Anda di halaman 1dari 13

Penelitian Kerja Dalam Kaitannya Dengan

Upaya Peningkatan Produktivitas.

 Analisa dan penelitian kerja (work study, work


design, job design) : suatu aktivitas yang
ditujukan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan
teknik-teknik mendapatkan rancangan sistem dan
tata cara kerja yang paling efektif dan
efisien.

 Prinsip/teknik tersebut diaplikasikan guna


mengatur komponen-komponen kerja yang terlibat
dalam sebuah sistem kerja seperti : manusia,
bahan baku, mesin, fasilitas lainnya, serta
lingkungan kerja fisik yang ada sedemikian rupa
sehingga dicapai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja yang tinggi yang diukur dari
waktu yang dikonsumsikan, tenaga (energi) yang
dipakai serta dampak sosio-psikologis yang
ditimbulkannya.

 Ruang lingkup yang dibahas dalam mempelajari


prinsip kerja : gerakan kerja (gerakan manusia
kerja, gerakan perpindahan material dll.),
perancangan tata letak fasilitas (facilities
layout), perancangan kondisi lingkungan kerja
fisik (termeratur, kelembaban, kebisingan,
pencahayaan dsb.)
Pada prakteknya aktivitas penelitian
kerja menganalisa dan meneliti 3 hal :

1) Siapa (who) yang akan melaksanakan kerja tsb.


Sudahkan pekerja ybs dipilih sesuai dengan
persyaratan yang ada (job requirement).

2) Bagaimana (how) kerja tersebut akan


diselesaikan. Adakah metode kerja yang
diterapkan sudah dirancang sebaik-baiknya
ditinjau dari aspek kecepatan, kesederhanaan,
kemudahan dan ketelitian penyelesaiannya.
Bagaimana dengan penggunaan fasilitas kerja,
apakah sudah dipilih agar penyelesaian dan
hasil kerja lebih efektif dan efisien.

3) Dimana (where) kegiatan tersebut


diselenggarakan. Apakah lingkungan dan kondisi
kerja sudah dirancang secara layak, guna
memberi kenyamanan dan keamanan kerja bagi
manusia maupun fasilitas kerja yang
diinvestasikan dengan nilai mahal.
Penelitian kerja terdiri dari dua elemen
dasar pemikiran yaitu :

1) Pemikiran ke arah usaha pencapaian


efisiensi kerja : menghasilkan langkah-
langkah kerja secara sistematis dengan
urutan-urutan yang logis.

2) Pemikiran untuk memperhatikan perilaku


manusia sebagai unsur pokok suksesnya
usaha/kerja mereka : mencari faktor-faktor
penyebab yang dapat mempengaruhi perilaku
manusia di dalam upaya memenuhi kebutuhan
dan kepuasannya.
Pendekatan pemikiran pertama merupakan
refleksi konsep manajemen ilmiah dari F.W.
Taylor bahwa untuk memecahkan masalah yang
ada dalam suatu kegiatan kerja harus
dilaksanakan secara sistematis, runtut,
berdasarkan algoritma yang mengikuti
prosedur sbb. :

 Dapatkan fakta yang berkaitan dengan


situasi dan kondisi kerja yang ada. Gali
semua informasi yang berkaitan dan
melatar belakangi permasalahan yang
harus diselesaikan.
 Identifikasi dan formulasikan masalah-
masalah secara jelas yang harus
dipecahkan, batas (ruang lingkup) dan
keterkaitannya dengan faktor-faktor yang
mungkin memberikan hubungan sebab-
akibat. Formulasikan juga manfaat yang
dapat diperoleh seandainya masalah tadi
dapat dipecahkan.
 Pertimbangkan prinsip-prinsip maupun
landasan teoritis yang bersangkut-paut
dengan permasalahan yang dihadapi.
 Formulasikan alternatif-alternatif
pemecahan masalah yang dimungkinkan
untuk diketengahkan. Selanjutnya lakukan
analisa pengambilan keputusan untuk
memilih alternatif yang sekiranya paling
tepat. Proses pengambilan keputusan
harus diselenggarakan dengan tata cara
yang sesuai, baik lewat eksperimen,
test, pengukuran dsb.
 Implementasikan alternatif yang dipilih
dalam ruang lingkup yang kecil terlebih
dahulu, evaluasi sekali lagi dan
bilamana berhasil maka bisa segera
diaplikasikan dalam skala yang lebih
luas lagi.
Pendekatan pemikiran kedua didasari oleh
timbulnya kesadaran bahwa manusia merupakan
makhluk yang kompleks yang kadang-kadang
sulit didekati secara rasional.

Konsep perilaku manusia membawa aktivitas


penelitian kerja ke arah usaha menambah
aspek motivasi kerja dengan cara
memperbaiki kualitas ruang lingkup kerja
baik fisik maupun non-fisik. Disini sering
kali mempertimbangkan konsep seperti : job
enlargement, job rotation, job enrichment
dsb.
Telaah Metode Kerja : Formulasi Tujuan dan
Prosedur Pelaksanaannya
 Telaah metode adalah kegiatan pencatatan
secara sistematis dan pemeriksaan secara
seksama mengenai cara-cara yang berlaku
atau diusulkan untuk melaksanakan kerja.
 Sasaran pokok : mencari, mengembangkan
dan menerapkan suatu metode kerja yang
lebih efektif dan efisien.
 Hasil yang diharapkan : rancangan tata
cara kerja yang lebih mudah
diselesaikan, lebih sederhana prosedur
yang harus ditempuh, lebih singkat waktu
penyelesaiannya, lebih ringan beban yang
harus dipikul atau lebih hemat dalam
penggunaan usaha/energinya.
 Telaah metode kerja : upaya penerapan
prinsip dan teknik pengaturan tata cara
kerja yang optimal dalam sebuah sistem
kerja.
 Sistem kerja : suatu sistem yang
komponen-komponen kerja seperti manusia
(operator), mesin/fasilitas kerja yang
lain, material dan lingkungan kerja akan
berinteraksi bersama-sama (secara
integral) untuk menghasilkan output
kerja yang diinginkan.
Perancangan dan pengaturan komponen-komponen tersebut
dapat dilaksanakan dengan mempertanyakan hal-hal sbb.:
1) Komponen manusia : Bagaimana sebaiknya posisi kerja dari
seseorang agar mampu memberikan gerakan-gerakan yang efektif
dan efisien. Apakah pelaksanaan suatu kegiatan sebaiknya
dilakukan dengan posisi jongkok, duduk, berdiri.
2) Komponen material : Bagaimana cara penempatan material.
Apakah material sudah ditempatkan dalam lokasi yang mudah
dicari dan dijangkau. Apakah material yang dipergunakan sudah
dianalisa dalam hal kemudahan untuk diolah/diproses.
3) Komponen mesin : Bagaimana dengan macam/jenis mesin yang
digunakan. Adakah sudah dipilih mesin dengan tingkatan teknologi
yang paling tepat (produktif). Apakah rancangan mesin sudah
disesuikan dengan kelebihan/keterbatasan manusia yang
mengoperasikannya.
4) Komponen lingkungan fisik kerja : Bagaimana kondisi lingkungan
kerja tempat kegiatan diselenggarakan. Bagaimana dengan sistem
pencahayaan, temperatur, kebisingan dsb. Apakah tempat kerja
dianggap cukup aman dan nyaman.
Dengan demikian tujuan pokok dari
kegiatan telaah kerja :
1) Perbaikan proses, prosedur dan tata cara
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan/kegiatan.
2) Perbaikan dan penghematan penggunaan
material, tenaga mesin/fasilitas kerja serta
tenaga kerja manusia.
3) Pendayagunaan usaha manusia dan
pengurangan keletihan yang tidak perlu.
4) Perbaikan tata ruang kerja yang mampu
memberikan suasana lingkungan kerja yang
lebih aman dan nyaman.
Sebelum diputuskan apakah perlu
dilaksanakan kegiatan telaah metode kerja
atau tidak, maka terlebih dahulu perlu
dipertimbangkan kondisi-kondisi berikut :
1) Adakah keuntungan ekonomis yang dapat
diharapkan dari hasil pelaksanaan studi metode
kerja.
2) Apakah tersedia cukup pengetahuan teknis yang
melatar belakangi proses/metode kerja yang akan
ditelaah.
3) Apakah benar-benar perubahan tata cara kerja
nantinya tidak akan menimbulkan reaksi negatif
dari para pekerja.
Kalau ketiga pertanyaan tersebut telah berhasil
dijawab dengan jelas dan positif, maka langkah-
langkah berikut bisa ditempuh guna mendapatkan
hasil analisa yang sebaik-baiknya yaitu :
1) Identifikasi operasi kerja yang ahrus diamati dan
dipelajari.
2) Dokumentasikan langkah, prosedur, tata cara kerja yang
ada dan buat sistematika urutannya.
3) Buat usulan metode kerja yang baru yang dianggap lebih
efektif dan efisien.
4) Aplikasikan metode kerja yang lebih baik tadi, ikuti terus
pelaksanaannya, evaluasi dan sampai akhirnya terbukti
benar bahwa perbaikan telah berhasil diselenggarakan.
Aktivitas telaah metode kerja perlu diadakan
apabila diketahui dengan metode kerja yang
lama akan dijumpai kondisi-kondisi kerja yang
kurang layak seperti :
1) Adanya kemacetan-kemacetan (bottle necks)
dalam pelaksanaan penyelesaian jadwal kerja.
2) Adanya target-target kerja yang tidak bisa
dipenuhi dan tidak sesuai dengan perencanaan
yang dibuat (kontinuitas, kualitas hasil kerja)
3) Adanya kecelakaan kerja yang sering dijumpai
dan ketidaknyamanan kerja yang diakibatkan
lingkungan kerja yang tidak ergonomis.

Anda mungkin juga menyukai