Pembimbing :
dr. Yulvina Djamil ,Sp. THT -KL (K)
Disusun Oleh:
Titik Fadhilah
1810211003
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN THT
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) PERSAHABATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
PERIODE 4 APRIL 2019 s/d 11 MEI 2019
Pendahuluan
Beberapa dekade terakhir, minat untuk mengeksplorasi refluks lambung dan
memahami komorbidnya telah meningkat.
Asher winkelstein (1935) memperkenalkan penyakit GERD.
Typical symptoms GERD : Heartburn dan regurgitasi asam.
About
Menariknya, ahli THT menemukan bahwa beberapa pasien tidak menunjukkan
gejala khas yang timbul dari saluran aerodigestif bagian atas dgn bukti subtansial
dari gejala sisa refluks asam meskipun kurangnya gejala khas dari GERD.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed
Research International, Vol:2018,pp1-6. https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Pendahuluan
Di era baru yang menarik di bidang penelitian tentang GERD kemudian dibentuk untuk dapat
menjawab pertanyaan2 berikut :
About
3.Bagaimana membandingkan diagnosis dan tatalaksana LPR?
Refluks lambung ke saluran aerodigesstive bagian atas meskipun tdk ada gejala heartburn
dan regurgitas, apakah ini dapat mendefinisikan dari LPR.
Seperti yg dinyatakan dlm literatur ada perdebatan mengenai apakah menganggapnya
sebagai gejala GERD yg tdk khas/ etinitas penyakit yg berbeda dari LPR.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed
Research International, Vol:2018,pp1-6. https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Pendahuluan
LPR dan GERD dapat dibedakan: GERD memiliki typical symptom yg terjadi di
malam hari dan sering pada posisi terlentang + gejala klasik lain dari esofgitis yg
terdeteksi o/ endoskopi atau sistem pemantauan Ph yang menunjukan GERD.
About
Sebaliknya, diagnosis LPR a/ proses yg komplek dan diagnosisnya meliputi
hasil komulatif dari wawancara klinis dan investigasi dan bahkan metode
pengobatan yang menantang.
Berdasarkan riw.klinis LPR menunjukkan gejala yg ambigu seperti suara serak,
tenggorokkan kering dan sensasi globus.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed
Research International, Vol:2018,pp1-6. https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Pendahuluan
Dengan demikian penemuan prevalensi LPR yg tepat merupakan suatu
tantangan tersendiri bagi peneliti.
LPR awalnya dilaporkan o/ Cherry & Margues (1968) .
Hingga saat ini hubungan LPR dengan kondisi penyakit lainnya telah diakui.
About
Allergi Rhinitis (AR) a/ suatu proses inflamasi yg terjadi pd mukosa hidung yg
terpapar o/ alergen. Prevalensinya telah meningkat dan secara umum
WHO, melaporkan 40% dari populasi seluruh dunia memiliki satu atau lebih
kondisi alergi.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed
Research International, Vol:2018,pp1-6. https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Pendahuluan
Studi ekstensif mencoba memaparkan prevalensi dan faktor risiko AR,
namun tdk ada estimasi spesifik untuk AR diantara populasi dunia.
Ada satu penelitian yg melaporkan perkirakan prevalensi AR 21% dari
3.001 orang prancis. Survei menunjukan 10% dr 501 orang timur tengah
didiagnosis AR (Abdul, R, et.al 2012)
About
Kekhawatiran disuruh dunia datang bahwa AR a/faktor risiko umum bebrapa
organ saluran pernapasan lainnya. Manifes AR:Pruritus nasal, bersin, rhinore,
postnasaldrip, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, ,tengorokan kering, sensasi
globus & disfonia.
Karna itu, LPR & AR entah bagaimana saling terkait dalam hal presentasi
klinis selain itu ada kesenjangan dalam pengetahuan yg tersedia u/
mengidentifikasi hubungan dikeduanya.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed
Research International, Vol:2018,pp1-6. https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Metode penelitian
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Instrumen : SFAR Quesioner
Cingi, C, et.al, 2011. The Score For Allergic Rhinitis Study In Turkey. American Journal Of Rhinology & Allergy. Vol;25(5); pp:333-338
https://www.researchgate.net/publication/51879263
Hasil Penelitian
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Hasil statistik
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed
Research International, Vol:2018,pp1-6. https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Diskusi
• Krause, 2008 : mengusulkan bahwa kehadiran atau eksaserbasi dari
suatu proses penyakit di satu bagian jalan nafas kemungkinan akan
berefek pada seluruh sistem pernafasan lainnya secara bersamaan.
• Keller 1920 : melaporkan penelitian sehingga mendukung hipotesis
86% dr populasi pasien asma memiliki keluhan dibagian nasal yg
bersamaan.
• Pada penelitian Ayazi, et.al 2009 memaparkan beberapa tehnik
instrumental untuk menilai LPR yaitu gejala dan pH Orofaring 24H.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Diskusi
• Amin et.al 2009 didalam penelitiannya untuk menilai
LPR dengan biopsi tenggorokan pada responden dan
memeriksa dibawah mikroskop elektron u/ melihat
adakah DIS(dilatation intercellular space) di mukosa
oroparingeal amin menyimpulkan bahwa sensitif dan
spesifikasi dalam menilai LPR dengan menemukan DIS.
Namun, ada kesenjangan pada penelitian ini sebab
penerapan tehnik ini dalam populasi yg jumlah lebih besar
tidak layak. Amin menggunakan smua intrumen dalam
menilai LPR.
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Diskusi
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
Diskusi
Alharethy, et.al 2018, Correlation Between Allergic Rhinitis and Laringopharyngeal Reflux, Hindawi BioMed Research International, Vol:2018,pp1-6.
https://doi.org/10.1155/2018/2951928
ANY QUESTION?
DEFINISI
TEORI • LPR disease merujuk pada suatu reaksi peradangan mukosa
laring, faring dan organ pernafasan terkait lainnya, yang
disebabkan oleh refluks isi lambung ke dalam esofagus
(Salihefendic, et.al 2017 pp:215).
PERBEDAAN
• GERD : Gastroesofageal Reflux Disease : Sindrom refluks tipikal->
Heartburn, Regurgitasi. Gejalanya lebih sering pada malam hari.
• LPRD : Laryngopharyngeal Reflux Disease : sindrom ekstraesofageal :
dysponia, frequent troat cleaning and globus sensation.
DIAGNOSIS LPR
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik dan penunjang
TATALAKASANA
• Medikamentosa PPI (pompa proton inhibitor)
• Non medikamentosa
.Salihefendic, N, Zildzic, M, Cabric, E, 2017. Laryngopharyngeal Reflux Disease – LPRD. Professional Paper, Medical Article, Vol:71(3), pp:215-218
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5585794/
.Salihefendic, N, Zildzic, M, Cabric, E, 2017. Laryngopharyngeal Reflux Disease – LPRD. Professional Paper, Medical Article, Vol:71(3), pp:215-218
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5585794/
.Salihefendic, N, Zildzic, M, Cabric, E, 2017. Laryngopharyngeal Reflux Disease – LPRD. Professional Paper, Medical Article, Vol:71(3), pp:215-218
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5585794/