Modul PICU
Modul PICU
TINDAKAN INTENSIF
• Gangguan pikiran, perasaan,
perilaku dan atau sosial yang
membahayakan diri sendiri atau
orang lain yang membutuhkan
tindakan intensif yang segera.
kondisi darurat dan
tindakan intensif yang segera.
.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Planning: Visi, misi, filosofi, rencana jangka panjang,
menengah, dan pendek (rencana harian)
Organizing: case management:
Struktur Organisasi
Daftar Pasien
Daftar Dinas
Directing:
Komunikasi
Supervisi
Penyelesaian konflik
Manajemen waktu
Delegasi
Controlling:
Indikator mutu umum
Indikator mutu khusus
Audit dokumentasi
COMPENSATORY REWARD
Proses rekruitmen di UPIP
Proses seleksi di UPIP
Proses orientasi di UPIP
Penilaian kinerja di UPIP
Pengembangan staf perawat UPIP
PROFESIONAL RELATIONSHIP
Struktur tim keswa di UPIP
Hubungan dan aktivitas tim
Perawat -
Perawat
Dokter
Profesi Lain
Umum/Psikiater
PROSES KEPERAWATAN DI UPIP
Pengkajian
Evaluasi Diagnosis
Implementasi Perencanaan
Pengkajian Diagnosis Tindakan Monitoring
• Demografi • Rufa 1-10 • Intensif 1 dan
• GAF • Rufa 11-20 • Intensif 2 Evaluasi
• RUFA • Rufa 21-30 • Intensif 3 • Intensif 1
• Intensif 2
• Intensif 3
INTENSIF 1: 24 jam pertama
INTENSIF 2: 24 – 72 jam
INTENSIF 3: 72 jam – 10 hari
kepada pasien
RUFA untuk setiap diagnosa keperawatan
Indikasi :
Pasien dengan skor 11-20 skala
RUFA
Prinsip tindakan
Observasi lanjutan dari fase krisis
(tiap 30 menit – 1 jam)
Pencegahan cedera pada pasien,
orang lain dan lingkungan
TINDAKAN INTENSIF 2
(LANJUTAN..)
Tindakan intensif 2:
Observasi 30 menit – 1 jam
Tindakan keperawatan intensif 2
Terapi modalitas: terapi musik dan
terapi olah raga.
Psikofarmaka dengan dosis optimal
(mungkin masih perlu parenteral)
Evaluasi
Evaluasi RUFA setiap shift untuk
indikasi tindakan intensif 2
TINDAKAN INTENSIF 3
Indikasi :
Pasien dengan skor 21-30 skala
RUFA
Prinsip tindakan
Observasi setiap 2 – 4 jam
Awal perawatan mandiri pasien
TINDAKAN INTENSIF 3
(LANJUTAN..)
Tindakan intensif 3:
Observasi setiap 2 – 4 jam
Tindakan keperawatan intermediate
dimulai (Sp 1, 2)
Terapi modalitas: terapi musik, terapi olah
raga dan life skill therapy.
Psikofarmaka: dosis optimal, per oral.
Evaluasi
Evaluasi RUFA setiap shift untuk indikasi
rujukan:
Ke perawat CMHN di Puskesmas
Ke ruang rawat intermediate
Perilaku Kekerasan dan Risiko Perilaku
Kekerasan
Halusinasi
Waham
Risiko Bunuh Diri
Isolasi Sosial
Ansietas Berat – Panik
Putus Zat/ Over dosis
Defisit Perawatan Diri
RUFA PERILAKU KEKERASAN
Domain Intensif I Intensif II Intensif III
1 - 10 11 - 20 21 - 30
Pikiran Orang lain / Orang lain / Orang lain /
makhluk lain makhluk lain makhluk lain
mengancam mengancam mengancam
Perasaan Marah dan Marah dan Kadang marah
jengkel terus- jengkel dan jengkel,
menerus (seringkali) sering tenang
Tindakan Terus-menerus Hanya Kadang-kadang
mengancam mengancam masing
orang lain secara verbal mengancam
(verbal) Tidak ada secara verbal.
Terus-menerus tindakan Komunikasi
berusaha kekerasan fisik cukup koheren
mencederai Komunikasi
orang lain (fisik) kacau
Komunikasi
sangat kacau
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PERILAKU KEKERASAN
Intensif I Intensif II Intensif III
• Komunikasi terapeutik • a) Komunikasi terapeutik • a) Kaji tingkat nyeri pasien dengan menggunakan
• ● Bicara dengan tenang • ● Bicara dengan tenang skala nyeri 1-10 (1-3 nyeri ringan , 4-7 nyeri
• ● Gunakan kalimat singkat dan jelas • ● Gunakan kalimat singkat dan jelas sedang, 8-10 nyeri berat)
• b) Kaji keadekuatan pernafasan, ventilasi dan • b) Kaji lokasi nyeri, intensitas nyeri dan
oksigensiasi dan tingkat kesadaran pasien karakteristik nyeri
• b) Kaji keadekuatan pernafasan, ventilasi dan • c) Diskusikan dengan klien penyebab nyeri yang
• c) Pasang O2 100% sesuai kebutuhan oksigensiasi dan tingkat kesadaran pasien terjadi
• d) Observasi adanya needle track bekas suntikan • c) Pasang O2 100% sesuai kebutuhan • d) Diskusikan pengalaman pasien dalam mengatasi
pada lengan dan kaki pasien • d) Obsevasi tanda-tanda vital setiap 4 jam nyeri
• e) Kolaborasi : untuk ambil darah untuk analisis • e) Observasi drip naloxon dalam IVFD NaCl 0,9% • e) Ajarkan teknik distraksi ( ngobrol, melakukan
kimia darah atau dextrose 5 % 500 ml per 6 jam kegiatan yang menyenangkan)
• f) Observasi TTV setiap 5 menit selama 4 jam • f) Kolaborasi terapi medis lainnya secara • f) Ajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam
• g) Kolaborasi :Pertimbangkan intubasi simtomatik • g) Obsevasi CINA setiap 4 jam
endotrakheal bila ragu keadekuatan pernafasan,
oksigenasi kurang dan hipoventilasi menetap • h) Kolaborasi pemberian therapy analgesik
• h) Kolaborasi : pasang IVFD (NaCl 0,9% atau (sesuai keluhan)
dextrose 5 %) untuk mendukung tekanan darah, • a. Tramal 3x50 mg
mencegah koma dan dehidrasi • b. Jika perlu , injeksi diazepam 1 ampul IM atau
• i) Pasang kathether untuk analisis urine untuk IV.
menentukan jenis zat yang digunakan terakhir • i) Libatlan pasien dalam terapi modalitas : Living
• j) Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi skill dan terapi musik
• k)Coba untuk mendapat riwayat penggunaan obat
dari orang lain yang ikut bersama pasien.
• l) Kolaborasi terapi medis pemberian antidotum
naloxon
RUFA ISOS
Penuhi kebutuhan dasar pasien Kaji tingkat masalah isolasi Bantu pasien mengenal
(tidur, makan, personal hygiene sosial pada pasien penyebab isolasi
) Penuhi kebutuhan dasar Bantu pasien mengenal
Kolaborasi dengan dokter pasien (tidur, makan, keuntungan berhubungan
untuk pemberian obat yang personal hygiene) dengan orang lain
dibutuhkan pasien. Latih pasien berhubungan Bantu pasien mengenal
dengan perawat kerugian bila tidak
berhubungan dengan
orang lain
Bantu pasien berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
TERAPI MODALITAS