Manajemen Pelayanan Publik
Manajemen Pelayanan Publik
Manajemen Pelayanan Publik
Drs. H. Juniansyah
BIODATA
Nam : Drs. H. JUNIANSYAH, MAP.
Tempat/Tgl. Lahir : Pantai Hambawang,10–10–1954
Pekerjaan : 1. Pens. PNS Pemda Tabalong
2. Dosen STIA Tabalong
3. Ketua YPBSK
Agama : Islam
E.mail : junipthamb@yahoo.com
junipthamb@gmail.com
HP no : 082154011155 , 082148105880
DESKRIPSI SINGKAT
.
Pelayanan Publik : (Sinambela)
“Kegiatan yang dilakukan pemerintah terhdp sejumlah manusia
yg memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam
suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan
meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
fisik.”
BARANG JASA
1. Berwujud 1. Tidak berwujud
2. Satu jenis barang dpt berlaku untk 2. Satu bentuk pelayanan kpd
semua orang seseorang blm tentu sesuai/sama
3. Proses produksi dan distribusinya dengan bentuk jasa pelayanan
terpisah dgn proses komunikasi kpd org lain.
4. Berupa barang benda 3. Proses produksi dan distribusi
5. Pembeli/pelanggan pd umumnya pelayanan berlangsung
tdk terlibat dlm proses produki bersamaan pd saat dikonsumsi
(walaupun kadang2 diberi 4. Berupa proses/kegiatan
kesempatan meninjau 5. Pembeli/pelanggan terlibat
perusahaan/orgsi dalam proses produksi
Lanjutan ……
BARANG JASA
6. Nilai utamanya dihasilkan 6. Nilai utamanya dihasilkan dlm proses
perusahaan/organisasi interaksi antara pemberi
7. Dapat disimpan sebagai pelayanan/penjual dan
persediaan pelanggan/pembeli
8. Dapat berpindah kepemilikan 7. Tidak dpt disimpan (selesai proses
hingga selesai dan berakhir)
8. Tdk ada perpindahan kepemilikan
(Sumber: Gronos, 1990 dlm setiap pelayanan berlaku secara
LANRI, 2003:8) terpisah dan berakhir dengan
diterimanya pelayanan tersbt/termsk
tidk diterima
Dari berbagai jenis pengelolaan pelayanan publik yg
disediakan pemerintah, timbul beberapa persoalan dalam hal
penyediaan pelayanan publik. Persoalan-persoalan tersebut
diidentifikasi Wright (dalam LAN, 2003: 16) sb :
1. Kelemahan yg berasal dari sulitnya menentukan atau
mengukur output maupun
kualitas dari pelayanan yg diberikan oleh pemerintah.
2. Pelayanan yang diberikan pemerintah memiliki
ketidakpastian tinggi dalam hal
teknologi produksi sehingga hubungan antara output dan
input tidak dpt
ditentukan dgn jelas.
3. Pelayanan pemerintah tidak mengenal “bottom line” artinya
seburuk apapun
kinerjanya, pelayanan pemerintah tidak mengenal istilah
bangkrut.
4. Berbeda dengan mekanisme pasar yang memiliki kelemahan
dalam memecahkan
masalah eksternalities, organisasi pelayanan pemerintah
menghadapi masalah berupa internalities. Artinya,
organisasi pemerintah sangat sulit mencegah pengaruh
nilai-nilai dan kepentingan para birokrat dari kepentingan
umum masyarakat yang seharusnya dilayaninya.
Di sisi lain, sektor swasta berperan dalam hal penyediaan
barang dan jasa yang bersifat privat. Situasi persaingan selalu
timbul dalam penyelenggaraan penyediaan barang dan jasa
oleh sektor swasta. Ada kalanya pemerintah juga
menyediakan layanan barang privat. Untuk menghindari
crowding out effect, dimana pemerintah lebih berperan sebagai
kompetitor pemain pasar lainnya, perlu diatur secara jelas,
mana barang dan jasa yang harus diserahkan ke swasta, mana
yang dapat dikerjakan secara bersama-sama, dan mana yang
murni dikerjakan oleh pemerintah.
Perbedaan Karakteristik Antara Penyediaan
PelayananPelayanan Publik oleh Pemerintah
Publik Pemerintah dan
Pelayanan Publik Swasta
Swasta
9. Tidk mengenal bangkrut seburuk 9. Mengenal dan riskan dgn bottom line
apapun pelayanannya pelayanan yang buruk lgsng
10. Lemah dlm memecahkan masalah berakibat fatal terhdp perusahaan
yg bersifat internal (sulit mencegah 10. Sangat terpengaruh masalah
kepentingan stakeholder internal) eksternal/lingkungan strategis yang
11. Sebagian besar bersifat monopoli berlaku
dgn berbagai kelemahan yg dpt 11. Semangat bersaing yang tinggi.
terjadi