Anda di halaman 1dari 31

LATAR BELAKANG

Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan
angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6
perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1
dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.
(kemkes.go.id.2019)

INDONESIA

Kanker payudara
42,1 per 100.000
penduduk dengan
rata-rata kematian
17 per 100.000
penduduk.
PENGERTIAN PAYUDARA
Payudara merupakan bagian dari sistem reproduksi yakni kelenjar kulit dan
dalam hidup ini mengambil posisi yang begitu penting. Kelenjar ini tumbuh
besar sebagai kelenjar susu yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron. Terletak di bawah kulit dan di atas otot dada. Payudara dewasa
beratnya kira-kira 200 gr, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan. Pada
waktu hamil, payudara membesar, mencapai 600 gr dan pada ibu menyusui
mencapai 800 gr (Ariani, 2015).
ANATOMI MAMAE
PENGRTIAN KANKER
• Penyakit kanker menurut Sunaryati merupakan
penyakit yang ditandai pembelahan sel tidak
terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut
menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan
pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke
tempat yang jauh (metastasis) (Sumaryati, 2011)
• Kanker payudara adalah keganasan pada payudara
yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar,
serta jaringan penunjang payudara, namun tidak
termasuk kulit payudara (Depkes RI, 2014).
ETIOLOGI, menurut Di Sibio A,
2016
• Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti.
• Penyebab kanker payudara yang diperkirakan mempunyai
pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah
riwayat keluarga, hormonal, dan faktor lain yang bersifat
eksogen
• Hanya 5-10 persen dari semua kanker payudara
disebabkan oleh mutasi genetik.
FAKTOR RESIKO, (Kemenkes, 2018)

• Jenis Kelamin, usia > 50 tahun


• Riwayat keluarga dan genetik
• Riwayat penyakit payudara sebelumnya
• Riwayat menstruasi dini (< 12 tahun) atau
menarche lambat (> 55 tahun)
• Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan
tidak menyusui)
• Hormonal
• Obesitas
• Konsumsi alkohol
• Riwayat radiasi dinding dada
• Faktor lingkungan
MANIFESTASI KLINIS
(Wiknjosastro, Abdul, dan Trijatmo, 2009).

1. Benjolan payudara yang dapat diraba, rasa sakit


2. Tanda yang mungkin muncul pada stadium dini adalah
3. Teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri (Wiknjosastro, Abdul,dan
Trijatmo, 2009).
4. Keluar cairan dari putting susu
5. Timbulnya kelainan kulit
6. Pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda metastasis jauh.

Gejala penyakit ini sering tidak diperhatikan:


(Savitri, Astrid, dkk, 2015).
1. Munculnya benjolan tidak normal
2. Pembengkakan
3. Rasa nyeri di bagian puting
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
5. Keluar cairan aneh di puting
6. Putih tenggelam (nipple retraction)
• Pemeriksaan fisik :inspeksi ataupun palpasi untuk
• Pemeriksaan Penunjang: termografi, ultrasonografi
• pemeriksaan histopatologis untuk mendiagnosis secara pasti penderita kanker
payudara.
• Pemeriksaan Tumor marker (CA 15-3)
• Mammografi
KLASIFIKASI

Berdasarkan WHO Histological Classification of


Breast Tumor (sifat serangannya), kanker
payudara diklasifikasikan sebagai berikut
(Rahmadani, Winda, 2015)
1. Non - Invasif Karsinoma
2. Invasif Karsinoma
3. Invasif Duktal Karsinoma
4. Invasif Lobular Karsinoma
PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan kanker payudara berdasarkan stadium kanker payudara adalah
sebagai berikut (Saryono, dkk. 2008):
 Stadium I,II,II awal (stadium operable) : sifat pengobatannya kuratif
 Stadium I,II pengobatan : radikal mastektomi atau modified radikal mastektomi
dengan atau tanpa radiasidan sitostatika ajuvan
 Stadium IIIA : simple mastektomi dengan radiasi dengan sitostatika ajuvan
 Stadium IIIBdan IV : sifat pengobatan : paliatif
PROGNOSIS KANKER PAYUDARA

1. Stadium 0 (kanker in situ ) : 10 tahun dengan


harapan hidup 98%
2. Stadium I : 5 tahun dengan harapan hidup 85%
3. Stadium II : 5 tahun dengan harapan hidup 60-
70%
4. Stadium III : 5 tahun dengan harapan hidup 30-
50%
5. Stadium IV : 5 tahun dengan harapan hidup 5%
KOMPLIKASI
Organ Yang Terkena Efek Kanker Penyebab

• Sindroma Paraneoplastik, (Ambarsari,1998)


Otak, Saraf & Otot Kelainan neurologis, nyeri, otot, kelemahan Kanker Paru-paru

Darah & jaringan Anemia, jumlah trombosit yang tinggi, Semua Kanker
pembentuk darah jumlah sel darah putih yang tinggi,
pembekuan yang menyebar luas dalam
pembuluh darah, mudah memar, jumlah
trombosit sedikit.
Ginjal Glomerulonefritis membranous akibat Kanker usus besar atau indung
adanya antibody dalam aliran darah telur, limfoma, penyakit Hodgkin,
leukimia
Tulang Ujung jari tangan membengkak (clubbing) Kanker paru-paru atau kankter
metstase dari berbagai kanker
Kulit Sejumlah lesi kulit, sering berupa pewarnaan Kanker saluran pencernaan atau
kulit (mis. Akantosis nigrikans) hati , limfoma, melanoma

Seluruh tubuh Deman Leukimia, limfoma, penyakit Hodgi,


kanker ginjal atau hati
DEFINISI MASTECTOMY

Suatu tindakan pembedahan onkologis pada


keganasan payudara yaitu pengangkatan seluruh
payudara yang meliputi seluruh stroma,
parenkim payudara, areola, nipple, serta kulit
diatas tumornya. (johns hopkins medicine.2010)
KLASIFIKASI MASTECTOMY
Menurut Johns Hopkins Medicine, 2005. Mastektomi di klasifikasikan,menjadi :
1. Mastektomi sederhana / total : seluruh payudara diangkat, tetapi tidak
termasuk kelenjar limfe aksila dan otot pektoralis.

2. Radikal Mastktomi : mengangkat seluruh jaringan


payudara termasuk puting,kulit bagian atas payudara,
otot bagian di bawah sekaligus kelenjar getah bening.

3. Matektomi radikal modifikasi: operasi ini


melibatkan pengangkatan seluruh payudara serta
beberapa kelenjar getah bening dibawah lengan
tetapi tetap mempertahankan otot pektoralis mayor
dan minor.
INDIKASI & KONTRA INDIKASI

INDIKASI
1. Kanker payudara stadium awal (I,II)
2. Kanker payudara stadium lanjut dengan
persyaratan tertentu
3. Keganasan jaringan lunak pada payudara

KONTRA INDIKASI

1. Tumor melekat didinding dada


2. Edema lengan
3. Mastitis inflamator
KOMPLIKASI MASTEKTOMI
Menurut Johns Hopkins Medicine, 2005. Komplikasi mastektomi yang mungkin
terjadi,meliputi:
• Nyeri payudara
• Pembengkakan payudara sementara
• Kulit mengeras akibat jaringan parut yang terbentuk di lokasi sayatan
• Infeksi luka atau perdarahan
• Pembengkakan lengan akibat pengangkatan kelenjar getah bening (limfedema)
• Gatal, kesemutan, tekanan, dan berdenyut-denyut
Komplikasi potensial lain dari mastektomi adalah efek psikologis. Beberapa pasien
mungkin merasa sedih karena kehilangan satu atau kedua payudaranya, sementara
yang lainnya mungkin mengalami depresi atau kecemasan setelah operasi.
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A
Tanggal Lahir : 03 Juli 1967
Usia : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Keluhan utama:
Nomor MR : 00-85-26-49 klien mengatakan nyeri area
Diagnosa Medis : CA Mamae Dx payudara yagn terdapat benjolan,
Tindakan Operasi : Mastectomi Dx nyeridirasakan setiap waktu, nyeri
Tgl Operasi : 25 Apri 2019 dirasakan seperti ditusuk-tusuk,
Dokter operato : dr. Taufik.,Sp.B skala nyeri 5/2 (0-10), nyeri
Dokter anastesi : dr. Monik., Sp.An dirasakan dengan durasi tidak
Assisten : Sr. Mega menentu
Perawat Scrube : Br. Rizki
Perawat Sirkulasi : Sr. Ninsi & sr. Eva
Jenis Anestesi : General Anestesi
Posisi selama operasi : Supine
Gambaran Anamnesa

 Pasien MRS menguluh nyeri diarea payudara kanan, nyeri dirasakans seperti ditusuk-tusuk, klien juga mengatakan
tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan dirinya, klien pernah operasi biopsi mamae kanan
pada tahun 2018, dan klien sudah mendapatkan penjelasan untuk kemungkinan dari penyakit yang dideritanya dan
tindakan operasi yagn akan dilakukan. Dari penjelasan itu klien mengatakan takut, takut operasinya gagal dan klien
tidak bisa sembuh dari penyakitnya, namun klien mengatakan yang paling menganggu sekarang adalah nyeri yang
dirasakan dipayudara kanannya
 Pemeriksaan Fisik: terdapat benjolan >5 Cm di mamae dx, nyeri saat dipalpasi, terdapat kemerahan
 TTV
 TD: 130/80 mmHg
 N: 96 x/menit
 R: 22x/menit
 S: 36
 Nutrisi : tidak ada keluhan
 Aktifitas Fungsional : mandiri
 Personal Hygiene : mandi 2 kali sehari
 Pola tidur dan istirahat : normal
 Eliminasi : normal
 Status mental : orientasi baik
 Bio-Psiko-Sosial-Ekonomi-Spritual
Selama pasien dirawat respon emosi tenang, berinteraksi baik kepada petugas kesehatan, kebutuhan hidup pasien
cukup, pasien selalu taat ibadah.
Hasil Lab
SIGN IN
1. IPSG 1 Identifikasi Pasien
2. Memastikan Informed consent bedah dan anestesi sudah di tanda tangani
3. Evaluasi Pra anestesi dilampirkan
4. Site Marking : Mamae Dx
5. Pengkajian Riwayat Alergi : Tidak ada
6. Pengkajian Resiko gangguan jalan nafas : tidak ada
7. Resiko Kehilangan darah : Tidak ada Persedian darah yang sudah di
Crossmatch
8. Implant : tidak menggunakan
PERSIAPAN PERSONEL

1. PERSIAPAN LINGKUNGAN KAMAR OPERASI


• Lampu operasi, mesin ESU, tabung suction siap digunakan
• Persiapan anastesi lengkap dan berfungsi serta obat anastesi
siap
• Meja operasi dan aksesoris serta mesin penghangat pasien
siap
• Meja mayo, meja linen, meja consumable

2. PERSIAPAN APD
• Topi dan masker scrub
• Gogel, apron, sepatu bout
• Lepas perhiasan, kuku pendek

3. SCRUBBING
4. GOWNING with masker
5. GLOVING
Cosumeble &
Instrumen

Conecting Suction
Lap Sponge/
Pencil Big Gauze
diatermi

Mersilk
2/0

Vicril 2/o Tup

X-ray gauze
Draping
Mastectomy Modified
Radical Patient
Education Medical
Videos.mp4
Asuhan keperawatan
Analisa data.docx
PEMBAHASAN

Pada pembahasan kali ini, penulis akan membahas tentang terdapat kesaam anatara
teori dengan kasus yang terjadi dilapangan. Pada kasus Ny. A terdapat benjolan diarea
Mamae Dx yang lebih dari 5 Cm, terasanyeri yang sudah mengganggu aktivitas, dan
memilih tindakan operas mastektomie untuk mengatasi nyerinya. Dan tidak semua yang
terdapat pada kasus Ny. A juga terdapat pada teori, karena pada Ny. A tidak ditemukan
keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan Ny. A. jadi CA mame yagn di
diretita Ny. A bukan dari genetik.
DAFTAR PUSTAKA

Di Sibio A, Abriata G, Buffa R, Viniegra M Forman D, Sierra MS (2016). Etiology of breast cancer(C50) in Central and South
America. In: Cancer in Central and South America. Lyon: InternationalAgency for Research on Cancer. Diakses dari:
http://www-dep.iarc.fr/CSU_resources.htm,tanggal 1 Mei 2019

Ahram effendi, asri (2012). PENGARUH KEMOTERAPI TERHADAP KADAR CA 15-3 DAN CEA DALAM DARAH PENDERITA
KANKER PAYUDARA STADIUM LANJUT : The Effect of Chemotherapy on CA 15-3 and CEA Levels in Advanced Breast
Cancer Patients,Makasar. bagian ilmu bedah fakultas kedokteran Universitas Hasanudin,

PPK Payudara ( 2018). Diakses dari file:///C:/Users/User/Downloads/PPKPayudara%20(3).pdf pada tanggal 1 Mei 2019
Berman, A., Snyder. S, & fradsen, G (2016). Kozier & Erb’s Fudamentals of Nursing. USA: Pearson Education

Anda mungkin juga menyukai