Hipertensi
Hipertensi
KLASIFIKASI TEKANAN
SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
DARAH
• Rekomendasi 3
• Pada populasi umum dgn usia <60 tahun, mulai
diberikan obat antihipertensi apabila TD sistolik
>140 mmHg dgn tujuan menurunkan TD sistolik
<140 mmHg.
• Rekomendasi 4
• Pada populasi dgn usia ≥18 tahun dgn penyakit
ginjal kronis, mulai diberikan obat antihipertensi
apabila TD sistol ≥140 mmHg atau TD diastolic
≥90 mmHg dgn tujuan menurunkan TD sistolik
<140 mmHg & TD diastolic <90 mmHg.
• Rekomendasi 5
• Pada populasi denga usia ≥18 tahun dgn
diabetes, mulai diberikan obat antihipertensi
apabila TD sistol ≥140 mmHg atau TD diastolic
≥90 mmHg dgn tujuan menurunkan TD sistolik
<140 mmHg & TD diastolic <90 mmHg.
• Rekomendasi 6
• Pada populasi bkn kulit hitam, termasuk dgn diabetes, obat
antihipertensi yg dianjurkan diuretic thiazid, Calcium
Channel Blocker (CCB), ACE Inhibitor, ataupun ARB.’
• Rekomendasi 7
• Pada populasi kulit hitam, termasuk dgn diabetes, obat
antihipertensi yg dianjurkan diuretic thiazid atau Calcium
Channel Blocker (CCB).
• Rekomendasi 8
• Pada populasi usia ≥ 18 tahun dgn penyakit ginjal kronis, obat
antihipertensi yg diberikan harus mengandung ACE Inhibitor
ataupun ARB utk memberi dampak yg lebih baik kepada ginjal.
Ini berlaku utk semua pasien hipertensi tanpa memandang ras
maupun penyakit diabetes yg dideritanya.
• Rekomendasi 9
• Tujuan dari terapi antihipertensi utk
mempertahankan TD sesuai target. Jika target TD
tdk tercapai dalam waktu satu bulan
pengobatan, dpt ditingkatkan dosis obat insial yg
diberikan ataupun ditambahkan obat yg kedua
dari empat kelas obat
• antihipertensi yg direkomendasikan (diuretic
tiazid, ACE Inhibitor, ARB, atau CCB). Jika dgn dua
obat juga belum mencapai target, maka dpt
ditambahkan obat yg ketiga dgn ketentuan ACE
Inhibitor & ARB tdk boleh digunakan bersamaan.
DOSIS OBAT ANTI - HIPERTENSI
KLASIFIKASI PENCEGAHAN HIPERTENSI
• PENCEGAHAN PRIMER
• Mengurangi/menghindari setiap perilaku yg
memperbesar risiko, yi menurunkan BB bagi yg
kelebihan berat badan & kegemukan, menghindari
meminum minuman beralkohol, menghindari
makanan yg mengandung makanan yg berlemak &
berkolesterol tinggi.
• Peningkatan ketahanan fisik & perbaikan status gizi,
yi melakukan olahraga secara teratur & terkontrol
seperti senam aerobik, jalan kaki, berlari, naik
sepeda, berenang, diet rendah lemak &
memperbanyak mengonsumsi buah-buahan &
sayuran, mengendalikan stress & emosi.
• PENCEGAHAN SEKUNDER
1. Pemeriksaan berkala.
2. Mengobati kelainan non hemodinamik yaitu
kelainan disfungsi endotel & disfungsi vascular.
3. Pengobatan kelainan hemodinamik dgn obat
antihipertensi sesuai guideline dgn monoterapi
atau kombinasi. Pengobatan dilakukan secara
teratur.
4. Melakukan penatalaksanaan nonfarmakologi :
• Nama : H. Ginting
• Umur : 66 thn
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status Perkawinan : Sudah menikah
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Suku : Karo
• Agama : Protestan
• ANAMNESIS PENYAKIT
Polifagi: - Lain-lain: -
Pucat:- Perdarahan: -
Lain-lain: -
LEHER:
• Struma membesar/ tdk membesar, tingkat: (-) , nodular /
multi nodular / diffuse
• Pembesaran kelenjar limfa (-), lokasi: (-) , jumlah (-),
konsistensi (-), mobilitas: (-), nyeri tekan (-)
• Posisi trakea: medial, TVJ: R-2 cm H2O
• Kaku kuduk (-), lain-lain: (-)
THORAX DEPAN:
Inspeksi
– Bentuk : Simetris Fusiformis
– Pergerakan : tdk ada ketinggalan bernapas
Palpasi
– Nyeri tekan : (-)
– Fremitus suara: Stem Fremitus Kiri=Kanan
– Iktus : tdk terlihat, iktus teraba (+) di ICS V
1cm medial LMCS
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Batas Paru-Hati R/A : Relatif ICS V, Absolut ICS VI
– Peranjakan : 1 cm
Jantung
• Batas atas jantung : ICS III LMCS
• Batas kiri jantung : 1 cm medial LMCS, ICS V
• Batas kanan jantung : Line Parasternalis Dekstra
Auskultasi
Paru
• Suara pernafasan : Vesikuler
• Suara tambahan : (-)
Jantung
• M1 > M2, P2 > P1, T1 > T2, A2 > A1, desah sistolis (-), tingkat (-
)
• Desah diastolis (-), lain-lain: (-)
• HR: 88x/menit, reg / irreg, intensitas: cukup
THORAX BELAKANG
• Inspeksi : simetris fusiformis
• Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
• Auskultasi :
• Suara pernafasan : Vesikuler
• Suara tambahan : (-)
ABDOMEN
Inspeksi
• Bentuk : Simetris
• Gerakan Lambung/Usus :-
• Vena Kolateral :-
• Caput Medusae :-
Palpasi
• Dinding Abdomen : Soepel, Hepar/Lien/Renal: tdk teraba
HATI
• Pembesaran :-
• Permukaan :-
• Pinggir :-
• Nyeri tekan :-
LIMFA
• Pembesaran : (-), Schuffner: (-), Haecket: (-)
GINJAL
• Ballotement : (-), Kiri / Kanan, lain-lain : (-)
TUMOR :-
Perkusi
• Pekak Hati :-
• Pekak Beralih :-
ANGGOTA GERAK ATAS
• Deformitas sendi :-
• Lokasi :-
• Jari Tabuh :-
• Tremor Ujung Jari :-
• Telapak Tangan Sembab :-
• Sianosis :-
• Eritema Palmaris :-
• Lain-lain :-
Hipertensi tahap I
DIAGNOSIS SEMENTARA
Tirah baring
Diet MB
PENATALAKSANAAN IVFD NaCl 0,9% 10gtt/i
Amlodipine 1 x 10 mg
Valsartan 1 x 80 mg
FOLLOW UP PASIEN RUANGAN
P
Tanggal S O A
Terapi Diagnostik
10-13 Januari 2016 Nyeri kepala Sens: Compos mentis, HT stage I - Tirah baring Darah rutin
(+) TD: 140/90mmHg, Diet MB serial/hari
Hoyong (+) HR:76x/i ; RR: 24x/i ; rendah garam EKG
T:36,5oC; IVFD RL 30
PD gtt/i
Mata: konjungtiva Micardis
anemis (-/-), sklera 1x8mg
ikterik (-/-) Adalat Oros
Leher : TVJ +2 cm H20 1x30mg
Thorax : SP : Vesikuler
ST : (-)
Abdomen:
P : Soepel, h/l/r tidal
teraba
P
Tanggal S O A
Terapi Diagnostik
Lab :
Hb : 14,3 gr/dl
Ht : 44.2%
Leu : 4500
/mm3
Plt : 371.000
KGD s : 168
Ureum/
Creatinin :
43/0.9
Na/K/Cl :
136/4.3/93.
mmol/L
P
Tanggal S O A
Terapi Diagnostik
20-25 Januari Nyeri Kepala (-) Sens: Compos Ht stage I Tirah baring
2016 mentis, Diet MB
TD: rendah
150/90mmHg, garam
HR:76x/i ; RR: IVFD RL 30
30x/i ; T:36,5oC; gtt/i
PD Micardis
Mata: 1x8mg
konjungtiva Adalat Oros
anemis (-/-), 1x30mg
sklera ikterik (-/-) CPG 1x75mg
Leher : TVJ +2 cm
H20
Thorax : SP :
Vesikuler
P
Tanggal S O A
Terapi Diagnostik
ST : (-)
Abdomen:
P : Soepel,
h/l/r tidal
teraba
L/R : ttb
A : Peristaltik
(+) n
EKG : iskemik
anteroseptal
26 Januari 2016 Pasien PBJ
Teori Kasus
Defenisi
Berdasarkan JNC 7, dikatakan Hiperetnsi stage
I bila TD sistole 140 - 159 mmHg & TD diastole Pada kasus ini dijumpai TD 150/90 mmHg
90-99 mmHg
Epidemiologi
Hipertensi sering dijumpai pada pasien usia
Pada kasus ini dijumpai :
lanjut
Usia Os 66 tahun
Gejala Klinis
sakit kepala, nafas pendek, pusing berputar, Pada pasien ini dijumpai :