Anda di halaman 1dari 2

TANJIDOR Tanjidor adalah Salah satu kekayaan Budaya

Indonesia yang dimiliki secara khusus orang suku


Betawi yang mendapat pengaruh kuat dari musik
Eropa.

Kata "tanjidor" berasal dari bahasa Portugis yaitu “tangedor” yang berarti "alat-alat musik berdawai".
Dalam kenyataannya, kesenian “tangedor” di Portugis cukup berbeda dengan kesenian Tanjidor di
masyarakat Betawi, meskipun sistem tangga nadanya sama-sama diatonik. Tanjidor yang dikembangkan
masyarakat Betawi didominasi oleh alat musik tiup.

Tanjidor terdiri dari piston, trombon, tenor, klarinet, bas, dan tambur.
Orkes Tanjidor mulai timbul saat Penjajahan Belanda, dan
dimainkan oleh budak-budak Belanda untuk menghibur tuan-
tuannya.

Dalam perkembangannya kemudian, orkes rakyat ini


dipengaruhi musik Belanda. Lagu-lagu yang dibawakan,
antara lain Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Was Tak-
tak,Welmes, dan Cakranegara.Judul lagu itu berbau Belanda
meski dengan ucapan Betawi. Tapi, Tanjidor
jugamembawakan lagu-lagu Betawi asli, seperti Jali-Jali,
Surilang, Kicir-kicir, Cente Manis,Stambul, dan Parsi.

Anda mungkin juga menyukai