Anda di halaman 1dari 13

CASE BRONKIOLITIS

Pembimbing : dr. Meirina Daulay, M.Ked (Ped), Sp.A

OLEH :

Ahmad Rasyid Salim 101001004


Irna Khairani Hasibuan 111001137

1
PENDAHULUAN

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ialah infeksi akut yang dapat terjadi di
setiap tempat di sepanjang saluran pernafasan dan adneka.

ISPA

ISPA Bawah: bronkiolitis, pneumonia,


ISPA Atas : batuk-pilek, faringitis, tonsilitis bronchitis, dll

ISPA- atas jarang menyebabkan kematian


walaupun insidennya jauh lebih tinggi
dibandingkan ISPA- bawah.

2
DEFENISI

Suatu sindroma obstruksi


bronkiolus yang sering di
BRONKIOLITIS deritai bayi dan anak kecil
yang berumur kurang dari
2 tahun.

Angka kejadian
tertinggi rata – rata
ditemukan pada usia 6
bulan

3
ETIOLOGI

D
A
TERSERING PENYEBAB
H
(50-90%) LAIN
U
L
U

parainfluenzae,
RSV adenovirus,
komplikasi
(Respiratory mikoplasma
campak dan
Syncytial pneumonia (Eaton
parotitis
Virus) Agent), virus
influenzae

4
FAKTOR RESIKO
• Bayi laki-laki berusia 3 -6 bulan atau berumur kurang dari 2
tahun.
• Anak dengan penyakit bawaan seperti: penyakit jantung,
bronchopulmonary dysplasia, prematuritas, kelainan neurologis
dan immunocomprimized.
• Status sosial ekonomi yang rendah, jumlah anggota keluarga
yang besar, perokok pasif, dan berada pada tempat penitipan
anak atau tempat dengan lingkungan yang padat penduduk dan
anak yang tidak mendapat ASI.
PATOFISIOLOGI
INFEKSI VIRUS
PADA SILIA
BRONKIOLUS

• Pemulihan sel epitel paru


tampak setelah 3 – 4 hari,
tetapi silia akan diganti
setelah dua minggu.
• Jaringan mati (debris) akan
dibersihkan oleh makrofag.
• Pertukaran O2 dan CO2 terganggu
• Hipoksemia jaringan
• Hiperkapnea terjadi bila kecepatan
pernafasan > 60X/menit
GAMBARAN KLINIS

DEMAM

BATUK, PILEK, BERSIN

PERNAFASAN
CUPING HIDUNG
ANAMNESA
SESAK NAFAS

REWEL  GELIISAH

SIANOSIS

SULIT MAKAN DAN


MINUM
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi : retraksi suprasternal, intercostal dan


epigastial

Perkusi : hipersonor

Palpasi : hepar dan lien kadang teraba


dibawah kosta

Auskultasi :
• ekspirasi memanjang  wheezing  tidak
terdengar
• Frekuensi nafas meningkat > 60x/menit
Pemeriksaan Radiologi : gambaran hiperinflasi paru dengan infiltrat 
atelektasis

Pemeriksaan Darah: tidak bermakna, AGDA biasanya asidosis respiratorik


maupun metabolik

Pemeriksaan Serologi : sekresi nasal menggunakan teknik ELISA


DIAGNOSIS BANDING

1. ASMA BRONKIAL
2. BRONKOPNEUMONIA
TERAPI DAN PENATALAKSAAN

1. Pengawasan
2. Oksigenasi
3. Pengaturan Cairan
4. Pemberian kortikosteroid
5. Pemberian antibiotik
6. Pemberian bronkodilator
7. Pemberian Antivirus (ribavirin)
PROGNOSIS

• Prognosis tergantung berat ringannya penyakitnya, cepatnya


penanganan dan penyakit latar belakang (penyakit jantung
defesiensi imun, prematuritas).
• Anak biasanya dapat mengatasi serangan bronkiolitis sesudah
48 – 72 jam.
• Angka kematian pada penderita ini kurang dari 1 %.
• Anak biasanya meninggal karena jatuh dalam keadaan apnue
yang lama, asidosis respiratorik yang tidak terkoreksi atau
karena dehidrasi yang disebabkan oleh takipnue dan kurang
makan minum.
TERIMAKASIH



Anda mungkin juga menyukai