Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kes
Nyamuk Anopheles adalah vektor yang menyebabkan
penyakit malaria, dimana nyamuk Anopheles tersebut
sudah terinfeksi oleh plasmodium, maka dari gigitan
yang dilakukan nyamuk tersebut sedang memasukan
parasit plasmodium ke dalam darah seseorang.
Sehingga, orang yang digigit akan mengalami penyakit
malaria.
Siklus Hidup Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup , yang termasuk
dalam metamorfosa sempurna. Yang berarti dalam siklus
hidupnya terdapat stage/fase pupa. Lama siklus hidup
dipengaruhi kondisi lingkungan, misal : suhu, adanya zat
kimia/biologis di tempat hidup.
Adapun siklus hidupnya yaitu :
Telur
Larva
Pupa
Dewasa
Secara sederhana kita dapat membedakan
nyamuk Anopheles dewasa dengan nyamuk
lainnya yaitu dari posisi istirahatnya yang
“nungging”.
Nyamuk betina membutuhkan tambahan darah
manusia demi mutu telur-telurnya.
Tempat Perkembangan Vektor Malaria
Menurut Depkes (2006), tempat perkembang biakan vektor
malaria yaitu
1. Rawa-rawa
2. Sawah non teknis dengan aliran air gunung
3. Kolam
4. Muara sungai tertutup pasir di pantai
5. Genangan air payau di pantai
6. Genangan air hujan
8. Bendungan
9. Saluran irigasi
10. Selokan
11. Kaleng bekas
1. Anopheles sundauicus
Spesies ini terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi, dan Bali. Jentiknya ditemukan pada air
payau yang biasanya terdapat tumbuh–tumbuhan
enteromopha, chetomorpha dengan kadar garam
adalah 1,2 sampai 1,8 %.
Di Sumatra jentik ditemukan pada air tawar
seperti di Mandailing dengan ketinggian 210
meter dari permukaan air laut dan Danau Toba
pada ketinggian 1000 meter
Di Indonesia nyamuk ini terdapat hampir di seluruh
kepulauan, kecuali Maluku dan Irian. Biasanya
terdapat dijumpai di dataran rendah tetapi lebih
banyak di daerah kaki gunung pada ketinggian 400–
1000 meter dengan persawahan bertingkat.
Spesies ini terdapat di seluruh Indonesia, baik di
dataran tinggi maupun di dataran rendah. Jentik
biasanya terdapat dalam air yang jernih, alirannya
tidak begitu cepat, ada tumbuh–tumbuhan air dan
pada tempat yang agak teduh seperti pada sawah
dan parit.
Spesies ini terdapat diseluruh Indonesia, kecuali
Irian. Jentik biasanya ditemukan pada tempat
perindukan terbuka seperti genangan air, bekas
tapak kaki kerbau, kubangan, dan sawah yang siap
ditanami.
Penyebaran spesies ini di Indonesia sangat luas,
kecuali di Maluku dan Irian. Spesies ini terdapat
didaerah pengunungan sampai ketinggian 1600
meter diatas permukaan air laut. Jentik ditemukan
pada air yang jernih dan banyak kena sinar
matahari.
Sepesies ini terdapat di seluruh wilayah Indonesia
Jentik ini ditemukan di dataran rendahdan tinggi
kadang–kadang ditemukan dalam air payau dengan
kadar garam tinggi dan pada air tawar, pada kolam
yang penuh dengan rumput pada selokan dan parit.
Untuk terjadi penularan penyakit
malaria harus ada empat faktor yaitu:
1. Parasit (agent / penyebab penyakit
malaria)
2. Nyamuk Anopheles (vektor malaria)
3. Manusia (host intermediate)
4. Lingkungan (environment)
Pengendalian vektor nyamuk Anopheles bertujuan
untuk:
1) Mengurangi atau menekan populasi vector
nyamuk Anopheles serendah-rendahnya sehingga
tidak berarti lagi sebagai penular penyakit dan
2) Menghindarkan terjadinya kontak antara vector
nyamuk Anopheles dengan manusia.
1. Pengendalian Kimia
Menggunakan obat nyamuk bakar.
Menggunakan obat semprot nyamuk
Menggunakan alat elektrik
2. Pengendalian Biologi
Pengendalian biologi dapat berupa penebaran ikan
serta predator larva lainnya.
Predator atau pemangsa yang baik untuk
pengendalian larva nyamuk antara lain Memelihara
ikan pemangsa jentik (ikan kepala timah) pada
kolam atau sawah.
Tidak membasmi cicak di rumah
Menggunakan raket listrik untuk nyamuk
Menggunakan kedua telapak tangan
Mengurangi pakaian yang bergantungan
Mengeringkan tempat-tempat air tergenang yang
tidak diperlukan
Pemberantasan sarang nyamuk yang dapat menjadi
tempat perindukan nyamuk
Hal ini bertujuan untuk mencegah vektor anopheles
agar tidak menggigit host (manusia) sehingga agen
(plasmodium) yang dibawa vektor tidak dapat
masuk dalam tubuh host (manusia).
Berikut contoh tindakan yang dapat dilakukan
1. Penggunaan kasa pada ventilasi
2. Adanya tirai pada ventilasi
3. Menggunakan selimut waktu tidur
4. Memakai lotion anti nyamuk
1. Perubahan lingkungan (Environmental Modivication).
Kegiatan ini antara lain dapat berupa
1. penimbunan (filling),
2. pengeringan (draining),
3. perataan permukaan tanah
TERIMA KASIH