Anda di halaman 1dari 41

LOW BACK PAIN

Arum Pratika Hidayati


Yuli Lusiana
Definisi
Nyeri Punggung Bawah atau Low back pain (LBP) adalah
nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat
merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau
keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah
sampai lipat bokong bawah yaitu daerah lumbal atau
lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri
ke arah tungaki dan kaki.
Epidemiologi
• 60-70% warga di negara maju akan mengalami nyeri
punggung bawah non spesifik minimal sekali seumur
hidup
• Sekitar 20% pasien dengan nyeri punggung bawah akut
akan berlanjut mengalami gejala kronis
• prevalensi chronic low back pain 3-4x lebih tinggi usia >
50 tahun dibandingkan dengan usia 18-30 tahun
Faktor Risiko
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. IMT
4. Pekerjaan
5. Aktivitas / Olahraga
Klasifikasi
Berdasarkan sumber penyebabnya
1. Spondilogenik  nyeri yang disebabkan oleh berbagai
proses patologik di kolumna vertebralis yang terdiri dari :
a) LBP osteogenik : trauma, infeksi, keganasan, kongenital
dan metabolik
b) LBP Diskogenik : Spondilosis dan HNP
c) LBP Miogenik : Ketegangan otot, spasme otot, atrofi otot
2. Viserogenik : Proses patologik ginjal atau visera didaerah
pelvis, serta tumor retroperitoneal.
3. Neurogenik : Neoplasma, Arakhnoiditis, Stenosis kanalis
spinalis
4. Vaskulogenik : Aneurisma, Klaudikasio
5. Psikogenik : neurosis, ansietas dan depresi
Klasifikasi
Berdasarkan perjalanan klinis
a. Acute Low Back Pain : Nyeri pinggang yang
berlangsung ≤ 6 minggu
b. Sub Acute Low Back Pain : Nyeri pinggang yang
berlangsung 6-12 minggu
c. Chronic Low Back Pain : Nyeri pingang persisten > 12
minggu, atau nyeri pinggang rekuren yang intermiten
Klasifikasi
Berdasarkan keluhan nyeri :
a. Nyeri Lokal : Nyeri yang berasal dari proses patologik,
umumnya menetap, dapat intermiten, nyeri dipengaruhi
perubahan posisi, bersifat tajam atau tumpul
b. Nyeri Radikular : Nyeri yang berkaitan erat dengan
distribusi radis saraf spinal, umumnya dirasakan
memberat pada posisi yang mengakibatkan tarikan dan
berkurang dengan istirahat
c. Nyeri menjalar (reffered pain) : Nyeri alih atau
menjalar dari pelvis visera umum, bersifat tumpul dan
terasa lebih dalam.
Patofisiologi
Gejala
Diagnosis Low Back Pain
11

Anamnesis
• Keluhan utama : nyeri antara sudut iga terbawah dan
lipat bokong bawah
• Onset : akut, kronik, insidious, kronik-
progresif
• Kualitas : sifat nyeri
• Kronologis : riwayat penyakit sekarang
• Faktor yang memperberat
• Faktor yang memperingan/meredakan
• Gejala penyerta
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat sosial ekonomi
12

Pemeriksaan Fisik

Pengukuran tanda vital

Pemeriksaan fisik
neurologis
13

Pemeriksaan fisik neurologis


• Pengukuran skala nyeri
• Gerak daerah pinggang
• Pemeriksaan columna vertebralis
• Pemeriksaan nyeri ketok columna vertebralis
• Pemeriksaan nyeri tekan lamina
• Palpasi otot paravertebrae lumbalis
• Tes provokasi
14

A. Pengukuran skala nyeri


1. VAS (visual analog scale)
- Menilai keparahan nyeri dan evaluasi terapi
- Pasien menunjukkan titik yang menunjukkan beratnya
intensitas nyeri yang dirasakan
- Paling akurat untuk menilai nyeri yang baru saja
terjadi atau 24 jam terakhir
- Kelemahan :
a. sulit digunakan untuk anak-anak
b. Sulit digunakan pada saat kondisi darurat
15

2. NPRS/NRS (Numeric Pain Rating Scale)


- Mudah digunakan meskipun melalui telepon atau
bahasa tulisan
- Lebih mudah di interpretasikan
- Dapat digunakan pada anak-anak yang telah
memahami angka
- Sering digunakan untuk menilai nyeri pada pasien
kanker

0 = no pain
1-3 = mild pain
4-6 = moderate pain
7-10 = severe pain
16

3. FACES SCALE
- Penilaian melalui ekspresi
- Mudah digunakan dalam kondisi darurat

4. VPSs (Verbal Pain Scores) atau VRS (Verbal


Rating Scale)
- Pasien mengungkapkan intensitas nyeri yang
dirasakan
- Mudah digunakan pada pasien dengan gangguan
kognitif
- Mudah digunakan pada kondisi darurat
18

Note :
• VAS lebih baik digunakan secara kombinasi dengan 1
jenis skala nyeri lainnya
• Pasien dengan gangguan kognitif atau pasien dengan
usia tua lebih kooperastif dalam penilaian VPS
• Pemeriksa lebih mudah dalam pendataan jika
menggunakan skala nyeri NRS
19

B. Gerak Daerah Pinggang (Range


of Motion)
20

C. Pemeriksaan columna
vertebralis : alignment
• untuk melihat apakah postur tubuh mengalami deviasi
(adakah lordosis, kifosis, skoliosis)
21

D. Pemeriksaan nyeri ketok columna


vertebrae
E. Pemeriksaan nyeri tekan
lamina
F. Pemeriksaan palpasi otot
paravertebrae lumbalis
22

F. Pemeriksaan Provokasi
1. Valsava Test
• Pada saat px duduk, px diminta mengejan, positif bila
terdapat nyeri sepanjang n.ischiadicus
• Tes Valsava mengakibatkan naiknya tekanan intratekal. Jika
terdapat proses desak ruang di kanalis vertebralis bagian
servikal, maka dengan naiknya tekanan intratekal maka akan
mengakibatkan nyeri radikuler.
• Prosedur pemeriksaan :
a. Pasien diminta untuk menahan nafas
b. Pasien diminta untuk mengejan sewaktu ia menahan
nafasnya.
c. Tes Valsava positif jika timbul nyeri radikuler yang
berpangkal di tingkat leher dan menjalar ke lengan.
23
24

2. Naffgizer Test
• Px dlm posisi tegak dilakukan penekanan pd vena jugularis dgn
tangan (Viets), tekanan dipertahankan sampai px mengeluh kepala
terasa berat/minimal 2 menit. Penekanan bisa dgn manset
sfigmomanometer sebesar 40 mmHg selama 10 menit (Naffziger).
• Tes Naffziger juga mengakibatkan naiknya tekanan intratekal.
• Kenaikan tekanan intratekal yang dicetuskan dengan tes Naffziger
ini diteruskan sepanjang rongga arachnoid medula spinalis.
• Jika terdapat proses desak ruang di kanalis vertebralis
(misalnya karena tumor atau Hernia Nucleus Pulposus) maka
radiks yang teregang saat dilakukan tes Naffziger akan timbul nyeri
radikuler sesuai dengan dermatomnya.
• Prosedur pemeriksaan :
1. Pasien diminta berdiri atau berbaring.
2. Pemeriksa menekan kedua vena jugularis dengan kedua tangan pemeriksa sekitar 2
menit sampai pasien merasa kepalanya penuh.
3. Pasien diminta untuk mengejan saat dilakukan penekanan vena jugulare tadi.
4. Tes Naffziger positif apabila timbul nyeri radikuler sesuai dermatom.
25
26

3. Laseque Test
Prosedur pemeriksaan :
1. Pasien diminta untuk berbaring terlentang di atas tempat tidur.
2. Pemeriksa melakukan fleksi pada sendi panggul pasien
dengan cara :
• Salah satu tangan memegang tumit pasien dan
mengangkatnya sementara tangan yang lain menekan lutut
supaya tetap lurus (straight leg raising test)
• Pemeriksa mencatat pada sudut berapa fleksi pasif tersebut
menimbulkan rasa nyeri.
3. Tes Laseque positif jika sewaktu dilakukan gerakan fleksi pasif
yang membentuk sudut < 60o telah menimbulkan rasa nyeri
yang menjalar sepanjang perjalanan n. ischiadikus.
4. Tes Laseque positif apabila terdapat iritasi pada n.
ischiadikus, Hernia Nucleus Pulposus, artritis sakroiliaka atau
koksitis.
• Pd HNP satu sisi, Laseq positif pd satu sisi saja, sedang pd
meningeal’s positif pd kedua sisi
• Untuk menegakkan diagnosis HNP, tes ini harus dikombinasikan
dengan pemeriksaan lain, misalnya tes Naffziger.
27
28

4. Kontra Laseque Test


• Flexi pd sendi paha yg tdk sakit dgn lutut tetap
ekstensi, positif bila terasa nyeri pd sisi yg sakit
• Prosedur : sama dengan laseque

5. Sicard’s sign
• Seperti Laseq, disertai dorsoflexi ibu jari kaki, positif
bila terasa nyeri sepanjang ischiadicus
29
30

6. Braggard’s sign
• Seperti Laseq, disertai dorsoflexi kaki, positif bila
terasa nyeri sepanjang ischiadicus
31

7. Patrick Test
• Seringkali dilakukan sebelum melakukan tes
provokasi lainnya
• Untuk memastikan nyeri tersebut termasuk gangguan
pada lumbosacral radiculopathy (HNP,
spondylosis) atau gangguan sendi sacroiliaca.
• flexion, abduction, external rotation, extention)
• Px dalam keadaan berbaring, maleolus
eksterna/lateral tungkai yg diperiksa diletakkan
pada patella tungkai yg lain. Kmd dilakukan
penekanan lutut ke bawah.
• Positif terasa nyeri di sendi sakroiliaka
• Hal tersebut berarti pasien mengalami gangguan
pada sendi panggul. Pada ischialgia diskogenik,
tes Patrick ini biasanya negatif.
32
33

8. Kontra Patrick Test


• untuk membangkitkan nyeri di sendi sakroiliaka.
• untuk menentukan lokasi patologik yang tepat
apabila terdapat keluhan nyeri di daerah bokong,
baik yang menjalar sepanjang tungkai maupun yang
terbatas pada daerah gluteal dan sakral saja.
• Flexi pd sendi lutut, kmd kerjakan endorotasi serta
adduksi, lalu tekan tungkai tsb sejenak pada lutut.
• Positif nyeri di sendi sakroiliaka.
• Hasil tes yg positif pd penyakit sendi provokasi pd
n.ischiadicus tidak valid penilaiannya.
34
35

9. Reversed SLR (femoral


stresch = Ely test)
• Px posisi telungkup (pronasi), kemudian
flexikan lutut maksimal, positif bila terasa nyeri
pd punggung menjalar ke sisi yg sakit.
36

10. Chin chest Maneuver


• Flexi pasif pd leher shg dagu mengenai dada, akan
tjd tarikan pd akar saraf, trtm torakal bawah & lumbal
atas terasa nyeri.
37

Diagnosis Banding
• Menurut Alberta Canada :
- Spondilogenik
- Nyeri neurogenik
- Vaskulogenik
- Viscerogenik
- Psikogenik

• Menurut American College of Physicians and the


American Pain Society :
- LBP nonspesifik
- LBP karena gangguan neurologi
- LBP red flags
38

Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium (atas indikasi)
• Radiologis (atas indikasi) : ex : MRI
39

Farmakoterapi LBP
40
41

Terapi Rehabilitatif (tergantung etiologik)


• CBT
• Operative (atas indikasi)

Anda mungkin juga menyukai