Anda di halaman 1dari 19

METHANE FERMENTATION

Berdasarkan Hasil Diskusi Kelompok 7


1. Berlianta Deby 161710101024
2. Aisyah Dara M 161710101027
3. Aditya BM. 161710101063
4. Shania Listyana P 161710101049
5. Budiarti Sentono P 161710101103
KONSEP
BIOMASSA
01 Limbah yang berupa bahan-bahan organik yang dapat
mencemari lingkungan

METHANE FERMENTATION
02 Fermentaai dengan bakteri anaerob dengab bakteri seperti Mathanob
acterium, Mathanobacillus, Methanosacaria, dan Methanococcus

HASIL FERMENTASI
03 Terbentuknya gas metana dan karbondioksida sehingga dapat dijadi
kan biogas sebagai sumber energi
TEORI
Fermentasi dengan Terdapat 4 tahap
metana merupakan penting pada
proses fermentasi metode ini:
dengan mikroba yang 1. Hidrolisis
dapat menghasilkan gas 2. Asidogenesis
metana sebagai hasil 3. Asetogenesis
utama juga 4. Metanogenesis
karbondioksida tanpa
udara
PERALATAN
DIGESTER

1. Reaktor kubah tetap (Fixed Dome)

Digester jenis ini mempunyai


volume tetap. Seiring dengan
dihasilkannya biogas, terjadi
peningkatan tekanan dalam
digester. Karena itu, dalam
konstruksinya digester jenis kubah
tetap, gas yang terbentuk akan
segera dialirkan ke pengumpul gas
di luar reaktor.
2. Floating Dome (kubah apung) Pada digester tipe ini terdapat bagian yang
reaktor yang dapat bergerak seiring dengan
kenaikan tekanan reaktor. Pergerakan bagian
kubah dapat dijadikan indikasi bahwa produksi
biogas sudah mulai atau sudah terjadi. Bagian
yang bergerak juga berfungsi sebagai
pengumpul biogas.

3. Reaktor balon Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang


banyak digunakan pada skala rumah tangga.
Reaktor ini terdiri dari suatu bagian yang
berfungsi sebagai digester dan penyimpanan
gas masing-masing bercampur dalam suatu
rangan tanpa sekat. Material organik terletak
dibagian bawah karena memiliki berat yang
lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi
pada rongga atas.
4. Reaktor Dari Bahan Fiber Glass Reaktor bahan fiberglass merupakan jenis
reaktor yang banyak digunakanpada skala
rumah tangga yang menggunakan bahan
fiberglass sehingga lebih efisien dalam
penanganan dan perubahan tempat biogas.
Reaktor ini terdiri dari satu bagian yang
berfungsi sebagai digester dan penyimpanan
gas masing-masing bercampur dalam satu
ruangan tanpa sekat. Reaktor dari bahan
fiberglass ini sangat efisien karena sangat
kedap, ringan dan kuat.
Berdasarkan aliran bahan baku untuk reaktor biogas, digester dibeda
kan menjadi dua yaitu :
Kelebihan tipe ini adalah
kualitas hasilnya bisa lebih
Tipe Batch stabil karena tidak ada Tipe
Digestion gangguan selama reaksi
Continuous
berjalan.
Digestion
Kekurangan dari tipe ini adalah
membutuhkan pengoperasian dan
pengawasan yang lebih ketat agar
reaksi selalu berjalan dengan baik.
Pada tipe ini proses pemasukan
bahan baku dan pengeluaran
Pada tipe ini bahan baku dimasukkan ke slurry sisa proses dilakukan secara
dalam digester, kemudian dibiarkan bereaksi berkala. Jumlah material yang
selama 6 - 8 minggu. Biogas yang dihasilkan masuk dan keluar harus diatur
ditampung dan disimpan dalam penampung secara seimbang sehingga jumlah
gas. Setelah itu digester dikosongkan dan material yang ada di dalam
dibersihkan sehingga siap untuk dipakai lagi. digester selalu tetap.
yang dipakai bergantian agar dapat
memproduksi biogas secara kontinyu.
Digester dibagi menjadi dua tipe berdasarkan jumlah
tahapan prosesnya, yaitu :
1. Single Stage (Satu Tahap)
Seluruh proses pembuatan biogas dilakukan hanya dalam satu digester saja.

