Anda di halaman 1dari 33

KEAMANAN DI RUMAH SAKIT

Yudi Priyanto, S.KM., M.Kes


yudpriyanto10@gmail.com
KEAMANAN KERJA PADA PETUGAS RUMAH SAKIT

A. PENGERTIAN
 Keamanan
o proteksi dr kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau
akses serta penggunaan oleh mereka yg tdk berwenang.
o keadaan bebas dr bahaya. Istilah ini bisa digunakan pd
hubungan dg kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan
lain-lain.
Keamanan merupakan topik yg luas trmsk keamanan
nasional thd serangan teroris, keamanan komputer thd
hacker, keamanan rumah thd maling dan penyelusup
lainnya, keamanan finansial thd kehancuran ekonomi dan
byk situasi berhubungan lainnya.
Jenis keamanan
a. Keamanan fisik
b. Keamanan informasi
c. Keamanan komputer
d. Keamanan finansial

Beberapa konsep terjadi di beberapa bidang keamanan.


a. Risiko - sebuah risiko adalah kemungkinan kejadian yang
menyebabkan kehilangan
b. Ancaman - sebuah ancaman adalah sebuah metode
merealisasikan risiko
c. Countermeasure - sebuah countermeasure adalah sebuah
cara untuk menghentikan ancaman
d. Pertahanan dalam kedalaman - jangan pernah
bergantung pada satu pengatasan keamanan saja
Keamanan kerja adl unsur2 penunjang yg mendukung
terciptanya suasana kerja yg aman, baik berupa materil
maupun nonmateril atau keamanan kerja dpt diartikan sbg
keadaan yg melindungi fasilitas perusahaan dan peralatan yg
ada dr akses-akses yg tdk sah serta utk melindungi para
karyawan ketika sdg bekerja atau melaksanakan penugasan
pekerjaan.

B. RUANG LINGKUP
1. Pemahaman kondisi aman bg personel (petugas, pasien,
pengunjung), yaitu kondisi yg terhindar dr risiko-risiko tjd
gangguan keamanan atau rawan keamanan.
2. Pemantauan tempat2 rawan, terkait dg kondisi lingkungan
setempat. seperti adanya lokasi yg cukup rawan terjadinya
pencurian, rawan thd penculikan, rawan thd ancaman
lainnya.
Identifikasi Risiko

Preventive
Identifikasi dan analisa Patroli keamanan Penjagaan keamanan
daerah risiko tinggi (sistem perkuncian)
keamanan

aktif
Penanganan gangguan
Menindaklanjuti gangguan
keamanan
keamanan baik di dalam/diluar RS
PROGRAM KEAMANAN

a. Tujuan
b. Sasaran
c. Tugas dan Tanggung jawab
d. Inspeksi fasilitasi
e. Penilaian risiko
f. Progran strategi keselamatan yg dapat dicegah
g. Program strategi keselamatan secara aktif
h. Monitoring data
i. Pelatihan
j. Evaluasi tahunan
TUJUAN

• Untuk memastikan bahwa lingkungan RS dan area


sekitar tidak berpotensi rawan keamanan
• Mencegah gangguan keamanan
• Mempertahankan kondisi yang aman bagi
pasien, keluarga, pengunjung, dan staf
• Mengurangi dan meminimalisasi risiko

•• Goals (terukur untuk apa yang akan dicapai


atau dipertahankan (diperbaharui setiap
tahunnya)
SASARAN
Tanggung jawab individu yang ditunjuk dengan
ruang lingkup kewenangan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Petugas keamanan yang ditunjuk dengan kualifikasi,
termasuk pelatihan dan pengalaman
INSPEKSI FASILITAS

a) Proses didefinisikan, frekuensi (berapa


kali), bagaimana temuan dirangkum dan
dianalisa untuk perbaikan.
b) (Tentukan siapa yg melakukan Inspeksi)

c) Penggunaan checklist untuk inspeksi


(lampirkan untuk merencanakan)
d) Bagaimana data digunakan untuk
melakukan perbaikan (perbaikan
utk review)
PENILAIAN RISIKO

a) Lembar pemeriksaan fasilitas untuk


informasi terkini
b) Denah bangunan up-to-date (blue print)
c) Penilaian risiko menggunakan format yang
terstruktur
d) Tentukan siapa, kapan, di mana dan
bagaimana dilaporkan
e) Prosedur pembangunan dan tenovasi gedung:
ID, akses, keamanan, CCTV, alarm,
manajemen kunci
Progran strategi keamanan yg dapat dicegah
a) Berencana untuk mengurangi risiko jelas
berdasarkan inspeksi dan latihan
• Latihan penculikan bayi
• Prosedur Satpam
• Mengidentifikasi mendukung kebijakan dan
prosedur
b) Akses ke rumah sakit
• Identifikasi daerah sensitif keamanan
• Pengendalian pintu masuk dan keluar
• Periksa poin di rumah sakit
• Pengecekan jam malam / patroli keamanan
Pengawasan mengunci pintu masuk setelah jam
kerja
Koordinasi dengan instansi terkait di luar RS
(kepolisian)
Program strategi keamanan yg dapat dicegah

a) Sistem identifikasi (id card) untuk staf,


pengunjung, vendor, pasien dan penunggu
pasien
b) Skrining pengunjung, keluarga, vendor
setelah jam kerja
c) Sistem pemantauan jarak jauh seperti kamera
pengintai (CCTV)
• Pemantauan eksterior - tempat parkir,
garasi
• Keamanan wilayah pemantauan pengawasan
dan back-up kaset
Program strategi keamanan secara aktif

o Prosedur gangguan
keamanan staf,
pengunjung, dan
pasien
o Kode peringatan
keamanan
o Laporan kejadian;
format atau bentuk
• Alur pelaporan
terhadap gangguan
keamanan
Monitoring data

o Menentukan langkah-langkah monitoring -


bisa menggunakan temuan pemeriksaan
(patroli keamanan) atau dari laporan
kejadian seperti pencurian, penculikan bayi
dan gangguan keamanan lainnya
o Proses pelaporan dan frekuensi (sesuai
jadwal)
o Analisis untuk peningkatan mutu
PELATIHAN
a) Pendidikan staff : Orientasi pegawai baru dan berkala
• Topik pelatihan sesuai dg hasil temuan/ pemantauan di
lapangan
• Sesuai dengan risiko keselamatan di lingkungan kerja/
layanan tertentu
b) Vendor, kontraktor, dan pihak ketiga lainnya
• Pada kunjungan awal
• Pelatihan tahunan
c) Pendidikan pasien
• Panduan pasien pada program keselamatan termasuk
Goals keselamatan pasien (patient safety)
• Informasi keselamatan khusus untuk daerah sensitif
seperti bayi baru lahir, NICU, Obstetri, psikiatri, ER
EVALUSI TAHUNAN
Pernyataan yg menjelaskan proses utk evaluasi
tahunan trmsk penggunaan pengawasan yg
ada dan data yg menunjukkan peningkatan
kinerja :
• temuan pelatihan staf,
• review tujuan program, dan
• rekomendasi untuk program atau kebijakan
PENANGANAN PENCURIAN DAN PERAMPOKAN

• Perampokan adalah suatu tindak kriminal di mana


pelaku perampokan mengambil kepemilikan
seseorang melalui tindakan kasar/ intimidasi/
ancaman yang biasanya dilakukan saat diketahui
oleh korban.
• Pencurian adalah suatu tindak kriminal dimana pelaku
pencurian mengambil kepemilkan seseorang yang
dilakukan saat tidak diketahui oleh korban.
• Kode emergency : Kode Coklat adalah sebuah kode
apabila ada pencurian di suatu ruangan.
ALUR PENANGANANKEJADIAN PENCURIAN
DAN PERAMPOKAN

Mulai

Satpam Satpam melaksanakan


melaksanakan investigasi penanganan
Satpam Menerima laporan peutupan semua korban dan petugas
terjadinya akses keluar masuk kesehatan serta mencatatdi
pencurian/ perampokandari TKP buku saku
petugas kesehatan melalui
telepon

Satpam melaporkan adnyan


kejadian tersebut kepimpnan
terkait / Direktur / Duty Satpam melakukan
verifikasi dengan melihat Satpam melakukan
Manager pemeriksaan dan
rekaman kejadian
dimonitor CCTV penyisiran di sekitar lokasi

Satpam melaporkan /
meminta bantuan ke p[hak
kepolisian (apabila
diperlukan)

Satpam membuat laporan Selesai


kronologis kejadian untuk
bahan laporan ke Dirut
PENANGANAN KEJADIAN HURU HARA
• Huru-hara adalah keributan yang dilakukan oleh satu
orang atau lebih sehingga menimbulkan rasa tidak
aman, tidak nyaman bagi lingkungan sekitarnya dapat
juga mengakibatkan jiwa, korban harta, kerusakan
lingkungan, kerugian benda, dan dampak psikologis
bagi masyarakat disekitarnya.

• Kode Emergency : Kode Coklat adalah sebuah kode


apabila ada kejadian huru-hara di lingkungan rumah
sakit.
ALUR PENANGANAN KEJADIAN HURU-HARA
Mulai
Satpam
melaksanakan Satpam mencatat semua
peutupan semua data tentang pasien kabur
akses keluar masuk kepada petugaskesehatan
TKP
Satpam Menerima laporan dari
perawat jaga di ruang ruang
perawatan/ruang pelayanan

Satpam melaporkan adnyan


kejadian tersebut kepimpnan
terkait / Direktur / Duty Apabila
Manager terbukti pasien
kabur , satpam
mencoba Satpam melakukan
konfirmasi verifikasi dengan Satpam melakukan
dengan pihak melihat rekaman pemeriksaan dan
keluargapasien kejadiandimonitor
Apabila terbukti pasien tidak ad penyisiran di sekitar
CCTV lokasi
dirumah/tidak teridentifikasi
rumahnya , satpam melporkan
ke pihak berwajib

Satpam membuat laporan


kronologis kejadian untuk Selesai
bahan laporan ke Dirut
PENANGANAN KEJADIAN AKSI TEROR (BOM)
1. Teror adalah perbuatan yang di dalamnya mengandung unsur kekerasan yang dapat
menimbulkan keresahan dilingkungan sekitar.
2. Bentuk teror dapat berupa antara lain :
a.. Aksi teroris
b. Penyanderaan
c. Ancaman bom
3. Terorisme adalah segala bentuk tindak kejahatan yang ditujukan langsung kepada
rumah sakit dengan maksud menciptakan bentuk teror terhadap orang-orang tertentu
atau sekelompok orang.
4. Penyanderaan adalah proses, cara, perbuatan menyandera seseorang dengan
maksud tujuan tertentu.
5. Ancaman bom adalah suatu berita yang disampaikan melalui surat atau telepon / alat
komunikasi lainnya oleh seseorang atau kelompok/ organisasi yang tidak jelas
identitasnya tentang keberadaan sebuah Bom, yang setiap saat dapat meledak.
6. Kode emergency : Kode Hitam adalah sebuah kode apabila terjadi teror /
penyanderaan di lingkungan rumah sakit.
7. Kode Unguadalah sebuah kode apabila terjadi ancaman bom di lingkungan rumah
sakit.
ALUR PENANGANAN KEJADIAN AKSI TEROR (BOM)

Mulai

Satpam menerima laporan Satpam menutup satpam melakukan


terjadinya ancaman bomdari seluruh akses keluar mengisolir letak barang
petugas lapangan masuk area yang dicurigai dengan
pengmanan metal detector

Satpam melakukan Satpam dan petugas Satpam melaporkan


Satpammenghubungi
pengawasan lebih keselamatan mengevakuasi adanya kejadiantersebut
pihak kepolisian (Tim
ketat di lokasi pasien dan yg lainnya ke pimpnan terkait /
Gegana)
ketempat ygaman. Direktur / Duty Manager

Pernyataan kondisi
“aman/tidak aman:
dari kepolisian
(Tim Gegana)
Satpammelaksanakan
evakuasi (bila
Satpam membuat Selesai
laporan kronologis
diperlukan)
kejadian untuk bahan
laporan ke Karumkit
ALUR PENANGANAN KEJADIAN AKSI TEROR (TERORIS)

Mulai
Satpammelakukan
Satpam menerimalaporan Satpam menutup pemeriksaan /
terjadinya aksi teror dari seluruh akses keluar penyisirandisekitar
petugas kesehatan masuk areapengmanan lokasi

Pelaksanaan
pemeriksaan/peyisiran
Satpammelaporkan/ Satpam melaporkan
lokasi oleh tim kepolisian
meminta bantuanke Satpammelakukan adanya kejadiantersebut
kepolisian pemantauan dan ke pimpnan terkait /
pengawasanCCTV Direktur / Duty Manager

Pernyataan kondisi Apabila keadaan Selesai


“aman/tidakaman: tidak terkendali,
dari kepolisian satpam dan
komponen yang
Satpammelaksanakan lain memecahdan Satpam membuatlaporan
evakuasi (bila mengusir paksa kronologis kejadian untuk
diperlukan) massa bahan laporan ke
Karumkit
ALUR PENANGANAN KEJADIAN AKSI TEROR
(PENYANDERAAN)

Mulai

Satpam menerima laporan Satpam menutupseluruh


terjadinya aksi penyanderaan akses keluar masuk area
oleh seseorang / sekelompok pengamanan serta
Jika pelaku beradadi orang mengidentifikasi korban
Rumah Sakit/diluar Satpam melaporkan
Rumah Sakit adanya kejadiantersebut
ke pimpnan terkait /
Direktur / Duty Manager

Satpam nersama-sama
dgn seluruh komponen
mengamankan dan
Satpam mecatat alamat meutup gerak pelaku satpam melaksanakan
identitas pelapor, saksi- tindakan persuasif jika Satpammelaporkan/
saksidankorban keadaanmemungkinkan meminta bantuanke
kepolisian

Seleasai
Satpam mebuat laporan
kejadian bedasarkan pihak kepolisian Satpam membuatlaporan
pihak korban mencaridata-data kronologis kejadian untuk
di TKP bahan laporan ke Dirut
PENANGANAN KEJADIAN PASIEN KABUR
Pasien kabur adalah
pasien yang keluar/
pulang tanpa ijin
keluar perawat jaga
dari ruang
perawatan/ ruang
pelayanan (dalam
masa perawatan)
ALUR PENANGANAN KEJADIAN PASIEN KABUR

Mulai

Satpam Menerima laporan dari Satpam mencatat semua


Satpam melaksanakan
perawat jaga di ruang ruang data tentang pasien kabur
peutupan semua akses
perawatan/ruang pelayanan kepada petugaskesehatan
keluar masukTKP

Satpam melaporkan adnyan


kejadian tersebut ke pimpnan
terkait / Direktur / Duty
Manager
Apabila terbukti pasien
kabur , satpam mencoba Satpam melakukan verifikasi Satpam melakukan
konfirmasi dengan pihak dengan melihat rekaman pemeriksaan dan penyisiran
keluarga pasien kejadian dimonitor CCTV di sekitar lokasi

Apabila terbukti pasien tidak ada


dirumah/tidak teridentifikasi
rumahnya , satpam melporkan ke
pihak berwajib

Satpam membuat laporan Selesai


kronologis kejadian untuk
bahan laporan ke
Karumkit
PENANGANAN KEJADIAN PASIENBUNUHDIRI

Pasien bunuh diri adalah


kejadian dimana pasien
mengakhiri hidupnya
dengan beberapa /
berbagai cara dengan
tidak diketahui petugas
kesehatan.
ALUR PENANGANAN KEJADIAN PASIEN BUNUHDIRI

