Kemacetan D Ruas Dinoyo
Kemacetan D Ruas Dinoyo
Kemacetan
di Kawasan Dinoyo
tinjauan aspek tata ruang
1
CUAS
Discussion 28 Oct 2004
background
2
CUAS
background
Discussion
Kawasan Dinoyo merupakan kawasan sub
pusat kota dengan fungsi perdagangan dan
jasa, pendidikan, perumahan dll
Kawasan Dinoyo dilalui jalan Arteri
Sekunder dengan intensitas lalu lintas yg
tinggi, menyebabkan kemacetan
Terdapat rencana jalan tembus Sukarno
Hatta-Tegalgondo
3
CUAS
Discussion 28 Oct 2004
concept
4
CUAS
kemacetan
Discussion
KEMACETAN
merupakan kondisi pada suatu ruas jalan,
yang volume lalu lintas nya mendekati
atau berada pada kapasitasnya.
Arus tidak stabil dengan kondisi yang
sering berhenti
Indikator kemacetan adalah Tingkat
Pelayanan jalan (Degree of Saturation), yg
merupakan perbandingan antara Volume
Arus Lalu lintas dengan Kapasitas Jalan
5
CUAS
kemacetan
Discussion
Beberapa Pengertian
Derajat Kejenuhan (DS)
Rasio arus lalu-lintas (smp/jam)
terhadap kapasitas (smp/jam) pada
bagian jalan tertentu
Kapasitas Jalan (C)
Arus lalu-lintas (stabil) maksimum yang
dapat dipertahankan pada kondisi
tertentu (geometri, distribusi arah dan
komposisi lalu-lintas, faktor lingkungan).
Arus Lalu Lintas (Q)
Jumlah kendaraan bermotor yang melalui
titik pada jalan per satuan waktu,
dinyatakan dalam kend/jam (Qkend)
smp/jam (Qsmp) atau LHRT (QLHRT
Lalu-lintas Harian Rata-rata Tahunan).
6
CUAS
kemacetan
Discussion Rumus
DS = Q/C
Dimana
– DS = Derajat Kejenuhan
–Q = Arus Lalu Lintas
– C = Kapasitas
C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Dimana
– C = Kapasitas (smp/jam)
– CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
– FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
– FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan
arah (hanya utk jalan tak terbagi)
– FCSF = Faktor penyesuaian hambatan
samping dan bahu jalan/kereb
– FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
7
CUAS
tata ruang
Discussion
STRUKTUR TATA RUANG
Nodes.
Cerminan sentralitas dari aktivitas wilayah
dan kota.
Memiliki hirarki relatif, yg dipengaruhi oleh
dominasi dan tingkat kepentingan dalam
fungsi wilayah (produksi, distribusi serta
manajemen).
Diidentifikasi dengan Sistem Pusat Pelayanan.
Pada skala wilayah: dikenal sebagai orde kota
Pada skala kota, dikenal sebagai pusat dan
sub pusat kota
Linkages.
Merefleksikan sarana prasarana penunjang
pergerakan dari dan ke nodes.
Secara hirarkis, dapat berbentuk jalan
lingkungan, jalan lokal, jalan sekunder
maupun arteri.
POLA PEMANFAATAN LAHAN
8
CUAS
tata ruang
Discussion
SIMPUL, LINKAGES & BENTUK KOTA
Hub. Jalan Raya
Hub. Kereta Api
Hub. Air/Laut
Hub. Udara
Area Terbangun
Simpul Aksesibiltas
Simpul ekonomi
9
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE 1 : DOMINASI JARINGAN JALAN
Kepdatan Tata Guna lahan tidak terlalu
besar
Ketergantungan dg mobil pribadi sangat
besar, yang mudah bergerak ke segala titik
Angkutan umum memiliki peran terbatas
Struktur kota didominasi jaringan jalan
raya, jalan tol dan area parkir, dengan
pusat pelayanan yang rekatif kecil
Contoh:
Kota-kota saat ini di Amerika Utara, yang
tumbuh pada pertengahan abad 20,
seperti Los Angeles, Phoenix, Denver and
Dallas.
10
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE 1 : DOMINASI JARINGAN JALAN
12
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE II : PUSAT KOTA LEMAH
Jalan
Jln TOL
Jalur KA
13 Pusat Pelayanan
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE III: PUSAT KOTA KUAT
Kepadatan Tata Guna Lahan dan
aksesibilitas dalam kota tinggi
Kebutuhan akan jalan raya/ tol dan parkir
di pusat kota kecil.
Pelayanan angkutan umum tinggi dan
efisien
Jalan lingkar (ring road) memunculkan sub
pusat –sub pusat pelayanan aktivitas yang
tidak tertampung di pusat kota
Contoh
Kota yang tumbuh pd abad ke 19, serta
memiliki peran penting dalam ekonomi
atau finansial, seperti Paris, New York,
Shanghai, Toronto, Sydney dan Hamburg.
14
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE III: PUSAT KOTA KUAT
Pusar
Jalan Jalan TOL Jalur KA
15 Pelayanan
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE IV: PEMBATASAN PERGERAKAN
Kota dengan ukuran sedang dan kepadatan
tinggi
Direncanakan membatasi pergerakan
mobil di pusat kota
Angkutan umum mendominasi di pusat
kota sedangkan angkutan pribadi di pinggir
kota
Antara Sub Pusat Kota dan pusat kota
dihubungkan dg angkutan pribadi atau
angkutan umum massal (metro, tram)
Contoh:
Kota-kota yg memiliki pusat kota
bersejarah dan harus di preservasi, misal
London, Singapore, Hong Kong, Vienna
and Stockholm
16
CUAS
tipologi struktur tr
Discussion
TIPE IV: PEMBATASAN PERGERAKAN
Jalan
Jalan Tol
Jalur KA
17 Pusat Pelayanan
CUAS
Discussion 28 Oct 2004
fact
18
CUAS
kaw.dinoyo
Discussion
19
CUAS
prasarana jalan
Discussion
Panjang dan Kondisi Jalan
No Uraian 1995/1996 1996/1997 1997/1998 1998/1999 1999/2000
1. Panjang (km) 284,4 284,4 298,914 298,914 444,29
2. Konstruksi Jalan
(km) 180,750 198,893 233,724 233,724 260,426
a. Beraspal 63,9 55,539 44,273 44,273 48,273
b. Makadam -- -- -- -- 85,581
c. Batu 39,75 29,263 20,917 20,917 50,000
3. d. Tanah
Kondisi Jalan (km) 130,382 170,640 100,061 05,179 139,643
a. Baik 92,145 62,658 79,333 88,17 186,604
b. Sedang 356,691 31,284 95,818 84,982 76,630
c. Rusak 25,883 19,908 23,702 20,583 31,403
4. d. Rusak Berat
Klas Jalan (km) 102,382 102,382 110,693 110,699 122,699
a. Klas I 72,638 90,000 117,025 117,025 128,127
b. Klas II --- --- --- --- ---
c. Klas IIIa 63,900 55,539 44,273 44,273 48,273
d. Klas IIIb 39,750 29,968 10,917 20,917 135,581
e. Klas IIIc
20
CUAS
prasarana jalan
Discussion
Kinerja Ruas Jalan
Volume Kapasitas Rute
No Nama Ruas Jalan NVK Kondisi
(smp/jam) (smp/jam) Angkutan Umum
1 Jl. R.Panji Suroso 2809 3135 0,90 Tak Stabil AJG,AMG,AL
23
CUAS
faktor tk.pelayanan
Discussion Jumlah Lajur
Kapasitas
Dasar
Satu/Dua Arah
Lebar
Lebar Jalur (m)
Jalur
Kapasitas Pemisah
Pemisah Arah
Jalan Arah
25
CUAS
kapasitas jalan
Discussion
TANPA PEMISAH ARAH
26
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
27
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
28
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
29
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
30
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
31
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
32
CUAS
tingkat pelayanan jln
Discussion
HAMBATAN SAMPING BESAR
33
CUAS
arus lalu lintas
Discussion
Proporsi Pergerakan pada Kawasan
Dinoyo, asumsinya
Arus dari Kawasan lain menuju kawasan
lainnya
Arus dari kawasan lain ke Kawasan
Dinoyo (sebagai tarikan dari fungsi tata
guna lahan Pasar, Pendidikan, Pertokoan)
Arus dari kawasan Dinoyo menujua
kawasan lain (berasal dari bangkitan
pergerakan dari perumahan Tlogamas,
Bukit Cemara Tujuh, kompleks Batu
Permata)
Diperlukan SURVEY ASAL TUJUAN utk data
yg lebih detail
34
CUAS
arus lalu lintas
Discussion
Terdiri dari
Arus menerus
Arus menuju
kawasan
Dinoyo
Arus dari
kawasan
Dinoyo
35
CUAS
arus lalu lintas
Discussion
Arus Menerus merupakan pergerakan antar
kawasan
Pusat Kota Malang (Kawasan Pasar Besar
dsk) dengan Sub Pusat Kota Malang
(Dinoyo-Landungsari) atau kota Batu
Kawasan Barat dengan kawasan Selatan
Kota/ Kabupaten Malang (Gadang,
Kepanjen, Turen dll)
Kawasan Barat dengan kawasan Utara kota
Malang (Lawang, Singosari, Surabaya)
Diperlukan Survey Asal Tujuan
36
CUAS
arus menerus
Discussion
37
CUAS
skenario penataan
Discussion Jumlah Lajur Menambah Lajur
Kapasitas
Dasar
Satu/Dua Arah Merubah 1 Arah
Lebar
Lebar Jalur (m) Melebarkan Jalur
Jalur
Kapasitas Pemisah
Pemisah Arah Pembuatan Pemisah
Jalan Arah
40
CUAS
skenario penataan
Discussion
Pengembangan Ringroad
Menghindari KEMACETAN
5
Di PUSAT KOTA
5 10 10 5
A 10 B
10
5
Pusat A ke B = 30
Kota
SUB PUSAT
5 10
10
5 10 10 5
A 10 B
10
Restrukturisasi 10 10
5
Perkemb A ke B = 20
41
CUAS
skenario penataan
Discussion
Pengemb
Ringroad dan
Sub Pusat Baru
Kota Malang
Ringroad
42
CUAS
skenario penataan
Discussion
Pengembangan Ringroad Kota & Kab Malang
Ringroad
43
CUAS
Discussion 28 Oct 2004
conclusion
44
CUAS
kesimpulan
Discussion
1. Penyebab Kemacetan di Kawasan Dinoyo
bersifat multiaspek
Struktur Tata Ruang
Perencanaan Transportasi
Manajamen Transportasi
Perilaku Pengemudi
2. ASPEK TATA RUANG
Perlunya Restrukturisasi Tata Ruang Kota
Malang
– Penyebaran Pusat-pusat kegiatan
– Pengurangan Disparitas
Perkembangan Kota
45
CUAS
kesimpulan
Discussion
3. ASPEK PERENCANAAN TRANSPORTASI
Perlunya perencanaan secara
menyeluruh untuk mengatasi
permasalahan transportasi di kota
Malang, meliputi
– Keterpaduan antar wilayah (Kota
Malang, Kab. Malang dan kota Batu)
– Keterpaduan dengan Perencanaan
lain (Rencana Tata Ruang)
4. Perencanaan Jalan Lingkar untuk
mengatasi Kemacetan di Kawasan
DINOYO, memerlukan survey dan studi
yang lebih mendalam utk mendapatkan
hasil yang optimal
46