2. Multi Stage (Multi Tahap)


Proses dilakukan di dalam dua buah digester yang bekerja secara seri. Pada
digester pertama berlangsung reaksi hydrolysis, acetogenesis dan
acidogenesis. Setelah itu material dipanaskan lalu dipompa ke digester kedua
untuk reaksi methanogenesis
MEKANISME PROSES
Proses pengolahan limbah secara
anaerob akan menghasilkan biogas
yang mengandung metana (50-70%),
karbondioksida (25-45%), dan
nitrogen, hidrogen serta hidrogen
sulfida dalam jumlah sedikit.
Penguraian bahan organik dengan
proses anaerob memiliki reaksi yang
sangat komplek. Tetapi, penguraian
bahan organik tersebut dapat
disederhanakan menjadi dua tahap
yaitu tahap pembentukan asam dan
metana.
Tahap pembentukan asam yaitu
hidrolisa senyawa organik baik yang Tahap pembentukan metana dilakukan
terlarut maupun tersuspensi dari oleh bakteri penghasil metana yang
polimer menjadi monomer oleh enzim terdiri dari sub divisi acetocalstic
ekstraseluler. Tahapan ini dilakukan methane bacteria yang mampu
oleh bakteri penghasil asam (farming mengurakan asam asetat menjadi
bacteria atau acetogenic bacteria) metana dan karbondioksida.
Pembentukan metan adalah proses
yang kompleks yang mengalami empat
fase: hidrolisis, acidogenesis-fase
pengasaman, acetogenesis,
metanogenesis.
HIDROLISIS
Proses hydrolysis merupakan suatu proses yang
memecah molekul organik komplek menjadi molekul
organic yang sederhana. Tahap pembentukan metan
ini melalui enzim ekstraseluler dari kelompok
hidrolisis (amilase, protease, lipase) yang dihasilkan
oleh strain yang tepat dari bakteri hidrolisis. Hidrolisis
polimer yang sulit didekomposisi, yaitu, selulosa dan
cellucottons. Tingkat proses hidrolisis tergantung
pada parameter seperti: Ukuran partikel, pH, produksi
enzim, difusi dan adsorpsi enzim pada partikel limbah
mengalami proses pencernaan. Hidrolisis ini
dilakukan oleh bakteri dari kelompok anaerob relatif
genera: Streptococcus, Enterobacterium.
ACIDOGENESIS
Proses Acidogenisis adalah suatu proses yang
merubah molekul organic sederhana menjadi asam
lemak. tahap ini, bakteri pengasam mengkonversi zat
kimia yang larut dalam air, termasuk produk hidrolisis
pendek-rantai asam organik (format, asetat, propionat,
butirat, pentanoic), alkohol (metanol, etanol),
aldehida, karbon dioksida dan hidrogen. Proses ini
dapat dibagi menjadi dua jenis: Hidrogenasi dan
dehidrogenasi. Jalur dasar transformasi menghasilkan
asetat, CO2 dan H2. Acidogenesis dilakukan oleh
Pseudomonas, Bacillus, Clostridium, Micrococcus
atau Flavobacterium.
ACETOGENESIS
Proses Acetogenisis adalah suatu proses yang
merubah asam lemak menjadi asam asetat dan
terbentuk gas-gas seperti gas H2, CO2, NH4 dan S.
Dalam proses ini, bakteri asetat termasuk dari genera
dan Syntrophomonas Syntrophobacter yang
mengkonversi produk asam fase ke asetat dan
hidrogen yang dapat digunakan oleh bakteri
metanogen (Schink, 1997). Acetogenesis adalah fase
yang menggambarkan efisiensi produksi biogas,
karena sekitar 70% dari metana muncul diproses
reduksi asetat. Akibatnya, asetat merupakan produk
setengah jadi kunci dari proses metana pencernaan.
Dalam fase acetogenesis sekitar 25% dari asetat
terbentuk dan sekitar 11% hidrogen, dihasilkan dalam
proses degradasi limbah.
METANOGENESIS

Proses Metanogenisis adalah suatu proses yang


merubah asam asetat dan gas-gas yang dihasilkan
pada proses acetogenisis menjadi gas methane
CH4 dan CO2. Fase ini terdiri dalam produksi metan
oleh bakteri metanogen. Metan dalam tahap proses
yang dihasilkan dari substrat yang adalah produk dari
tahap sebelumnya, yaitu, asam asetat, H2, CO2 dan
format dan metanol, atau metilamin dimetil sulfida.
Proses pengurangan CO2 oleh bakteri metan
autotrofik hanya menghasilkan 30% gas metana.
PERHITUNGAN
Pengukuran parameter dalam pembuatan biogas Menurut Greenberg (1992):

1. Pengukuran Ph dan suhu

1. Pengukuran COD
3. Pengukuran BOD

X0 : Kadar oksigen terlarut dalam contoh pada hari-0


X3 : Kadar oksigen terlarut dalam contoh pada hari-5
B0 : Kadar oksigen terlarut dalam blangko pada hari-0
B3 : Kadar oksigen terlarut dalam blangko pada hari-5; f
: Faktor pengenceran
1. Pengukuran Padatan Total

1. Pengukuran Padatan mudah Uap


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai