v. Kami akan mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu lebih memfokuskan operasi
pemberantasan Narkoba dan Psikotropika, terutama pada sumber-sumber; pada
produsen dan transaksi bahan baku narkoba dan psikotropika nasional maupun
transnasional.
w. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya program percepatan misi Indonesia bebas
Narkoba dengan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat umum harus dilakukan
secara terus menerus, dan perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pengetahuan siswa
sejak Sekolah Dasar sampai dengan mahasiswa.
x. Kami akan menyiapkan sarana dan anggaran yang memadai bagi rehabilitasi pengguna
Narkoba dan psikotropika.
KONDISI UMUM DARURAT
NARKOBA Sementara dari aspek
penegakan hukum,
pada tahun 2013
jumlah penghuni lapas
Indonesia sebanyak
159.882 orang, sekitar
60 persen (95.000
orang) adalah
penyalahguna/penca
ndu narkoba.
Apabila tidak ada upaya
pencegahan dan
penanggulangan,
diproyeksikan pada
akhir tahun 2019
akan mencapat angka
sebesar 4,9 persen
setara dengan 7,4 juta
orang.
Menurut amanat UU
No. 35/2009,
pemerintah
berkewajiban
melakukan rehabilitasi
korban
penyalahgunaan/pecan
du narkoba.
ARAH KEBIJAKAN PREVALENSI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1.Mengintensifkan upaya sosialisasi bahaya
narkoba (demand side);
2.Meningkatkan upaya terapi dan
rehabilitasi korban penyalahguna narkoba
(demand side);
3.Meningkatkan efektifitas pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba (supply side).
Inti dari pemberdayaan adalah pengembangan
(enabling), memperkuat potensi atau daya
(empowering), dan terciptanya kemandirian.
DIPERLUKAN
MERUSAK GENERASI MUDA
KETAHANAN SBG ASET BANGSA,
BANGSA TUMPUAN MASA DEPAN
DAN PENENTU KEMAJUAN
SERTA KEJAYAAN BANGSA
1. Peran Remaja
• Pelatihan keterampilan
• Kegiatan alternatif untuk mengisi
waktu luang, seperti: kegiatan olah
raga, kesenian, dll.
• Pembangunan kegiatan komunitas
yang produktif, positif dan kreatif
2. Peran Orang Tua
sehat, serasi, harmonis,
• Menciptakan rumah yang
cinta, kasih sayang dan komunikasi terbuka.
• Mengasuh, mendidik anak yang baik.
• Menjadi contoh yang baik.
• Menjadi pengawas yang baik.
3. Peran Tokoh Masyarakat dan
Pemerintah
• Mengikutsertakan dalam pengawasan narkoba dan
pelaksanaan Undang-Undang.
• Mengadakan penyuluhan, kampanye pencegahan
penyalahgunaan narkoba.
• Merujuk korban narkoba ke tempat pengobatan.
• Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinir program-
program pencegahan penyalahgunaan narkoba.
• Mendorong fasilitasi kegiatan yang mewadahkan para generasi
muda untuk dapat mandiri, kreatif dan terdorong menyalurkan
bakat-minatnya.
BAGAIMANA Mengembangkan
KLA?
7. Pelaporan
5. Pelaksanaan
1. Komitmen
•24
INDONESIA
LAYAK DARIMANA
ANAK
(IDOLA) 2030 DLA Dimplementasikan?
PROVINS
I LAYAK
ANAK
KAB/KOT
A LAYAK
ANAK
KECAMAT
AN LAYAK
ANAK
KELUARG DESA/
A RAMAH KELURAH
ANAK AN LAYAK
ANAK
RW
RT LAYAK
LAYAK ANAK
ANAK •25
MENGAPA NARKOBA
MEMBAHAYAKAN?
1. Menyebabkan perubahan pikiran, perasaaan,
dan tingkah laku pemakainya
2. Menyebabkan gangguan fisik dan psikis dan
kerusakkan susunan saraf pusat bahkan sampai
menyebabkan kematian.
3. Secara farmakologik, menyebabkan terjadinya
toleransi, depedensi atau ketergantungan berupa
adiksi dan habituasi, intoksikasi dan gejala
putus obat (withdrawal syndrome).
ASET BANGSA
Faktor utama yang menyebabkan remaja
menyalahgunakan narkoba berdasarkan survei
BNN Tahun 2006:
1. Pengaruh lingkungan (86 persen)
2. Pekedar iseng atau coba-coba (74,15 persen)
3. Pola asuh yang otoriter (70 persen)
4. Pengaruh dari teman sebaya (51,14 persen)
5. Pengaruh filem dan TV (47,15 persen)
Apa yang harus kita lakukan?
1. Membentengi anak dari ancaman narkoba
adalah tanggung jawab semua pihak (orang
tua, masyarakat, dan sekolah)
2. Orang tua (rumah tangga) memiliki peranan
yang amat sentral karena sebagian besar waktu
anak ada di rumah. Didiklah anak dengan
kasih sayang, sehingga anak akan tentram di
rumah.
Allah berfirman:
”Maka dengan rahmat dari Allah, hendaklah kamu
berlaku lemah lembut kepada mereka, jika kamu
bertindak kasar niscaya mereka akan menjauhi
dirimu...”
(Ali Imran: 159)
PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA
MELALUI DANA DESA
3. Sebagai Fasilitator Mengajak kader, remaja, orangtua
remaja, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK dan
sebagainya untuk berperan serta dalam sosialisasi
P4GN baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Peranan
1. Sebagai motivator Menggerakkan masyarakat untuk
tidak hanya mengatakan “TIDAK” pada narkoba tetapi
mengajak juga melakukan penyuluhan perorangan
maupn kelompok yang ada dalam masyarakat seperti :
remaja masjid, karang taruna, majelis taklim, PKK, pos
yandu, rakor desa dan sebagainya.
2. Sebagai Pembina Kader Membina kader dalam
kelompok kegiatan agar mampu dan terampil dalam
pengelolaan kegiatan sosialisasi P4GN baik perorangan
maupun kelompok sehingga sosialisasi P4GN berjalan
sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
PERAN MASYARAKAT DALAM
MENDUKUNG BERSIH NARKOBA
1. Peran Remaja
a. Pelatihan keterampilan.
b. Kegiatan alternatif untuk mengisi
waktu luang seperti : kegiatan
olahraga, kesenian dan lain- lain
2. Peran orangtua
a. Menciptakan rumah yang sehat, serasi,
harmonis, cinta, kasih saying dan
komunikasi terbuka.
PERAN MASYARAKAT DALAM P4GN……………….
2020202020
0816 75 86 00
lennyrosalin@gmail.com •41