Anda di halaman 1dari 23

Langkah Pelaksanaan

Manajemen Asuhan
Keperawatan

Oleh: Naya Ernawati,S.Kep,Ns,M.Kep

Prodi D3 Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Malang
2019
Langkah 1:

 Pengkajian M1-M5
Analisis Swot
 LANGKAH 2
ANALISIS SWOT
IFAS / BOBOT RATING SKOR
EFAS (BOBOT X
______ ______ RATING)
(ITEM) __ __ _______
__
________
___

______
__ _...........
.
________ 1,00
__
1. PENGISIAN ITEM IFAS DAN
EFAS:

Cara pengisian faktor IFAS dan EFAS disesuaikan


dengan komponen yang ada dalam pengumpulan data
(bisa merujuk pada data fokus dan contoh
pengumpulan data pada bagian lain di dalam buku
ini). Data tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu IFAS
(internal factors) yang meliputi aspek Weakneses dan
Strength dan faktor EFAS (External factors) yang
meliputi aspek Opportunity dan Threatened.
2. BOBOT

Beri Bobot masing-masing faktor mulai 1,0 (paling


penting) sampai dengan 0,0 tidak penting,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
strategi perusahaan.
3. RATING

Hitung rating, dgn masing-masing faktor dgn memberikan skala mulai 4 (sangat baik /
outstanding) sampai dengan 1 (kurang / poor, berdasarkan pengaruh faktor tersebut.
Data rating didapakan berdasarkan hasil pengukuran baik secara observasi, wawancara,
pengukuran langsung. Faktor Strength dan Opportunity menggambarkan nilai kinerja
positif, sebaliknya faktor Weakneses dan Threatened menggambarkan nilai kinerja yang
negatif. Kemudian kalikan Bobot dengan rating untuk mendapatkan nilai masing-masing
faktor.
4. SKOR

Setelah didapatkan nilai masing-masing faktor,


maka untuk mendapatkan nilai IFAS adalah: S –
W dan EFAS adalah O-T. Hasil dari nilai IFAS
dan EFAS kemudian dimasukkan di dalam
diagram layang (Kit Quadran) untuk
mengetahui masalah dan strategi perencanaan
berdasarkan letak quadran.
HASIL
a. Pada quadran WO, strategi perencanaan adalah progressive / turn
around dengan tujuan yang ingin dicapai adalah “meningkatkan”
kelemahan internal utuk mendapatkan kesempatan (Opportunity).
b. Pada quadran SO, strategi perencanaan adalah agressive dengan
tujuan yang ingin dicapai adalah “megembangkan” kekuatan internal
yang ada utuk mendapatkan kesempatan (Opportunity) yang lebih
dalam menghadapi persaingan.
c. Pada quadran ST, strategi perencanaan adalah diversification
dengan tujuan yang ingin dicapai adalah “merubah” kekuatan internal
yang ada utuk mengantisipasi faktor Threatened (ancaman) dari luar.
d. Pada quadran WT, strategi perencanaan adalah deffensive dengan
tujuan yang ingin dicapai adalah “mempertahankan” eksistensi agar
instiusi / perusahaan tetap ada dan dapat menjalankan fungsinya secar
minimal.
4. SKOR

Setelah didapatkan nilai masing-masing faktor,


maka untuk mendapatkan nilai IFAS adalah: S –
W dan EFAS adalah O-T. Hasil dari nilai IFAS
dan EFAS kemudian dimasukkan di dalam
diagram layang (Kit Quadran) untuk
mengetahui masalah dan strategi perencanaan
berdasarkan letak quadran.
LANGKAH 3
IDENTIFIKASI MASALAH (P-E)
RENSTRA - ANALISA
SWOT
 S-W= ……
 O – T= PELUANG (O)
TURN-AROUND
(PROGESSIVE) AGRESSIVE

KELEMAHAN(W) KEKUATAN (S)

DEFFENSIVE DIVERSIFIKASI

ANCAMAN (T)
Contoh – ASPEK CUSTOMER
PERMASALAHAN PENYEBAB
CUSTOMER
1. Banyaknya keluhan atas 1. Evaluasi sistem pelayanan
lambatnya pelayanan Apotek. kurang.
2. Waktu pelayanan di beberapa unit
masih dirasakan lama. 2. Belum ada mekanisme
3. Antrian tidak teratur. pemantauan kualitas
4. Petugas tidak memberikan pelayanan.
informasi dengan jelas. 3. Sistem dan prosedur
5. Dokter terlalu singkat pelayanan belum sepenuhnya
mengunjungi pasien. dipatuhi.
6. Kebersihan toilet kurang.
4. Pemeliharaan fasilitas masih
7. Fasilitas parkir kurang memadai.
bersifat pasif.
8. Prosedur IRNA berbelit-belit.
9. Biaya mahal. 5. Kurangnya inovasi pelayanan
10. Menu makan IRNA kurang terhadap pasien.
menarik.
BISNIS INTERNAL - PELAYANAN

PERMASALAHAN PENYEBAB
INTERNAL BISNIS
1. Belum ada sistem pencegahan infeksi 1. Belum tercipta sistem
nosokomial pengendalian mutu.
2. Bangunan RS belum memenuhi 2. Belum dilakukannya evaluasi
syarat K3. persyaratan fasilitas RS.
3. Keterampilan perawat masih 3. Belum terciptanya sistem
kurang pemeliharaan fasilitas RS.
4. Fasilitas tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. 4. Pelayanan belum sepenuhnya
5. Jumlah ambulan masih kurang. berfokus kepada pelanggan.
5. Belum terciptanya sistem
penyegaran skill, knowledge dan
attitude SDM.
6. Keterbatasan anggaran untuk
pengadaan transportasi
PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN (SDM)
PERMASALAHAN PENYEBAB
LEARNING & GROWTH
1. Keramahan petugas masih 1. Belum optimalnya proses
kurang. pembelajaran organisasi.
2. Petugas kurang tanggap. 2. Budaya kerja yang belum
sepenuhnya berfokus kepada
pelanggan.
3. Budaya kerja yang masih
belum berorientasi
kompetisi.
4. Belum berjalannya sistem
reward dan punishment yang
jelas dan tegas untuk
LANGKAH 4
PERENCANAAN /
PROGRAM KERJA
(RENSTRA )
a. Pada quadran WO, strategi perencanaan adalah progressive / turn
around dengan tujuan yang ingin dicapai adalah “meningkatkan”
kelemahan internal utuk mendapatkan kesempatan (Opportunity).
b. Pada quadran SO, strategi perencanaan adalah agressive dengan
tujuan yang ingin dicapai adalah “megembangkan” kekuatan internal
yang ada utuk mendapatkan kesempatan (Opportunity) yang lebih
dalam menghadapi persaingan.
c. Pada quadran ST, strategi perencanaan adalah diversification
dengan tujuan yang ingin dicapai adalah “merubah” kekuatan internal
yang ada utuk mengantisipasi faktor Threatened (ancaman) dari luar.
d. Pada quadran WT, strategi perencanaan adalah deffensive dengan
tujuan yang ingin dicapai adalah “mempertahankan” eksistensi agar
instiusi / perusahaan tetap ada dan dapat menjalankan fungsinya secar
minimal.
LANGKAH 5
PELAKSANAAN /
PENERAPAN
CONTOH RS
LANGKAH IMPLEMENTASI MAKP RS TH 2013
No KEGIATAN WAKTU PELAKSANA KETERANGAN
O

1 Persiapan 2 – 5 Januari 2013 Tim

2 Presentasi Konsep BSC


MAKP dan Diskusi dengan
Direksi untuk membahas isu
strategis

3 Diskusi dengan Direksi untuk


melakukan PENATAAN pada Januari 2013
rawat inap, dani rawat ntensif

4 Diskusi dengan Direksi untuk


menentukan indikator
keberhasilan

5 Pengenalan konsep Februari 2013

6 Pelaksanaan bagian sebagai April 2013


Pilot Project MAKP 2013
DST……………………
LANGKAH 6
EVALUASI &
REKOMENDASI
CONTOH - USULAN
No 1. IRJA 2. IRNA 3. IGD
1 Rata – rata waktu pelayanan BOR Angka rujukan keluar krn
rawat jalan tk I alasan alat / dokter (IGD, ICU &
HD)
2 Rata – rata waktu pelayanan ALOS Angka kematian (bukan DOA) di
rawat jalan tk II IGD & ICU
3 Customer retention TOI Respon time penanganan IGD
4 Pertumbuhan pelanggan baru Angka kematian > 72 jam Respon time kasus code blue

5 Jumlah kasus kesalahan Angka Infeksi Nosokomial Respon time ambulan emergency
prosedur perawatan
6 Jumlah komplain yang Respon time kasus code blue Jumlah kasus kesalahan
berulang prosedur perawatan
7 Jumlah perawat dengan Jumlah kasus kesalahan Jumlah komplain yang berulang
penilaian PA di atas standar prosedur perawatan
minimal
8 Jumlah komplain yang Jumlah perawat dengan
berulang penilaian PA di atas standar
minimal
9 Jumlah perawat dengan
penilaian PA di atas standar
SIMPULAN-

1. PERLU PENATAAN (KETENAGAAN, SARANA


PRASARANA, METODE PELAYANAN,
KEUANGAN; DAN PEMASARAN & MUTU
2. IMPLEMENTASI MAKP SECARA KONSISTEN
DAN EXCELLENCE
3. PENGAWASAN TERHADAP KINERJA DAN
PENGUKURAN MUTU

Anda mungkin juga menyukai