Anda di halaman 1dari 84

FILARIASIS

Bagas Muhammad - G99182004


Dannisa Nurmiya - G99172056
Gilang Sukma M. - G99172081
Rahmadhani Bella - G99190049

Pembimbing : DR. dr. Tatar Sumandjar, SP.PD-KPTI


KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA 2019
FILARIASIS
 Merupakan penyakit menular menahun yg
disebabkan oleh cacing filaria, ditularkan oleh
nyamuk

 Menimbulkan kecacatan menetap, stigma


sosial, hambatan psikologis
 Menurunkan kualitas SDM dan menimbulkan
kerugian ekonomi
• Nyamuk Merupakan Vektor Filariasis
• Di Indonesia Ada 23 Spesies Nyamuk Yang Diketahui
Bertindak Sebagai Vektor Dari Genus: Mansonia, Culex,
Anopheles, Aedes Dan Armigeres.
APA PENYEBAB
PENYAKIT
FILARIA?

Cacing menyerupai benang yang hidup di dalam tubuh


manusia.
Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4 sampai 6 tahun
dalam kelenjar getah bening.
Cacing ini berkembang biak di dalam tubuh dan menghasilkan
jutaan cacing kecil yang beredar dalam darah.
Penyebab Penyakit Kaki Gajah

Sejenis cacing kecil


yang hidup dan
berkembang biak
dalam kelenjar limfe,
dalam darah

Pada waktu malam, anak cacing/larva (mikrofilaria )


tersebut masuk kedalam pembuluh darah
Gambar Cacing Dewasa Filaria
di Saluran & Kelenjar Limfe
P E N Y E B A B FILARIASIS
3 SPESIES CACING filaria
Agent of Disease

*Manson’Tropical Disease 4thEd Chapter 54th


Agent of Disease

Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies


cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia
malayi dan Brugia timori

*Manson’Tropical Disease 4thEd Chapter 54th


Perbedaan antara W. Bancrofti,
B. Malayi, dan B. Timori

Wuchereria Brugia malayi Brugia timori


bancrofti

9
W. brancrofti B. malayi
Mean length (m) 290 222

Chephalic space: 1:1 2:1


breadth
Seath in Giemsa Unstained Pink

Nuclei Regulary spaced, Irregulary spaced and


sparatedly situated over lapping
Tail Single row of nuclei Single row nuclei that
that does not reach reache tail’s end
the tail’s end

Terminal nuclei None 2 nuclei which bulge


the cuticle,
conspicuously places

Appearance in blood Smoothly curved Kinky


film
10
Tabel karakteristik penyebab filariasis dan
manifestasi klinis utama yang ditimbulkan

Spesies Penyebaran Vektor Tempat Tempat Manifestasi


klinis utama
hidup cacing hidup
dewasa mikrofilaria
Wuchereria Negara Tropis Nyamuk Saluran limfe Darah Limfangitis
bancrofti Elefantiasis
Hidrokel

Brugia malayi AsiaSelatan,Tim Nyamuk Saluran limfe Darah Limfangitis


ur, dan Tenggara Elefantiasis
Di beberapa Nyamuk Saluran limfe Darah Limfangitis
Brugia timori pulau di Elefantiasis
Indonesia
Afrika Tengah Jaringan ikat Darah Calabar
Loa-loa dan Barat Sweeling
Chrysops spp.

Onchorcerca Afrika,Yaman, Simulium spp. Kulit Kulit Dermatitis,


valvulus Amerika Tengah nodula,lesi
dan Selatan mata

12
BAGAIMANA PENULARAN
FILARIA ?

Penularan Dapat Terjadi Apabila Ada Tiga Unsur Utama:


• Sumber Penular (Manusia Dan Hewan)
• Vektor
• Manusia Yang Rentan
BAGAIMANA PENULARAN
FILARIA ?
Filaria ditularkan oleh nyamuk.
Cacing filaria kecil yang dihasilkan oleh cacing
dewasa dalam tubuh manusia,masuk dalam tubuh
nyamuk melalui gigitannya pada malam hari.
Setelah beberapa waktu (7 sampai 21 hari), nyamuk
ini memasukkan cacing kecil ini kedalam darah
orang lain sewaktu menggigit orang tersebut.

(saat ini sdh diketahui 23 spesies nyamuk dari 5 genus yaitu


Anopheles, Aedes, Armigeres, Culex & Mansonia.
Armigeres
Daur hidup filariasis

16
PERKEMBANGAN FILARIA DI TUBUH
MANUSIA

17
The karvae migrate to the
lymphatic system, where
they grow, mate and form Female worms produce
nests. The nests cause microfilariae in lymphatic
blockages resulting swelling system, and live more than
and fever 20 years

An infected mosquito deposits Microfilariae (mf) appear in blood


larvae on the skin while biting after minimum 8 months in
and the larvae enter the skin W.bancrofti and 3 months in
B.malayi and lifespan mf is ± 1 year.

Migrate to the head and


mouthparts of the mosquito Microfilariae is ingested by
as infective larvae (L3) vector

Development in vector: Migrate


to the thoracic muscles where
*modified from they molt twice (L1-L3); 10-12
Manson’Tropical days
Disease 4thEd
Chapter 54th
Patofisiologi Filariasis

1. 2. 3.
Parasit memasuki Di pembuluh limfa Cacing dewasa akan
sirkulasi saat nyamuk terjadi perubahan dari menghasilkan produk –
menghisap darah lalu larva stadium 3 menjadi produk yang
parasit akan menuju parasit dewasa menyebabkan dilatasi
pembuluh limfa dan dari pembuluh limfa
nodus limfa. sehingga terjadi
disfungsi katup yang
mengakibatkan aliran
limfa menjadi
retrograde. Akibat dari
aliran retrograde
tersebut maka akan
terbentuk limfedema.

19
Patofisiologi Filariasis

Perubahan larva Sitokin ini akan Adanya eosinofilia


stadium 3 menjadi menstimulasi sum- dan meningkatnya
parasit dewasa sum tulang sehingga mediator inflamasi
menyebabkan terjadi eosinofilia maka akan
antigen parasit yang berakibat menyebabkan reaksi
mengaktifkan sel T meningkatnya granulomatosa
terutama sel Th2 mediator untuk membunuh
sehingga melepaskan proinflamatori dan parasit dan terjadi
sitokin seperti IL 1, IL sitokin juga akan kematian parasit
6, TNF α merangsang yang akan menimbukan
ekspansi sel B klonal reaksi inflamasi dan
dan meningkatkan granulomatosa
produksi IgE yang
menimbukan demam
20
Patofisiologi Filariasis

Proses penyembuhan akan meninggalkan pembuluh limfe


yang dilatasi, menebalnya dinding pembuluh limfe, fibrosis,
dan kerusakan struktur

Hal ini menyebabkan terjadi ekstravasasi cairan limfa ke


interstisial yang akan menyebabkan perjalanan yang kronis

21
EPIDEMIOLOGY
Data yang dilaporkan oleh dinas kesehatan provinsi dan hasil survei kasus filariasis (kaki gajah)
pada tahun 2014 provinsi Nusa Tenggara Timur paling tinggi jumlah penderita sebanyak 3.175
penderita. Kemudian Aceh sebanyak 2.375 penderita, Papua Barat dengan 1.765 penderita,
Papua 1.184 penderita. Banyak kasus baru ditemukan seiring dengan adanya pendataan
sasaran sebelum Pemberian Obat Pencegah Massal (POPM) Filariasis.

Sumber dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan
Terdapat dua FILARIASIS
golongan filariasis, LIMFATIK
yaitu yang Wuchereria bancrofti, Brugia
menimbulkan malayi dan Brugia timori.

kelainan pada
saluran limfe FILARIASIS
(filariasis limfatik) SUBKUTAN
dan jaringan Onchorcercia spp.
subkutis (filariasis
subkutan).

27
Filariasis limfatik merupakan
FILARIASIS
penyebab utama dari kecacatan
LIMFATIK
didaerah endemic sehingga
merupakan masalah kesehatan
Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi dan Brugia timori. masyarakat utama.Pada tahun
1997, diperkirakan paling tidak 128
FILARIASIS juta orang terinfeksi, diantaranya
SUBKUTAN adalah anak usia dibawah 15 tahun,
115 juta oleh W. bancrofti dan 15
Onchorcercia spp. juta oleh Brugia spp.

Filariasis limfatik yang disebabkan oleh W.bancrofti disebut juga sebagai Bancroftian
filariasis dan yang disebabkan oleh Brugia malayi disebut sebagai Malayan filariasis.

Filariasis limfatik ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles spp., Culex spp., Aedes
spp. dan Mansonia spp.

28
Perjalanan penyakit

MASA PREPATEN MASA INKUBASI

Masuknya larva infektif sampai Masuknya larva infektif hingga


terjadinya mikrofilaremia yang munculnya gejala klinis yang biasanya
memerlukan waktu kira-kira 37 bulan. berkisar antara 8-16 bulan.

Hanya sebagian dari penduduk di


daerah endemik yang menjadi
mikrofilaremik, dan dari kelompok
mikrofilaremik inipun tidak semua
kemudian menunjukkan gejala klinis.

29
Gejala Filariasis………

Banyak penderita filaria tidak menunjukkan


gejala penyakit ini sama sekali.

Orang yang tinggal di daerah dimana banyak infeksi filaria, mungkin


saja dijangkiti penyakit ini sewaktu mereka masih kecil, tetapi
penyakit ini perlu beberapa tahun untuk menampakkan gejalanya.

Mereka yang terinfeksi filaria kelihatannya sehat, tetapi dalam


tubuhnya mungkin telah terdapat cacing dewasa dan cacing kecil
yang beredar dalam darahnya.
Tanda-tanda Penyakit Filariasis
1. Tahap Awal ( Akut )
Demam
Timbul benjolan merah, panas, terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak ( sekelan )
tanpa ada luka badan  radang kelenjar limphe / limphadenitis
Teraba adanya urat seperti tali yg berwarna merah & sakit mulai dari pangkal
paha/ketiak dan berjalan kearah ujung kaki/tangan  radang saluran limphe /
Lymfangitis.
Gejala & Tanda filariasis
2. Tahap Lanjut ( Kronis )

a. Lymfedema, terjadi pembesaran pada :


Kaki/tangan
Kantong buah zakar
Payudara
Alat kelamin wanita yang hilang timbul
b. Lymph Scrotum
c. Kiluria ( cairan limphe dalam kencing )
d. Hidrokel
Cacat yang ditimbulkan dapat berupa :

Pembesaran Kaki

Pembesaran tangan

Pembesaran Payudara

Pembesaran Kantung Buah Zakar


PENDERITA LIMFEDEMA
(Kaki Gajah)
PENDERITA LIMFEDEMA
Selain kaki, juga bisa ………..DI LENGAN
Limfedema pada Payudara
MENGENAI ALAT KELAMIN PADA ANAK
Mengenai Alat Kelamin (Hidrokel)
LYMPH SCROTUM
KILURIA
 Kebocoran / pecahnya sal limfe dan vaskuler diginjal,
cairan limfe , darah masuk saluran kemih.

GEJALA :
• Kencing seperti susu
karena kencing banyak
mengandung lemak,
kadang disertai darah
dan protein
• Sukar kencing
• Kelelahan tubuh
• Kehilangan berat badan
Ciri-ciri yang harus di check :
Pembengkakan (hilang , timbul)

Lipatan kulit (dangkal/dalam)

Nodul / benjolan di kulit

Kaki berlumut (mossy foot)

Hambatan (Handicap)
Ciri tambahan yang perlu diperhatikan :

1. Luka -luka (lipatan kulit, di sela jari ,


permukaan tangan, kaki)  sebagai
entry lesions
2. Bau menyengat
3. Frekwensi serangan akut
Kasus Limfedema

STADIUM I

Bengkak pd anggota
tubuh hilang saat
bangun pagi
Lipatan kulit
tidak ada
Kulit masih halus &
normal
STADIUM II

 Bengkak pd anggota
tubuh tidak hilang
saat bangun pagi
 Lipatan kulit tidak
ada
 Kulit masih halus &
normal
 Pitting edema
STADIUM III

 Bengkak menetap
 Lipatan kulit dangkal
 Kulit halus & normal
 Non pitting edema
STADIUM IV

 Bengkak menetap
 Lipatan kulit dangkal
 Adanya nodul / benjolan
dikulit
STADIUM V

 Bengkak
menetap dan bertambah besar
 Lipatan kulit dalam
 nodul / benjolan
STADIUM VI
 Bengkak menetap
bertambah besar
 Lipatan kulit
dangkal / dalam
 mossy foot gambaran
spt berlumut
STADIUM VII

 Bengkak menetap bertambah besar


 Lipatan kulit dalam
 nodul-nodul
 mossy foot
 Penderita tidak dpt melakukan kegiatan
sehari-hari
GEJALA KLINIS AKUT Filariasis brancrofti
Pembuluh limfe alat kelamin laki-
Menunjukkan limfadenitis dan laki sering terkena disusul
limfangitis yang disertai panas dan funikulitis, epididimitis dan
malaise. Kelenjar yang terkena orchitis. Limfadenitis inguinal atau
biasanya unilateral. aksila, sering bersama dengan
limfangitis retrograd yang
umumnya sembuh sendiri dalam 3-
15 hari. Serangan biasanya terjadi
Filariasis brugia beberapa kali dalam setahun.

Limfadenitis mengenai kelenjar inguinal


kadang disertai limfangitis retrograd.
Pembuluh limfe menjadi keras dan nyeri, dan
terjadi limfedema pada pergelangan kaki dan
kaki. Kelenjar limfe yang terkena dapat
menjadi abses, memecah, membentuk ulkus
dan meninggalkan parut yang khas.
51
GEJALA MENAHUN Filariasis brancrofti
Hidrokel di dalamnya dapat
Gejala menahun terjadi 10-15 tahun ditemukan mikrofilaria.
setelah serangan akut pertama. Limfedema dan elefantiasis terjadi
Mikrofilaria jarang ditemukan pada di seluruh tungkai atas, tungkai
stadium ini, sedangkan limfadenitis bawah, skrotum, vulva atau buah
masih dapat terjadi. Gejala kronis ini dada, dengan ukuran pembesaran
menyebabkan terjadinya cacat yang di tungkai dapat 3 kali dari ukuran
mengganggu aktivitas penderita asalnya. Chyluria dapat terjadi
tanpa keluhan, tetapi pada
Filariasis brugia beberapa penderita menyebabkan
Limfadenitis mengenai kelenjar inguinal penurunan berat badan dan
kadang disertai limfangitis retrograd. kelelahan.
Pembuluh limfe menjadi keras dan nyeri, dan
terjadi limfedema pada pergelangan kaki dan
kaki. Kelenjar limfe yang terkena dapat
menjadi abses, memecah, membentuk ulkus
dan meninggalkan parut yang khas.
52
Diagnosis Filariasis
Anamnesis : wawancara dengan penderita
Klinis : Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Laboratorium
• Parasitologi : Pemeriksaan untuk menemukan
mikrofilaria dengan pemeriksaan darah tepi
• Pengambilan darah dilakukan pada pukul 20.00-22.00
biasanya diambil dari ujung jari I,II atau IV dengan
pewarnaan Gieimsa (untuk periodisitas nocturnal).
• Pemeriksaan cairan hidrokel dan kiluria
DIAGNOSIS (lanjutan)

Diagnosis Imunologi :
Antibody detection assays, :
Indirect fluorescent antibody test (IFAT)
Enzyme linked immunosorbent assay (ELISA)
Detection of filarial-specific IgG4
Detection of circulating antigens :
Immunochromatographic card test (ICT)
Dot Elisa for detection of filarial antigen
McAb-based Immunoradiometric Assay (IRMA) for detection of filarial antigens
Biologi Molekuler PCR (polymerase chain reaction)
Diagnosis Histopatologi
HYDROCELE
Pelebaran kantung buah pelir 
dapat menyerang satu atau kedua
kantung buah pelir.
Ukuran scrotum kadang normal
kadang sangat besar sekali, penis
tertarik penis tersembunyi.
Kulit scrotum normal, lunak dan
halus
Kasus banyak ditemukan di
masyarakat, dapat sbg  indikator
infeksi W. bancrofti
Kadang akumulasi cairan limfe
dapat terkomplikasi oleh Chyle,
darah atau nanah
Klasifikasi filariasis

TINGKAT 1 TINGKAT 2

Edema pitting pada tungkai yang Pitting/ non pitting edema yang tidak
dapat kembali normal (reversible) bila dapat kembali normal (irreversibel) bila
tungkai diangkat tungkai diangkat.

TINGKAT 3 TINGKAT 4

Edema non pitting, tidak dapat Edema non pitting dengan jaringan
kembali normal (irreversibel) bila fibrosis dan verukosa pada kulit
tungkai diangkat, kulit menjadi tebal. (elephantiasis)

56
M
A Limfagitis
N K
I L
F I
E
Limfadenitis
N
S I
T S
A Occult filariasis
S
I
57
Diagnosa dan Pemeriksaan fisik

Diagnosis Klinik
Anamnesis dan Pada keadaan
pemeriksaan klinik. amikrofilaremik,
penting dalam gejala klinis yang
menentukan angka mendukung dalam
kesakitan akut dan diagnosis filariasis
menahun (Acute and adalah gejala dan
Chronic Disease Rate) tanda limfadenitis
retrograd,
limfadenitis
berulang dan gejala
menahun

58
Diagnosa dan Pemeriksaan fisik

Diagnostik Parasitologik
Ditegakkan dengan ditemukannya
mikrofilaria pada pemeriksaan
darah kapiler jari pada malam hari.
dilakukan siang hari, 30 menit
setelah diberi DEC 100 mg. Dari
mikrofilaria secara morfologis
dapat ditentukan species cacing
filaria.
59
Diagnosa dan Pemeriksaan fisik

Radiodiagnosis
Ultrasonografi (USG) pada skrotum dan
kelenjar limfe inguinal akan memberikan
gambaran cacing yang bergerak-gerak (filarial
dance sign)

Limfosintigrafi menggunakan dekstran atau albumin


yang dilabel dengan radioaktif akan menunjukkan
adanya abnormalitas sistem limfatik.

60
Diagnosa dan Pemeriksaan fisik

Diagnosis Immunologi
ELISA dan ICT untuk antigen W. bancrofti yang
bersirkulasi (sensitivitas 96-100 %, spesifisitas hampir
100%)

Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk deteksi DNA


W. Bancrofti

61
Diagnosa Banding Filariasis

Pada episode akut: tromboflebitis, infeksi, keganasan,


gagal jantung kongestif, trauma dan abnormalitas
sistem limfatik
Selain itu, diagnosa banding dari filariasis adalah
hernia inguinalis, knobs, kiluria, dan pembesaran
ekstremitas.

62
STRATEGI PENANGGULANGAN
FILARIARIS

Pemberian Obat Pencegahan Pengendalian vektor Penanganan penderita


Secara Massal (POPM) secara terpadu Filariasis
PemberianObat PencegahanMassal (POPM)
Filariasis
TUJUAN :
• Menurunkan kadar mikrofilaria di dalam darah sehingga tidak lagi
terjadi penularan, walaupun POPM filariasis sudah dihentikan.

• Semakin besar proporsi penduduk minum obat, semakin


besar peluang untuk memutuskan rantai penularan

• Seluruh lapisan masyarakat, usia 2-70


tahun, yang tinggal di kabupaten/kota
endemis filariasis harus minum obat
pencegahan.
• Sangat sulit untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi pada tahap awal
karena gejalanya sangat umum
POPM

MF MF rate
rate>1% <1%

DEC danAlbendazol
(Paracetamol)
SASARAN POPM FILARIASIS
Semuapenduduk di daerah endemis filariasis
Pengobatan dpt ditunda sementarabagi :
1. Anak berusia <2 tahun
2. Ibu hamil
3. Penderita ggnfungsi ginjal
4. Penderita ggn fungsi hati (gagal
hati kronik, akut)
5. Penderita epilepsi
6. Sedang sakitberat
7. Penderita kronis filariasis dalam
serangan akut
8. Anak dengan marasmus dan atau
kwasiorkor
OrangYang Tidak Boleh
Minum Obat PencegahFilariasis
Ibu Menyusui
Boleh Minum
Obat
Pencegah Penyakit
Kaki Gajah
OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA
POPM
1. DEC
• Dapat menurunkan mikrofilaria dengan baik selama setahun
• Pemberian sekali setahun selama 5 tahun
berturut-turut bertujuan untuk mempertahankan
kadar mikrofilaria dalam darah tetap rendah
Mekanisme kerja :
• Terhadap mikrofilaria : melumpuhkan otot mikrofilaria,
mengubah struktur dinding
mikrofilaria
• Terhadap makrofilaria : mematikan cacing dewasa, cacing
dewasa yang masih hidup dapat dihambat memproduksi
mikrofilaria selama 9-12 bulan

1. Albendazole
• Meningkatkan efek DEC
• Dapat melemahkan makrofilaria
Dosis PemberianObat
BerdasarkanUmur
Umur DEC Albendazole
> 14 tahun 3tablet 1tablet
/dewasa
6 – 14tahun 2 tablet 1tablet
2 – 5tahun 1tablet 1tablet
Catatan: semua tablet diminum dalam satu kali waktu
Untuk menghindari muntah saat minum
obat:
• Obat diminum dengan air satu per satu
• Albendazole bisa dikunyah atau
dihancurkan sebelum diminum.
KEJADIAN IKUTAN PASCA POPM FILARIASIS

Ada 2 jenis:
1. Kejadian Ikutan yang tidak diinginkan
Disebabkan oleh efek reaksi obat & reaksi alergi terhadap
obat
2. Kejadian Ikutan karena hasil pengobatan
Disebabkan oleh reaksi perlawanan imun tubuh kita
terhadap mikrofilaria dan cacing dewasa yang mati akibat
obat DEC dan Albendazole.
Gejala :
• Gejala umum : akibat respon imunitas individu terhadap
mikrofilaria yang mati. Dapat terjadi pada 3 hari pertama
setelah pengobatan filariasis.
• Gejala lokal : akibat respon imunitas individu terhadap
makrofilari yang
mati, dapat timbul 1-3 minggu pasca pengobatan filariasis.
PERSIAPAN UNTUK POPM
YANG AMAN
Berikan penjelasan pada masyarakat
• Bahwa reaksi ringan adalah hal umum dan bisa diobati dengan
pengobatan sederhana
• Segera mencari pertolongan medis jika terjadi gejala yang tidak
biasa atau timbul gejala berat

Persiapkan tim medis yang siaga untuk menangani kejadian ikutan


• Gunakan tim medis dengan tenaga kesehatan yang tersedia
(dokter, perawat, tenaga kesehatan lain)
• Tempatkan tim di lokasi yang strategis
• Informasikan kepada masyarakat lokasi anggota tim dan no telpon
yang tersedia
Kejadian Ikutan Umum
yang Mungkin Muncul Setelah
Minum Obat Pencegahan
Filariasis

Jika terjadi
hal lain,
segera
hubungi
Puskesmas/d
okter
terdekat.
PENANGANAN PENDERITA FILARIASIS
Tatalaksana

UMUM SPESIFIK

76
Tatalaksana
UMUM

- Tirah baring

- Stocking elastis untuk kompresi edema

- Antibiotik bila ada infeksi sekunder atau abses

77
Tatalaksana
SPESIFIK

PENGOBATAN INFEKSI
- Dietilkarbamazin (DEQ, 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari, dapat
diulangi 1 - 6 bulan kemudian bila perlu, atau selama 2 hari per
bulan (6 - I mg/kgBB/hari)
- Ivermektin, 200 mcg/ kgBB, efektif untuk mikrofilaremia
- Albendazol, 1- 2 x400 mg setiap hari selama 2 - 3 minggu

PENGOBATAN PENYAKIT
- Aspirasi dan operasi, untuk drainase cairan limfe
- Psikoterapi
- Fisioterapi

78
Tatalaksana
SPESIFIK

PENGOBATAN INFEKSI
- Dietilkarbamazin (DEQ, 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari, dapat
diulangi 1 - 6 bulan kemudian bila perlu, atau selama 2 hari per
bulan (6 - I mg/kgBB/hari)
- Ivermektin, 200 mcg/ kgBB, efektif untuk mikrofilaremia
- Albendazol, 1- 2 x400 mg setiap hari selama 2 - 3 minggu

PENGOBATAN PENYAKIT
- Aspirasi dan operasi, untuk drainase cairan limfe
- Psikoterapi
- Fisioterapi

79
Pemberantasan Filariasis

Menurunkan Acute Disease


Rate (ADR) menjadi 0%

Menurunkan microfilarial
(mf) rate menjadi < 5%

Mempertahankan Chronic
Disease Rate (CDR)

80
Pemberantasan Filariasis

Kegiatan pemberantasan
Daerah endemis lama dengan mf
meliputi pengobatan,
rate > 5%
pemberantasan nyamuk
dan penyuluhan.
Daerah endemis lama dan Pengobatan merupakan
baru yang merupakan daerah kegiatan utama dalam
pembangunan, transmigrasi, pemberantasan filariasis,
pariwisata dan perbatasa
yang akan menurunkan
ADR dan mf rate.

81
Pemberantasan Nyamuk
Anopheles : residual indoor spraying
Nyamuk Dewasa -

- Aedes : aerial spraying

Anopheles : Abate 1%
Jentik Nyamuk -

- Culex : minyak tanah


- Mansonia : melenyapkan tanaman air
tempat perindukan, mengeringkan rawa
dan saluran air

Menggunakan kawat nyamuk/kelambu


Gigitan Nyamuk -

- Menggunakan repellent

82
Prognosis

Pada kasus – kasus dini dan sedang, prognosis baik


terutama bila pasien pindah dari daerah endemik

Pada kasus – kasus lanjut terutama dengan edema


tungkai, prognosis lebih buruk

83
SEHAT DIMULAI DARI
SAYA
TERIMA
KASIH
5
1

Anda mungkin juga menyukai