Anda di halaman 1dari 20

Pemanfaatan Buah

Mengkudu (Morinda
Citrifolia L)Sebagai
Adsorben Untuk
Meningkatkan Mutu
Minyak Jelantah
I Nengah Juliana, Siang Tandi Gonggo, dan Irwan Said
LATAR BELAKANG

▪ Minyak goreng bekas yang banyak diperoleh dari industri seperti


penggunaan domestik, restoran dan dapat diperoleh dari rumah
tangga
▪ Limbah minyak goreng bekas selalu menjadi salah satu masalah di
lingkungan sekitar pabrik-pabrik tersebut.
▪ Pemanfaatan ulang minyak goreng bekas tersebut dengan cara di
adsorbsi agar tidak terbuang dan mencemari lingkungan
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN

MANFAAT

• Bagaimana cara pemanfaatan


dari buah mengkudu untuk
menurunkan nilai parameter • Menurunkan nilai parameter
mutu minyak jelantah untuk minyak jelantah untuk
mencapai standar nasional mencapai standar nasional
industry industry dengan • Mengurangi pencemran
• Bagaimana cara menentukan menggunakan adsorben dari lingkungan oleh minyak
konsentrasi berat optimum buah mengkudu jelantah
buah mengkudu dalam • Menentukan konsentrasi • Memanfaatkan buah
penigkatan mutu minyak berat per berat (%b/b) mengkudu sebagai
jelantah optimum buah mengkudu adsorben untuk
dalam peningkatan mutu meningkatkan mutu
minyak jelantah minyak jelantah
METODOLOGI

ALAT BAHAN

▪ Gelas kimia, gelas ukur, burret, ▪ Minyak jelantah, minyak


statif dan klem, pipet tetes, goreng baru, buah mengkudu,
Erlenmeyer, blender, labu ukur, etanol 95 %, indicator PP,
pipet ukur, kertas saring, pisau
NaOH, H2C2O4, aquades.
thermometer, pengaduk listrik,
penangas listrik, piknometer,
neraca digital, oven, desikator
spektofotometri UV-Vis, krusibel,
magnetic stirrer, ayakan 70 mesh
dan stopwatch.
CARA KERJA

PREPARASI BUAH
Buah Mengkudu mengkal
MENGKUDU
• Dibersihkan
• Diiris tipis-tipis

Buah mengkudu yang telah di iris


• Di angin-anginkan pada suhu ruang
sampai kering
• Diblender hingga menjadi serbuk halus
• Diayak dengan ayakan 70 mesh

Serbuk halus mengkudu


CARA KERJA

PROSES PEMURNIAN
MINYAK
Minyak jelantah
A. Proses penghilangan
bumbu (despicing)
• Dimasukkan kedalam tempat
logam/ kaca tahan panas
Kotoran yg ada dalam
minyak akan mengendap
dan minyak lebih mudah
dipisahkan dari
pengotornya
CARA KERJA

B. Pemucatan (Bleaching)
100 ml minyak jelantah
minyak jelantah
• Dipanaskan hingga mencapai suhu 90ºC
• Ditambahkan serbuk mengkudu dgn variasi
konsentrasi 12%, 15%, 18%, 21%, dan 24%

Campuran minyak + serbuk


mengkudu
• Diaduk dengan kecepatan 100rpm selama 60
menit
• Disaring

Filtrat atau miyak yang telah


diadsorbsi
CARA KERJA

3 gram sampel
C. Penentuan kadar
• Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100 ml

asam lemak
• Ditambahkan etanol 95%

Campuran larutan
• Dipanaskan hingga mendidih (+-) 10 menit
• Diaduk, didiamkan hingga dingin

Larutan yang telah dingin


• Ditambahkan 2 tetes indicator pp
• Dititrasi dengan NaOH 0,0094 N yg telah distandarisasi dgn larutan
H2C2O4 0,1 N.

Perubahan larutan berwarna merh muda tetap (tidak


berubah selama 15 detik)
• Dilakukan penetapan blanko
• Kadar asam lemak bebas dihitung sebagai persen asam laurat

Hasil kadar asam lemak


CARA KERJA

Sampel
D. Analisis berat
jenis • Dimasukkan ke dalam
piknometer
• Ditutup, direndam dlm air
suhu 25ºC (30 menit)
• Dikeringkan bagian luar
piknometer
• Ditimbang persamaan

Hasil berat jenis


CARA KERJA

E. Penentuan kadar krusibel


air • Di cuci bersih dan dikeringkan
• Dipanaskan dalam oven pada suhu
105ºC (1 jam)
• Didinginkan dalam desikator (1/2 jam)

Krusibel yang telah dingin


• Ditimbang, dicatat bobotnya
• Perlakuan dilakukan ulang sampai
diperoleh bobot yang tepat

Krusibel dengan bobot yang tepat


CARA KERJA

1 gr sampel minyak jelantah


LANJUTAN
• Dimasukkan ke dlm krusibel
• Dipanaskan pada oven dgn suhu
105ºC (1 jam)

