Anda di halaman 1dari 22

Persetasi Pengantar Asuhan

Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL


PERUBAHAN FISIOLOGIS KEHAMILAN PADA
SISTEM PERKEMIHAN DAN PENCERNAAN
PADA TRIMESTER 1-3

Disusun oleh :

Kelompok 3 :

1. Hanifah Aprilia (161010300099)


2. Krisna Wanti Kusuma (161010300121)
3. Nuryanah (161010300113)
Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Manuaba, 1998).

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi


sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir.
PERUBAHAN SISTEM
PERKEMIHAN PADA IBU HAMIL
1. Trimester I
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kencing
tertekan sehingga sering timbul rasa ingin kencing. Pada
kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.
Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal
meningkat pada saat kehamilan. Ginjal akan
mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi
tubuh yang meningkat dan juga mengekskresi produk
sampah janin.

Perubahan fungsi ginjal selama kehamilan


dipengaruhi oleh hormon maternal dan plasenta. Fungsi
ginjal juga berubah karena adanya hormon kehamilan,
peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas fisik
dan asupan makanan.
Lanjutan…
Pada kehamilan filtrasi glomerulus juga meningkat
sekitar 50% dari awal kehamilan yang relatif tinggi
sampai aterm dan akan kembali normal pada 20
minggu postpartum.

Glukosuria pada kehamilan juga tidak selamanya


abnormal, hal ini berhubungan dengan peningkatan
kortikosteroid. Bila sering terjadi harus diwaspadai
karena dapat terjadi diabetes mellitus. Peningkatan
glukosa ini dapat mempermudah terjadinya infeksi
pada saluran perkemihan. Protein urine secara normal
diekskresikan 200-300 mg/hari, bila melebihi 300
mg/hari maka harus diwaspadai akan terjadinya
komplikasi.
2. Trimester II

Pada trimeser kedua, Kandung kencing tertekan


oleh uterus yang membesar akan mulai berkurang,
karena ureter pada fase ini mulai keluar dari uterus.
Kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari
panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang
sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah
atas.

Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih


sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama,
pembesaran uterus menekan kandung kemih sehingga
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine.
3. Trimester III
Pada Trimester III, kepala janin sudah mulai turun
ke pintu atas panggul. Maka keluhan sering kencing
bagi ibu hamil akan sering timbul, karena kandung
kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga
terjadi hemodilusi yang menyebabkan metabolisme
air menjadi lancar.

Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan


dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri,
karena pergeseran uterus yang berat ke kanan, akibat
terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu
menampung urine dalam volume yang lebih besar dan
juga memperlambat laju aliran urine
PERUBAHAN SISTEM
PENCERNAAN PADA IBU HAMIL
Definisi Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam
yang menerima makanan lalu mencernanya menjadi
energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu
dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.

Selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu seperti


vitamin dan mineral akan meningkat. Nafsu makan ibu
juga meningkat sehingga intake makanan juga pasti
meningkat. Beberapa wanita hamil akan juga mengalami
penurunan nafsu makan atau mengalami mual dan
muntah. Gejala tersebut mungkin berhubungan dengan
peningkatan hormone Human Chorionic Gonadotrophin
(HCG).
Perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi saat hamil :
A. Kavitas Mulut (Oral Cavity)

Salivasi akan meningkat akibat gangguan menelan yang


berhubungan dengan mual muntah yang terjadi pada awal
kehamilan. Adanya pengeroposan gigi selama kehamilan bukan
terjadi karena kurangnya kalsium dalam gigi namun
pengeroposan gigi terjadi akibat penurunan pH mulut selama
kehamilan.

Dentalcalciumis pada gigi bersifat stabil dan tidak berkurang


selama kehamilan seperti halnya kalsium tulang. Hipertrophi
dan gusi yang rapuh dapat terjadi akibat peningkatan hormon
estrogen. Defisiensi vitamin C juga dapat mengakibatkan gusi
bengkak dan mudah berdarah. Keadaan gusi dapat kembali
normal pada awal masa puerpurium.
B. Motilitas Gastrointestinal

Selama kehamilan motilitas gastrointestinal


mengalami penurunan akibat peningkatan hormon
progesteron yang dapat menurunkan produksi
motilin, yaitu suatu peptida yang dapat menstimulasi
pergerakan otot usus.

Waktu transit, makanan melewati gastrointestinal


akan melambat/lebih lama dibanding pada wanita
yang tidak hamil. Hal tersebut menyebabkan
peningkatan penyerapan air dan sodium diusus besar
yang mengakibatkan konstipasi.
C. Lambung dan Esofagus
Pada lambung asam hidroklorik meningkat
terutama pada trimester pertama kehamilan. Produksi
hormon gastrin yang meningkat secara signifikan
mengakibatkan peningkatan volume lambung dan
penurunan pH lambung. Produksi gastrik yang berupa
mukus dapat mengalami peningkatan.

Peristaltik pada esofagus juga menurun, sehingga


menyebabkan refluks gastrik akibat dari lamanya
waktu pengosongan lambung dan dilatasi atau
relaksasi cardiac sphincter. Gastric reflux banyak
terjadi pada kehamilan lanjut karena elevasi lambung
akibat pembesaran uterus.
D. Usus besar, usus kecil dan Appendik

Usus besar dan kecil akan bergeser keatas dan


lateral, apendik bergeser secara superior Lateral
pada ruang panggul. Posisi organ-organ akan
tersebut kembali normal pada awal puerpurium.

Pada umumnya motilitas akan mengalami


penurunan seperti halnya tonus gastrointestinal
yang mengalami penurunan.
E. Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu akan mengalami perubahan
selama kehamilan karena hipotonia pada otot dinding
kandung empedu. Waktu pengosongan akan lebih lambat
dan inkomplit. Empedu yang mengalami penebalan dan
empedu yang stasis menyebabkan formasi batu empedu.

F. Liver
Pada Liver tidak terjadi perubahan morfologi selama
kehamilan normal, namun fungsi hati juga mengalami
penurunan. Aktifitas serum alkalin fosfatase mengalami
gangguan yang mungkin disebabkan karena peningkatan
isoenzim alkalin fosfatase plasenta. Penurunan rasio
albumin/globulin terjadi selama kehamilan merupakan
suatu keadaan yang normal.
KELAINAN – KELAINAN SYSTEM
PENCERNAAN SAAT HAMIL
1. Hiperemesis Gravidarum
Muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai kehamilan 20
minggu. Keluhan muntah yang hebat dapat mempengaruhi keadaan
umum, mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,
dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin seperti gejala penyakit
apendisistis, pyelititis dsb. Hiperemesis gravidarum di bedakan atas
3 tingkatan, yaitu:

1) Tingkat I
Muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan
empedu dan yang terakhir keluar darah.

2) Tingkat II
Gejala lebih berat segala yang dimakan atau diminum akan
dimuntahkan dan disertai haus hebat.

3) Tingkat III
Pada kondisi ini jarang terjadi, yang mulai terjadi gangguan
kesadaran, muntah berkurang atau berhenti tetapi dapat terjadi
Ikterus, Sianosis, gangguan jantung, bilirubin dan protein urea.
2. Ulkus Peptikum
Suatu keadaan adanya borok pada esophagus, lambung
atau duodenum. Keadaan ini disebabkan oleh adanya
peningkatan sekresi asam lambung dan pepsin dan di jumpai
adanya bakteri Helikobakter pilori
.
3. Inflammantory Bowel Disease
Menggambarkan penyakit Crohn dan colitis ulcerative.
Penyakit crohn adalah suatu penyakit kronik yang melibatkan
usus besar. Kolitis ulserativa juga penyakit kronik yang
melibatkan kolon dan rectum

Gejala klinik penyakit crohn adalah nyeri abdominal, diare,


dan mungkin terdapat anemia dan penurunan BB, melena,
fistula, atau sepsis perianal. Sementara itu, gejala klinik kolitis
ulserativa sering dijumpai diare dan aliran mucus dan darah
pada rectum.
4. Kolestasis Obstetrik
Berkurangnya atau terhentinya aliran empedu. Air
kemih menjadi berwarna gelap akibat dari bilirubin yang
berlebih di dalam kulit dan air kemih. Tinja tampak pucat
karena kurangnya billirubin dalam usus. Tinja juga bisa
mengandung terlalu banyak lemak karena dalam usus
tidak terdapat empedu untuk membantu mencerna lemak
dalam makanan.

5. Acute Fatty Liver(AFL)


Kelainan pada kehamilan yang sangat jarang, tetapi
sangat berbahaya. Gejala klinik dan tandanya tidak
spesifik. Secara definisi, AFL adalah kegagalan hati akut
dengan pengurangan kapasitas metabolic hati. Gejala awal
berupa mual, muntah, nyeri epigastrik, dan malaise.
Gejala lain yang lebih berat adalah pruritus, sakit kepala,
demam, preeklamsia, penurunan sampai koma.
6. Apendisitis Acute
Suatu penyakit radang usus buntu. Gejala dan tanda klinik:
Anoreksia, mual, muntah, perut kembung, demam
Nyeri perut kanan bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas pada
perut kanan bawah
Tanda Bryan: timbul nyeri bila uterus digeser ke kanan
Tanda Alder : untuk membedakan proses ekstrauterin dan
intrauterin

7. Diare Akut
Suatu keadaan dimana BAB > 3x /hari dengan konsistensi
tinja yang cair, berlangsung 7-14 hari. Penyebab diare akut
dapat berupa mikroorganisme,toksin,obat – obatan,dan
psikis. Gejala dan tanda klinik:
Nausea, muntah, nyeri perut-Demam-Mencret > 3x/hari dengan
konsistensi cair
8. Hemoroid (wasir)
Hemoroid terlihat seperti bantalan jaringan dari
varikosis vena yang merupakan insufisiensi kronik vena
yang terdapat di daerah anus. Gejalanya, adalah merasa
gatal, sakit, dan berdarah terutama sesudah BAB yang
mengeras. Hemoroid dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Hemoroid Internal pembengkakan terjadi dalam rectum,


sehungga tidak dapat dilihat atau diraba. Pembengkakan
jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit karena hanya ada
sedikit syaraf di daerah rectum

b) Hemoroid eksternal, dimana terjadi vaarises pada


fleksusuhemorodialis superior, diatas linea dentate dan tertutup
oleh mukosa. Hemoroid eksternal menyerang anus sehingga
menimbulkan rasa sakit, perih dan gatal. Jika terdorong ke luar
oleh tinja, hemoroid ini dapat mengakibatkan trombosis, yang
menjadikannya berwarna biru-ungu.
9. Konstipasi

Konstipasi ditandai dengan adanya tinja yang


keras sehingga BAB jarang,sulit dan nyeri.
Konstipasi terjadi karena diet yang kurang sehat
(fibres), kurangminum, kurang aktivitas fisik,
dank arena adanya perubahan ritme atau
frekuensi BAB, kehamilan dan mungkin juga
karena obat – obatan (vitamin)

Anda mungkin juga menyukai