Anda di halaman 1dari 17

Persuasive Communication

Proses
Penyampaian pesan
Oleh seseorang
Kepada orang lain
Memberikan, mengubah sikap
Pendapat atau perilaku
Secara langsung (lisan)
Maupun tak langsung

Komunikasi
1. 70% waktu untuk berkomunikasi – menulis,
membaca, berbicara, mendengar
PENTINGNYA KOMUNIKASI
2. 80% kesalahpahaman komunikasi buruk
“WE CANNOT NOT COMMUNICATE”
3. Komunikasi buruk sumber konflik (Bateson, 1972)
4. Hebatnya ide tidak berguna jika tdak disampaikan
dan dipahami orang lain
PROSES KOMUNIKASI

Sumber : D.K. Berlo, Process of Communication, 1960


5 Elemen Dasar
Komunikasi
5
Who (sumber atau komunikator)
Says What (pesan)
in Which Channel (Saluran)
to Whom (Penerima)
with What Effect (Efek atau dampak)
Harold Lasswell
“Who Says What in Which
Channel to Whom with What
Effect”.
Etika perilaku yang baik dalam menyampaikan apa
Komunikasi yang ada dalam pikiran pada orang lain
Fokus pada lawan bicara
Fokus pada masalah
Etika Jangan menimpali pembicaraan.
Komunikasi Saling menghargai
Selingi Dengan Humor
strategi yang digunakan oleh para komunikator
Komunikasi mengajak para komunikannya agar mengikuti tujuan
Persuasif atau harapan komunikator
Melibatkan tujuan Proses
Sifat dialektis
Persuasif
Memiliki bentuk tanggapan
Fear Appeal.
Emotional appeal.
Reward appeal.
Teknik Motivational appeal.
Persuasif Humurious appeal.
Teknik Persuasif
1. Fear Appeal
Komunikator menyusun suatu pesan persuasif yang mengandung
unsur memberikan ketakutan kepada komunikan. Ini dilakukan
oleh komunikan yang memiliki kekuasaan.
2. Emotional Appeal
Pesan persuasif politik yang melibatkan emosional bagi
komunikan yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat
menggugah atau menggejolakkan emosi komunikan, misalnya
dengan cara mengungkapkan masalah agama, etnis, kesenjangan
ekonomi yang sedang terjadi, diskriminasi kaum minoritas.
3. Reward Appeal
Komunikator menyusun dan menyampaikan janji-janji yang akan
diberikan kepada komunikan
4. Motivational Appeal
Menekankan komunikator untuk memberikan dorongan
secara interal psikologis kepada komunikan sehingga
komunikan dapat mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.

5. Humurious Appeal
Mementingkan bagaimana suatu pesan yang disusun
sehingga tidak menimbulkan “kejenuhan” pada komunikan.
Karena humor, ringan, enak, menyegarkan akan lebih mudah
diterima dibandingkan pesan-pesan yang sangat serius.
You only have
ONE OPPORTUNITY
to make
A GOOD FIRST IMPRESSION
Selamat Belajar
Semoga Sukses
18 14 Januari 2012

Anda mungkin juga menyukai