Anda di halaman 1dari 25

Sitti hartinah

111 2018 1005

RS sayang rakyat
Dr.Asni Nyngsih Bakri M.kes Sp.RAD
 Bronkhitis adalah inflamasi jalan pernafasan
dengan penyempitan atau hambatan jalan nafas
di tandai peningkatan produksi sputum mukoid,
menyebabkan ketidak cocokan ventilasi- perfusi
dan menyebabkan sianosis
 Infeksi pada bronkus yang berasal dari hidung
dan tenggorokan di mana bronkus merupakan
suatu pipa sempit yang berawal pada trakhea,
yang menghubungkan saluran pernafasan atas,
hidung, tenggorokan, dan sinus ke paru
 Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai
adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang
bersifat patologis dan berjalan kronik.
Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh
perubahan-perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen-elemen
elastis dan otot-otot polos bronkus
 Di Indonesia angka morbiditasnya belum
ada pada bronchitis kronik. Kecuali dirumah
sakit sentra pendidikan.
 Di amerika serikat diperkirakan sekitar 4%
dari populasinya didiagnosis bronkitis
kronik.itupun diduga masih dibawa angka
morbiditas yang sebenarnya karena tidak
terdiagnosis
 Studi longitudinal 30 tahun dari 1.711 pria
finlandia kumulatif dari bronkitis adalah 42%
perokok aktif
 26% mantan perokok dan 22% pernah
merokok
 Beberapa 24,3% Bronkitis kronik sekitar 10
juta orang di amerika serikat mayoritasnya 44
dan 65 tahun.
 Lebih mengejutkan 31,2% usia 18 dan 44
tahun
 Terbagi atas 2 :

FAKTOR FAKTOR
LINGKUNGAN PENDERITA
•meliputi polusi udara, merokok
•meliputi usia, jenis kelamin, kondisi
dan infeksi.
alergi dan riwayat penyakit paru
•. Infeksi sendiri terbagi menjadi
yang sudah ada
infeksi bakteri (Staphylococcus,
Pertusis, Tuberculosis,
mikroplasma), infeksi virus (RSV,
Parainfluenza, Influenza, Adeno)
dan infeksi fungi (monilia).
•Faktor polusi udara meliputi polusi
asap rokok atau uap/gas yang
memicu terjadinya bronkitis.
BRONCHITIS BRONCHITIS
INFEKSIOSA IRITATIF

•Bronhkitis disebabkan alergi


•oleh infeksi bakteri atau terhadap sesuatu yang
virus, terutama menyebabkan iritasi daerah
Mycoplasamapneumoniae bronkus.bisa disebabkan jenis
dan Chlamydia.infeksi debu, asap dari asam kuat,
berulang bisa akibat amonia, adapun beberapa
:sinusitis kronik, pelarut seperti organik
bronkiektasis, alergi, klorin,hidrogen sulfida,sulfur
pembesaran amandel dan dioksida ,dan polusi udara iritasi
adenoid pada anak-anak ozon dan nitrogen dioksida
 Hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus
bronkhus dapat menyebabkan penyempitan
pada saluran bronchus .diameter bronkhus
menebal 30-40% dari normal
 Peradangan difus, penambahan sel
mononuklear di submukosa traken bronkial,
metaplasia epitel bronkhus dan silia
berkurang
 Saluran napas kecil yaitu sekresi sel goblet,
selain bertambah dalm jumlahnya akan
tetapi juga lebih kental sehingga
menghasilkan substansi mukopurulen, sel
radang di mukosa dan
submukosa,edema,fibrosis pembronkial dll.
 Pada bronkhitis juga mengalami
penyempitan obstruksi jalan napas dan
menimbulkan sesak
 Ventilasi dan perfusi –pernapasan—aliran
darah ke alveoli tidak merata– hipoksia dan
sesak napas– hipoksia alevoli—menyebabkan
vaskontriksi– pembuluh darah paru dan
polisitemia—hipertensi pulmonal—cor
pulmonal
 BATUK PRODUKTIF
Lain batuk produktif berlangsung lama, jumlah sputum
bervariasi, umumnya jumlahnya banyak terutama pada
pagi hari sesudah ada perubahan posisi tidur atau bangun
dari tidur. Kalau tidak ada infeksi sekunder sputumnya
mukoid, sedangkan apabila terjadi infeksi sputumnya
purulen, dapat memberikan bau yang tidak sedap.
 HAEMAPTOE
Terjadi 50% kasus bronchitis akibat nekrosis atau destruksi
mukosa bronkhus mengenai pembuluh darah sehingga
pembuluh darah pecah dan timbul perdarahan.
Perdarahan yang timbul bervariasi mulai dari yang paling
ringan sampai perdarahan cukup banyak atau massif
 SESAK NAPAS ATAU DISPNEA
Pada 50% ditemukan sesak napas .timbul
beratnya tergantung seberapa luas
bronchitis yang terjadi dan seberapa jauh
timbulnya kolap paru dan destruksi
 DEMAM BERULANG
Penyakit yang berjalan kronis,sering
mengalami infeksi berulang pada bronchus
dan paru
Gambaran Dirty chest:menunjukkan
adanya corakan bronkuvaskular yang Gambaran Tubular Shadow :menunjukkan
ramai hingga menuju percabangan adanya bayangan garis-garis yang paralel
perifer di paru keluar dari hilus menuju basal paru dari
corakan paru yang bertambah
Gambaran tremline shadow
appearance berupa garis paralel
sejajar akibat penebalan dinding Penebalan dinding bronkus akibat bronkitis
bronkus dan dilatasi bronkus ringan kronis berdasarkan gambaran Computed
akibat peradangan bronkus Tomography (CT) scan juga terlihat pada
panah merah dan lendir di dalam bronkus
pada panah kuning
Tuberkulosis primer: Radiografi toraks (gambar kiri) menunjukkan opasitas paru atas
yang jelas (panah). CT menunjukkan kekeruhan tambal sulam (panah) di bagian
bawah di atas lobus kanan atas dengan nodularitas pohon-di-tunas yang
berdekatan.Dahak pasien tumbuh Mycobacterium tuberculosis
 Foto toraks posisi posteroanterior (PA) tidak menunjukkan
kelainan pembuluh darah paru, dengan ruang interkostal normal
dan kubah diafragma berada di ICS 6 anterior di kedua sisi. B)
Pasien dengan emfisema yang menunjukkan berkurangnya
pembuluh darah paru yang mengakibatkan paru-paru hiperlusen.
Ruang interkostal sedikit membesar, dan kubah diafragma datar
dan berada di bawah costa 7
:Terlihat gambaran foto CT-Scan dan thoraks
bronkiektasis. Gambaran tramline appearance
tampak pada foto thoraks
 PENCEGAHAN PRIMER
 Membatasi aktifitas/kegiatan yang memerlukan
tenaga yang banyak
 . Tidak tidur di kamar yang ber AC dan
menggunakan baju hangat kalau bisa hingga
sampe leher
 Hindari makanan yang merangsang batuk
seperti: gorengan, minuman dingin (es),
 Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci
tangan sebelum makan
 Menciptakan lingkungan udara yang bebas
polusi
 PENCEGAHAN SEKUNDER
Diagnosis: mempunyai gejala batuk yang
timbul tiba-tiba dengan atau tanpa sputum
dan adanya bukti pasien mendertia
pneumonia,common cold, asma akut dan
eksaserbasi akut
Pemeriksaan fisis:Keadaan paru : ronki basah
kasar yang tidak tetap (dapat hilang atau
pindah setelah batuk, wheezing dan krepitasi
 Pemeriksaan dahak dan rontgen. Bila
penyebabnya bakteri, sputumnya akan seperti
nanah. Untuk pasien anak yang diopname,
dilakukan dengan tes C-reactive protein, kultur
pernapasan, kultur darah, kultur sputum, dan tes
serum aglutinin untuk membantu
mengklasifikasikan penyebab infeksi apakah
dari bakteri atau virus. Jumlah leukositnya
berada > 17.500 dan pemeriksaan lainnya
dilakukan dengan cara tes fungsi paru-paru dan
gas darah arteri
 TERAPI FARMOKOLOGI
- Bronkodilator
- Beta-2 agonis (simptomimetika)
- Metilxantin
 TERAPI NON FARMOKOLOGI
- Pasien harus berhenti merokok
- Kalau timbul kesulitan dalam pernapasan atau dadanya bagian
tengah sangat sesak, biarlah dai menghirup uap air tiga kali
sehari.9
- Taruhlah kompres uap di atas dada pasien dua kali sehari, dan
taruhlah kompres lembab di atas dada sepanjang malam sambil
menjaga tubuhnya jangan sampai kedinginan.
- Rehabilitasi paru-paru secara komprehensif dengan olahraga dan
latihan pernapasan sesuai yang diajarkan tenaga medis.
I-stirahat yang cukup.
 Bronchitis tidak terlalu besar:
 Bronchitis akut yang tidak ditangani Bronkitis
Akut yang tidak ditangani cenderung menjadi
Bronkitis Kronik, Pada orang yang sehat
jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak
dengan gizi kurang dapat terjadi Othitis
Media, Sinusitis dan Pneumonia, Bronkitis
Kronik menyebabkan mudah terserang
infeksi, Bila sekret tetap tinggal, dapat
menyebabkan atelektasis atau Bronkietaksis
 Quo ad vitam
 Que ad sanam
 Bronkitis merupakan suatu penyakit yang sering terjadi
dan merupakan lima alasan teratas seseorang mencari
pengobatan medis. Bronkitis terbagi atas bronkitis akut
dan bronkitis kronik. Gambaran radiologi yang khas pada
bronkitis akut jarang ditemukan sementara pada bronkitis
kronik hanya memperlihatkan perubahan yang minimal
dan biasanya tidak spesifik. Namun pada beberapa kasus
tamapak adanya corakan bronkovaskular yang ramai
sehingga terlihat seperti dirty chest, adanya gambaran
tubular shadow dan tramline appearance yang berasal dari
hilus paru. Penegakan diagnosis bronkitis dengan
pemeriksaan radiologi sudah cukup baik di dapatkan dari
foto thoraks konvensional dan juga CT- Scan.

Anda mungkin juga menyukai