Anda di halaman 1dari 13

STROKE

DISUSUN OLEH :
C AT H A R I N A C L A R I S S A U . 1 5 2 2 3 1 7 0 6 8
I R E N E M E L AT I AY U L . 1522317069
A N D I N I K A RT I K A S A R I 1522317070
W I N N Y D I L A FA R A H 1522317072
DEFINISI

• WHO, yaitu: definisi gangguan neurologis fokal maupun global,


mendadak, terjadi lebih dari atau sama dengan 24 jam, akibat gangguan
pembuluh darah primer.
• Rehabilitasi stroke adalah pengelolaan medis dan rehabilitasi yang
komprehensif terhadap disabilits yang diakibatkan oleh stroke melalui
pendekatan neurorestorasi dan neurorehabilitasi dengan tujuan
mengoptimalkan dan memodifikasi kemampuan fungsional yang ada
sehingga penyandang stroke mampu beradaptasi dan mencapai
kemandirian serta kualitas hidup yang lebih baik.
KLASIFIKASI

Menurut patologisya :
• Stroke infark
1. Stroke infark trombotik
2. Stroke infark emboli
• Stroke perdarahan
1. Stroke perdarahan intraserebral
2. Stroke perdarahan subarachnoid
ETIOLOGI

• Infark : trombotik dan emboli


• Pendarahan : hematoma intraserebral dan SAH (Subarachnoid
Hemmorhage)
PATOFISIOLOGI
1. Infark
• (Na+ sebabkan edema sel; Ca2+ sebabkan kematian sel)
• Penurunan aliran darah fokal  iskemia neuron  O2 dan glukosa menurun
 gangguan metabolisme  gangguan fungsi neuron (potensial membrane
dan gradien ion transmembran) K+ efluks dan Ca2+ influks  depolarisasi
dan stilumasi release glutamate  Na + masuk sel  edema sel
• Influks Ca tadi memicu Ca dependent enzyme (lipase, protease, nuclease) 
produk metabolit  kematian sel
2. Pendarahan
• PIS: Terbentuk hematom  edema otak vasogenik (sekitar klot)  serum
protein keluar dari hematom  mencapai puncak dalam 48 jam; resolusi
dalam 5 hari
• SAH: pecahnya aneurisma atau AVM
MANIFESTSI KLINIS

A. POLA PEMBULUH DARAH


• Karotid
• Cerebri media
• Cerebri anetrior
• Koroidal anterior
• Vertebrobasiler & Posterior Cerebri
• Lacunar syndrome
B. POLA SINDROMA LOBUS OTAK
• Lobus frontal
• Lobus temporal
• Lobus parietal
• Lobus oksipital
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
• Pemeriksaan fisik:
1. Tanda – tanda vital
2. Status lokalis : kepala, leher, thoraks, abdomen, ekstrimitas
3. Fungsi kortikal luhur
4. Status neurologis
• GCS
• Rangsang meningeal
• Nervus kranialis
• Sistem motoric
• Sistem sensorik
• Reflex fisiologis
• Reflex patologis
• Pemeriksaan Penunjang:
1. Laboratorium
• Darah lengkap
• PT, PTT, INR
• Fungsi Ginjal : BUN, SK
• Serum elektrolit
• Fungsi liver : SGOT, SGPT
2. CT-Scan
3. Foto thoraks
4. MMSE
5. Indeks Barthel
KOMPLIKASI

• Ulkus decubitus
• Infeksi saluran pernapasan
• Inkontinensia urine
• Konstipasi
• Deep Vein Thrombosis
• Spastisitas dan kontraktur
• Nyeri bahu
• Shoulder-hand syndrome
• Masalah – masalah psikiatris
STRATEGI
PENANGGULANGAN STROKE
• Promotif
• Prevensi primer
• Prevensi sekunder
• Terapi stroke fase akut
• Rehabilitasi
TERAPI REHABILITASI

• Fase akut Intervensi Rehabilitasi pada fase akut ditujukan untuk mencegah
komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakitnya ataupun akibat tirah
baring,
• Fase subakut/ fase pemulihan ditujukan untuk mengoptimalkan pemulihan
neurologis dan reorgnisasi saraf yang terjadi. Fokus utama intervensi
rehabilitasi stroke ditujukan pada disabilitas akibat stroke dengan tetap
memperhatikan pemulihan impairment melalui pendekatan-pendektan
atau metode intervensi yang sesuai.
• Fase lanjut / fase kronis fase ini dititik beratkan pada mengoptimalkan
kemampuan fungsi yang ada, mempertahankan kemampuan fungsional yang
telah dicapai dan upaya pencegahan komplikasi sekunder dan tersier. Peran
keluarga dan lingkungan ditingkatkan.
PROGNOSIS

1. Prognosis ad vitam
• Tergantung pada: jenis, lokasi dan luas lesi pada stroke, faktor resiko, penyakit atau kondisi penyulit
dan komplikasi yang terjadi
2. Prognosis ad sanationam
• Dapat berulang
3. Prognosis ad functionam
• Tergantung pada:
• Luas dan lokasi lesi neuroanatomis
• Penyakit atau kondisi penyulit
• Komplikasi
• Motivasi penderita dan dukungan keluarga
• Sarana dan tenaga professional rehabilitasi yang tersedia.
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai