Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA PASIEN

DENGAN ARTRITIS
RHEUMATOID
INFEKSI
 ARTRITIS RHEUMATOID
 GOUT
 OSTEOMELITIS

NEOPLASMA
• OSTEOSARKOMA
• OSTEOMALASIA
TRAUMA
 FRAKTUR
 DISLOKASI

DEGENERATIF
• OSTEOPOROSIS
• OSTEOARTRITIS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN
 ARTRITIS
Penyakit reumatik adalah REUMATOID
penyakit inflamasi non- bakterial
yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan
mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.
PENYEBAB

 Belum diketahui secara pasti. 

1. Infeksi Streptokkus hemolitikus dan


Streptococcus non-hemolitikus.
2. Endokrin
3. Autoimmun
4. Metabolik
5. Faktor genetik serta pemicu lingkungan

 Pada saat ini Artritis rheumatoid diduga


disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.
Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II;
faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena
virus dan organisme mikroplasma atau grup
difterioid yang menghasilkan antigen tipe II
kolagen dari tulang rawan sendi penderita.
EPIDEMIOLOGI

 Penyakit Artritis Rematoid merupakan


suatu penyakit yang telah lama
dikenal dan tersebar diseluruh dunia
serta melibatkan semua ras dan
kelompok etnik. Artritis rheumatoid
sering dijumpai pada wanita, dengan
perbandingan wanita denga pria
sebesar 3: 1. kecenderungan wanita
untuk menderita Artritis rheumatoid
dan sering dijumpai remisi pada
wanita yang sedang hamil, hal ini
menimbulkan dugaan terdapatnya
faktor keseimbangan hormonal
sebagai salah satu faktor yang
berpengaruh pada penyakit ini.
MANIFESTASI KLINIK

 Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan,


berat badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat
demikian hebatnya.

 Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan)


terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan,
namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi antara jari-jari
tangan dan kaki. Hampir semua sendi diartrodial (sendi yang
dapat digerakan dengan bebas) dapat terserang.

 Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat


umum tetapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini
berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis (peradangan
tulang dan sendi), yang biasanya hanya berlangsung selama
beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam.

 Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada


gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik
mengakibatkan pengikisan ditepi tulang .
 Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada
tulang telapak tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa
adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada
penderita. . Pada kaki terdapat tonjolan kaput metatarsal yang timbul
sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendi-sendi yang besar juga dapat
terserang dan mengalami pengurangan kemampuan bergerak
terutama dalam melakukan gerakan ekstensi.

 Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan


pada sekitar sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang
paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau
di sepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian
tonjolan) ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya
nodula-nodula ini biasanya merupakan petunjuk suatu penyakit yang
aktif dan lebih berat.

 Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga dapat


menyerang organ-organ lain diluar sendi. Seperti mata: Kerato
konjungtivitis siccs yang merupakan sindrom SjÖgren, sistem
cardiovaskuler dapat menyerupai perikarditis konstriktif yang berat, lesi
inflamatif yang menyerupai nodul rheumatoid dapat dijumpai pada
myocardium dan katup jantung, lesi ini dapat menyebabkan disfungsi
katup, fenomena embolissasi, gangguan konduksi dan kardiomiopati.
DIAGNOSTIK
 Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis
yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan
dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih
bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler
pada foto rontgen.
Kriteria Artritis rematoid menurut American reumatism Association
( ARA ) adalah:
1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning
Stiffness ).
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-
kurangnya pada satu sendi.
3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh
efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus
sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi
lain.
5. Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.
6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah
ekstensor.
7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid
8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
9. Pengendapan cairan musin yang jelek
10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
11. gambaran histologik yang khas pada nodul.
 Berdasarkan kriteria ini maka disebut :
Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan
berlangsung sekurang-kurangnya selama
6 minggu
Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan
berlangsung sekurang-kurangnya selama
6 minggu.
Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat
3 kriteria dan berlangsung sekurang-
kurangnya selama 4 minggu.
PENATALAKSANAAN / PERAWATAN

 Pendidikan

 Istirahat

 Latihan Fisik dan Termoterapi

 Diet/ Gizi

 Obat-obatan
KONSEP KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

 Aktivitas/ istirahat
 Kardiovaskuler
 Integritas ego
 Makanan/ cairan
 Hygiene
 .Neurosensori
 Nyeri/ kenyamanan
 Keamanan
 Interaksi sosial
 Penyuluhan/ pembelajaran
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.
Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.
Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.
LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali
normal sewaktu gejala-gejala meningkat
Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.
Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses
autoimun sebagai penyebab AR.
Sinar x dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada
jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang
berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista
tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan
osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium
Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan
irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih
besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning (
respon inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi
SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).
Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas.
 PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Menghilangkan nyeri
2. Meningkatkan mobilitas.
3. Meningkatkan monsep diri yang positif
4. mendukung kemandirian
5. Memberikan informasi mengenai proses
penyakit/ prognosis dan keperluan
pengobatan.

 TUJUAN PEMULANGAN
1. Nyeri hilang/ terkontrol
2. Pasien menghadapi saat ini dengan realistis
3. Pasien dapat menangani AKS sendiri/ dengan
bantuan sesuai kebutuhan.
4. Proses/ prognosis penyakit dan aturan terapeutik
dipahami.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
 NYERI AKUT/ KRONIS

 MOBILITAS FISIK, KERUSAKAN

 GANGGUAN CITRA TUBUH/ PERUBAHAN PENAMPILAN


PERAN

 KURANG PERAWATAN DIRI

 PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN RUMAH,


KERUASAKAN, RESIKO TINGGI TERHADAP

 KURANG PENGETAHUAN ( KEBUTUHAN BELAJAR ),


MENGENAI PENYAKIT, PROGNOSIS, DAN KEBUTUHAN
PENGOBATAN.

Anda mungkin juga menyukai