Anda di halaman 1dari 39

KELOMPO

MODUL 2 - Malnutrisi Energi Protein


K 4 dr. Arni Isnaeni Arfah, M.Kes
Pembimbing:
SKENARIO
Seorang anak laki-laki, umur 7 bulan, dibawa ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan sering mencret sejak 1 bulan
terakhir. Riwayat pemberian makan ASI diberikan 3 bulan
selanjutnya diberi air tajin sampai sekarang. Riwayat kelahiran
BBL 2700 gr, PB 47 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB
3600 gr, PB 56 cm. Telapak tangan tampak pucat. Ditemukan
bitot spot pada mata, edema dorsum pedis dan edema pretibial.
Juga tampak adanya wasting dan baggy pants.Skor dehidrasi 14
dan Hb 6 gr/dl.
KATA/KALIMAT KUNCI
o Anak laki-laki, 7 bulan
o Mencret sejak 1 bulan terakhir
o Konsumsi ASI 3 bulan, selanjutnya air tajin sampai sekarang
o Riwayat kelahiran : BBL 2700 gr, PB 47 cm
o Pemeriksaan fisik : BB 3600 gr, PB 56 cm
o Telapak tangan tampak pucat
o Bitot spot pada mata
o Edema dorsum pedis dan edema pretibial
o Tampak adanya wasting dan baggy pants
o Skor dehidrasi 14 dan Hb 6 gr/dl
PERTANYAAN
1. Jelaskan bagaimana hubungan konsumsi air tajin dengan diare yang
dialami bayi pada skenario!
2. Jelaskan patomekanisme gejala pada skenario (bitot spot, edema, wasting
& baggy pants) !
3. Bagaimana kebutuhan gizi normal pada bayi usia 7 bulan?
4. Jelaskan status gizi bayi pada skenario dan interpretasi hasil pemeriksaan!
5. Jelaskan mengenai Malnutrisi Energi Protein!
6. Bagaimana penatalaksanaan bayi pada skenario!
7. Komplikasi apa yang dapat terjadi pada bayi dalam skenario?
8. Jelaskan upaya preventif pada skenario!
9. Perspektif Islam!
Jelaskan bagaimana hubungan
konsumsi air tajin dengan diare yang
dialami bayi pada skenario?
Air Tajin adalah saripati beras
yang diperoleh dengan cara
merebus beras. Air kental saat
memasak nasi itulah yang disebut
air tajin. Air tajin mengandung
karbohidrat juga Vitamin B1
(Tiamin) yang cukup tinggi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa
beras merupakan sumber
karbohidrat.

Kristiyanasari, Weni. 2011. Asi, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Cabang Jakarta. 2008. Bedah ASI- Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI.
Jelaskan patomekanisme gejala pada
skenario (bitot spot, edema, wasting &
baggy pants) !
Bitot Spot
Epitel mengalami Epitel
Defisiensi metaplasia skuamosa menghasilkan
Vitamin A & diferensiasi epitel
keratin

Tumpukan debris Kekeringan


Erosi permukaan keratin dlm bntuk konjungtiva
kornea yang kasar plak opak kecil (xerosis
(bercak Bitot) conjunctivae)

Perlunakan &
Kebutaan
destruksi kornea
(keratomalasia) Total

Kumar, dkk. Buku Ajar Patologi Robbins, Edisi 9. Singapore: ELSEIVER. Hal. 288-292.
PENURUNAN ASAM ASAM AMINO YANG TERSISA
DEFISIENSI PROTEIN DISALURKAN KE OTOT
AMINO ESESNSIAL

TEKANAN OSMOTIK PENURUNAN SINTESIS ASAM AMINO DALAM


KOLOID MENURUN ALBUMIN OLEH HEPAR SERUM MENURUN

CAIRAN INTRAVASKULAR
MUDAH KELUAR KE
INTERSTISIAL

EDEMA
Hidayat A. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. 2008. Jakarta: Salemba Medika.
Wasting & Baggy Pants
Simpanan Produksi
Energi ↓
Energi ↓ Leptin ↓

kadar Stimulasi poros


Lipolisis kortisol ↑
hipotalamus-
hipofisis-adrenal

Imobilisasi lemak Wasting &


subkutan untuk
bahan bakar Baggy pants

Kumar, dkk. Buku Ajar Patologi Robbins, Edisi 9. Singapore: ELSEIVER. Hal. 288-292.
Bagaimana kebutuhan gizi normal
pada bayi usia 7 bulan?
KEBUTUHAN GIZI BAYI 7 BULAN
MAKRO
NUTRIEN
KANDUNGAN AIR TAJIN

Energi : 0-1 tahun 110-120 kcal/kg BB 396-432 kkal/hari 43.20 kkal

Hidrat Arang : 60-70% E.tot 65.34-75.6 gr 5.82 gr

Protein : 0-1 tahun 2.5 gr/kg BB 9 gr 0.66 gr


Lemak : 15-20% E.tot
1-2 % E.tot dari Asam Esensial 6.6-9.6 gr 1.92 gr

Air : 130-155 ml/kg BB/ hari 468-558 ml/hari 91.21 gr = 91.21 ml

Neelson. Textbook of Pediatrics, W.B. Saunders CO. New York


Angka Kebutuhan Gizi 2013. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
KEBUTUHAN GIZI BAYI 7 BULAN
MIKRO
NUTRIEN
Vit. A 400 mEg Vit B3 12 mg Vit. B12 2.4 mg Kalium 700 mg

Vit. D 5 mEg Vit B5 5.0 mg Vit C 75 mg Kalsium 250 mg

Vit. E 5 mg Vit B6 1.3 mg Fluor 0.4 mg Fosfor 250 mg

KANDUNGAN
Vit K 10 mEg Folat 400 mEg
Mg 55 mg Natrium 200 mg
AIR TAJIN
Vit B2 0.4 mg Besi 7 mg 0.086 mg
Vit B1.4 mg
0.0046 mg
Neelson. Textbook of Pediatrics, W.B. Saunders CO. New York
Angka Kebutuhan Gizi 2013. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Jelaskan status gizi bayi pada skenario
dan interpretasi hasil pemeriksaan!
1) Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal ini
tidak masih normal. Singkirkan kelainan hormonal sebagai
penyebab perawakan tinggi.
2) Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah
pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan
perbandingan beratbadan terhadap panjang / tinggi atau IMT
terhadap umur.
3) Titik plot yang berada di atas angka 1 menunjukan berisiko
gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-skor 2 resiko gizi
lebih makin meningkat.
4) Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek atau sangat
pendek memiliki gizi lebih.
5) Hal ini merujuk pada gizi sangat kurang

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2006, Grow Chart, Jakarta, IDAI.


DEHIDRASI
Skor dehidrasi pada diare bayi & anak

PEMERIKSAAN 1 2 3
KU BAIK GELISAH RENJATAN
MATA NORMAL CEKUNG >CEKUNG
MULUT NORMAL KERING >KERING
PERNAPASAN/MENIT 20-30 30-40 40-60
TURGOR BAIK KURANG JELEK
NADI <120 120-140 >140

Skor 6 : tanpa dehidrasi, diare


7-12 : ringan-sedang, dehidrasi diare
≥13 : dehidrasi diare berat
Departement of Child and Adolescent Health and Development. Management of the Child with Serious Infection on Severe Malnutrition : Guidelines for
Care at the First Referral Level in Developing Countries. United States of America : World Health Organization. 2001. Hal : 80 -91
HEMOGLOBIN
Batasan kadar Hb Anemia berdasarkan usia menurut WHO

KELOMPOK UMUR HEMOGLOBIN (gr/dl)

6 bulan – 6 tahun < 11


Anak
6 tahun – 14 tahun < 12

Samsudin. “Cara penilaian Keadaan Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Anak”. Dalam Gizi dan Tumbuh Kembang.
FKUI, 1985, P. 101 - 117
Jelaskan mengenai Malnutrisi Energi
Protein!
Malnutrisi Energi Protein
Definisi
Malnutrisi Energi Protein (MEP) adalah gangguan gizi yang
disebabkan oleh kekurangan protein dan atau kalori, serta
sering disertai dengan kekurangan zat gizi lain. WHO
mendefinisikan kekurangan gizi sebagai “ketidakseimbangan
seluler antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan
tubuh bagi mereka untuk menjamin pertumbuhan,
pemeliharaan, dan fungsi tertentu”. Kurang Energi Protein
(KEP) berlaku untuk sekelompok gangguan terkait yang
termasuk marasmus, kwashiorkor dan marasmus-
kwashiorkor.
Alleyne G.A.O, Hay R.W., Picau D.I, Stanfield J.P. The Ecology and Pathogenesis of Protein-Energi Malnutrion. London:
Edward Arnold Ltd 8-24
Etiologi
Primer Sekunder
• Susunan makanan yang salah • Gangguan pencernaan
• Penyedia makanan yang (seperti malabsorbsi, gizi
kurang baik tidak baik, kelainan struktur
• Kemiskinan saluran).
• Ketidaktahuan tentang nutrisi • Gangguan psikologis.
• Kebiasaan makan yang salah

Alleyne G.A.O, Hay R.W., Picau D.I, Stanfield J.P. The Ecology and Pathogenesis of Protein-Energi Malnutrion. London:
Edward Arnold Ltd 8-24
Klasifikasi

KEP Ringan
> 80-90% BB ideal
terhadap TB
(WHO-CD)

KEP Sedang KEP Berat


> 70-80% BB ideal < 70% BB ideal
terhadap TB terhadap TB
(WHO-CDC) (WHO-CDC)

