M. Hustiar Hakim
Pembimbing
Komplikasi Jantung
3
Metode
Periode penelitian : april 1995 sampai maret 1996 (1 tahun)
Jumlah sampel : 154 anak dengan diagnosa difteri
Tempat penelitian : center for tropical disease, ho chi minh city,
Vietnam
Analisa statistik :
data terdistribusi normal : student t test
data tidak terdistribusi normal : mann whitney u test
logistic regression : SPSS, versi 9
• Metode Penelitian : Prospektif
• Focus of Study : Prognostik
• Persetujuan komite etik penelitian : ada
– center’s scientific and ethical committee
• Asal populasi penelitian :
– Pasien anak usia < 17 tahun dengan diagnosa difteri di
Centre for tropical disease, Ho Chi Minh City, Vietnam
• Cara perekrutan : konsekutif
• Periode penelitaan : 1 tahun (april 1995 –
maret 1996)
Diagnosa difteri
Pemeriksaan
154 anak Diagnosa difteri laboratorium
darah
Pemeriksaan EKG
12 sadapan
RESULT
7
Data Keterangan
Total sampel 154 anak
Usia median 5,5 tahun (0,75- 14 tahun)
Laki-laki 89 orang (58 %)
Kardiomiopati difteri pada 13 orang
saat masuk rumah sakit
Kardiomiopati difteri yang 19 orang
berkembang dalam masa
rawatan
Pasien yang meninggal 12 orang (fatal cases)
Dalam 4-18 hari setelah
onset
\
Kreatinin merupakan prediktor fatal outcome dengan sensitifitas 92% dan spesifitas 89 %
AST merupakan prediktor fatal outcome dengan sensitifitas 100 % dan spesifitas 66 %
Troponin T merupakan prediktor fatal outcome dengan sensitifitas 86 % dan spesifitas 99 %
Diskusi
• Penelitian mengenai difteria telah banyak dilakukan sejak
lebih dari 60 tahun yang lalu namun temuan mereka baru
hanya pada kelainan yang dijumpai sebagai komplikasi dari
difteri
• Dari perkembangan berikutnya didapati bahwa gambaran ekg
seperti bundle branch block dan conduction heart block
memiliki pronosis yang lebih buruk pada difteri
• Temuan-temuan lain yang didapati dari ekg, dimana
disimpulkan bahwa gambaran iskemik miokardial disertai
dengan peningkatan mioglobulin level > 2000 ng/ml
berhubungan dengan prognosis terburuk yaitu kematian
14
Diskusi
• Dari penelitian yang dilakukan oleh Rachel Kneen et al, didapatkan
bahwa ternyata komplikasi yang mematikan dari kardiomiopati dapat
diprediksi dengan menggunakan indikator klinis yaitu didapatinya skor
pseudomembran > 2 disertai dengan adanya bull neck
• Dimana bila dijumpai difteri kardiomiopati disertai dengan skor
pseudomembran > 2 maka dapat disimpulkan suatu fatal outcome yang
dapat terjadi
• Kombinasi dari skor pseudomembran > 2 dan bull neck mampu
memprediksi perkembangan kardiomiopati difteri, dengan hasil Positive
predicted value 83 % dan Negative predictive value 93 %
Kesimpulan
• Risiko terjadinya difteri kardiomiopati dapat diprediksi melalui
gejala klinis yang sederhana yaitu dengan menggunkan
skoring pseudomembran > 2 dan dijumpainya bull neck
• Sementara adanya kardiomiopati difteri dan didapatinya skor
pseudomembran > 2 memberikan gambaran prognosis buruk
yang berupa kematian pada pasien dengan difteri
• Diharapkan dengan adanya prediktor klinis sederhana ini
dapat membantu dokter untuk mendiagnosa adanya
permasalahan secara dini dan dapat segera tatalaksana yang
sesuai
CRITICAL APPRAISAL
NO APPLICABILITY JAWABAN
3 Apakah post test probability yang dihitung mengubah Ya Tidak Tidak Jelas
tatalaksana?
5 Apakah pasien saya mirip dengan pasien dalam Ya Tidak Tidak Jelas
penelitian?
Kesimpulan
1. Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut VALID