Anda di halaman 1dari 30

C.

Mahasiswa dan
Lulusan
C1. Sistem rekrutmen dan
seleksi calon mahasiswa
• Penerimaan calon peserta PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK
Unsrat adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Panitia seleksi
sebagai prasyarat untuk penerimaan peserta PPDS-1 Ilmu
Kesehatan Mata FK Unsrat.
• Sistem rekrutmen peserta didik baru, mencakup : rekrutmen
calon peserta didik baru yang melamar secara online, kriteria
seleksi peserta didik baru, sistem pengambilan keputusan, dan
prosedur penerimaan peserta didik baru.Sebelum mengikuti
seleksi, setiap calon peserta Prodi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Kesehatan Mata wajib memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
• Penerimaan calon peserta didik baru dilaksanakan dua kali dalam
setahun yaitu bulan April dan bulan Oktober, dimana para calon
peserta didik baru harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
• Persyaratan Administrasi : lulusan FK yang terakreditasi, ijazah dokter
dan transkrip nilai (legalisir), surat keterangan catatan kepolisian, TOEFL
minimal 500.
• Mengikuti seleksi dalam 3 tahap, yaitu :
• Tahap pertama : seleksi administrasi,TOEFL minimal 500, usia dibawah
≤ 35 tahun.
• Tahap kedua : tes kesehatan, tes MMPI, dan yudisium kesehatan, yang
melibatkan tim dari Panitia seleksi kesehatan BLU Prof R.D. Kandou dan
panitia Seleksi PPDS-1 FK Unsrat.
• Tahap ketiga : tes akademik, wawancara, tes kesehatan mata khusus,
yang dilakukan oleh Panitia seleksi program studi Ilmu Kesehatan Mata
• Sistem rekrutmen peserta didik baru di tingkat Program Studi PPDS-1 Ilmu
Kesehatan Mata FK Unsrat mencakup beberapa tahap yang bisa dilihat di
website : www.unsrat.ac.id , yaitu :
• Persiapan
• Membuat jadwal ujian seleksi calon peserta PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK Unsrat.
• Membuat soal ujian seleksi calon peserta PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK Unsrat.
• Pelaksanaan
• Menyelenggarakan ujian MCQ dan ujian kemampuan mata khusus
• Melakukan wawancara seleksi akademik.
• Evaluasi (sesuai format yang sudah ada)
• Mendiskusikan hasil ujian MCQ.
• Mendiskusikan hasil wawancara seleksi akademik.
• Menentukan nilai kumulatif tes masuk PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK Unsrat
• Melaksanakan rapat evaluasi oleh tim penguji.
• Penyusunan Laporan
Membuat laporan kegiatan penerimaan peserta PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK
Unsrat oleh Panitia Seleksi Program Studi.
• Penyampaian Akhir
Menyampaikan hasil akhir seleksi penerimaan peserta PPDS ke Dekan Fakultas
Kedokteran Unsrat, yang selanjutnya akan diteruskan ke Rektor Unsrat
No. Sub Kegiatan Langkah/Kegiatan Pelaksana Produk Waktu

1. Membuat jadwal
ujian seleksi calon Jadwal ujian
KPS 15 menit
peserta PPDS-1 seleksi
Ilmu Kesehatan
A. Persiapan Mata FK UNSRAT
2. Membuat soal ujian KPS-
seleksi calon peserta Soal ujian
Panitia 1 hari
PPDS-1 Ilmu seleksi
Kesehatan Mata FK Seleksi
UNSRAT
1. Menyelenggarakan
Tim Hasil
pemeriksaan mata 1 hari
penguji pemeriksaan
khusus

2. Menyelenggarakan Tim
Soal MCQ 100 menit
B Pelaksanaan ujian MCQ penguji

Formulir
3. Melakukan
Tim wawancara
wawancara seleksi 1 hari
penguji seleksi
akademik
akademik
Hasil
1. Mendiskusikan hasil Tim Penguji
pemeriksaan 1 hari
pemeriksaan mata khusus dan staf bagian
mata khusus

1. Mendiskusikan hasil ujian Hasil ujian


Tim Penguji
MCQ dan ujian kemampuan MCQ, hasil 1 hari
dan staf bagian
mata khusus jahitan

