Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK I

EPILEPSI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MANDALA WALUYA
KENDARI
2018
DEFINISI EPILEPSI

Epilepsi merupakan gejala klinis yang kompleks yang


disebabkan berbagai proses patologis di otak. Epilepsi ditandai
dengan cetusan neuron yang berlebihan dan dapat dideteksi dari
gejala klinis, rekaman elektroensefalografi (EEG), atau
keduanya. Epilepsi adalah suatu kelainan di otak yang ditandai
adanya bangkitan epileptik yang berulang (lebih dari satu
episode).
ETIOLOGI EPILEPSI
Ditinjau dari penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu:
1. Epilepsi primer atau epilepsi idiopatik yang hingga kini tidak
ditemukan penyebabnya.
2. Epilepsi sekunder atau simtomatik yaitu yang penyebabnya
diketahui.
Penyebab spesifik dari epilepsi sebagai berikut :
1. Kelainan yang terjadi selama perkembangan janin/kehamilan
ibu,
2. Kelainan yang terjadi pada saat kelahiran
3. Cidera kepala yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak
4. Tumor otak merupakan penyebab epilepsy yang tidak umum
terutama pada anak-anak.
5. Penyumbatan pembuluh darah otak atau kelainan pembuluh
darah otak
6. Radang atau infeksi pada otak dan selaput otak
7. Penyakit seperti fenilketonuria (FKU),sclerosis tuberose dan
neurofibromatosis dapat menyebabkan kejang-kejang yang
berulang
PATOFISIOLOGI EPILEPSI

Dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neuron-


neuron otak dan transmisi pada sinaps. Ujung terminal neuron-
neuron berhubungan dengan dendrite-dendrit dan badan-badan
neuron yang lain, membentuk sinaps dan merubah polarisasi
membran neuron berikutnya.
Ada dua jenis neurotransmitter, yakni neurotransmitter
eksitasi yang memudahkan depolarisasi atau lepas muatan listrik
dan neurotransmitter inhibisi yang menimbulkan hiperpolarisasi
sehingga sel neuron lebih stabil dan tidak mudah melepaskan
listrik.
OBAT ANTI EPILEPSI

Kategori OAE
1) Efek langsung pada membran yang eksitabel
2) Efek melalui perubahan neurotransmitter
a.) Blokade aksi glutamat (glutamate blockers) : Reseptor
glutamat mengikat glutamat, suatu neurotransmitter
eksitatorik asam amino yang penting dalam otak.
b.) Mendorong aksi inhibisi GABA pada membran post
sinaptik dan neuron : Reaksi kejang merupakan hasil
ketidakseimbangan antara aktivitas eksitasidan inhibisi
pada otak.

Obat-obat yang bekerja dengan meningkatkan transmisi


inhibitori GABAergik, antara lain:
(1.) agonis reseptor GABA
(2.) inhibitor GABA transaminase
(3.) Inhibitor GABA transporter
(4.) meningkatkan konsentrasi GABA
Pemilihan OAE Tiap Jenis Seizure pada Pediatrik

Keterangan :
a. Enzim hati
menginduksi OAE.
b. Harus digunakan
sebagai pilihan
pertama dalam
keadaan seperti
diuraikan dalam NICE
Technology Appraisal
of Newer AEDs for
Children.
c. Jarang dan perlu
inisiasi, jika
barbiturat yang akan
digunakan maka
fenobarbital yang
lebih disukai.
Tabel Lisensi Penggunaan OAE pada Pediatrik
Regimen Pemberian OAE pada Pediatrik
Efek Samping OAE

Efek Samping yang Signifikan secara Klinik Penggunaan OAE pada Pediatrik
Aspek-aspek yang harus diperhitungkan dalam memilih OAE

1.) Efikasi yaitu seberapa baik obat dalam menghentikan bangkitan


kejang pada pasien.
2.) Keamanan yaitu ada tidaknya risiko serius untuk reaksi idiosinkrasi
dan sifat teratogenik.
3.) Adverse effects yaitu efek samping yang dapat terjadi.
4.) Kemudahan administrasi, meliputi: frekuensi dosis, inisiasi
pengobatan dengan dosis biasa atau titrasi lambat, serta ada
tidaknya sediaan parenteral.
5.) Profil farmakokinetika, seperti dimetabolisme oleh hati atau
tidak, diekskresikan oleh ginjal atau tidak, dan terikat dengan
protein atau tidak, serta penyerapan dipengaruhi oleh makanan/
obat-obatan atau tidak.
6.) Interaksi obat, hal ini dapat dikaitkan dengan banyak OAE
yang menginduksi interaksi obat yang merangsang atau
menghambat enzim sitokrom P450.
7.) Biaya, hal ini menjadi masalah tertentu terutama pada pasien
miskin dan lansia.
TERIMA..KASIH..
ATAS PERHATIANNYA....

Anda mungkin juga menyukai