Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI BADAN

LAYANAN UMUM
KARTIKA BERLIANI,SE.,MM
PELAYANAN UMUM
PUBLIC vs PRIVATE
PUBLIC (PEMERINTAH) PRIVATE (KORPORASI)

MOTIVASI

PENDANAAN

PENGELOLAAN
CONCERN PELAYANAN UMUM

 KUALITAS

 HARGA

PUBLIC (PEMERINTAH) PRIVATE (KORPORASI)


 KUALITAS = RENDAH  KUALITAS = TINGGI
 HARGA = RENDAH  HARGA = TINGGI
PENGERTIAN BLU

BLU adalah instansi di lingkungan


Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas (Pasal 1 angka
23)
MENGAPA KITA
MEMERLUKAN BLU?
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
PELAYANAN PUBLIK

PARADIGMA BARU

Let the Managers Make the Managers


Manage Manage
APA MANFAAT DARI BLU

Sebagai wadah implementasi


enterprising the government dan
penganggaran berbasis kinerja
Tujuan BLU
 Meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan
bangsa
 Fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas
 Penerapan praktek bisnis yang
sehat.
Dasar Hukum BLU
 UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
 PP No. 74/2012 tentang PK BLU;
 Peraturan-peraturan Menteri Keuangan:
– Persyaratan Administratif Penetapan
Satker PK BLU;
– Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;
– Pembentukan Dewas pada BLU;
– Penetapan Remunerasi BLU;
– Tata Cara Penyusunan RBA dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU
Karakteristik BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga
pemerintah
2. Menghasilkan barang/jasa yang
seluruhnya/ sebagian dijual kepada
publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan
(laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi dan produktivitas ala korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan
pertanggung jawaban dikonsolidasikan
pada instansi induk
6. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan
Profesional Non-PNS
3 JENIS RUMPUN BLU

Rumpun Kegiatan Rumpun Kegiatan


Penyediaan Jasa/Barang Pengelolaan Wilayah
(Kesehatan, Pendidikan) (Otorita, Kapet)

Rumpun Pengelola Dana


Khusus (Dana bergulir
UKM, Penerusan Pinjaman,
Tabungan perumahan)
Persyaratan BLU
 Persyaratan substantif
 Penyediaan barang dan/atau jasa
 Pengelolaan wilayah/kawasan tertentu utk
meningkatkan ekonomi
 Pengelolaan dana khusus dlm rangka meningkatkan
ekonomi

 Persyaratan teknis
 Kinerja layanan layak dikelola dan ditingkatkan melalui
BLU
 Kinerja keuangan sehat

 Persyaratan administrasi
 pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja;
 pola tata kelola;
 rencana strategis bisnis ;
 laporan keuangan pokok;
 standar pelayanan minimum; dan
 laporan audit terakhir/pernyataan bersedia diaudit.
Penetapan BLU
Instansi/calon Menteri Teknis/ Menteri
BLU Pimpinan Lembaga Keuangan

usulan usulan
Persyaratan
substantif

ya
Usulkan Teliti ya Penetapan
memenuhi Usulkan memuaskan
BLU Persyaratan BLU Penuh
diteruskan
tidak teknis
Teliti ya
Persyaratan
tidak administrasi
Tidak diusulkan
kurang
tidak
Tdk Penetapan
diusulkan BLU bertahap
Tdk
disetujui

12
FLEKSIBILITAS PK BLU
 Pendapatan  dapat digunakan langsung
 Belanja  fleksible budget dengan ambang batas
 Pengelolaan Kas  pemanfaatan idle cash, hasil u/ BLU
 Pengelolaan Piutang  dapat memberikan piutang usaha
 Utang  dapat melakukan utang sesuai jenjang, t. jawab
pelunasan pada BLU
 Investasi  jk pendek oleh BLU, jk panjang ijin Menkeu
 Pengelolaan Barang  dapat dikecualikan dari aturan umum
pengadaan, barang inventaris dapat dihapus BLU
 Akuntansi  standar akuntansi keuangan IAI
 Remunerasi  sesuai tingkat t. jawab dan profesionalisme
 Surplus/Defisit  surplus dapat digunakan u/ tahun berikutnya,
defisit dapat dimintakan dr APBN)
 Organisasi dan nomenklatur (diserahkan kepada K/L & BLU ybs.)
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
 RBA yang disetujui sebagai dasar untuk
membuat dokumen pelaksanaan
anggaran.
 Dokumen pelaksanaan anggaran disahkan
oleh Menteri Keuangan
 Dokumen pelaksanaan anggaran
merupakan lampiran dari perjanjian kerja
antara pimpinan BLU dengan
kementerian/lembaga
 Dokumen pelaksanaan anggaran menjadi
dasar penarikan dana dari APBN
Sumber Pendapatan BLU
-Belanja pegawai,barang dan modal
-Penarikan dana dgn SPM

Alokasi APBN

Imbalan Jasa BLU Dapat dikelola


langsung sesuai RBA
Sumber Hasil Kerjasama
Dgn Pihak Lain
dana
Hibah Terikat Sesuai persyaratan
pemberi hibah

15
Akuntansi, Pelaporan dan
Pertanggungjawaban Keuangan
 BLU menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan SAK
yang diterbitkan asosiasi profesi akuntansi
Indonesia.
 Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menerapkan
standar akuntansi industri yang spesifik setelah
mendapat persetujuan Menteri Keuangan
 Laporan Keuangan terdiri dari LRA, Neraca, LAK dan
CaLK disertai laporan kinerja.
 Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada
menteri/pimpinan lembaga/kepala daerah secara
berkala
 LK tersebut menjadi bagian dari LK kementerian/
lembaga/pemerintah daerah.
 LK sebagai LPJ BLU diaudit oleh auditor eksternal.
Surplus dan Defisit
 Surplus anggaran dapat digunakan untuk
TA berikutnya.
 Surplus dapat disetor sebagian/seluruhnya
ke Kas Negara/Kas Daerah atas perintah
Menkeu/kepala daerah dengan
mempertimbangkan likuiditas BLU
 Defisit anggaran BLU dapat diajukan
pembiayaannya dalam TA berikutnya
kepada Menkeu/kepala daerah melalui
menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD
Remunerasi
 Pengelola, dewan pengawas dan
pegawai BLU dapat diberikan
remunerasi berdasarkan tingkat
tanggungjawab dan tuntutan
profesionalisme.
 Remunerasi ditetapkan
berdasarkan peraturan Menteri
Keuangan/kepala daerah
Pembinaan dan Pengawasan
 Pembinaan Teknis BLUmenteri/pimpinan
lembaga
 Pembinaan Keuangan Menteri Keuangan
 Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam
melaksanakan pembinaan untuk BLU yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
 Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan
pemeriksaan intern BLU.
 Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan
peraturan perundangan.
REFORMASI KEUANGAN NEGARA UNTUK
MENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI PK BLU

BLU bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan,


melakukan kegiatan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktifitas dengan pengelolaan
keuangan yang fleksibel
- Pendapatan dapat digunakan lansung
- Manajemen business like
Fleksibilitas Keuangan - Enterprising the government
- Performance oriented
- Praktek bisnis yang sehat
Tata Kelola yang - Pegawai PNS dan profesional non PNS
Baik - Akuntabel dan transparan
- Eliminasi kegiatan off budget

Peningkatan Pelayanan - Tidak mencari keuntungan


Publik - Peningkatan kuantitas dan kualitas layanan
- Peningkatan akses oleh masyarakat

Investor Lain-lain
Stakeholders

Pemerintah Pegawai
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai