Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA KEHILANGAN
BERDUKA
MENJELANG AJAL

DIII-Keperawatan
StiKes Bakti Tunas Husada
PENGERTIAN
• Keadaan Terminal
Adalah suatu keadaan sakit dimana
menurut akal sehat tidak tidak ada harapan
lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan
sakit itu dapat disebabkan oleh suatu
penyakit atau suatu kecelakaan.

• Kematian
Adalah suatu pengalaman tersendiri,
dimana setiap individu akan mengalami
atau menghadapinya seorang diri, sesuatu
yang tidak dapat dihindari, dan merupakan
suatu kehilangan. Contoso
Pharmaceuticals
1. Penyakit
• Keganasan (karsinoma hati,
paru, mammae).
• Penyakit kronis, misalnya:
• CVD (cerebrovascular diseases)
• CRF (chronic renal failure (gagal
ginjal))
Penyebab
• Diabetes militus (ganggua)
• MCI (myocard infarct (gangguan
kematian:
kardiovaskuler) )
• COPD (chronic obstruction
pulmonary diseases)
2. Kecelakaan (hematoma epidural) Contoso
Pharmaceuticals

page 3
CIRI / TANDA KLIEN LANJUT USIA MENJELANG KEMATIAN

1. Gerakan dan pengindraan menghilang secara berangsur-angsur. Biasanya dimulai pada


anggota badan, khususnya kaki dan ujung kaki.
2. Gerak peristaltic usus menurun.
3. Tubuh klien lanjut usia tampak menggembung.
4. Badan dingin dan lembap, terutama pada kaki, tangan, dan ujung hidungnya.
5. Kulit tampak pucat, berwarna kebiruan / kelabu.
6. Denyut nadi mulai tidak teratur.
7. Nafas mendengkur berbunyi keras (stidor) yang disebabkan oleh adanya lender pada
saluran pernafasan yang tidak dapat dikeluarkan oleh klien lanjut usia.
8. Tekanan darah menurun.
9. Terjadi gangguan kesadaran (ingatan menjadi kabur).

(Keperawatan. Gerontik & geriatrik, H. wahjudi Nugroho, B. Sc.,SKM 2008)


Contoso
Pharmaceuticals

page 4
Tahap-tahap Menjelang Ajal

• Pada tahap ini klien


tidak siap menerima
keadaan yang Tahap pertama
sebenarnya terjadi penolakan(Denial)
dan menunjukkan
reaksi menolak.

Contoso
Pharmaceuticals

page 5
• Tahap ini ditandai oleh
rasa marah dan emosi
yang tidak terkendali. Tahap kedua
Sering kali klien lanjut
usia akan mencela setiap Marah (Anger)
orang dalam segala hal

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
Kemarahan biasanya Tahap ketiga (tawar-
mereda dank lien lanjut
usia dapat menimbulkan
menawar)
kesan dapat menerima
apa yang sedang terjadi
pada dirinya.Akan tetapi
pada tahap tawar-
menawar ini bnyak
orang cenderung untuk
menyelesaikan urusan
rumah tangga mereka Contoso
Pharmaceuticals

sebelum maut tiba page 7


Hal ini biasanya merupakan
saat yang menyedihkan
klien lanjut usia sedang
dalam suasana berkabung.
Tahap keempat Di masa lampau, ia sudah
(sedih/depresi) kehilangan orang yang
dicintai dan sekarang ia akan
kehilangan nyawanya
sendiri
Contoso
Pharmaceuticals

page 8
Tahap ini ditandai oleh
sikap menerima kematian.
Menjelang saat ini, klien
lanjut usia telah
Tahap kelima membereskan segala
(menerima/asertif) urusan yang belum selesai
dan mungkin dan mungkin
tidak ingin bicara lagi
karena sudah menyatakan
Contoso
segala sesuatunya Pharmaceuticals
ASUHAN KEPERAWATAN

Contoso
Pharmaceuticals
Pengkajian

Pengkajian pada klien dengan penyakit terminal,


menggunakan pendekatan holistik yaitu suatu pendekatan
yang menyeluruh terhadap klien bukan hanya pada
penyakit dan aspek pengobatan dan penyembuhan saja
akan tetapi juga aspek psikososial lainnya.

Contoso
Pharmaceuticals
1) Ansietas/ ketakutan individu , keluarga yang berhubungan
diperkirakan dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan
kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan kematian
dan efek negatif pada pada gaya hidup.
2) Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan
kematian yang dihadapi, penurunan fungsi perubahan
konsep diri dan menarik diri dari orang lain.
3) Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
gangguan kehidupan keluarga,takut akan hasil ( kematian )
dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat
perawatan ).
4) Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan
perpisahan dari system pendukung keagamaan, kurang
pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi
Contoso
Pharmaceuticals
ancaman kematian
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
Ansietas/ketakutan individu , Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu klien untuk 1. Ansietas cendrung untuk
keluarga yang berhubungan keperwatan diharapkan memperburuk masalah.
diperkirakan dengan situasi ansietas klien dapat teratasi mengurangi ansietasnya.
yang tidak dikenal, sifat dan dengan kriteria hasil: Menjebak klien pada
2. Kaji tingkat ansietas klien :
kondisi yang tidak dapat Klien tidak cemas lagi. lingkaran peningkatan ansietas
diperkirakan takut akan Klien memiliki suatu harapan rencanakan pernyuluhan
tegang, emosional dan nyeri
kematian dan efek negatif serta semangat hidup. bila tingkatnya rendah atau
pada pada gaya hidup. fisik
sedang
2. Beberapa rasa takut
3. Dorong keluarga dan
didasari oleh informasi
teman untuk
yang tidak akurat dan
mengungkapkan
dapat dihilangkan denga
ketakutan-ketakutan
memberikan informasi
mereka.
akurat. Klien dengan
4. Berika klien dan keluarga
ansietas berat atauparah
kesempatan dan penguatan Contoso
tidak menyerap pelajaran.
Pharmaceuticals
koping positif
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
3. Pengungkapan memungkinkan
untuk saling berbagi dan
memberiakn kesempatan untuk
memperbaiki konsep yang tidak
benar.
4. Menghargai klien untuk koping

efektif dapat menguatkan renson


koping positif yang akan datang

Contoso
Pharmaceuticals
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
Berduka yang Setelah dilakukan 1. Berikan kesempatan pada 1. Diskusi terbuka dan jujur
berhubungan penyakit tindakan keperawatan klien da keluarga untuk dapat membantu klien dan
terminal dan kematian berduka klien dapat mengungkapkan perasaan, anggota keluarga menerima
yang akan dihadapi teratasi dengan kriteria
didiskusikan kehilangan dan mengatasi situasi dan
penurunan fungsi, hasil:
perubahan konsep diri dan Klien penyakit terminal secara terbuka , dan gali respon mereka terhdap situasi
menarik diri dari orang lain merasa tenang makna pribadi dari tersebut.
menghadapi sakaratul kehilangan.jelaskan bahwa 2. Stategi koping fositif
maut. berduka adalah reaksi yang membantu penerimaan dan
umum` dan sehat. pemecahan masalah.
2. Berikan dorongan penggunaan 3. Memfokuskan pada atribut
strategi koping positif yang yang positif meningkatkan
terbukti yang memberikan penerimaan diri dan
keberhasilan pada masa lalu. penerimaan kematian yang
terjadi.
Contoso
Pharmaceuticals
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
3. Berikan dorongan pada klien untuk 4. Proses berduka, proses berkabung

mengekpresikan atribut diri yang positif adaptif tidak dapat dimulai sampai

4. Bantu klien mengatakan dan menerima kematian yang akan terjadi di terima
5. klien sakit terminal paling
kematian yang akan terjadi, jawab semua
menghargai tindakan keperawatan
pertanyaan dengan jujur.
missal: Membantu berdandan,
5. Tingkatkan harapan dengan perawatan
Mendukung fungsi kemandirian
penuh perhatian, menghilangkan ketidak
nyamanan dan dukungan

Contoso
Pharmaceuticals
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
Perubahan proses Setelah dilakukan tindakan 1. Luangkan waktu bersama 1. Kontak yang sering dan

keluarga yang keperawatan perubahan keluarga atau orang terdekat mengkomuikasikan sikap
klien dan tunjukkan pengertian perhatian dan peduli dapat
berhubunga dengan proses keluarga dapat
yang empati. membantu mengurangi
gangguan kehidupan tertasi dengan kriteria
2. Izinkan keluarga klien atau kecemasan dan
takut akan hasil ( hasil:
orang terdekat untuk meningkatkan
kematian ) dan Stress keluarga terhadap
mengekspresikan perasaan, pembelajaran.
lingkungannya penuh gangguan kehidupan klien ketakutan dan kekawatiran 2. Saling berbagi
stres ( tempat perawatan berkurang. 3. Anjurkan untuk sering memungkinkan perawat
) berkunjung dan berpartisipasi untuk mengintifikasi
dalam tindakan perawan. ketakutan dan
4. Konsul dengan atau berikan kekhawatiran kemudian
rujukan kesumber komunitas Contoso
merencanakan intervensi
Pharmaceuticals
dan sumber lainnya untuk mengatasinya.
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Kunjungan dan partisipasi yang sering
dapat meningakatkan interaksi keluarga
berkelanjutan.
2. Keluarga denagan masalah-masalh seperti
kebutuhan financial , koping yang tidak
berhasil atau konflik yang tidak selesai
memerlukan sumber-sumber tambahan
untuk membantu mempertahankankan
fungsi keluarga

Contoso
Pharmaceuticals
INTERVENSI (RENCANA KEPERAWATAN)
Dx. Keperwatan Tujuan Intervensi Rasional
Resiko terhadap distres Setelah dilakukan tindakan 1. Gali apakah klien 1. Bagi klien yang
menginginkan untuk mendapatkan nilai tinggi pada
spiritual yang berhubungan keperawatan resiko distress melaksanakan ritual do,a atau praktek spiritual
keagamaan atau spiritual yang lainnya , praktek ini dapat
dengan perpisahan dari spiritual dapat teratasi diinginkan bila yang memberi memberikan arti dan tujuan
kesemptan pada klien untuk dan dapat menjadi sumber
system pendukung dengan kriteria hasil:
melakukannya. kenyamanan dan kekuatan.
keagamaan, kurang prifasi Tidak terjadi distres 2. Ekspesikan pengertrian dan 2. Menunjukkan sikap tak
penerimaan anda tentang menilai dapat membantu
atau ketidak mampuan diri spiritual. pentingnya keyakinan dan mengurangi kesulitan klien
praktik religius atau spiritual dalam mengekspresikan
dalam menghadapi
klien. keyakinan dan prakteknya.
ancaman kematian 3. Berikan prifasi dan 3. Privasi dan ketenangan
ketenangan untuk ritual memberikan lingkungan yang
spiritual sesuai kebutuhan memudahkan refresi dan
klien dapat dilaksanakan. perenungan.
4. Bila anda menginginkan 4. Perawat meskipun yang
tawarkan untuk berdo’a tidak menganut agama atau
bersama klien lainnya atau keyakinan yang sama dengan
membaca buku ke agamaan
Contoso
klien dapat membantuPharmaceuticals
klien
memenuhi kebutuhan
spritualnya
Thank You

Contoso
Pharmaceuticals

page 20

Anda mungkin juga menyukai