Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1 BIOTEKNOLOGI

KELAS B
SI FARMASI 016


ANGGOTA

ANDHIKA R.PRATAMA ARIANA ASMIAH METURAN DWI NINING A. NUR ARFIYANA M.


(16 3145 201 042) (16 3145 201 043) (16 3145 201 045) (16 3145 201 053) (16 3145 201 144)
KULTUR JARINGAN
“ Kultur Jaringan Beberapa
Kultivar Buah Pisang (Musa
paradisiaca L)dengan Pemberian
Campuran Naa dan Kinetin”
Kultur jaringan atau kultur in vitro atau tissue
culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi sel,
jaringan, dan organ kemudian menumbuhkan bagian tersebut
pada media buatan yang mengandung kaya nutrisi dan zat
pengatur tumbuh pada kondisi aseptik, sehingga bagian-
bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan berenegerasi
menjadi tumbuhan sempurna kembali(Oratmangun dkk, 2017).
Keuntungan pengadaan bibit melalui kultur jaringan antara lain dapat
diperoleh bahan tanaman yang unggul dalam jumlah banyak dan seragam, selain
itu dapat diperoleh biakan steril (mother stock) sehingga dapat digunakan
sebagai bahan untuk perbanyakan selanjutnya. Untuk mendapatkan hasil yang
optimum maka penggunaan media dasar dan zat pengatur tumbuh yang tepat
merupakan faktor yang penting(Lestari, 2011).

Kendala pengadaan bibit unggul secara konvensional adalah sulit


mendapatkan bibit yang berkualitas dalam jumlah besar dalam waktu yang
singkat. Salah satu keunggulan perbanyakan tanaman melalui teknik kultur
jaringan adalah sangat dimungkinkan mendapatkan bahan tanam dalam jumlah
besar dalam waktu singkat.
Untuk pembuatan media, senyawa makronutrient, myo-inositol dan sukrosa ditimbang
dan dilarutkan ke dalam erlenmeyer. Kemudian ditambahkan larutan mikronutrient,
vitamin, dan Fe. Na-EDTA. Tambahkan agar dan panaskan di atas hot plate dengan
Pembuatan media dibantu magnetic stirer sebagai pengaduk sampai larutan jernih dan mendidih.
Media dimasukkan ke dalam botol-botol kultur, mulut botol ditutup aluminium foil
dan dilapisi kertas kemudian diikat dengan gelang karet lalu disterilkan.

Jantung pisang tersebut terlebih dahulu dibuang 2 kelopak beserta jari bunganya,
kemudian disemprot dengan alkohol 95 % dan dibuang kembali 1 kelopak juga beserta
Sterilisasi eksplan
jari bunganya, lalu dibawa ke Laminar Air Flow (LAF) dan disemprot dengan alkohol
95 % dan dilepas kelopaknya.

Eksplan yang sudah steril diambil dan ditanam pada media. Kemudian diinkubasi
dalam ruang kultur untuk induksi kalus. Hasil inokulasi dikeluarkan dari laminar
Inokulasi eksplan
dan ditempatkan dalam ruang inkubasi, suhu ruangan diatur sekitar 25°C dan
pada media pencahayaan yang cukup dan diberi label pada pekerjaan yaitu waktu dikultur,
jenis media, dan jenis eksplan.

Anda mungkin juga menyukai