berapa lama mereka
sudah di bisnis ini? semakin lama seseorang di bisnis
tersebut maka semakin ahli orang tersebutu.
waralaba yang baik adalah waralaba yang sudah
teruji oleh waktu! mengingat waralaba tidak lain dan
tidak

Tips yang kedua adalah popularitas, coba tanyakan sudah berapa


cabang yang mereka miliki? jika lebih dari 50 gerai, maka
waralaba tersebut sudah bisa dibilang baik, karena terbukti sudah
bisa bertahan dan memiliki gerai di banyak lokasi, karena sebuah
waralaba yang memiliki banyak lokasi bisa karena dua alasan,
entah itu waralaba murah, atau waralaba itu memang baik.
Tips yang ketiga adalah menguji produk waralaba tersebut , dan
membuktikan bahwa produk mereka memang bagus! biasanya suatu
waralaba yang baik, dia akan memberikan atau menjual sampel/contoh
untuk di uji coba, lalu anda beli sampel tersebut dan kasih ke tetangga anda!
jika sebagian besar tetangga anda menanyakan produk tersebut atau
mengatakan sangat enak dan menginginkan lagi, maka bisa dipastikan
bahwa produknya memang bagus!

Tips yang ke empat adalah, pemilik brand waralaba tersebut pada


dasarnya menjual sebuah brand, pemilik brand waralaba tersebut
seharusnya gencar mempromosikan brand mereka, ke berbagai
media, mulai dari media cetak, Televisi, atau pun online, karena
jika brand mereka sudah sangat terkenal dengan sendirinya bisnis
waralaba anda akan ikut terangkat!

Tips yang ke lima adalah, jangan terjebak dengan harga murah!


karena waralaba murah bukan jaminan bahwa waralaba tersebut
bebas risiko, tapi bukan juga waralaba yang mahal sebuah indikasi
waralaba yang menguntungkan! jangan batasi pilihan waralaba
anda dengan modal kecil dan sebagainya, karena hal tersebut
hanya membatasi kesuksesan anda.

Anda mungkin juga menyukai