GANGGUAN KULIT

DR LUH PUTU SUKMA DIYANTI

 KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan pemeriksaan sistem kulit (integument) berdasarkan manifestasi
klinis

2. Melakukan pemeriksaan penyakit sistem kulit (integument) berdasarkan

manifestasi
ANATOMI DAN FISIOLOGI
FUNGSI KULIT
1. FUNGSI PROTEKSI
2. FUNGSI ABSORPSI
3. FUNGSI EKSRESI
4. FUNGSI PERSEPSI
5. FUNGSI TERMOREGULASI
6. PEMBENTUKAN PIGMEN
7. KERATINISASI
8. PEMBENTUKAN VITAMIN D
 ACNE VULGARIS
DEFINISI
◦ MERUPAKAN KELAINAN FOLIKULER UMUM YANG MENGENAI FOLIKEL PILOSEBASEA (FOLIKEL RAMBUT)
YG RENTAN DAN PALING SERING DITEMUKAN DI AREA MUKA,LEHER SERTA BADAN BAGIAN ATAS.

•inflamasi kronik dari folikel pilo-sebasea

•Umum terjadi pada masa remaja

•Dapat sembuh sendiri

•Polimorfik : komedo, papul, pustul, nodul dan

jaringan parut
EPIDEMIOLOGI
• Tersering pada remaja
• Sembuh spontan  20 – 30 tahun
• Akne lebih berat pada genotif XYY
• Ras Oriental < Ras Kaukasia
• Lesi nodulokistik lebih sering pada kulit putih drpd
kulit hitam
ETIOLOGI
• belum diketahui
• multifaktorial  eksogen & endogen
1. Genetik 6. Lingkungan
2. Ras 7. Psikis
3. Hormonal 8. Faktor keaktifan
4. Diet kelenjar sebasea
5. Iklim
PATOGENESIS
Empat faktor utama yang berperan :
1.Peningkatan produksi sebum
2.Keratinisasi abnormal duktus pilo-sebasea
3.Kolonisasi Propionibacterium acnes
4.Proses inflamasi
TANDA DAN GEJALA
4 TIPE DASAR LESI
◦ 1. KOMEDO TERBUKA & KOMEDO TERTUTUP
◦ 2. PAPULA
◦ 3. PUSTULE
◦ 4. LESI NODULOKISTIK

◦ GATAL DAN NYERI

TANDA DAN GEJALA
TEMPAT PREDILEKSI
◦ MUKA
◦ BAHU
◦ DADA BAGIAN ATAS
◦ PUNGGUNG BAGIAN ATAS
◦ LEHER
◦ LENGAN ATAS
◦ GLUTEA
 PANU / PITIRIASIS VERSICOLOR / TINEA
VERSICOLOR
DEFINISI
◦ PENYAKIT JAMUR KULIT
◦ KRONIK
◦ ASIMPTOMATIK
◦ DITANDAI DENGAN BERCAK PUTIH SAMPAI COKELAT YANG BERSISIK
◦ UMUMNYA MENYERANG BADAN DI KETIAK, SELA PAHA, TUNGKAI ATAS, LEHER, MUKA DAN KULIT
KEPALA
ETIOLOGI
Malassezia furfur (Pityrosporum orbiculare/ovale)

FAKTOR RESIKO
1. ENDOGEN : KULIT BERMINYAK , HIPERHIDROSIS , GENETIK, IMUNODEFISIENSI, SINDROM
CUSHING, MALNUTRISI

2. EKSOGEN: KELEMBABAN DAN SUHU TINGGI, HIGIENE, OKLUSI PAKAIAN, PENGGUNAAN

EMOLIEN YG BERMINYAK
TANDA DAN GEJALA
• makula hipopigmentasi sampai kecoklatan
• batas tegas
• bentuk bulat/tdk teratur/bergabung
• skuama halus
• gatal bila berkeringat
SCABIES / KUDIS/GUDIK
Definisi:
• Penyakit kulit  Sarcoptes scabiei var hominis
• Life cycle 30 hari dan hidup pada epidermis kulit.

Epidemiologi:
• Sosio ekonomi rendah
• Hygiene yang buruk

Transmisi :
• Kontak langsung
• Kontak tak langsung
Sarcoptes scabiei Merupakan anggota dari kelas Arachnida,
subclass Acari, ordo Astigmata, famili
Sarcoptidae

Ukuran betinanya 0,3-0,4 mm dan ukuran

jantan setengah dari ukuran betina

Bentuk oval, punggung cembung,perut

rata

Translusen, berwarna putih kotor, tidak

berwarna

Tungau dewasa (4 pasang kaki)

Source: www.cdc.gov.com
TANDA DAN GEJALA
GEJALA MUNCUL SETELAH 4 MINGGU KONTAK
TANDA KARDINAL:
1. PRURITUS NOKTURNAL / GATAL PADA MALAM HARI
2. MENYERANG MANUSIA SECARA BERKELOMPOK
3. TEROWONGAN / KUNILICULUS
4. DITEMUKAN TUNGAU

2 DARI 4 TANDA KARDINAL : SCABIES

BISUL / FURUNKEL
Adalah peradangan folikel rambut dan sekitarnya, jika >1 disebut furunkelosis
Etiologi : Staphylococcus aureus
Nyeri
Predileksi: tempat banyak friksi (aksila dan bokong)
Karakteristik:
Nodul eritema, berbentuk kerucut, berbatas tegas, ditengahnya terdapat pustul
Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik lalu
pecah membentuk fistel
TANDA DAN GEJALA
• TONJOLAN YANG NYERI , BENTUK KUBAH DAN SEKITARYA BERWARNA MERAH
• UKURAN TONJOLAN MENINGKAT DALAM BEBERAPA HARI
• DEMAM MALAISE
• JIKA PECAH SPONTAN ATAU DISENGAJA AKAN MUNCUL LUBANG KUNING KEABUAN DAN DAPAT
SEMBUH SPONTAN
• WAKTU PENYEMBUHAN KURANG LEBIH 2 MINGGU
HERPES
DEFINISI
◦ RADANG KULIT YANG DITANDAI DENGAN PEMBENTUKAN GELEMBUNG-GELEMBUNG BERKELOMPOK.
GELEMBUNG-GELEMBUNG INI BERISI AIR PADA DASAR PERADANGAN

PENYEBAB
1. VIRUS HERPES SIMPLEX : TIPE 1 DAN 2
2. VIRUS HERPES ZOOSTER
HERPES SIMPLEX
Tipe 1 biasa menyerang anak-anak, luka-luka demam disekitar mulut
Tipe 2 menyerang orang dewasa, pria=wanita, penyebaran berhubungan dengan aktivitas
seksual
Herpes zoster
Reaktivasi oleh virus varicela zoster
TANDA DAN GEJALA
1. GEJALA PRODROMAL ( 1-4 HARI)
• DEMAM, SAKIT KEPALA, FATIGUE, MALAISE, RASH, NAUSEA,
• NYERI
• GEJALA PADA MATA : KEMERAHAN, SENSITIF TERHADAP CAHAYA, PEMBENGKAKAKN KELOPAK MATA

2. TIMBUL ERUPSI KULIT

◦ KADANG TERJADI LIMFADENOPATI REGIONAL
◦ ERUPSI KULIT
◦ DIMULAI DARI MACULA -> PAPUL -> VESIKEL -> PUSTUL -> KRUSTA
◦ ERUPSI YG BERAT BISA MENJADI SKAR
 EKSIM / DERMATITIS
peradangan kulit baik epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh
faktor eksogen dan atau endogen yang dapat menimbulkan efloresensi polimorfik
(eritema,edema,papul, vesikel, skuamosa dan likenifikasi ) dan gatal
ETIOLOGI EKSOGEN ENDOGEN

FISIK (sinar
DERMATITIS
matahari,
ATOPIK
suhu)

KIMIA
(detergen,oli, SEBOROIK
asam,basa)

MIKROORGA LIKEN
NISME SIMPLEK
KLASIFIKASI
1. DERMATITIS KONTAK
2. DERMATITIS ATOPI
3. DERMATITIS NUMULARIS
4. DERMATITIS SEBOROIK
DERMATITIS KONTAK
dermatitis yang disebabkan oleh bahan (substansi) yang menempel pada kulit

JENISNYA :
1. dermatitis kontak iritan (dki)
2. dermatitis kontak alergi (dka)
DERMATITIS ATOPI
Radang kulit, kronik, residif, rasa gatal
Terkait hipersensitivitas tipe I (IgE)
Riwayat atopik (rhinitis alergi, asma bronkial)
Infantile atopic dermatitis
DERMATITIS NUMULARIS
Berupa Lesi berbentuk coin atau lonjong, berbatas
tegas dengan efluoresensi papulovesikel, biasanya
mudah pecah sehingga basah

EPIDEMIOLOGI
ORANG DEWASA (55-65 TH)
DMN PRIA LEBIH SERING
JARANG PD ANAK-ANAK
DERMATITIS SEBOROIK
DIDASARI OLEH FAKTOR KONSTITUSI
HORMON
KEBIASAAN BURUK
KEPALA
MUKA
AKSILA
TANDA DAN GEJALA
TANDA – TANDA RADANG AKUT TERUTAMA PRURITUS (GATAL), KENAIKAN SUHU TUBUH,
KEMERAHAN, EDEMA GANGGUAN FUNGSIKULIT

STADIUM: AKUT, SUBAKUT, KRONIS

 LUKA BAKAR
DEFINISI
◦ KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN JARINGAN YG DISEBEBKAN KONTAK DGN SUMBER PANAS

KLASIFIKASI
BERDASARKAN PENYEBAB
1. API
2. AIR PANAS
3. BAHAN KIMIA
4. LISTRIK
5. RADIASI
6. SUHU RENDAH
DERAJAT LUKA BAKAR
TINGKAT KEPARAHAN
1. MAYOR
◦ LUAS LEBIH DARI 25% PD DEWASA DAN LEBIH DR 20% PD ANAK
◦ LUKA BAKAR FULLTHICKNESS LEBIH DRI 20%
◦ TERDAPAT LUKA BAKAR PD TANGAN, MUKA, MATA, TELINGA,KAKI, PERINEUM
◦ TRAUMA INHALASI
◦ LUKA BAKAR LISTRIK BERTEGANGAN TINGGI

2. MODERAT
• LUAS LUKA 15-25% PD DEWASA DAN 10-20% PD ANAK
• FULLTHICKNESS KURANG DRI 10%
• TIDAK TERDAPAT LUKA BAKAR PD TANGAN, MUKA, MATA, TELINGA,KAKI, PERINEUM
3. MINOR
• LUAS KURANG DARI 15% PD DEWASA DAN 10% PD ANAK
• FULLTHICNESS KURANG DRI 2%
• TIDAK TERDAPAT LUKA BAKAR PD TANGAN, MUKA, KAKI
• TIDAK TERDAPAT TRAUMA INHALASI
LUAS LUKA BAKAR