Sampel minyak yang telah


dipanaskan
• Didinginkan dalam desikator (1/2 jam)

Kadar air yg dinyatakan


sebagai % (b/b)
CARA KERJA

F. Warna Sampel minyak


(spektroskopis UV-Vis)
• Dimasukkan kedalam kuvet
• Diukur absorbansinya pd
panjang gelombang 470 nm
• Dengan menggunakan
sampel minyak awal
sebagai blanko

Hasil warna
HASIL
Tabel hasil : Kadar asam lemak bebas, kadar air,
dan absorbansi minyak jelantah dan Penentuan kadar asam
minyak hasil pemurnian lemak bebas
menggunakan metode
titrasi asam basa dan
hasilnya dihitung dengan
menggunakan
persamaan (1)

Kadar FFA (%) = V x N x Mr


asam laurat x 100%
m x 1000 .... (1)

V = V titran untuk sampel -V


NaOH untuk blanko
Tabel hasil : Berat jenis minyak goreng baru,
minyak jelantah dan minyak hasil pemurnian Penentuan berat jenis minyak
ditentukan dengan
menggunakan piknometer.
Pengukuran berat jenis ini
dapat digunakan untuk
mengukur kemurnian minyak
Data hasil penelitian berat
jenis minyak jelantah dan
minyak hasil pemurnian
dengan menggunakan
persamaan (2)

Berat jenis = (bobot


piknometer dan minyak)-
(bobot piknometer kosong)/
Volume air pada 25oC mL.. (2)
PEMBAHASAN

• Asam Lemak Bebas


Asam lemak bebas merupakan hasil hidrolisis dari
trigliserida. Pada saat minyak digunakan merupakan
awal proses asam lemak bebas dihasilkan melalui
proses pemecahan oksidasi.
Berdasarkan tabel terlihat bahwa erjadi penurunan
kadar asam lemak bebas pada konsentrasi 0-15%
adsorben buah mengkudu namun, pada konsetrasi
18% kadar asam lemak meningkat kembali, pada
konsentrasi 21% dan 24% kadar asam lemak bebas
menurun. Sehingga diperoleh kondisi adsorben buah
mengkudu yang optimum ditambahkan ke dalam
minyak jelantah adalh pada konsentrasi 24%.
LANJUTAN

Kadar asam lemak bebas minyak hasil


pemurnian telah mencapai ambang batas
persentase asam lemak bebas yang
ditetapkan oleh SNI 3741-1995 yang berisi
syarat kandungan asam lemak bebas
maksimal adalah 0,30%.

• Kadar air
Keberadaan air dalam minyak goreng
menyebabkan adanya reaksi hidrolisis yang
menyebabkan terurainya bentuk trigliserida
LANJUTAN

rkan table hasil dapat dilihat bahwa terjadi penuruna


r dari konsentrasi 0-24% adsorben buah mengkudu.
ir minyak hasil pemurnian telah mencapai ambang ba
ase kadar air yang ditetapkan oleh SNI 3741-1995
risi syarat kandungan air maksimal adalah 0,3%.

unnya kadar air tersebut dikarenakan terjadinya pros


i fisik antara molekul H2O dengan adsorben dikarenak
Perbedaan energy potensial antara permukaan adsorb
g diserap.
LANJUTAN
▪ WARNA
Metode pengujian warna dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometri yang dilakukan pada panjang gelombang 470nm.
Dimana adsorbansi yang semakin besar pada panjang gelombang ini
mengindikasikan warna minyak yg semakin gelap.
Berdasarkan table hasil dapat dilihat bahwa terjadi penurunan
absorbansi dari konsentrasi 0-24% adsorben buah mengkudu.
Semakin besar nilai adsorbansi maka warna minyak goring
tersebut semakin gelap, sebaliknya semakin kecil nilai
adsorbansinya aka semakin teran warna minyak tsb.
Semakin banyak adsorben yang digunakan maka semakin kecil
LANJUTAN

▪ Berat jenis

Nilai berat jenis minyak didefinisikan sebagai perbandingan antara


berat minyak dengan berat air pada volume air yang sama dengan volume
minyak pada yang sama pula.
Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa terjadi penurunan berat jenis
dari konsentrasi 0-24% adsorben buah mengkudu
Berat jenis minyak hasil pemurnian belum mencapai ambang batas
persentase berat jenis yang ditetapkan oleh SNI 3741-1995 yang berisi
syarat berat jenis maksimal adalah 0,900 g/mL. disebakan masih adnya
fraksi-fraksi berat dalam miyak tsb
KESIMPULAN

Adsorben dari buah mengkudu (Morinda citrifolia


L.) dapat menurunkan nilai parameter mutu minyak
jelantah. Namun dari keempat parameter yang
digunakan hanya berat jenis yang belum mencapai
standar nasional industri. Konsentrasi berat per
volume (%b/b) optimum buah mengkudu yaitu 24%.

Anda mungkin juga menyukai