CHF
Perceptor:
dr. Riana Handayani, Sp.JP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 15 April 2019
• Keluhan Utama :
– Sesak nafas sejak kurang lebih 2 minggu SMRS
• Keluhan Tambahan :
– Batuk, nyeri dada kiri, bengkak pada kaki dan perut sejak 2
minggu SMRS
• Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Sesak nafas dirasakan memeberat sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Sesak nafas dideskripsikan sebagai
kesulitan untuk menarik nafas dan membuang nafas. Sesak nafas
dirasakan memberat pada malam hari. Os mengatakan sesak nafas
memberat pada posisi berbaring dan berkurang pada posisi duduk.
Os menyangkal adanya bunyi saat mengalami sesak nafas.
Os juga mengeluhkan adanya nyeri dada kiri yang sering muncul
tiba-tiba. Nyeri dada dirasakan menjalar dari sebelah kiri ke dada
kanan, rahang dan lengan kiri. Terkadang os merasakan dada
seperti terhimpit benda dan juga terbakar. Os mengatakan nyeri
dada muncul saat sedang istirahat dan juga saat bekerja.
• Riwayat Penyakit Sekarang (lanj.)
Os juga mengeluhkan perut dan kedua kaki yang membengkak.
Keluhan ini dirasakan sejak kurang lebih 2 minggu SMRS. Os mengatakan
kedua kaki dan perut membengkak secara perlahan. Os menyangkal
adanya rasa panas yang dirasakan pada bagian yang membengkak. Selain
itu, Os juga mengeluhkan adanya batuk kering sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan batuk kering dirasakan setiap hari. Os menyangkal menderita flu
sebelumnya. Os mengatakan batuk berkurang apabila os mengkonsumsi
air hangat.
Os memiliki riwayat penyakit jantung sejak awal tahun 2019. Os
mengaku sering memeriksakan keadaan jantungnya. Os memiliki riwayat
hipertensi sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Os mengaku
mengkonsumsi rokok sejak SD dan berhentu 1 bulan yang lalu. Os
mengatakan menyukai makanan yang digoreng dan jarang berolahraga.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Os mengatakan mengalami riwayat penyakit dengan gejala yang
dikeluhkan seperti sekarang. Os menyangkal memiliki riwayat penyakit ginjal
dan kencing manis, Os mengatakan bahwa dia memiliki riwayat penyakit maag
(+), jantung(+), hipertensi (+) dan influenza (+).
• Riwayat Personal
OS sangat menyukai makanan yang diolah dengan digoreng. Os
menyatakan dirinya makan dengan teratur sebelum sakit, namun jarang
berolahraga. Os mengakui mengkonsumsi rokok sejak SD dan berhenti 1 bulan
yang lalu. Os menyangkal pernah mengkonsumsi alcohol dan obat terlarang.
Anamnesis Sistem
ANAMNESIS
Kulit : Keringat Malam (+)
Kepala : Sakit Kepala (+)
Mata : (-)
Telinga : (-)
Hidung : (-)
Mulut : (-)
Tenggorokan : (-)
Leher : (-)
Dada : Nyeri dada kiri (+), Berdebar (+), Sesak nafas (+), Batuk (+)
Abdomen : (-)
Saluran Kemih : (-)
Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
Tempat Lahir : Dukun
Imunisasi : (-)
Riwayat Makan :
• Frekuensi • 3x/hari
• Jumlah • 3 porsi/hari
• Variasi • 3 macam/hari
• Nafsu Makan • Baik
Pendidikan : SLTP
Kesulitan : (-)
Pemeriksaan Fisik
Tinggi badan : 158 cm Sianosis : Bibir
Berat badan : 70 Kg Edema umum : Ada
Tekanan darah : 160/80 mmHg Habitus : Normohabitus
Nadi : 93 x/m Cara berjalan : Normal
Suhu : 36,3 C Mobilitas : Aktif
Pernafasan : 24 x/m
Kesadaran : Compos mentis
Status Generalis
1. KULIT
Warna : normal Efloresensi : normal
Jaringan Parut : normal Pigmentasi : normal
Rambut : normal Pembuluh darah : normal
Suhu Raba : normal Lembab/kering : lembab
Keringat : normal Turgor : normal
Lapisan Lemak : normal Ikterus : normal
Lain-lain : Edema : ada
Status Generalis
2. KELENJAR GETAH BENING
Submandibula : normal Leher : normal
Supraklavikula : normal Ketiak : normal
Lipat Paha : normal Pembuluh darah : normal
3. KEPALA
Ekspresi Wajah : normal Simetri Muka : normal
Rambur : normal Pembuluh darah : normal
temporal
Status Generalis
4. MATA
Exophtalmus : tidak ada Enophtalmus : tidak ada
Kelopak : normal Lensa : normal
Konjungtiva : normal Visus : normal
Sklera : normal Gerakan Mata : lembab
Lapangan : normal Tekanan Bola Mata : normal
Penglihatan
Deviatio : tidak ada Nystagmus : tidak ada
Konjungae
Status Generalis
5. TELINGA
Tuli : tidak ada Selaput : normal
Pendengaran
Lubang : normal Penyumbatan : tidak ada
Serumen : normal Perdarahan : tidak ada
Cairan : normal
6. MULUT
Bibir : normal Tonsil : normal
Langit-langit : normal Bau Pernafasan : tidak ada
Gigi geligi : normal Trismus : tidak ada
Faring : normal Lidah : normal
Selaput Lendir : normal
Status Generalis
7. LEHER
Tekanan JVP : 5 + 4 cm
Kelenjar Tiroid : normal
Kelenjar Limfe : normal
8. DADA
Bentuk : normal
Pembuluh darah : normal
Buah dada : normal
PF Paru-paru
• Kutil (+) hemithoraks sinistra, Pergerakan hemithoraks kanan dan
kiri simetris (+), Fremitus taktil hemithoraks kanan dan kiri
simetris(+), Sonor (+), suara nafas vesikuler, ronkhi (+/+)
PF Jantung
• Inspeksi : Lesi (-) Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC VI Linea Midclavicula sinistra
• Perkusi :
– Batas Jantung kanan : SIC V Linea Parasternalis dextra
– Batas Jantung kiri : SIC VI Linea Midclavicula sinistra
• Auskultasi : BJ I dan II normal
PF Abdomen
• Inspeksi : Lesi (-), Cembung (+), ascites(+)
• Palpasi : Nyeri tekan pada region epgastrica
– Hati : Hepar tidak teraba
– Limpa : Limpa tidak teraba
– Ginjal : nyeri ketok (-/-)
• Perkusi : Timpani (+), redup (+)
• Auskultasi : Bu (+)
• Refleks dinding perut : Tugor < 3 detik
Status Kejiwaan
Tingkah Laku : Wajar/Tenang
Alam Perasaan : Biasa
Proses piker: Wajar
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
– Kesimpulan:
• Extreme Axis Deviaton
• LBBB
• STEMI Septal-anterior
• Susp. Hiperkalemia
Ringkasan :
Os datang dengan keluhan sesak nafas sejak kurang lebih 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Os juga mengeluhkan batuk kering, nyeri dad kiri
yang menjalar ke lengan kiri dan dada kanan, nyeri dada seperti terhimpit, dan
pembengkakakn pada perut dan kedua kaki.
Pada pemeriksaan TTV didapatkan keadaan umum sakit ringan, kesadaran
Compos mentis, TD 160/80 mmHg, Nadi 93x/menit, pernafasan regular
24x/menit, suhu 36,3C dan saturasi oksigen 97%.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan rhonki pada auskultasi paru, nyeri
tekan epigastrica,ascites (+) dan edema pada kedua tungkai.
Pada pemeriksaan penunjang, didapatkan hasil Bilirubin Total 2,6 mg/dL,
Bilirubin Direk 0,8 mg/dL, Bil. Indirek 1,8 mg/dL, GDS 180 mg/dL, Ureum 65
mg/dL, Creatinin 1,23 mg/dL, Natrium 131 mmol/L, Kalium 3,1 mmol/L,
Calsium 7,4 mg/dL dan Chlorida 101 mmol/L
Masalah 1 :
CHF
1. Atas dasar :
– Anamnesis : Os mengeluhkan sesak nafas (+) nyeri dada kiri menjalar (+),
ortopneu (+), PND (+), Riwayat hipertensi menahun
– Pemeriksaan fisik : TD: 160/80 mmHg, Edema tungkai (+) ascites (+)
2. Dipikirkan :
– CHF
– Hipertensi Heart Disease
3. Rencana diagnosis : CK-MB, CK-Nac, Troponin, Ekg serial, Rontgen Thoraks, Echo
4. Rencana terapi :
– Furosemid 2 ampl/hari, Ramipril, ISDN, CPG, Statin, Digoxin
Masalah 2 :
Hipertensi
1. Atas dasar :
– Anamnesis : Riwayat hipertensi menahun, batuk kering (+)
– Pemeriksaan fisik : TD: 160/80 mmHg
2. Dipikirkan :
– Hipertensi
3. Rencana diagnosis : TD/hari
4. Rencana terapi :
– Amlodipin 10 mg, 1x1
– Candesartan 8mg, 1x1
Definisi
Chronic Heart Failure
FAKTOR SISTEMIK
Faktor :
• Meningkatnya laju metabolisme (misal: demam)
06 • Hipoksia dan anemia meningkatkan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan ok
sigen dan menurunkan suplai oksigen ke jantung.
• Asidosis respiratorik/metabolik dan abnormalitas elektrolit menurunkan kontraktili
tas jantung.
Patofisiologi
GEJALA PARU
01 Dyspnea, orthopnea dan paroxysmal
GEJALA SISTEMIK
02 Lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah,
asites, hepatomegali, dan edema perifer.
Klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association (NYHA) terbagi
dalam 4 kelas yaitu:
NYHA I
01 Timbul sesak pada aktifitas fisik berat
NYHA II
02 Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang
NYHA III
03 Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan
NYHA IV
04 Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan atau
istirahat
Klasifikasi
Chronic Heart Failure
Klasifikasi Berdasarkan Kelainan Struktural Jantung Klasifikasi Berdasarkan Kapsitas Fungsional (NYHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik.
jantung. Tidak terdapat gangguan struktural atau Aktifitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan,
fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala palpitasi atau sesak nafas
Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan
berhubungan dengan perkembangan gagal jantung, tidak saat istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari
terdapat tanda atau gejala menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
Kelas III
Stadium C
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat
Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan
keluhan saat istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan
penyakit struktural jantung yang mendasari
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan.
jantung yang sangat bermakna saat istrahat walaupun Terdapat gejala saat istrahat. Keluhan meningkat saat
sudah mendapat terapi medis maksimal (refrakter) melakukan aktifitas
Skema
Diagnostik
Elektrokardiogram (EKG)
Chronic Heart Failure
TROMBOEMBOLI
ATRIUM FIBRILASI
01 Resiko terjadinya bekuan pada vena 02
KEGAGALAN POMPA
PROGRESIF
karena penggunaan diuretik
03 dengan dosis tinggi. 04 ARITMIA VENTRIKEL
Penatalaksanaan
Chronic Heart Failure
Latihan Fisik
• Latihan fisik direkomendasikan kepada semua pasien gagal jantung kronik stabil.
06 • Program latihan fisik memberikan efek yang sama baik dikerjakan di rumah sakit
atau di rumah