Hasil
C Evaluasi 1. Mendiskusikan hasil
Tim Penguji wawancara
wawancara seleksi 1 hari
dan staf bagian seleksi
akademik
akademik
1. Menentukan nilai kumulatif
Hasil kumulatif
tes masuk PPDS-1 Ilmu Panitia seleksi 1 hari
nilai tes masuk
Kesehatan Mata FK UNSRAT

5. Melaksanakan rapat evaluasi


Tim Penguji Hasil akhir 1 hari
hasil seleksi oleh penguji
Laporan
Penyusunan Membuat laporan kegiatan kegiatan
D. KPS 1 hari
Laporan penerimaan peserta penerimaan
peserta didik
Menyampaikan hasil akhir Laporan hasil
Penyampaian seleksi penerimaan peserta KPS dan Ketua akhir seleksi
E. 1 hari
Akhir kepada Rektor UNSRAT melalui Bagian penerimaan
Dekan Fakultas Kedokteran peserta didik
SOP PENERIMAAN PESERTA PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK UNSRAT
PANITIA
CALON
SUB KEGIATAN/ SELEKSI TIM STAF KETUA
NO. PESERTA PSIKOLOG KPS DEKAN REKTOR PRODUK WAKTU
LANGKAH PRODI & PENGUJI BAGIAN BAGIAN
PPDS1
PPDS
A. Persiapan
Membuat jadwal ujian
seleksi calon peserta
1. PPDS-1 Ilmu Kesehatan Start
Mata FK UNSRAT t
Membuat soal ujian
seleksi calon peserta
2. PPDS-1 Ilmu Kesehatan 2 1
Mata FK UNSRAT

B. Pelaksanaan
Menyelengarakan
1. pemeriksaan kesehatan 4 3
dan tes MMPI

Menyelenggarakan
2. pemeriksaan mata 5 6
khusus

Menyelenggarakan ujian
MCQ dan ujian
3. kemampuan mata
7 8
khusus

Melakukan wawancara
4. seleksi akademik 9 10
C. Evaluasi
Mendiskusikan hasil
pemeriksaan kesehatan 11
1. dan tes MMPI

Mendiskusikan hasil
2. pemeriksaan mata 12 13
khusus

Mendiskusikan hasil
ujian MCQ dan ujian
kemampuan mata 14 15
3.
khusus

Mendiskusikan hasil
4. wawancara seleksi 16 17
akademik

Menentukan nilai
kumulatif tes masuk
5. PPDS-1 Ilmu Kesehatan
18
Mata FK UNSRAT

Melaksanakan rapat
6. evaluasi hasil seleksi 19
oleh penguji

D. Penyusunan Laporan
1. Membuat laporan
kegiatan penerimaan
peserta 20

E. Penyampaian Akhir
Menyampaikan hasil
akhir seleksi penerimaan
1. peserta kepada Rektor
21 22 23 End
UNSRAT melalui Dekan
Fakultas Kedokteran
C2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi
(termasuk kemandirian dan kreativitas)

Jumlah Calon
Tahun Daya Peserta didik Jumlah Peserta Jumlah Total
Akade- Tampun
Ikut Lulus didik Baru Peserta didik
mik g
Seleksi(1) Seleksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
S-5 3 3 3 3 50
S-4 2 7 2 2 44
S-3 3 5 3 3 43
S-2 2 6 2 2 45
S-1 2 5 0 0 39
SS 2 4 2 2 37
Jumlah (a)= 30 (b)= 12 (c)= 12 (d)=258
Gambaran sosial Ekonomi PPDS Ilmu Kesehatan
Mata FK Unsrat
• Asal daerah. Berdasarkan hasil identifikasi bahwa PPDS Ilmu Kesehatan
Mata FK Unsrat berasal dari berbagai suku yang berbeda di Indonesia.,
terbukti dari banyaknya lulusan S-1 non FK Unsrat yang diterima seperti :
Unair, Unibraw, Unhas, USU, Trisakti, Atmajaya, Maranatha, dan berbagai
universitas lainnya.
• Perkerjaan Orang Tua. Data jenis pekerjaan dari orang tua PPDS Ilmu
Kesehatan Mata FK Unsrat berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan
diperoleh data mulai dari Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta,
Wiraswasta, Pensiunan, dan Dokter.
• Pendapatan Orang Tua. Data tingkat pendapatan orang tua mahasiswa
PPDS Ilmu Kesehatan Mata FK Unsrat berdasarkan proses identifikasi yang
dilakukan diperoleh dari pendapatan ≤ 5 juta, pendapatan 5-10 juta, dan
pendapatan ≥ 10 juta.
C3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan

Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Mata


FK Unsrat juga dapat berlatih berorganisasi,
dimana mahasiswa dapat bekerjasama dengan
sesama mahasiswa (satu program studi maupun
program studi yang berbeda) dalam berbagai
kegiatan kepanitiaan, dan juga berlatih
bernegosiasi (baik dengan pimpinan unit,
pimpinan universitas, maupun pihak eksternal)
dalam setiap kegiatan yang diikuti.
C4. Kegiatan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler yang diadakan oleh bagian Ilmu


Kesehatan Mata FK Unsrat meliputi ekstrakurikuler
olahraga (bulu tangkis, sepeda), ibadah bagian( setiap
minggu pertama dan ketiga setiap bulannya). Beberapa
cabang ekstrakurikuler olahraga ini selalu
diperlombakan dalam rangka Dies Natalis FK Unsrat
dan telah membuahkan cukup prestasi yang
membanggakan. Ekstrakurikuler dilaksanakan secara
rutin oleh peserta PPDS setiap minggu setelah kegiatan
pelayanan dan pembelajaran di Rumah Sakit.
C5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon
mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi)

• Setiap semester dilakukan penerimaan peserta didik baru. Pada


tahun 2014 terdapat 9 calon peserta, dengan 2 peserta di terima.
Kebutuhan akan Sp.M masih akan tinggi dalam 25 tahun
mendatang.
• Data Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2011 menyebutkan, ada
20.376 dokter spesialis dari berbagai bidang. Rata-rata rasio
nasional jumlah dokter spesialis per 100.000 penduduk mencapai
8,7 orang. Jumlah dokter spesialis per provinsi yang melampaui rata
– rata nasional di DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara,
dan Sulawesi Selatan.
• Tidak meratanya sebaran dokter spesialis, menyebutkan banyak
rumah sakit di daerah tidak memiliki dokter spesialis, khususnya
spesialis mata.Sebaliknya, perkembangan rumah sakit swasta di
kota-kota besar menarik banyak dokter spesialis dari daerah.
C6. Pelayanan untuk mahasiswa:

1. Bantuan tutorial yang bersifat akademik


2. Informasi dan bimbingan karir
3. Konseling pribadi dan sosial
C7. Hasil pembelajaran:

• Kompetensi yang dicapai


Dibandingkan dengan yang diharapkan, menurut
pengamatan kompetensi belum tercapai dengan
apa yang diharapkan dan direncanakan. Hal ini
terlihat dari hasil ujian nasional yang
diselenggarakan oleh kolegium untuk tiga tahun
terakhir.
Tabel C.3. Hasil Ujian Tulis oleh Kolegium Oftalmologi Indonesiadalam tiga tahun
terakhir.

First Taker
Jumlah Peserta yang lulus Prosentase
Nilai Rata- Peserta yang
Tahu Jumla %
No. Selain rata Ujian Nilai Ujian di
n First h
First Nasional Atas Rata-rata
Taker Nasional
Taker

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1 TS-2 1 5 1 100 62,69 16,67
2 TS-1 5 6 2 40 55 36,36
3 TS 14 7 3 21,4 52,64 23,81
2

Total a = 20 b=6
Tabel C.4. Hasil Ujian Diagnostik oleh Kolegium Oftalmologi Indonesia dalam tiga
tahun terakhir.
First Taker
Jumlah Peserta yang lulus Prosentase
Nilai Rata- Peserta yang
No. Tahun Jumla % rata Ujian Nilai Ujian di
Selain h
First Nasional Atas Rata-rata
First
Taker Nasional
Taker

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1 TS-2 9 0 7 77,7 76,08 -
8

2 TS-1 7 2 7 100 73,11 33,33


3 TS 8 1 7 87,5 74,3 22,22
Total a = 24 b = 21
Tabel C.5. Hasil Ujian Kasus Pendek oleh Kolegium Oftalmologi Indonesia dalam
tiga tahun terakhir

First Taker
Jumlah Peserta yang lulus Prosentase
Nilai Rata- Peserta yang
No. Tahun Jumla % rata Ujian Nilai Ujian di
Selain
First h Nasional Atas Rata-rata
First
Taker Nasional
Taker