Mulai

Satpammengamankan Satpam melarang orang yg


Satpam Menerima laporandari TKPdengan memberi tidak berkepentingan keTKP
perawat jaga di ruang ruang batas / security line
perawatan

Satpam
melaksanakan
pemeriksaaan
Satpam melaporkan disekitarlokasi
adnyan kejadian
tersebut kepimpnan Satpam mencari
terkait / Direktur / Satpam mencatat data
beberapa saksidan
Duty Manager tentang korban Satpam satpam
data pendukung
mendokumentasikan
TKP
Apabila terbukti
korban murni bunuh
diri, satpam
melaporkan k epihak
kepolisian

Satpam membuat laporan


kronologis kejadian untuk
bahan laporan ke
Selesai
Karumkit
3. Sistem pelaporan dan investigasi kejadian tidak aman
a. Pelaporan adl penyajian data yg merupakan hasil rekaman
yg berupa keterangan-keterangan, informasi, ide2 dr suatu
kegiatan, mrpk suatu dokumen yg dpt dijadikan sbg bahan
pengambilan keputusan utk kegiatan selanjutnya.
b. Sistem pelaporan pd dasarnya berperan penting. Tdk ada
kejadian kecelakaan atau penyakit akibat kerja itu tjd berdiri
sendiri dan diabaikan. Laporan kecelakaan menyeluruh adl
pada dasarnya peka thd kerugian yg berpengaruh thd
manajemen.
c. Sedangkan investigasi kejadian adl suatu kegiatan inspeksi
khusus ditempat kerja yg dilakukan setelah terjadinya
peristiwa atau kecelakaan atau insiden yg menimbulkan
penderitaan pd manusia dan kerugian dan kerusakan pd
asset/property yg ada.
C. UPAYA PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
KEJADIAN TIDAK AMAN

Upaya pengendalian dan pencegahan kejadian tidak


aman
1. Keamanan aktif
Trmsk pemberian pengaturan pd tingkah laku seseorang yg dpt
menguntungkan baik bg dirinya dg lingkungan sekitarnya.
2. Keamanan pasif atau automatik
Trmsk pengaturan yg menggunakan mesin dan peralatan dan
tdk membutuhkan tingkah laku seseorang yg spesifik utk mjd
aktif, spt adanya cctv, fingger print, kantung udara, pengaman
tempat tidur adl contoh dr keamanan pasif.
Keamanan pasif adl lebih menguntungkan dr pd keamanan
aktif dlm pengerjaannya, krn tdk membutuhkan penjelasan
tahu pendidikan kpd klien atau individu tsb.
D. MENYELENGGARAKAN DIKLAT KEAMANAN RUMAH
SAKIT
Bekertja sama dengan Diklat untuk menyelenggarakan
pelatihan :

1. Keselamatan dan kesehatan kerja 2 (dua) kali dalam


setahun.
2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas
keamanan.
3. Simulasi terkait keselamatan dan keamanan kerja :
simulasi ancaman bom, simulasi penculikan bayi, dll.
E. MEMBUAT LAPORAN DAN EVALUASI SECARA PERIODIK
1. Pencatatan dan Pelaporan
a. Setiap 1 (satu) bulan sekali Instalasi K3RS membuat
laporan kegiatan keselamatan dan keamanan ke
pimpinan RS.
b. Setiap 1 (satu) bulan sekali Bagian Keamanan membuat
laporan kegiatan ke pimpinan RS.
c. Melaporkan setiap kejadian peristiwa yang terjadi ke
Direktur Umum mingguan, bulanan dan tahunan.
2. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
a. Setiap 1 (satu) bulan sekali Instalasi K3RS melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan program keselamatan.
b. Setiap 1 (satu) bulan sekali Bagian Keamanan
melakukan evaluasi program keamanan, evaluasi staf,
pasien, pengunjung, evaluasi rekaman keamanan.
c. Evaluasi dan rekomendasi pemenuhan sarana
keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai