Anda di halaman 1dari 27

Clinical Features and Predictors of Diphtheritic

Cardiomyopathy in Vietnamese Children


Rachel Kneen, Nguyen Minh Dung, Et All

M. Hustiar Hakim
Pembimbing

dr. Raihan, SpA(K)

FK Unsyiah/ RSUDZA Banda Aceh


2019
1
PENDAHULUAN
Meskipun ketersediaan antitoksin dan antibiotika sudah
memadai, namun tingkat mortalitas dari
penyakit difteri masih tinggi

Komplikasi Jantung

Meskipun penelitian sebelumnya telah dapat


mengidentifikasi kejadian yang mengakibatkan fatal
outcome, namun belum dapat memberikan gambaran
kemungkinan berkembangnya komplikasi kardiomiopati
2
Tujuan Penelitian

Mencari alat diagnostik berupa penilaian klinis


dan temuan laboratorium yang dapat menjadi
prediktor diphteritic cardiomyopathy dan juga
prediktor terhadap fatal outcome

3
Metode
Periode penelitian : april 1995 sampai maret 1996 (1 tahun)
Jumlah sampel : 154 anak dengan diagnosa difteri
Tempat penelitian : center for tropical disease, ho chi minh city,
Vietnam
Analisa statistik :
data terdistribusi normal : student t test
data tidak terdistribusi normal : mann whitney u test
logistic regression : SPSS, versi 9
• Metode Penelitian : Prospektif
• Focus of Study : Prognostik
• Persetujuan komite etik penelitian : ada
– center’s scientific and ethical committee
• Asal populasi penelitian :
– Pasien anak usia < 17 tahun dengan diagnosa difteri di
Centre for tropical disease, Ho Chi Minh City, Vietnam
• Cara perekrutan : konsekutif
• Periode penelitaan : 1 tahun (april 1995 –
maret 1996)
Diagnosa difteri

Klinis demam disertai dengan pseudomembran atau


bila tidak dijumpai pseudomembran namun ada
riwayat sakit tenggorokan yang berat dan tanda
kardiomiopati
Investigasi
mikroba

Pemeriksaan
154 anak Diagnosa difteri laboratorium
darah

Pemeriksaan EKG
12 sadapan
RESULT

7
Data Keterangan
Total sampel 154 anak
Usia median 5,5 tahun (0,75- 14 tahun)
Laki-laki 89 orang (58 %)
Kardiomiopati difteri pada 13 orang
saat masuk rumah sakit
Kardiomiopati difteri yang 19 orang
berkembang dalam masa
rawatan
Pasien yang meninggal 12 orang (fatal cases)
Dalam 4-18 hari setelah
onset
\
Kreatinin merupakan prediktor fatal outcome dengan sensitifitas 92% dan spesifitas 89 %
AST merupakan prediktor fatal outcome dengan sensitifitas 100 % dan spesifitas 66 %
Troponin T merupakan prediktor fatal outcome dengan sensitifitas 86 % dan spesifitas 99 %
Diskusi
• Penelitian mengenai difteria telah banyak dilakukan sejak
lebih dari 60 tahun yang lalu namun temuan mereka baru
hanya pada kelainan yang dijumpai sebagai komplikasi dari
difteri
• Dari perkembangan berikutnya didapati bahwa gambaran ekg
seperti bundle branch block dan conduction heart block
memiliki pronosis yang lebih buruk pada difteri
• Temuan-temuan lain yang didapati dari ekg, dimana
disimpulkan bahwa gambaran iskemik miokardial disertai
dengan peningkatan mioglobulin level > 2000 ng/ml
berhubungan dengan prognosis terburuk yaitu kematian
14
Diskusi
• Dari penelitian yang dilakukan oleh Rachel Kneen et al, didapatkan
bahwa ternyata komplikasi yang mematikan dari kardiomiopati dapat
diprediksi dengan menggunakan indikator klinis yaitu didapatinya skor
pseudomembran > 2 disertai dengan adanya bull neck
• Dimana bila dijumpai difteri kardiomiopati disertai dengan skor
pseudomembran > 2 maka dapat disimpulkan suatu fatal outcome yang
dapat terjadi
• Kombinasi dari skor pseudomembran > 2 dan bull neck mampu
memprediksi perkembangan kardiomiopati difteri, dengan hasil Positive
predicted value 83 % dan Negative predictive value 93 %
Kesimpulan
• Risiko terjadinya difteri kardiomiopati dapat diprediksi melalui
gejala klinis yang sederhana yaitu dengan menggunkan
skoring pseudomembran > 2 dan dijumpainya bull neck
• Sementara adanya kardiomiopati difteri dan didapatinya skor
pseudomembran > 2 memberikan gambaran prognosis buruk
yang berupa kematian pada pasien dengan difteri
• Diharapkan dengan adanya prediktor klinis sederhana ini
dapat membantu dokter untuk mendiagnosa adanya
permasalahan secara dini dan dapat segera tatalaksana yang
sesuai
CRITICAL APPRAISAL

Clinical Features and Predictors of Diphtheritic


Cardiomyopathy in Vietnamese Children
PICO Journal
1. Population
– 154 anak dengan diagnosa difteri
2. Intervention
1. Pasien dilakukan pemeriksaan mikrobiologi berupa swab
pada tonsil dan nostril
2. Diperiksa laboratorium darah
3. Dilalukan pemeriksaan ekg 12 lead
4. Diterapi sesuai dengan guideline WHO
3. Comparison
– Elektrokardiografi
4. Outcomes
– Kardiomiopiati difteri dan kematian
Design of Study
• Metode Penelitian : Prospektif
• Focus of Study : Prognostik
• Persetujuan komite etik penelitian : ada
– center’s scientific and ethical committee
• Asal populasi penelitian :
– Pasien anak usia < 17 tahun dengan diagnosa difteri di Centre
for tropical disease, Ho Chi Minh City, Vietnam
• Cara perekrutan : konsekutif
• Periode penelitaan : 1 tahun (april 1995 – maret 1996)
Validity
1. Apakah subjek penelitian mewakili atau representatif ? YA
VALIDITY
2. Apakah setiap kelompok memperoleh intervensi yang sama? YA
VALIDITY

3. Apakah semua pengukuran dilakukan secara fair? Ya


IMPORTANCE
IMPORTANCE

1. Apakah hasil penelitian ini menunjukkan sensitfias dan spesifitas bermakna? YA


2. Apakah hasil dari pengukuran memberikan implikasi terhadap pola tindakan penanganan
selanjutnya ? YA
APPLICABILITY

NO APPLICABILITY JAWABAN

1 Apakah perlakuan tersebut tersedia, terjangkau dan Ya Tidak Tidak Jelas


akurat?

2 Apakah kita dapat memperkirakan prevalensi penyakit Ya Tidak Tidak Jelas


pada pasien kita?

3 Apakah post test probability yang dihitung mengubah Ya Tidak Tidak Jelas
tatalaksana?

4 Apakah uji diagnostik tersebut bermanfaat bagi Ya Tidak Tidak Jelas


pasien?

5 Apakah pasien saya mirip dengan pasien dalam Ya Tidak Tidak Jelas
penelitian?
Kesimpulan
1. Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut VALID

2. IMPORTANCY dalam penelitian tersebut tergambar dalam


jurnal, dimana specificity dan accuracy bermakna.

3. Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut


bersifat APPLICABLE untuk pasien di RSUDZA
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai