Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan HBA1c

 HBA1c (Hemoglobin Adult 1c) adalah


HBA1 yang terikat secara spesifik dengan
glukosa pada N-terminal valin dari rantai
ß membetuk pre-HBA1c yang tidak stabil
(basa sciff) dan selanjutnya melalui
penyusunan kembali dengan reaksi
“Amadori” membentuk HBA1c (ketoamin
yang stabil)
 Hb terglikosilasi (Glycosilated
Hemoglobin) adalah hemoglobin yang
terikat dengan glukosa dan atau
karbohidrat lainnya terhadap gugus asam
amino .
 HBA1 adalah serangkaian HbA1 adalah
serangkaian HbA yang terglikosilasi
dimana karbohidrat berikatan secara
spesifik pada N terminal valin dari rantai ß
 Hemoglobin pada orang dewasa terdiri
dari HbA (95-100%), HbA2 (2-3%) dan
HbF dalam jumlah lebih kecil (< 1%). HbA
terdiri dari HbAo dan HbA1. HbAo
meruapakan fraksi HbA yang tidak
mengalami glikolisis (92-94,5%). HbA1
adalah fraksi HbA yang mengalami
glikolisis (5,5-8,0%)
 HbA1 terdiri dari tiga varian yaitu HbA1a,
HbA1b, HbA1c. HbA1c menunjukkan
presentase terbesar 80% dari HbA1 total
dalam eritrosit, oleh karena itu HbA1c
yang paling sering dilakukan pemeriksaan
untuk pengendalian diabetes melitus.
 Manfaat pemeriksaan HbA1c adalah untuk
memperoleh informasi rata-rata kadar
glukosa darah selama 40 – 60 hari
terakhir, sesuai dengan waktu paruh
eritrosit dan untuk mengetahui kualitas
pengendalian glukosa darah pada pasien
DM dalam kurun waktu tersebut
 Pada tes HbA1c kadar glukosa tidak
dipengaruhi oleh fluktuasi glukosa harian
 Sampel : Darah EDTA
 Metode pemeriksaan :
- Colorimetrik
- HPLC (High Performance Liquid
Chromatography)
 Harga normal :
Pengendalian DM :
- Baik :4–5%
- Sedang : 6 – 8 %
- Buruk : > 8 %

Anda mungkin juga menyukai