DDTK Bab Ii - Iv
DDTK Bab Ii - Iv
• Tujuan :
Menentukan ada/tidaknya BGM
Mengetahui BB naik atau tidak naik
Jadual :
Setiap bulan
Cara menggunakan :
Gantungkan dacin pada balok
rumah, tiang penggantung atau
cabang pohon yang kuat.
Gantungkan sarung, celana
penimbang atau keranjang pada
dacin
– Atur posisi dacin hingga batang
timbangan mendatar
– Lihat angka pada batang
timbangan, yang menunjukkan
berat alat (celana timbang atau
keranjang)
– Kader 1/ orang tua meletakkan
anak ke dalam celana
timbang/keranjang
– Kader 2 menggeser bandul sampai
batang timbangan mendatar
– Baca angka di batang timbangan,
yang menunjukkan berat total
(berat anak + berat celana
timbang/keranjang
– BB anak = Berat total-berat alat
• Interpretasi :
Bila BB sdi bawah garis merah
(BGM) atau tidak naik, artinya :
anak mempunyai gangguan
pertumbuhan
• Intervensi :
Merujuk ke Puskesmas
B. Tabel BB/TB
• Tujuan :
Menentukan status gizi anak
• Jadual :
Setiap kali kunjungan ke
puskesmas
A. Menggunakan Tabel BB/TB
berdasarkan NCHS
Pengukuran Berat Badan, dengan
timbangan bayi dan timbangan injak
Intervensi :
MTBS
Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk
C.Pengukuran Lingkaran Kepala Anak
(PLKA)
Tujuan :
Mengetahui lingkaran Kepala Anak
dalam batas normal atau di luar
batas normal
Jadual :
Bayi (0-1 tahun) : Tiap 1 bulan
Anak (1-6 tahun) : Tiap 6 bulan
Cara Interpretasi :
Di dalam “jalur hijau” : LKA Normal
Di luar “jalur hijau” : LKA Tidak
Normal (makrosefal dan
mikrosefal)
Intervensi :
Bila Tidak Normal segera rujuk ke
Rumah Sakit
Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan
• Harus dilakukan dengan teratur,
supaya penyimpangan diketahui
dini dan intervensi cepat dilakukan
sehingga tidak mengganggu
perkembangan selanjutnya.
• Dilakukan di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar
IV.2 Pelaksana dan Alat yang digunakan
Intervensi :
Dirujuk ke Petugas Kesehatan/
Puskesmas
II. KPSP
KPSP adalah daftar 9-10 pertanyaan singkat
pada orang-tua mengenai kemampuan yang
telah dicapai oleh anak yang berumur 0-5 tahun,
untuk mengetahui perkembangan anak sesuai
atau menyimpang.
Alat :
1. Lembar KPSP
2. Kertas, pensil, bola karet atau plastik
seukuran bola tenis, kerincingan, kubus
berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, benda-
benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
Tujuan :
Mengetahui dini adanya penyimpangan
perkembangan anak di tingkat petugas
Jadual :
Anak 0-2 tahun : Tiap 3 (tiga) bulan
Anak 2-6 tahun : Tiap 6 (enam) bulan
Cara menggunakan :
Anak dibawa dan tentukan umur anak
(tanggal, bulan, tahun). Kelebihan 16 hari
dibulatkan menjadi 1 bulan.
Jenis pertanyaan :
° Cukup dijawab oleh ibu/pengasuh
° Perintah untuk melaksanakan tugas sesuai
tertulis pada KPSP
Interpretasi
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E
gangguan daya lihat
Intervensi rujuk
Cara :
1. Jelaskan kepada orang tua:
• Bahwa tujuan tes ini untuk mengetahui
secara dini apakah bayi/anaknya ada
gangguan pendengaran atau tidak.
• Tidak usah ragu-ragu atau takut
menjawab, karena tidak untuk
menyalahkan orang tua
2. Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak.
3. Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan
umur anak.
2. Tes daya dengar pada anak umur
kurang dari 24 bulan:
Semua pertanyaan harus dijawab oleh
orangtua/pengasuh.
• Bacakan kepada orangtua/pengasuh
pertanyaan dengan lambat, jelas dan
nyaring, satu persatu.
• Tunggu jawaban dari
orangtua/pengasuh.
• Jawaban Ya jika:
Menurut orangtua, anak dapat
melakukanya dalam satu bulan
terakhir.
• Jawaban Tidak jika:
• Menurut orangtua anak tidak
pernah, tidak tahu atau tak
dapat melakukanya dalam satu
bulan terakhir.
Tes daya dengar pada anak berumur lebih
dari 24 bulan:
• Berupa perintah melalui
orangtua/pengasuh untuk dilakukan oleh
anak.
• Amati kemampuan anak dalam
melakukan perintah orangtua/pengasuh.
• Jawaban Ya jika:
Anak dapat melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
• Jawaban Tidak jika:
Anak tidak dapat/tidak mau melakukan
perintah orangtua/pengasuh.
Interpretasi :
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat dalam Kartu Data Tumbuh Kembang
Anak jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi :
Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman
yang ada.
Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
IV.5. Deteksi Dini Masalah Mental
Emosional
Kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan dini adanya masalah
mental emosional agar lebih mudah
diintervensi.
Bila terlambat diketahui, maka akan
lebih sulit diintervensi dan akan
berpengaruh pada tumbuhkembang
anak.
Alat :
1. Kuesioner deteksi dini masalah mental
emosional bagi anak 3 - 5 tahun.
2. Daftar tilik untuk deteksi dini autis
(Checklist for autism in toddlers/CHAT)
bagi anak umur 18 bulan s/ 3 tahun.
3. Kuasioner deteksi dini Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
(GPPH) menggunakan Abreviated
Conner Rating Scale bagi anak umur 3
tahun keatas.
IV.5.1 Kuesioner Deteksi Dini Masalah
Kesehatan Mental Emosional
Tujuan :
Mendeteksi dini masalah mental
emosional pada anak umur 3-5
tahun.
Jadual :
Tiap 6 bulan.
Cara :
1. Tanyakan satu persatu dengan
lambat, jelas dan nyaring
perilaku yang tertulis pada daftar
perilaku anak kepada
orangtua/pengasuh.
2. Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
3. Hitung jumlah jawaban “Ya”.
Interpretasi :
Orangtua/pengasuh menjawab > 1 “Ya”, maka
kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional.
Intervensi :
1. Ditemukan 1 masalah mental emosional :
Lakukan konseling pada orang tua
menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh
yang mendukung perkembangan anak.
Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada
perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas tumbuh kembang
anak/kesehatan jiwa.
2. Ditemukan 2 atau lebih masalah mental
emosional, rujuk anak ke Rumah Sakit.