Alleyne G.A.O, Hay R.W., Picau D.I, Stanfield J.P. The Ecology and Pathogenesis of Protein-Energi Malnutrion. London:
Edward Arnold Ltd 8-24
MARASMUS KWASHIORKOR
Golongan umur yang biasanya terkena 0 - 2 thn 1-5 thn
Retardasi pertumbuhan jelas kadang-kadang tak nampak
Wasting (pengurusan) Kehilangan yg nyata kadang-kadang tak nampak
Muscle wasting (pengurusan otot) jelas kadang-kadang nampak gemuk
Perubahan Mental biasanya irritable (cengeng) biasanya apati
Pada tungkai bawah, kadang pada muka
Edema Tak ada
atau seluruh badan (anasarca)
Nafsu makan biasanya baik biasanya menurun
Diare sering sering
sering : depigmentasi difus.
Kelainan kulit jarang kadang2 : flaky- paint (enamel crazy
pavement) dermatosis.
Perubahan pada rambut jarang sering : jarang, halus, despigmentasi
sering
Moon face Jarang. Marasmus : (old man face)
Hepatomegali (pembesaran hati) jarang selalu (= fatty liver)
rendah (menurun)
Albumin serum biasanya normal (atau rendah)
Ureum per g creatinin dalam urine biasanya normal (atau rendah) rendah (menurun)
Hydroxyprolin per gr Creatinin dlm urine menurun menurun
Index asam amino asensial (serum) normal menurun
Anemia tidak sering megaloblastik, kadang def.Fe sering; kadang
Biopsi hepar normal atau atrofi Fatty liver

The Health Aspects of Food and Nutrition,WHO-WPRO,1969


Bagaimana penatalaksanaan bayi pada
skenario!
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Cetakan 2011. Jakarta: 2011.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Cetakan 2011. Jakarta: 2011.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Cetakan 2011. Jakarta: 2011.
Komplikasi apa yang dapat terjadi
pada bayi dalam skenario?
anoreksia
penurunan pneumonia
kesadaran berat

hiperpireksia
anemia
berat
KOMPLIKASI
hipotermia infeksi

hipoglikemia
dehidrasi
gangguan berat
elektrolit

Departemen Kesehatan RI. 2013. Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Edisi I.
Jelaskan upaya preventif pada
skenario!
Pencegahan
Pemantauan
tumbuh kembang
Pola makan Faktor social
dan penentuan
status gizi

Faktor ekonomi Faktor infeksi

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk: Buku II. Jakarta. 2003
Perspektif Islam!
‫‪Perspektif Islam‬‬
‫‪QS. Al-Baqarah : 233‬‬
‫ن يتِمُ‬ ‫ن أ َ َرا َُد أ َ ُْ‬
‫ن ُۖ ِل َم ُْ‬ ‫املَ ْي ُِ‬ ‫ن َك ِ‬ ‫ن أ َ ْو ََلدَهنُ َح ْولَُْي ُِ‬
‫َوا ْل َوا ِلدَاتُ ي ْر ِض ْع َُ‬
‫س َوتهنُ ِبا ْل َم ْعرُ ُِ‬
‫وِ‬ ‫علَى ا ْل َم ْولو ُِد لَهُ ِر ْزقهنُ َو ِك ْ‬ ‫ضاع َُةَ ُۖ َو َ‬ ‫الر َ‬
‫ضارُ َوا ِلدَةُ ِب َولَ ِد َها َو ََلُ‬ ‫سعَ َها ُۖ ََُل ت َُ‬ ‫ِ نَ ْفسُ ِإَلُ و ْ‬ ‫ُۖ ََُل ت َكل ُ‬
‫صاَلًُ‬ ‫ن أ َرادَا فِ َُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ك ُۖ ف ِإ ُ‬ ‫َٰ‬
‫ث ِمُثْلُ ذ ِل َُ‬
‫َ‬ ‫علَى ا ْل َو ِار ُِ‬ ‫َم ْولودُ لَهُ ِب َولَ ِد ُِه ُۖ َو َ‬
‫ن أ َ َر ْدت ُْم ُأ َ ُْ‬
‫ن‬ ‫علَ ْي ِه َما ُۖ َو ِإ ُْ‬ ‫ح َ‬ ‫ل جنَا َُ‬ ‫اض ِم ْنه َما َوتَشَاورُ فَ َُ‬ ‫ع ُْ‬
‫َن ت َ َر ُ‬
‫سل ْمت ُْم َما آت َ ْيتُ ُْم‬ ‫علَُْيك ُْم ِإذَا َ‬ ‫ح َ‬ ‫ل جنَا َُ‬ ‫ست َ ْر ِضعوا أ َ ْو ََلدَك ُْم فَ َُ‬ ‫تَ ْ‬
‫صيرُ‬ ‫ون بَ ُِ‬ ‫َللا ِب َما ت َ ْع َمل َُ‬ ‫َللا َوا ْعلَموا أَنُ َُ‬ ‫وِ ُۖ َواتقوا َُ‬ ‫ِبا ْل َم ْعر ُِ‬
Artinya :
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan
kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,
dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Q&A?

Anda mungkin juga menyukai