Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Terapi Komplementer

Bekam dan Minyak Zaitun


Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi
Kelompok Tutorial D
STIKes Jenderal A.Yani
Cimahi
Kelompok Tutorial D
• Rio Mohammad (213117113)

• Tiara Safitri (213117053)

• Ranty Nurrizka (213117019)

Neng Listiyani (213117003)

• Endang Nurhayati (213117045)

• Gita Syaila. O (213117016)

• Tiara Safitri (213117053)

• Sri Dayani (213117055)

• Ratnadilla (213117024)

• Derra Afra A (213117020)

• Dian Fauziyyah (213117070)

• M. Hasbi Hawari (213117006)


Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dari
arteri yang bersifat sistemik alias berlangsung
terus-menerus untuk jangka waktu lama.
Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui
proses yang cukup lama. Tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan
menyebabkan tekanan darah tinggi permanen
yang disebut hipertensi (Lingga, 2012).
Etiologi
Hipertensi

Faktor Genetik Faktor Lingkungan


Manifestasi
Klinis
 Pusing
 Mudah marah
 Telinga berdengung
 Mimisan (jarang)
 Sukar tidur
 Sesak nafas
 Rasa berat di tengkuk
 Mudah lelah
 Mata berkunang-kunang
Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriksi.
Pathway
Pemeriksaan Penunjang
Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh

 Pemeriksaan retina 
 Hb/Ht : Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat
mengindikasikan faktor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
 BUN / kreatinin : Memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
 Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar
ketokolamin.
 Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
 CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
 EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu
tanda dini penyakit jantung hipertensi
 IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal.
 Photo dada (Radiologi) : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung
Penatalaksana
an Medis

1. Penatalaksanaan Non Farmakologis

Diet Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.


Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah
dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam
plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2. Penatalaksanaan Farmakologis

 Diuretik (Thiazid) Aktivitas


 ACE Inhibitor Klien disarankan untuk
 Beta Bloker berpartisipasi pada

 Kalsium Antagonis kegiatan dan disesuaikan


denganbatasan medis dan
 Alfa Bloker
sesuai dengan kemampuan
 Alfa Beta Bloker
seperti
 Angiotensin Reseptor Bloker
berjalan,jogging,bersepeda
 Vasodilator atau berenang.
Konsep Terapi Komplementer
Bekam dan Minyak Zaitun
Pengertian
Bekam atau hijamah (bahasa lainnya canduk, kop, cupping)
adalah terapi yang digunakan untuk mengeluarkan toksin dari
dalam tubuh melalui penyayatan tipis atau tusukan tusukan kecil
pada permukaan kulit. Bekam sering disebut sebagai terapi untuk
membuang darah kotor (Dalimartha, Purnama, Sutarina,
Mahendra, & Darmawan, 2008).
Tata Cara Bekam
Lakukan pemijatan / urut seluruh tubuh dengan minyak habbats atau but-but atau zaitun

Basah :
selama
5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar dan pengeluaran toksid menjadi optimal.
 
Hisap / vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah ditentukan titik-
titiknya. 3-5
kali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memberikan kekebalan pada kulit saat
dilakukan penyayatan.
 
Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine untuk
membersihkan
permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan penyayatan dengan lancet/
jarum/ pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan diameter/ lingkaran gelas tersebut, lalu
hisap dengan alat cupping set  dan hand pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/
vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan pasien) dan biarkan
selama 3-5 menit.
Lanjutan
Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan pembekaman lagi pada tempat

yang sama. Biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien

tertentu bisa sampai maksimal 7 kali.

Setelah selesai bekas bekaman diberi anti septik /minyak But-but, agar tidak terjadi infeksi dan luka cepat

sembuh

Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan berikan jangka waktu 2-3 pekan

untuk titik yang sama. Atau 4 pekan sekali melakukan pembekaman.

Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu ketepatan dalam pengobatan dan
 
Prosedur Tindakan

• Persiapan

Menyiapkan Alat, Sarana Dan Ruangan

Menyiapkan Pasien

Menyiapkan Diri Sendiri (Juru Bekam)

• Identifikasi Pasien

• Mewawancarai Pasien

• Memeriksa Fisik Pasien

• Penyimpulan Dan Penentuan Diagnosa Penyakit


Faktor-faktor yang mempengaruhi terapi
komplementer bekam dan minyak zaitun
terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi
Minyak zaitun memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal,
antioksidan, klorofil, karoten dan senyawa polyfenolik seperti tyrosol,
hydrotyrosol dan oleuropein yang sangat berguna untuk
mengendalikan lemak jahat (Low Density Lipoprotein) dan
meningkatkan lemak yang baik (High Density Lipoprotein) dan darah
tinggi. Salah satu antihipertensi yang melalui mekanisme anti
oksidan adalah polifenol. Polifenol adalah kelompok zat kimia yang
ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni
memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.
Pengaruh
Menurut Nilawati, dkk (2008) di bawah kulit dan otot terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling

berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehingga bekam dilakukan tidak selalu pada bagian

tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait. Pembekaman yang dilakukan dengan memberikan

usaha perusakan permukaan kulit dan jaringan bawah kulit memberikan efek menormalkan tekanan darah.

Dalam mekanisme tersebut terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga timbul efek relaksasi

pada otot. Kerusakan disertai keluarnya darah kotor ini juga akan dilepaskan beberapa zat seperti

serotonin, histamin, bradiknin, slow reactio substance (SRS). Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya

dilatasi kapiler dan artiriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat

terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi

pembuluh darah yang menimbulkan efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat

vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil (Yasin, 2005).
Sekian dan Terimakasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai