Anda di halaman 1dari 11

AGROKLIMATOLOGI

(Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan


Provinsi Sumatera Barat)
Dosen Pengampu : Indra Dwipa,, Dr. Ir, MS

OLEH:
KELOMPOK VIII
1. EFI FADHILLAH 1810211001
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota
Padang. Provinsi ini terletak antara 0o 54’ Lintang Utara - 3o
30’ Lintang Selatan serta 98o 36’-101o 53’ Bujur Timur.
Dengan luas wilayah mencapai 42.297,30 km2 (2,21 persen
dari luas wilayah Republik Indonesia). Provinsi Sumatera
Barat secara administratif terdiri dari 12 kabupaten dan
tujuh kota. Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki
wilayah terluas, yaitu 6,01 ribu Km2 atau sekitar 14,21
persen dari luas Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan Kota
Padang Panjang memiliki luas daerah terkecil, yakni 23 Km2
(0,05 persen).
PETA SUMATERA BARAT
Batas wilayah administrasi

Batas wilayah administrasi untuk Provinsi Sumatera


Barat, yaitu:
• Sebelah Utara : Provinsi Sumatera Utara
• Sebelah Selatan : Provinsi Jambi
• Sebelah Barat : Samudera Hindia (Indonesia)
• Sebelah Timur : Provinsi Riau
Kondisi iklim Sumatera Barat secara umum
Kondisi iklim Sumatera Barat secara umum dapat digambarkan dari curah hujan dan
suhu wilayahnya. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.980 sampai lebih dari
5.000 mm/tahun dengan kecenderungan daerah bagian barat lebih basah bila
dibandingkan dengan bagian timur. Karakteristik iklim Provinsi Sumatera Barat
termasuk iklim tropika basah. Adapun klasifikasi iklim berdasarkan sistem Schmidt-
Fergusson daerah ini dapat dibagi menjadi tiga tipe iklim, yaitu tipe A, B dan C.
Daerah sepanjang pantai barat tergolong kepada tipe A dengan luas wilayah
cakupannya mencapai 2.672.000 Ha. Adapun daerah lereng timur Bukit Barisan
yang merupakan daerah bayangan hujan menerima curah hujan lebih kecil tergolong
kepada tipe B dengan luas wilayah cakupan mencapai 265.700 dan tipe C dengan
luas wilayah cakupannya 100.800 Ha terdapat di lereng timur Gunung Merapi, yaitu
sekitar Danau Singkarak di Kabupaten Tanah Datar dan di selatan Gunung Talang
meliputi Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
Sumatera Barat merupakan daerah tropis yang dilalui garis khatulistiwa dengan
memiliki pola curah hujan equatorial ditandai dengan adanya dua puncak musim
hujan dalam satu tahun (bimodal) yaitu puncak pertama pada bulan Maret dan
puncak kedua pada bulan November.

Dengan rata-rata curah hujan BMKG membagi daerah Sumatera Barat menjadi
zona musim (ZOM) dan non zona musim (Non ZOM) ditandai dengan mengalami
musim hujan sepanjang tahun.

Daerah non zona Musim ( Non ZOM) yaitu Pasaman Barat, Pasaman, Agam
Bagian Barat, Padang Pariaman, Pariaman, Padang Panjang, Pesisir Selatan dan
Kepulauan Mentawai. Sedangkan daerah ZOM meliputi Rao (Pasaman), 50 Kota,
Payakumbuh, Bukit Tinggi, Agam Bagian timur, Tanah Datar, Solok, Sijunjung,
Sawahlunto, Dharmasraya, Solok Selatan.
Sumatera Barat sebagai lumbung padi nasional berdasarkan data Dinas Tanaman
Pangan, hortikultura dan perkebunan pada tahun 2017 dengan produksi padi
2,773,478 ton/tahun dengan luas panen sekitar 507,545 hektar.
Penggunaan lahan di Provinsi Sumatera Barat secara
umum meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Kawasan lindung dibedakan menjadi kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya dan
kawasan perlindungan setempat. Sedangkan kawasan
budidaya diantaranya berupa kawasan permukiman,
kawasan pertanian tanaman pangan, kawasan
perkebunan, kawasan peternakan, kawasan industri,
kawasan pertambangan, kawasan perikanan dan
kelautan dan kawasan hutan.
Kawasan perkebunan yang meliputi kabupaten-kabupaten
Sijunjung, Dharmas Raya, Solok Selatan, dan Pasaman Barat.
Produk utama daerah ini adalah karet, kelapa sawit dan teh
yang merupakan komoditi ekspor utama Sumatera Barat.
Sampai tahun 2010, tanaman kelapa sawit menujukkan luas
lahan terbesar, yaitu mencapai sekitar 353.300 Ha dan
menunjukkan pertambahan dari tahun ke tahun. Hal ini
terjadi karena perluasan pembangunan kawasan perkebunan
yang dilakukan oleh perkebunan besar negara maupun
perusahaan swasta cukup besar dalam sepuluh tahun
terakhir.
Perekonomian Provinsi Sumatera Barat
Provinsi Sumatera Barat mempunyai komoditi unggulan di sektor
pertanian, pertambangan dan jasa. Komoditi sektor pertanian yang
diunggulkan adalah subsektor tanaman perkebunan dengan komoditi
gambir, jarak dan nilam. Subsektor perikanan dengan komoditi yang
diunggulkan yaitu perikanan tangkap. Sementara komoditi penunjang
untuk sektor pertanian yaitu subsektor tanaman perkebunan dengan
komoditi kakao, kelapa dan karet. subsektor perikanan meliputi
budidaya tambak, budidaya kolam dan budidaya keramba. Sementara
untuk sektor pertambangan komoditi yang diunggulkan adalah semen.
Sedangkan sektor jasa komoditi yang diunggulkan yaitu bidang
pariwisata dengan salah satu obyek wisata yang terkenal adalah
wilayah Bukittinggi.
Nilai dan Persentase Kontribusi Sektor Ekonomi dalam Pembentukan
Nilai PDRB (PRODUK REGIONAL DOMESTIK BRUTO) Sumatera Barat Periode
2006-2010 Atas Dasar Harga Berlaku

Penurunan kontribusi sektor pertanian ini diiringi oleh kenaikan kontribusi


sektor perdagangan, hotel dan restoran, tahun 2007 sektor ini
berkontribusi
sebesar Rp 6.057 milyar dan mengalami peningkatan menjadi Rp 6.673
milyar
pada tahun 2009. Sementara itu, industri pengolahan justru kontribusinya
semakin
menurun, tahun 2007 kontribusi sektor ini sebesar 12,79 persen dan
mengalami
penurunan menjadi 12,58 persen pada tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai