Anda di halaman 1dari 54

ADIWIYATA?

Tempat yang baik dan ideal dimana


dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma
serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup dan menuju
kepada cita-cita pembangunan
2
berkelanjutan.
Sosialisasi Adiwiyata Budhi Soesilo, 2014
TUJUAN ADIWIYATA
Mewujudkan warga sekolah yang
bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup melalui tata kelola
sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan.
3
Sosialisasi Adiwiyata Budhi Soesilo, 2014
Manfaat Mengikuti Program Adiwiyata :
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan
operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber daya melalui
pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman
dan kondusif bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak
lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang
nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang baik dan benar.
7. Mendapat penghargaan adiwiyata.
8. Menjadi daya tarik masyarakat.
Komponen Adiwiyata

1.Kebijakan Sekolah 2. Kurikulum Sekolah


yang Berwawasan Berbasis Lingkungan
Lingkungan

ADI
WIYATA

4. Pengelolaan Sarana 3. Kegiatan Sekolah


dan Prasarana
Pendukung Sekolah Berbasis Partisipatif
yang Ramah
Lingkungan
PROGRAM ADIWIYATA
PRINSIP KOMPONEN
1. Edukatif; 1. Kebijakan berwawasan lingkungan;
Memberikan pembelajaran dalam hal 6 pencapaian
pengelolaan lingkungan hidup
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis;
2. Partisipatif: lingkungan; 10 pencapaian
Komunitas sekolah terlibat dalam
manajemen sekolah yang meliputi 3. Kegiatan lingkungan berbasis
keseluruhan proses perencanaan, partisipatif; 11 pencapaian
pelaksanaan dan evaluasi sesuai
tanggungjawab dan peran 4. Pengelolaan sarana pendukung ramah
lingkungan, 6 pencapaian
3. Berkelanjutan:
seluruh kegiatan harus dilakukan secara
terencana dan terus menerus secara
komprehensif PEMBINAAN
PENILAIAN
PENGHARGAAN
1. Pengembangan kebijakan sekolah
 Filosofi, visi, misi sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan

 Kebijakan dalam pengembangan materi pembelajaran


Lingkungan Hidup

 Kebijakan tentang peningkatan kapasitas SDM

 Kebijakan penghematan sumber daya alam

 Kebijakan untuk pengalokasian dana bagi kegiatan


lingkungan hidup

 Kebijakan lain yang mendorong terwujudnya sekolah


peduli dan berbudaya lingkungan
2. Pengembangan kurikulum berbasis
lingkungan
 Penggalian dan pengembangan materi dan
persoalan lingkungan hidup yang ada di
masyarakat sekitar (isu lokal)

 Pengembangan metode pembelajaran

 Pengembangan kegiatan kurikuler bertema LH

 Pengembangan model pembelajaran LH


3. Pengembangan kegiatan berbasis
partisipatif
 Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler yang
mendukung pengembangan PLH

 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan aksi lingkungan


hidup yang dilakukan oleh pihak luar sekolah

 Membangun kegiatan kemitraan (pemerintah, swasta


& LSM) dalam pengembangan pendidikan
lingkungan hidup
4. Pengembangan dan atau Pengelolaan sarana
pendukung sekolah

 Pengembangan fungsi kualitas sarana pendukung sekolah


yang ada untuk PLH

 Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan didalam dan


diluar kawasan sekolah, termasuk fasilitas sanitasi, kantin
sekolah.

 Peningkatan upaya penghematan Energi, Air, Alat tulis dll

 Pengembangan sistem pengelolaan sampah

 Pengembangan apotik hidup, taman sekolah dll


PENILAIAN DAN PENGHARGAAN ADIWIYATA

MEMBINA ADIWIYAT
10
SEKOLAH
A MANDIRI
ADIWIYATA
NASIONAL Dicalonkan
DEWAN sbg asean eco
PERTIMBANGA school
NILAI MENTER
N ≥72 I
ADIWIYATA
TIM PENILAI NASIONAL
PUSAT

TIM PENILAI ADIWIYAT


NILAI GUBER
PROPINSI ≥ 64 A
NUR
PROPINSI

TIM PENILAI BUPATI/ ADIWIYATA


NILAI KABUPATEN
KABUPATEN/K ≥ 56 WALIKO
/KOTA
OTA TA

Penyampaihan dok hasil penilaian


TIM Verifikasi dok penilaian
SEKOLAH
INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM ADIWIYATA
NILAI NILAI
PENCAP
NO KOMPONEN STANDAR MAKSIM TOTA
AIAN
UN L
I. Kebijakan A. KTSP memuat upaya perlindungan dan
4 10
Berwawasan pengelolaan lingkungan hidup
Lingkungan B. RKAS memuat program dalam upaya 20
perlindungan dan pengelolaan lingkungan 2 10
hidup
II Pelaksanaan A. Tenaga pendidik memiliki kompetensi
Kurikulum dalam mengembangkan kegiatan 7 10
Berbasis pembelajaran lingkungan hidup
Lingk 20
B. Peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran tentang perlindungan dan 3 10
pengelolaan lingkungan hidup
III Kegiatan A. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan
Lingkungan pengelolaan lingkungan hidup yang 6 10
Berbasis terencana bagi warga sekolah
partisipatif B. Menjalin kemitraan dalam rangka
20
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dengan berbagai pihak 5 10
(masyarakat, pemerintah, swasta, media,
sekolah lain)
IV. Pengelolaan A. Ketersediaan sarana prasarana
2 10
Sarana pendukung yang ramah lingkungan
Prasarana B. Peningkatan kualitas pengelolaan sarana
20
Pendukung dan prasarana yang ramah lingkungan di
4 10
Ramah sekolah
Lingkungan
J
4 8 33 80 80
ml
DOKUMEN 1

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

( Indikator 1 – 6 )
1. Kebijakan sekolah yang berwawasan
lingkungan

STANDAR
1. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP)
memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah


(RKAS) memuat program dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.

NOOR INDRASTUTI/PUSKURBUK/2015
Indikator 1 (I. A.1.1)
Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya
pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya
pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup.

BUKTI/
NO UPAYA PPLH NILAI
Keterangan
Tidak punya visi, misi
1. 0

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat 1 File KTSP


2. (satu) upaya PPLH 0,5 Buku 1

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat 2


DILIHAT
3. (dua) upaya PPLH 1
HUBUNGAN VISI,
MISI, DAN
Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat 3 TUJUAN
4. upaya PPLH 2
Indikator 2 (I.A.1.2 )
Terinternalisasi (tahu dan paham) Visi, misi dan tujuan kepada semua
warga sekolah.

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI


Tidak paham Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1. 0

Visi, misi dan tujuan dipahami kepala sekolah, 3


orang tenaga pendidik, 2 orang komite sekolah, 10
2. orang peserta didik, dan 2 orang tenaga non 0,5
Hasil Tes Tulis
kependidikan
(Kuesioner dan
Foto)
Visi, misi dan tujuan dipahami kepala sekolah, 5
orang tenaga pendidik, 4 orang komite sekolah, 20
3. orang peserta didik, dan 3 orang tenaga non 1 SAMPLING,
kependidikan DIAMBIL SECARA
ACAK SESUAI
Visi, misi dan tujuan dipahami kepala sekolah, RESPONDEN
minimal 7 orang tenaga pendidik, 6 orang komite
4. sekolah, 30 orang peserta didik, dan 4 orang tenaga 2
non kependidikan.
Indikator 3 (I.A.2)
Struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi lingkungan , mencegah
terjadinya pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup pada
komponen mata pelajaran wajib, dan/ atau muatan lokal, dan/ atau
pengembangan diri.

UPAYA PPLH NILAI BUKTI


Tidak ada Komponen PPLH dalam Kurikulum
0 File KTSP,
Struktur
Struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi
Kurikulum
lingkungan lingkungan , mencegah terjadinya
(dokumen 1),
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup pada 1 1
silabus dan RPP
(satu) komponen
yang mengandung
materi PPLH
Struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi
lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan
2
kerusakan lingkungan hidup pada 2 (dua) komponen

PENEKANAN
Struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi
PADA STRUKTUR
lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan
3 KURIKULUM
kerusakan lingkungan hidup pada 3 (tiga) komponen.
Indikator 4 (I.A.3)
Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan /
atau muatan lokal yang terkait dengan pelestarian fungsi lingkungan ,
mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

NILA
NO UPAYA PPLH BUKTI
I
Tidak mencakup ketuntasan belajar LH.
1. 0

Adanya ketuntasan minimal belajar pada kurang dari 100 % dari


mata pelajaran wajib atau kurang dari 100 % dari muatan lokal SILABUS DAN
2. yang terkait dengan pelestarian fungsi atau lingkungan , 1 RPP
mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau kerusakan LH.

Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib •PENEKANAN


atau muatan lokal yang terkait dengan pelestarian fungsi atau PADA
3. lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau 2 KOMPETENSI
kerusakan LH. DASAR PADA
AWAL TAHUN
Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib PELAJARAN
dan muatan lokal yang terkait dengan pelestarian fungsi
4. 3
lingkungan , mencegah terjadinya pencemaran, dan/atau
kerusakan LH.
Indikator 5 (I.B.1)
Sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20 % dari total anggaran
sekolah.

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI


Anggaran PPLH kurang dari 10%
1. 0

Memiliki anggaran untuk PPLH sebesar 10 - 15%


2. dari total anggaran sekolah. 1

Memiliki anggaran untuk PPLH hidup sebesar >15-


File RKAS
3. <20 % dari total anggaran sekolah. 3

Memiliki anggaran untuk PPLH hidup sebesar ≥ 20


4. % dari total anggaran sekolah. 5
Indikator 6 (I.B.2)
Anggaran sekolah dialokasikan secara proporsional untuk kegiatan :
(1) kesiswaan,
(2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
(3) peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan,
(4) sarana dan prasarana,
(5) budaya dan lingkungan sekolah,
(6) peran masyarakat dan kemitraan,
(7) peningkatan dan pengembangan mutu.

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada kegiatan 0

Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara


2. 1
proporsional untuk 1-3 kegiatan

File RKAS
Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara
3. 3
proporsional untuk 4-5 kegiatan.

Anggaran untuk PPLH sekolah dialokasikan secara


4. 5
proporsional untuk 6-7 kegiatan.
DOKUMEN 2

PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS


LINGKUNGAN

( Indikator 7 – 16 )
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Lingkungan

STANDAR:
3. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran
lingkungan hidup.

4. Peserta didik melakukan kegiatan


pembelajaran tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.

NOOR INDRASTUTI/PUSKURBUK/2015
Indikator 7 (2.A.1)
70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta
didik secara aktif (demonstrasi, diskusi (FGD), simulasi (bermain
peran), pengalaman lapangan, curah pendapat, debat, simposium,
laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, project
percontohan, dll).

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI

Kurang dari 3 siswa terlibat


1. 0

40 - 50 % tenaga pendidik menerapkan metode


2. yang melibatkan peserta didik secara aktif. (3 ogr) 0,5

>50 % - <70 % tenaga pendidik menerapkan File


metode yang melibatkan peserta didik secara Silabus
3. 1
aktif. (4 org). & RPP

≥ 70 % tenaga pendidik menerapkan metode yang


4. melibatkan peserta didik secara aktif. (5 org). 2
Indikator 8 (2.A.2)
70 % tenaga pendidik mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu
global yang terkait dengan PPL

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI


Kurang dari 3 guru mengembangkan PPLH
1. 0

40 - 50 % tenaga pendidik mengembangkan


isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait
2. 0,5
dengan PPLH (3 org).

File
>50 % - <70 % tenaga pendidik
Silabus &
mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu RPP
3. 1
global yang terkait dengan PPLH (4 org).

≥70 % tenaga pendidik mengembangkan isu


lokal (daerah) dan isu global yang terkait
4. 2
dengan PPLH (5 org)
Indikator 9 (2.A.3)
70 % tenaga pendidik mengembangkan indikator pembelajaran dan
instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0-2 guru mengembangkan pembelajaran terkait PPLH. 0


40 - 50 % tenaga pendidik mengembangkan indikator
2. pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait 0,5
dengan PPLH (3 org).

>50 % - <70 % tenaga pendidik mengembangkan File Silabus


3. indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang 0,75 & RPP
terkait dengan PPLH (4 org).

≥70 % tenaga pendidik mengembangkan indikator


4. pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait 1
dengan PPLH (5 org).
Indikator 10 (2.A.4)
70 % tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang terkait
dengan PPLH.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

0 – 2 guru menyusun rancangan belajar


1. 0
terkait PPLH
40 - 50 % tenaga pendidik menyusun
2. rancangan pembelajaran yang terkait dengan 0,5
PPLH. (3 org). File
>50 % - <70 % tenaga pendidik menyusun Silabus
3. rancangan pembelajaran yang terkait dengan 0,75 & RPP
PPLH. (4 org).

≥70 % tenaga pendidik menyusun rancangan


4. pembelajaran yang terkait dengan PPLH. (5 1
org).
Indikator 11 (2.A.5)
Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta didik dan
masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD sebesar 50%, SMP sebesar 40%, SMA/SMK
sebesar 30%).

NO UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0 - 2 guru mengikutsertakan orang tua dan masyarakat 0

Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua


peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD
2. 0,5
sebesar 30%-<40%, SMP sebesar 20-<30%, SMA/SMK sebesar 10%-
<20%) (3 org).

Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua File


peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD Silabus
3. 0,75 & RPP
sebesar 40%-<50%, SMP sebesar 30%-<40%, SMA/SMK sebesar 20-
<30%) (4 org).

Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua


4. peserta didik dan masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD 1
sebesar ≥50%, SMP sebesar ≥40%, SMA/SMK sebesar ≥30%) (5 org).
Indikator 12 (2.A.6)
Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan melalui :
(1) Majalah (4) pameran (7) TV
(2) Majalah dinding, (5) web-site (8) surat kabar
(3) Buletin sekolah, (6) radio (9) jurnal, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada komunikasi dengan media 0

Hasil inovasi pembelajaran LH


2. 0,5
dikomunikasikan sejumlah 1-3 media

Hasil inovasi pembelajaran LH


3. 0,75 Foto
dikomunikasikan sejumlah 4-6 media

Hasil inovasi pembelajaran LH


4. 1
dikomunikasikan sejumlah 7-9 media
Indikator 13 (2.A.7)
70 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu mengaplikasikan
konsep tersebut dalam memecahkan masalah LH.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0 – 2 guru mampu mengaplikasikan konsep LH 0

40 - 50 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu


2. mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan majalah 0,5
LH. (3 org).

KAJIAN
40 - 50 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu LINGKUNG
3. mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan masalah 0,75 AN
LH. (3 org).

≥70 % tenaga pendidik menguasai konsep dan mampu


4. mengaplikasikan konsep tersebut dalam memecahkan 1
masalah LH. (5 org).
Indikator 14 (2.B.1)
50 % Peserta didik menghasilkan karya nyata yang terkait dengan
PPLH antara lain : makalah, Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, hasil Penelitian,
gambar, seni tari, produk daur ulang, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0 – 2 siswa menghasilkan karya nyata terkait PLH 0

10 % - <30 % Peserta didik menghasilkan karya nyata


2. 1
yang terkait dengan PPLH (3-9).
Foto karya
30 % - <50 % Peserta didik menghasilkan karya nyata siswa
3. 2
yang terkait dengan PPLH (10-15).

≥50 % Peserta didik menghasilkan karya nyata


4. 3
yang terkait dengan PPLH (16-30).
Indikator 15 (2.B.2)
50 % peserta didik mempunyai kemampuan memecahkan masalah LH

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0 – 2 siswa mampu memecahkan masalah LH 0

10 % - <30 % peserta didik mempunyai kemampuan


2. 2
memecahkan masalah LH (3 org).

Hasil tes
30 % - <50 % peserta didik mempunyai kemampuan tertulis
3. 3 (kuesioner)
memecahkan masalah LH (10 org).

≥50 % peserta didik mempunyai kemampuan


4. 4
memecahkan masalah LH (16 org).
Indikator 16 (2.B.3)
50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH
melalui : majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-site, radio,
TV, surat kabar, jurnal, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI


1 0 – 2 Siswa berinteraksi dengan media, hasil belajar LH 0

10 % - <30 % peserta didik mengkomunikasikan hasil


2 pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah, 1
pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll ( 3 org).
FOTO HASIL
PEMBELAJA
30 % - <50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil
RAN YANG
3 pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah, 2
DIKOMUNIK
pameran, web-site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll (10 org).
ASI

≥50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil


pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin
4 3
sekolah, pameran, web-site, radio, TV, surat kabar,
jurnal, dll (16 org).
DOKUMEN 3

KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF

( Indikator 17 – 27)
3. Kegiatan Sekolah Berbasis Partisipatif

STANDAR:
5. Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana
bagi warga sekolah;

6. Menjalin kemitraan dalam rangka PPLH dengan


berbagai pihak antara lain: orang tua, alumni,
komite sekolah, LSM, media, dunia usaha,
konsultan, SKPD terkait, sekolah lain, dll.

NOOR INDRASTUTI/PUSKURBUK/2015
Indikator 17 (3.A.1)
80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan
sekolah , antara lain; piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan
kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0-19 warga sekolah ikut memelihara lingkungan sekolah 0

40 % - <60% warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan


2. 0,5
gedung dan lingkungan sekolah (20-29).
Daftar Piket,
Pelaksanaan
60 %- <80% warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan Jum’at Bersih
3. 1
gedung dan lingkungan sekolah (30-39 org).

≥80 % warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung


4. 2
dan lingkungan sekolah (40-48 org.)
Indikator 18 (3.A.2)
80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-
kaidah PPLH antara lain ; pemeliharaan taman, toga, rumah kaca (green
house), hutan sekolah. pembibitan, kolam, pengelolaan sampah, dll

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0-19 warga sekolah gunakan fasilitas sesuai kaidah PPLH 0

40 % - <60% warga sekolah memanfaatkan lahan dan


2. 0,5
fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH.

Daftar
60 %- <80% warga sekolah memanfaatkan lahan dan petugas,
3. 1
fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH. jadwal, lokasi,
fasilitas

≥80 % warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas


4. 2
sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH.
Indikator 19 (3.A.3)
80 % kegiatan ekstrakurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter
kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang dimanfaatkan untuk
pembelajaran terkait dengan PPLH seperti : pengomposan, tanaman toga,
biopori, daur ulang, pertanian organik, biogas, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0-3 kegiatan ekskul dikaitkan dengan pembelajaran PPLH. 0

40 % - <60% kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan


2. 0,5 FOTO COPY
untuk pembelajaran terkait dengan PPLH.
kegiatan,
EKTRAKURIK
60 %- <80% kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan ULER
3. 1
untuk pembelajaran terkait dengan PPLH.

≥80 % kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan


4. 2
untuk pembelajaran terkait dengan PPLH.
Indikator 20 (3.A.4)
5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya
PPLH, sebagai berikut : daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan
air, karya ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada kreativitas warga sekolah terkait PPLH 0

1-2 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah


2. 0,5
dalam upaya PPLH.

FOTO HASIL
3-4klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah kreativitas
3. 1
dalam upaya PPLH.

≥ 5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga


4. 2
sekolah dalam upaya PPLH.
Indikator 21 (3.A.5.1)
Tenaga pendidik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh pihak luar.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada guru terlibat aksi LH dari pihak luar 0

Tenaga pendidik mengikuti 1 - < 4 kegiatan aksi


2. 0,5
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.

LAPORAN
Tenaga pendidik mengikuti 4 - <6 kegiatan aksi kegiatan
3. 0,75
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. kreativitas.

Tenaga pendidik mengikuti ≥ 6 (enam) kegiatan


4. aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak 1
luar.
Indikator 22 (3.A.5.2)
Peserta didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh pihak luar.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada siswa terlibat aksi LH dari pihak luar 0

peserta didik mengikuti 1 - < 4 kegiatan aksi lingkungan


2. 0,5
hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
Foto/
laporan
Kegiatan
peserta didik mengikuti 4 - <6 (enam) kegiatan aksi
3. 0,75 aksi LH.
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.

peserta didik mengikuti ≥ 6 (enam) kegiatan aksi


4. 1
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
Indikator 23 (3.B.1)
3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber untuk
meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup antara lain : orang tua,
alumni, LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi pemerintah
daerah terkait, sekolah lain, dll

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada mitra sebagai narasumber pembelajaran LH 0

1 (satu) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber


2. 0,5 Foto copy,
untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup.
undangan
menjadi nara
2 (dua) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber sumber, MoU
3. 1
untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup. kemitraan .

2 (dua) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara


4. sumber untuk meningkatkan pembelajaran 2
lingkungan hidup.
Indikator 24 (3.B.2)
3 (tiga) mitra yang mendukung dalam bentuk materi untuk kegiatan yang
terkait dengan PPLH seperti : pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan
sarana ramah lingkungan, pembinaan dalam upaya PPLH, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada mitra yang membantu materi kegiatan LH 0

1 (satu) mitra yang mendukung dalam bentuk materi untuk


2. 0,5 foto/ foto
kegiatan yang terkait dengan PPLH.
copy
2 (dua) mitra yang mendukung dalam bentuk materi untuk kegiatan
3. 1 dengan mitra
kegiatan yang terkait dengan PPLH.

3 (tiga) mitra yang mendukung dalam bentuk materi


4. 2
untuk kegiatan yang terkait dengan PPLH.
Indikator 25 (3.B.3)
3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan
pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Tidak ada kemitraan yang difasilitasi tentang PPLH 0

1 (satu) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah


2. terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya 0,5 hasil
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. wawancara
dengan
2 (dua) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah komite
3. terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya 1 sekolah,
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. MoU dan
Kegiatan
3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah
4. terkait dengan pembelajaran lingkungan hidup dan 2
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Indikator 26 (3.B.4)
3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan
hidup, Seperti : sekolah lain, seminar, pemerintah daerah, dll.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1 Belum pernah menjadi narasumber pembelajaran LH 0

1 (satu) kali menjadi nara sumber dalam rangka Surat Tugas/


2 0,5 Undangan,
pembelajaran lingkungan hidup.
Laporan
kegiatan,
2 (dua) kali menjadi nara sumber dalam rangka materi sebagai
3 1
pembelajaran lingkungan hidup, nara sumber

3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka


4 2
pembelajaran lingkungan hidup,
Indikator 27 (3.B.5)
3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti :
bimbingan teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian
organik, bio gas, dll

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Sekolah belum pernah memberi dukungan upaya LH 0

1 (satu) dukungan yang diberikan sekolah dalam


2. 0,5
upaya PPLH, foto, foto copy
Kegiatan
2 (dua) dukungan yang diberikan sekolah dalam dukungan.
3. 1
upaya PPLH,

3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam


4. 2
upaya PPLH,
DOKUMEN 4

PENGELOLAHAN SARANA PENDUKUNG YANG RAMAH


LINGKUNGAN

( Indikator 28 – 33 )
4. Pengelolaan Sarana Pendukung
Ramah Lingkungan
STANDAR:

7. Ketersediaan sarana prasarana pendukung


yang ramah lingkungan

8. Peningkatan kualitas pengelolaan dan


pemanfaatan sarana dan prasarana yang
ramah lingkungan

NOOR INDRASTUTI/PUSKURBUK/2015
Indikator 28 (4.A.1)
Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan
lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana
Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti : air bersih, sampah
(penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air
limbah/drainase, ruang terbuka hijau, kebisingan/getaran/radiasi, dll

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Belum ada sarana prasarana untuk mengatasi masalah LH 0

Tersedianya 1-2 sarana prasarana untuk mengatasi


2. permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan 1
standar sarana dan prasarana. Foto dan
bukti fisik
Tersedianya 3 -5 sarana prasarana untuk mengatasi sarana
3. permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan 3 LH.
standar sarana dan prasarana.

Tersedianya ≥ 6 sarana prasarana untuk mengatasi


4. permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai dengan 5
standar sarana dan prasarana.
Indikator 29 (4.A.2)
Tersedianya 6 (enam) sarana prasarana pendukung pembelajaran
lingkungan hidup, antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan
pengolahan air, hutan/taman/kebun sekolah, green house, toga, kolam
ikan, biopori, sumur resapan, biogas, dll)

No. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1 Belum ada sarana prasaran pendukung studi LH 0

Tersedianya 1-2 sarana prasarana pendukung


2 1
pembelajaran lingkungan hidup, Foto sarpras
untuk media
Tersedianya 3 -5 sarana prasarana pendukung pembelajara
3 3 n , jadwal
pembelajaran lingkungan hidup,
penggunaan
Tersedianya ≥ 6 (enam) sarana prasarana pendukung
4 pembelajaran lingkungan hidup, 5
Indikator 30 (4.B.1)
Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang ramah lingkungan
sesuai fungsinya, seperti :
Ruang memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secara alami.
Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan.
Menggunakan paving block, rumput.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Belum ada sarpras ramah lingkungan yang terpelihara. 0

Terpeliharanya 1 (satu) sarana dan prasarana yang ramah


2. 0,5 Foto sarpras
lingkungan sesuai fungsinya.
dan jadwal
pemeliharaa
Terpeliharanya 2 (dua) sarana dan prasarana yang ramah
3. 1 n.
lingkungan sesuai fungsinya.

Terpeliharanya 3 (tiga) sarana dan prasarana yang


4. 2
ramah lingkungan sesuai fungsinya.
Indikator 31 (4.B.2)
Tersedianya 4 (empat) unsur mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan
sarana meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana (daftar
piket), pengawas, dll terkait dalam kegiatan penyediaan dan pemakaian
sarana fasilitas sanitasi sekolah.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. 0-1 unsur mekanisme pemeliharaan sarpras 0

Tersedianya 2 (dua) unsur mekanisme pengelolaan dan


2. 1 FOTO
pemeliharaan sarana.
pengelolaan
dan
Tersedianya 3 (tiga) unsur mekanisme pengelolaan dan pemeliharaa
3. 2
pemeliharaan sarana. n sarana
sekolah
Tersedianya 4 (empat) unsur mekanisme pengelolaan
4. 3
dan pemeliharaan sarana.
Indikator 32 (4.B.3)
20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Penghematan listrik, air, dan ATK < 10% 0

2. 10% - <15% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK. 1


PEMAKAIA
N LISTRIK,
AIR,
3. 15% - <20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK. 2 PENGGUNA
AN ATK

4. ≥ 20% efisiensi pemanfaatan listrik, air dan ATK. 3


Indikator 33 (4.B.4)
Kantin melakukan 3 (tiga) upaya dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan, meliputi :
Kantin tidak menjual makanan/minuman yang mengandung bahan
pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar
kesehatan.
Kantin tidak menjual makanan yang tercemar/terkontaminasi, kadaluarsa.
Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan,
seperti : plastik, styrofoam, aluminium foil.

NO. UPAYA PPLH NILAI BUKTI

1. Belum ada peningkatan kantin sehat ramah lingkungan 0

Kantin melakukan 1 (satu) upaya peningkatan kualitas


2. 0,5 Foto kondisi
pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.
kantin dan
makanan
Kantin melakukan 2 (dua) upaya peningkatan kualitas
3. 1 kantin
pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.

Kantin melakukan 3 (tiga) upaya peningkatan kualitas


4. 2
pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai