Anda di halaman 1dari 19

DETEKSI DINI DAN PENANGANAN

HASIL DETEKSI DINIHEPATITIS B & C

OLEH :
Dinkes Provinsi Kalimantan Timur

DI KABUPATEN KUTAI TIMUR, 18 sd 21 Juli 2017


PEMBAHASAN

A. Deteksi Dini Aktif


B. Deteksi Dini Pasif
C. Penanganan hasil deteksi Dini Hepatitis B
D. Penanganan Hasil Deteksi Dini Hepatitis C
E. Penanganan Hasil Pemeriksaan HIV da
Syphilis
F. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
DETEKSI DINI HEPATITIS
B DAN C

KEGIATAN DDHBC ADA 2 JENIS:


A. Deteksi Dini Aktif
B. Deteksi Dini Pasif
A. DETEKSI DINI AKTIF
1. Pelaksana : Puskesmas
2. Kriteria Kelompok Populasi Deteksi Dini Aktif :
Bumil berdomisili di wilayah kerja PKM
Petugas Kesehatan (dokter,Perawat, Bidan,analis
laboratorium)
Mahasiswa Kesehatan (kebidanan, keperawatan, analis,
kedokteran)
WPS, LSL, Penasun, Waria, WBP
Pasangan/ Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita
Hepatitis B dan C
Pasien Klinik Infeksi Menular Seksual, Orang dengan Infeksi
HIV, Penerima layanan Hemodialisa dan Hemophilia
Pasien yang mendapatkan tranfusi lebih dari 1 kali,
Pasien yang menjalani bedah umum dan tindakan pada gigi
Bayi yang lahir dari ibu dengan Hepatitis C.
3. Lokasi : wilayah kerja masing-masing puskesmas
4. Sasaran :
a. Kelompok Beresiko Tinggi
b. Pernah diperiksa hepatitis B& C dgn Hasil non
Reaktif ≥ 6 bulan.
5. Prosedur :
a. Melakukan Penjangkauan pada Kelompok Berisiko (lihat
point ke 2)
b. Penanggung jawab kegiatan berkoordinasi dgn Pimpinan
Kelompok/CP tersebut
Lanjutan 5. Prosedur

c. Setelah ada kesepakatan, Kegiatan dilaksanakan


pada tempat dan waktu sesuai kesepakatan
d. Melibatkan Pimpinan/CP dalam menggerakkan
masyarakat untuk ikut dlm DDHBC
e. Petugas Pelaksana : Dokter/Perawat, Bidan,
Konselor, PP Hepatitis, PP Asuhan Keperawatan,
Analis dan Petugas Lainnya
f. Alur Deteksi Dini Aktif
6. Tahapan Kegiatan
Tahapan Kegiatan DDHBC :
a. Persiapan
 SOP, Sosialisasi dan Advokasi, Logistik
Pendukung sesuai kebutuhan & Persiapan di
Lapangan
b. Pelaksanaan
 Pelatihan Petugas, Pelaksanaan dilapangan,
serta pengolahaan dan analisa Data
c. Pencatatan Pelaporan
d. Monitoring dan Evaluasi
B. DETEKSI DINI PASIF
1. PELAKSANA : Puskesmas/Klinik
2. SASARAN DETEKSI DINI PASIF :
Masyarakat yang berkunjung / dirujuk ke
Puskesmas
( Lihat target sasaran Point 2 pd DDHBC aktif)
3. LOKASI : di Puskesmas/Klinik
4. JUMLAH YANG DILAKUKAN DETEKSI DINI :
Semua masyarakat yang mempunyai faktor
Resiko tertular dan Menularkan baik yang
berkunjung/ dirujuk ke Puskesmas/Klinik
5. PROSEDUR :
a. Deteksi Dini Pada Bumil
( penjelasan pada Alur DDHBC Bumil)
b. Deteksi Dini Pada Petugas & Mahasiswa/Pelajar
Kesehatan (Kebidanan, Keperawatan, Analis,
Kedokteran)
( penjelasan pada Alur DDHBC )
c. Deteksi Dini Pada Kelompok masyarakat Berisiko
Tinggi Lainnya
( penjelasan pada Alur DDHBC )
C. PENANGANAN HASIL DETEKSI
DINI HEPATITIS B

1. PENANGANAN PADA IBU HAMIL


2. PENANGANAN PADA BAYI YANG LAHIR DARI IBU
YANG HEPATITIS B REAKTIF
3. PENANGANAN PADA BAYI YANG LAHIR DARI IBU
YANG HEPATITIS B NON-REAKTIF
4. PENANGANAN PADA KELOMPOK POPULASI
LAINNYA
1. PENANGANAN PADA IBU HAMIL
 Bila Hasil Pemeriksaan Laboratorium Reaktif maka pasien dirujuk
ke RS yg mampu melakukan tatalaksana hepatitis B&C yang
terdekat secara berjenjang.
 Penanganan Selanjutnya sesuai SOP RS dalam tatalaksana
Hepatitis B dan C
 Pembiayaan Pengobatan menggunakan Mandiri/BPJS/Asuransi
lainnya
 Hasil Pemeriksaan, Penanganan dan Rekomendasi Tim Ahli di RS
Rujukan di kirimkan ke Puskesmas Kembali sebagai umpan balik
 Bila Hasil DDH B Non-Reaktif maka dilanjutkan pemeriksaan anti-
HBs
 Bila Hasil Pemeriksaan HbsAg & Anti-HBs Non-Reaktif , dianjurkan
untuk vaksinasi Hep B sebanyak 3 Kali secara Mandiri.
2. PENANGANAN PADA BAYI YANG LAHIR
DARI IBU YANG HEPATITIS B REAKTIF

a. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang reaktif Hepatitis B,


Maka berikan :
 HBIg < 12 Jam
 Vit K
 HB 0 < 24 Jam
Kemudian lanjutkan pemberian vaksinasi lainnya sesuai
jadwal Program Imunisasi Nasional.

b. Setelah Bayi Berusia 9 bulan, agar dilakukan Pemeriksaan


Ulang HBsAg dan Anti-HBs
3. PENANGANAN PADA BAYI YANG
LAHIR DARI IBU YANG HEPATITIS B NON-
REAKTIF

a. Bayi yang dilahirkan dari ibu dgn Hepatitis B Non-Reaktif


Hepatitis B, Maka berikan :
 Vit K
 HB 0 < 24 Jam
Kemudian lanjutkan pemberian vaksinasi lainnya sesuai
jadwal Program Imunisasi Nasional
4. PENANGANAN PADA KELOMPOK
POPULASI LAINNYA
 Bila hasil Pemeriksaan Hepatitis B reaktif , maka rujuk ke RS
Rujukan
 Penanganan Selanjutnya sesuai SOP RS dalam tatalaksana
Hepatitis B dan C
 Pembiayaan Pengobatan menggunakan
Mandiri/BPJS/Asuransi lainnya
 Hasil Pemeriksaan, Penanganan dan Rekomendasi Tim Ahli
di RS Rujukan di kirimkan ke Puskesmas Kembali sebagai
umpan balik
 Bila Hasil DDH B Non-Reaktif maka dilanjutkan pemeriksaan
anti- HBs
 Bila Hasil Pemeriksaan HbsAg & Anti-HBs Non-Reaktif ,
dianjurkan untuk vaksinasi Hep B sebanyak 3 Kali secara
Mandiri.
D. PENANGANAN HASIL DETEKSI
DINI HEPATITIS C

1. Bila hasil Konfirmasi dilaboratorium rujukan menunjukkan


Hepatitis C reaktif, maka rujuk ke RS Rujukan yang mampu
tatalaksana Hepatitis B & C terdekat .
2. Penanganan Selanjutnya sesuai SOP RS dalam tatalaksana
Hepatitis B dan C
3. Pembiayaan Pengobatan menggunakan Mandiri/BPJS/Asuransi
lainnya
4. Hasil Pemeriksaan, Penanganan dan Rekomendasi Tim Ahli di
RS Rujukan di kirimkan ke Puskesmas/Poliklinik yg merujuk
sebagai umpan balik
5. Bila Hasil Pemeriksaan Hepatitis C Non-Reaktif, maka
dilakukan Penyuluhan (KIE)
E. PENANGANAN HASIL
PEMERIKSAAN HIV DAN SYPHILIS

 Penanganannya sesuai dengan ketentuan


KEMENKES RI ( Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen
PP & PL)
F. KOMUNIKASI INFORMASI DAN
EDUKASI (KIE)
1. Informasi Sebelum Dilakukan Pemeriksaan
Laboratorium
 Risiko Penularan hepatitis
 Tes Bersifat Konfidensial
 Masyarakat punya hak untuk menolak menjalani
pemeriksaan/Tes
 Bila Menolak Membuat Pernyataan tertulis
 Penolakan menjalani Tes, tidak mempengaruhi
layanan selanjutnya
 Beri Kesempatan kpd masyarakat yg di beri KIE
untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas
Lanjutan…F. KOMUNIKASI
INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)
2. Pesan / materi Mencakup
Penjelasan : Penyebab, cara
penularan, perjalanan penyakit,
gejala umum, pengobatan dan
komplikasi hepatitis B&C
KEGIATAN PENYULUHAN ATAU KIE
1. Menyediakan & Mendistribusikan media KIE ttg
Hepatitis B & C dan Faktor Resiko
2. Melaksanakan KIE Hepatitis B & C dan Faktor Resiko
dengan berbagai METODE:
 Perorangan
 Kelompok
 Media massa (cetak, elektronik; leaflet, lembar
balik, poster, banner, buku saku, kipas, kaos, topi,
payung, radio spot dan TV)
 Interaktif secara Verbal

Anda mungkin juga menyukai