Anda di halaman 1dari 28

Disusun Oleh:

1. Muhamad Rifqi Prihantono


NIM. 16504241034

2. Dhimas Setiaji
NIM. 16504241039
Apa itu ESA?
Electronic Spark Advance (ESA)
merupakan suatu sistem elektronik yang
berfungsi memajukan dan memundurkan
timing percikan busi. ESA diciptakan
dengan prinsip yang sama dengan
konvensional hanya saja sistem ESA
dibuat agar lebih tahan lama dan efisien.
ESA juga berkaitan erat dengan
sistem DLI karena keduanya memiliki
satu aktuator yang sama.
Saat Pengapian dan
Electronic Spark 01 Kondisi kerja Mesin

Advance (ESA)
Saat pengapian dan
02 kondisi Bensin
1. Saat Pengapian
dan Kondisi kerja
Mesin
Dengan tujuan memaksimalkan Cara kerja ESA : ECU menentukan
efisiensi output mesin, maka pegapian dari internal memorinya,
campuran udara-bahan bakar harus yang berisi tentang data saat
terbakar bila mencapai tekanan penyalaan yang optimal untuk setiap
pembakaran maksimum kira kira 10 kondisi kerja mesin kemudia
derajat sesudah TMA. Tetapi waktu mengirimkan sinyal saat pengapian
yang dibutukan untuk menyalakan yang sesuai ke igniter. Sejak Esa
campuran itu tergantung pada selalu menjamin saat pengapian
mesin dan tekanan manifold. Pada optimal. Baik efisiensi bahan bakar
rpm yang lebih tinggi, penyalaan maupun tenaga output kerja mesin
Simple
harus terjadiPortfolio
lebih awal begitu pula terpelihara pada tingkat yang optimal.
sebaliknya.
Presentation
2. Saat Pengapian dan
Pada beberapa model mesin pola pemajuan
pengapian berdasarkan sesuai dengan tingkat
Kualitas Bensin
oktan bahan bakar terdapat dua pola yaitu:

Pola pengapian dapat dirubah dengan


mengoperasikn konektor atau control switch
bahan bakar.

Pada beberapa model mesin, hal ini dilakukan


secara otomatis oleh fungsi penilaian oktan
bahan bakar didalam engine ECU
Ideal Ignition Timing

ESA
Spark advance

Governor Advancer

Engine Speed High


Ideal Ignition Timing

ESA
Spark advance

Governor Advancer

Manifold Vacuum High


Penentuan sudut poros engkol
(initial ignition timing angle)

ECU menentukan bahwa poros engkol telah


mencapai 5o, 7o,10o sebelum Tma pada saat
menerima sinyal NE pertama ( Titik B pada
gambar ) berikut sinyal G (titik A) sudut ini
disebut “initial ignition timing”
Sinyal IGT pada Sistem Pengapian ESA

Sinyal IGT adalah sinyal untuk mengaktifkan igniter


sehingga koil bisa bekerja dan menghasilkan
tegangan tinggi. Oleh karena itu untuk memajukan
dan memundurkan saat pengapian dilakukan dengan
cara mempercepat atau memperlambat sinyal IGT
ke igniter. Dengan berubahnya waktu pemberian
sinyal IGT, maka tegangan tinggi koil untuk
menghasilkan percikan api juga dapat di maju atau
mundurkan. ECU akan menghitung dan menetapkan
sinyal IGT berdasarkan pada mode dan kondisi kerja
mesin.
Sinyal IGF pada Sistem Pengapian ESA

Sinyal IGF bekerja sebagai berikut: igniter


mengirimkan sinyal ke SCU dengan memakai gaya
counter electromotive yang dihasilkan ketika arus
primer ke kumparan diputus. Saat ECU menerima
sinyal IGF maka ECU menentukan bahwa
pengapian telah terjadi walaupun bisa jadi tidak
ada pemantikan api.
Ketika ECU tidak mendapat sinyal IGF, maka
fungsi diagnosis bekerja dan DTC dismpan pada
ECU serta fungsi dari fail safe bekerja dan
menghentikan injeksi bahan bakar.
EFI Konvensional TCCS
Sirkuit Pengapian Konvensional untuk TCCS

Sirkuit penghasil Sirkuit pencegah


sinyal IGF (IGF tegangan berlebhan
Signal (over-voltage
1 Generation 3 prevention circuit)
2015 Circuit)
2016 2019

Sirkuit control Sirkuit


dwell angle 2 pencengah
mengunci (lock 4
prevention
sircuit)
Sistem
Distributorless
01 Ignition
DLI System

DLI ialah sistem distribusi


pengapian secara elektronik,
yang mendistribusikan
tegangan tinggi langsung dari
koil pengapian ke busi-busi
tanpa memerlukan distributor
konvensional. Perbedaan dari
02 sistem pengapian
Conventional Ignition konvensional seperti yang
for TCCS
ditunjukkan oleh gambar
disamping.
Sirkuit DLI
Fungsi
Engine ECU
Kontrol Saat Pengapian
Kontrol pengapian saat start Kontrol pengapian setelah start
(starting ignition Control) (after start ignition control)

Saat mesin distarter, maka pengapian Beberapa koreksi ditambahkan pada


terjadi pada sudut poros engkol saat pengapian awal dan pemajuan
tertentu. Dan tidak tergantung pada pengapian dasar selama mesin
kondisi kerja mesin. Ini disebut “sudut bekerja normal
saat pengapian initial”
Sudut Maju Pengapian
Dasar
Kontrol Koreksi
Pengapian Maju

40% 80%
• Pengajuan saat pengapian agar sesuai
saat temperatur cairan pendingin rendah
• Pada beberapa mesin, koreksi ini
mengubah sudut maju (advance angle)
sesuai dengan tekanan intake manifold
atau volume udara yang masuk.
• Sudut saat pengapian dimajukan kira-kira
15 derajat dengan pembetulan ini selama
cuaca keadaan dingin
• Bila kecepatan idling berubah karena
perubahan beban, ECU menghitung putaran
mesin rata-rata. Bila putaran mesin turun
dibawah target, ECU akan mengajukan saat
pengapian. Bila putaran naik diatas target
maka ECU mengundurkan saat pengapian.
Melalui koreksi ini saat pengapian mengalami
perubahan maksimum lebih kurang 5 derajat.
• Koreksi ini tidak berlaku bila putaran mesin
melebihi putaran yang telah ditentukan.
• Untuk menjamin idling stabil, saat pengapian dimajukan agar
sesuaidengan volume injeksi dari koreksi feedback perbandingan udara-
bahan bakar
• Dengan koreksi ini saat pengapian dimajukan maksimum kira-kira 5
derajat. Koreksi ini tidak berlaku untuk kendaraan yang sedang berjalan.

Anda mungkin juga menyukai