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1 TS-2 57,1
7 0 4 76,08 42,86
4
2 TS-1 7 3 7 100 69,56 90
3 TS 85,7
7 0 6 73 57,14
1
Total a = 21 b = 17
Tabel C.6. Hasil Ujian Ketrampilan Bedah oleh Kolegium Oftalmologi
Indonesia
dalam tiga tahun terakhir
First Taker
Jumlah Peserta yang lulus
Prosentase
Nilai Rata- Peserta yang
Jumlah %
No. Tahun rata Ujian Nilai Ujian di
Selain Nasional Atas Rata-rata
First
First Nasional
Taker
Taker

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 TS-2 7 0 5 71,42 79,83 42,86


2 TS-1 7 2 6 85,71 79,53 44,44
3 TS 7 2 7 100 79,2 22,22

Total a = 21 b= 18
Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan
dan kebutuhan pemanfaat lulusan

• Dengan memperhatikan hasil ujian tulis nasional, first taker


yang lulus untuk setiap penyelenggaraan ujian adalah, 21,42 -
100%, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang dicapai
dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan masih
perlu ditingkatkan.
• Dengan memperhatikan hasil ujian diagnostik nasional, first
taker yang lulus untuk setiap penyelenggaraan ujian adalah,
77,78 - 100%, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang
dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan
sudah cukup.
• Dengan memperhatikan hasil ujian kasus pendek
nasional, first taker yang lulus untuk setiap
penyelenggaraan ujian adalah, 57,14 - 100%, hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi yang dicapai
dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan
masih perlu ditingkatkan.
• Dengan memperhatikan hasil ujian keterampilan
bedah nasional, first taker yang lulus untuk setiap
penyelenggaraan ujian adalah, 71,42 - 100%, hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi yang dicapai
dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan
sudah cukup.
Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan)

• Berdasarkan peraturan Rektor Universitas Sam Ratulangi nomor :


01/UN12/PP/2013 tentang pedoman penyelenggaraan akademik
di Universitas Sam Ratulangi. Lama penyelesaian studi diatur pada
BAB III Beban dan Masa Studi bagian ke empat Pasal 9 ayat 6, yang
berisi : Masa studi dapat ditempuh dalam waktu kurang dari empat
semester, dan paling lama 10 semester setelah program sarjana dan
program profesi (dokter umum/dokter gigi). Adapun syarat kelulusan
diatur pada pasal 41 ayat 2 yang berisi; mahasiswa program spesialis
-1 dan magister dinyatakan lulus jika telah mencapai sejumlah SKS
yang disyaratkan dengan IPK sekurang-kurangnya 3,00 dan nilai
akhir, sekurang – kurangnya nilai “B”. Sementara, untuk predikat
kelulusan diatur dalam BAB VII Bagian Kesebelas Predikat Kelulusan
Pasal 42 ayat 2 yang berisi : IPK 3,00 – 3,50 (memuaskan), IPK 3,51 –
3,75 (sangat memuaskan), dan IPK 3,76 – 4,00 (cum laude/ dengan
pujian). Rata-rata pendidikan diselesaikan dalam waktu 5-6 tahun,
Tahun Jumlah Peserta didik per Angkatan pada Tahun *
Jumlah Lulusan s.d. Semester
Masuk
S- S- S- S- S- S- S- S- S- S- S-
S-1 S
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2
(1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (1 (1 (1 (1 (1 (15) (16) (17)
0) 1) 2) 3) 4)
S-12 (a) 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 0 (b) 3 (c)
3
S-11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 2
S-10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0
S-09 (d) 3 3 3 3 3 3 3 3
3 (e) 0 (f)
3
S-08 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S-07 4 4 4 4 4 4 4 4
S-06 2 2 2 2 2 2 2
S-05 4 4 4 4 4 4
S-04 2 2 2 2 2
S-03 3 3 3 3
S-02 2 1 1
S-01 0 0
S 2
Tabel C.8. Data penyelesaian studi dan rata-rata IPK

Jumlah Lulusan dengan IPK :


Tahun
Jumlah Lulusan
Akademik
2.75-3.49 3.50-3.74 ≥3.75

(1) (2) (3) (4) (5)

TS-2 3 - 3 -

TS-1 12 5 6 1

TS 5 - 2 3

Jumlah 20 NA= 5 NB= 11 NC= 4


Kepuasan lulusan.

• PPDS-1 Ilmu Kesehatan Mata FK Unsrat memiliki Himpuan


Alumni yang bernama Ikatan Alumni Ilmu Kesehatan Mata FK
Unsrat. Ikatan Alumni ini diketuai oleh dr. Decky B. Kindangen,
Sp.M. Program kerja yang dimiliki oleh ikatan alumni ini
bertujuan untuk :
1. Menjunjung tinggi kehormatan almamater.
2. Menanamkan rasa cinta dan bangga pada almamater.
3. Meningkatkan komunikasi antar alumnus dan almamater.
4. Melaksanakan penggalangan dana untuk menunjang
kegiatan ikatan alumni.
5. Ikut berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan di
tanah air.
Agenda kerja dan anggota ikatan alumni
• Sumbangan Dana berasal dari alumni
• 5 juta rupiah per alumni
• Sumbangan fasilitas diberikan oleh alumni yang baru lulus
• Text Book
• Smart TV 50 inch
• Alat diagnostik
• Keterlibatan dalam kegiatan non akademik yaitu kegiatan olah raga
(sepeda, bulutangkis), dan akademik dalam kegiatan bakti sosial
• Terdapat juga pengembangan ke dalam pendidikan afiliasi dan satelit :
Tempat Pendidikan di RS P Satelit : BKMM Prov. Sulawesi Utara
• Alumni juga berperan dalam penyediaan beberapa fasilitas di dalam
program pendidikan contohnya berupa proyektor, sound system, dan mic.
Ini semua untuk kemajuan sistem pendidikan. Selain itu alumni juga
mengadakan proses pembelajaran operasi SICS di tempat alumni
C8. Analisis SWOT untuk komponen mahasiswa dan
lulusan
Kekuatan (Strength)
1. Sistem rekrutmen yang dilakukan, telah memiliki sistem rekrutmen yang
baku, sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
2. Aktifitas akademik terus menerus dengan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan oleh dosen pembimbing akademik, diskusi kasus, dan
penggunaan alat diagnostik di bidang Ilmu Kesehatan Mata.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler yang diadakan oleh bagian Ilmu Kesehatan Mata
FK Unsrat meliputi ekstrakurikuler olahraga (bulu tangkis, sepeda),
ibadah bagian( setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulannya).
Beberapa cabang ekstrakurikuler olahraga ini sudah menghasilkan
prestasi yang cukup dalam kegiatan Dies Natalis.
4. Lulusan yang dihasilkan, telah memiliki kompetensi profesi dan
akademik, pengalaman yang cukup dalam profesi, dan memiliki daya
saing dengan lulusan lainnya.
5. Rata-rata nilai kelulusan (IPK) dari peserta didik memperoleh predikat
sangat memuaskan.
Kelemahan (Weakness)
1. Produk-produk model yang inovatif belum ada
2. Produk-produk penelitian masih kurang dalam
lingkup nasional dan internasional
3. Lama masa pendidikan yang melewati masa studi
yang ditargetkan
4. Hasil ujian nasional yang cukup
Peluang (Opportunities)
1. Rasio perbandingan antara penduduk dan dokter
spesialis mata yang belum terpenuhi.
2. Belum meratanya penyebaran dokter spesialis mata
di daerah.
3. Masih tinggi angka dead lock katarak di daerah
4. Usaha peningkatan bimbingan oleh dosen sesuai
dengan divisi masing-masing yang disertai dengan
serangkaian try out sebelum mengikuti ujian
nasional.
Ancaman (Threats)
1. Tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan dokter
spesialis mata menyebabkan semakin tingginya tuntutan
profesionalitas dan pengawasan hukum terhadap dokter
2. Adanya performa tinggi dari lulusan institusi lain, maka
semua akan berpotensi menjadi ancaman jika lulusan PPDS
mata FK Unsrat tidak kompetitif (kalah dalam persaingan di
pasar kerja).
3. Adanya tuntutan kerja yang semakin kompetitif dalam mutu
dan kinerja di tengah masyarakat luas, berpotensi menjadi
ancaman jika kebutuhan tersebut tidak diakomodasi dengan
cepat.
4. Persaingan yang ketat antar institusi dalam memberikan
layanan optimal pada peserta didik dapat menjadi ancaman
jika PPDS Mata FK Unsrat tidak melaksanakannya secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai